Chapter 2. Pulang ke Indonesia

Dokter Andrew dan Argan lebih dulu berangkat ke Jakarta untuk bertemu dengan tim yang akan menjadi rekan mereka dan mempersiapkan hal-hal yang mungkin dibutuhkan Key juga Amoora. Akan lebih mudah bagi mereka berdua nanti untuk menyesuaikan diri saat datang ke rumah sakit ketika beberapa hal sudah siap. Selain itu karena Argan akan lebih sering mengikuti tindakan operasi jadi akan lebih baik untuknya berangkat lebih dulu bersama guru tersayang mereka yang tak lain adalah dokter Andrew.

Mereka bertemu dengan tim dokter dari rumah sakit harapan, melakukan meeting juga breafing terkait hal-hal yang akan mereka lakukan selama beberapa bulan kedepan. Tujuannya agar tidak terjadi miskomunikasi dan dapat saling mendukung satu sama lain. Mereka sudah berkumpul dalam ruangan meeting khusus jantung.

“Selamat siang dokter Andrew.” Direktur rumah sakitlah yang menyapa dan mulai memperkenalkan satu persatu tim yang ada di divisi jantung dan bedah jantung.

“Dokter Andrew perkenalkan, ini dokter kafka. Salah satu bedah jantung terbaik di rumah sakit kami.” Kafka mengulurkan tangannya untuk berkenalan

“Saya Kafka, mohon bantuan dan kerjasamanya dok.” Dokter Andrew membalas mengulurkan tangannya juga.

“Saya Andrew, salam kenal dan mohon kerjasamanya juga ya dok.” Kemudian dokter Andrew memperkenalkan Argan pada semua yang ada diruangan itu, termasuk pada dokter Kafka.

Argan merasa pernah melihat Kafka, namun dia lupa dimana pernah bertemu atau melihatnya. *Argan baru pertama bertemu Kafka ya guys, tapi dia pernah melihat foto Kafka sebagai screen layar macbooknya Key dulu, dulu ya guys sebelum Key mengalami kecelakaan.*

Argan dan Kafka saling berkenalan satu sama lain, mereka akan menjadi satu tim ke depannya. Jadi menumbuhkan hubungan dan komunikasi dengan baik harus dilakukan. Meskipun Argan masih berusaha mengingat-ingat dimana dia pernah melihat Kafka. Dokter Andrew memang sengaja memilih dokter Kafka bersama timnya untuk tindakan operasi lima pasiennya, tentunya dengan berbagai pertimbangan. Bahkan Argan sudah diminta untuk ikut dalam operasi yang akan dilakukan dokter Kafka lusa.

Argan baru saja merebahkan dirinya dikasur apartemennya. Seminggu sebelumnya memang dia sudah minta orang kepercayaan keluarganya untuk mencarikan 2 apartemen siap huni untuk dirinya juga Amoora. Untuk Key tentunya dia akan tinggal di rumahnya setelah sekian lama tidak pernah pulang ke Indonesia. Baru saja memejamkan mata, suara ponsel membangunkannya.

“Nyet, gimana hari pertama di sana?,” lebih tepatnya Argan, Key dan Amoora sedang melakukan video call. Argan menceritakan breafing pertamanya dengan tim bedah jantung rumah sakit harapan.

“Not bad, lusa gue akan mulai operasi pertama dengan tim mereka.”

“Realy Argan? nanti crita lagi ya gimana tim mereka melakukan tindakan,” kali ini Key yang bersuara.

“Hmm .. udahan dong gue mau tidur dulu ni, ngantuk,” Key dan Amoora pun mengakhiri vidio call dengan Argan karena mereka tahu pasti dia lelah, selain hari pertama baru masuk kerja di tempat yang baru juga harus adaptasi dengan orang-orang baru.

Keyra mengantar Amoora kebandara untuk berangkat ke Jakarta, bukan Key yang menyetir ya disini. Mereka pergi menggunakan taksi, sampai saat ini Key masih belum bisa menghilangkan traumanya atas kecelakaan sembilan tahun lalu.

“Sampai ketemu 2 minggu lagi di Jakarta Key.” Amoora memeluk Key tanda berpamitan karena pesawatnya 10 menit lagi akan berangkat

“Hmm .. jaga diri, salam buat Argan dan dokter Andrew,” Key baru beranjak pergi setelah Amoora menghilang dari pandangannya. Dia berjalan menyusuri lorong-lorong yang ada di bandara changi singapura. Key sedang menunggu taksi yang dia pesan sambil menikmati pemandangan langit senja saat itu. Banyak yang dia pikirkan akhir-akhir ini, entah apa yang akan dia hadapi nanti saat kembali ke Jakarta. Dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua akan berjalan dengan baik, dia harus siap sekalipun harus berjumpa dengan Kafka.

Tidak perlu lagi lari menghindari kafka, sudah sembilan tahun mereka sama sekali tidak bertemu, juga tidak sekalipun Key berkomunikasi dengan Kafka. Selain karena dia sudah tidak punya nomor telepon Kafka karena ponselnya hancur saat kecelakaan, Key juga sudah lama tidak aktif dalam bermedia sosial. Selama sembilan tahun terakhir dia benar-benar fokus dengan pendidikan spesialis jantung anak, setelah lulus fokus di SGH untuk menangani pasien-pasiennya.

Selama dua minggu kedepan Key akan melalui hari-hari nya tanpa Amoora, jadwal Key juga sangat padat. Dia harus menyelesaikan beberapa jadwal operasi yang harus dia tangani, serah terima beberapa pasien yang saat ini masih ada dalam pengawasannya kepada dokter lain. Bukan tanpa alasan dia berangkat paling terakhir dari pada Argan juga Amoora, karena memang jadwalnya di rumah sakit Singapore General Hospital sangat padat. Bahkan tiga jam sebelum keberangakatannya ke Indonesia dia masih harus melakukan tindakan operasi bersama tim bedah jantung anak lainnya.

Saat ini Key sudah berada di terminal 3 bandara Changi singapura untuk flight menuju Jakarta menggunakan maskapai Batik Air, saat ini masih pukul 11.00 waktu singapura dan berarti di Indonesia masih pukul 10.00 wib. Key flight pada pukul 11.25 waktu singapura dan butuh waktu sekitar 2 jam untuk Key sampai di bandara Soetta karena ada beda waktu 1 jam antara singapura dengan indonesia. Jauh-jauh hari dia sudah menghubungi Rion untuk menjemputnya di bandara, sudah lama sekali dia tidak bertemu dengan adik bungsunya.

"Halo, ada apa Amoora?," ponsel Key berdering dan ternyata Amoora yang menelpon.

"Aku jemput dibandara nanti, landing pukul 12.25 kan?," untung saja saat itu Key belum mematikan ponselnya karena flight masih sekitar 20 menit lagi.

"Gak usah Amoora, Rion udah jemput ke bandara."

"Masalahnya sampai di Jakarta kamu harus langsung ke Rumah Sakit," Sontak saja Key ngomel ke Amoora, bagaimana tidak ngomel sementara belum sempat dia istirahat tapi sudah harus langsung masuk kerja.

"Haah, gila gak sih aku baru landing lho itu Amoora, masak iya harus langsung ke Rumah Sakit?."

Amoora menjelaskan kenapa Key harus langsung ke rumah sakit begitu tiba di Jakarta, karena Atlantik salah satu pasien rawat jalannya saat di singapura kemarin dilarikan ke rumah sakit harapan karena mengalami gejala yang lebih parah dari kondisi sebelumnya. Cukup sulit membujuk anak itu agar bersedia segera melakukan operasi perbaikan katup jantung. Dokter Andrew mengatakan satu-satunya kemungkinan untuk membuat anak itu bersedia untuk secepatnya bersedia di operasi adalah dengan mempertemukan dokter Key dengan Atlantika.

“Jelaskan padaku nanti saat sudah sampai di Jakarta, pesawatku sudah mau flight.” Key memutuskan sambungan telponnya dengan Amoora dan dia segera bergegas menuju pesawat.

Perjalanan udara selama kurang lebih dua jam tanpa hambatan ditempuh Key dari singapura menuju bandar udara international Soekarno Hatta. Tepat pukul 12.25 wib key sudah landing di Jakarta, Rion dan Amoora juga sudah sampai di bandara sejak 20 menit lalu.

“Rion,” Amoora berlari menghampiri Rion, sementara itu yang punya nama tampak celingak celinguk karena mendengar Namanya dipanggil oleh seseorang.

“Kak Amoora. Kenapa disini?,” Tanya Rion saat melihat orang yang memanggilnya adalah sahabat kakaknya.

Dia menceritakan pada Rion tujuannya datang ke bandara untuk menjemput Key karena ada hal mendesak yang mengharuskan kakak Rion itu harus segera menuju rumah sakit begitu sampai di Indonesia. Key keluar dari arah pintu kedatangan dengan koper-kopernya itu dan di luar sudah menanti Rion juga Amoora. Key bergegas pergi dengan Amoora setelah mengambil beberapa barang yang harus dia bawa ke rumah sakit termasuk snelli dan baju scrubs nya. Sementara itu Rion pulang membawa koper-koper Key.

Butuh kurang lebih tiga puluh menitan dari bandara menuju rumah sakit harapan, Amoora dan key tidak terlalu banyak ngobrol. Selain karena Amoora harus fokus menyetir apalagi jalanan Jakarta yang cukup padat dijam-jam tertentu, dia juga tahu kalau Key belum cukup istirahat. Bagaimana tidak, tiga jam sebelum flight dia masih berada di ruang operasi setelah itu langsung bersiap menuju bandara agar tidak tertinggal pesawat. Bahkan sesampai di Indonesia bukannya istirahat tapi sudah harus pergi kerumah sakit.

“Masih tiga puluh menit kita sampai, kamu tiduran dulu saja,” Titah Amoora pada Key sambil memundurkan kursi duduk Key.

“Gak papa nih aku tiduran sebentar Oora? *Key lebih suka memanggil Amoora dengan sebutan Oora ya guys*

“Hu um, gak papa. Nanti aku bangunkan saat sampai,” Tidak butuh waktu lama untuk Key terlelap, meskipun saat ini sebenarnya dia cukup lapar tapi tidur lebih utama untuknya saat ini.

Mereka sudah sampai di parkiran rumah sakit saat dering telepon membuat Key terbangun dari tidurnya. Ternyata ponsel Amoora yang berdering, tampak nama Argan yang muncul dilayar ponselnya itu.

“Halo Nyet, ada apa? Masuk parkiran ini, sabar,” Teriak Amoora yang seolah tahu apa yang akan di tanyakan Argan. Sementara itu key tampak meregangkan tubuhnya, dia lebih tampak segar walaupun hanya istirahat tidur kurang lebih dua puluhan menit.

Argan terkekeh mendengar teriakan salah satu sahabatnya itu dari ujung telepon. “Ish .. belum di tanya sudah main jawab saja.”

“Oora, aku mau mandi dulu tapi ya.” Key adalah dokter spesialis jantung anak, jadi soal kebersihan dia benar-benar memperhatikan apalagi saat ini baru saja melalui perjalanan international. Jadi dia harus pastikan dirinya sudah bersih dan berganti pakaian baru.

“Bisa di ruangan kerja kita beb, ada kamar mandi pribadi.” Argan yang mendengar suara Key langsung saja berteriak dari ujung telepon karena Amoora meloud speker ponselnya. Key terkekeh mendengar teriakan sahabatnya itu.

“Sudah dulu Nyet, kita gak turun-turun dari mobil ini kalau kamu masih telepon.”

“Ok, aku tunggu disini.” Argan mengakhiri panggilannya.

Saat ini Key dan Amoora sudah berada di ruangan yang di sebut Argan, sementara Key sedang bersih-bersih dan berganti pakaian. Amoora menyiapkan rekam medis Atlantika, dia paham benar bagaimana sahabatnya itu bekerja. Setelah ini Key pasti akan langsung melihat rekam medis milik Atlantika. Key sudah siap dan tampak lebih segar dari sebelumnya.

“Sudah cantik tenang saja hahaha.” Amoora menggoda Key sambil memberikan rekam medis milik Atlantik.

“Hahaha, bukannya memang kita ini cantik ya?.” Dia menerima rekam medis kemudian sambil menarik Amoora untuk segera menuju ruangan meeting para dokter.

 

 

 

 

 

 

 

 

Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 : Pemberitahuan
3 Chapter 2. Pulang ke Indonesia
4 Chapter 3. Bertemu Kembali
5 Chapter 4. Masihkah ada kesempatan?
6 Chapter 5. Pukulan untuk kafka
7 Chapter 6. Hati yang retak
8 Chapter 7. Akan menebus yang hiang
9 Chapter 8. Awal mula benci
10 Chapter 9. Asha crayon Kafka
11 Chapter 10. Kembalinya Ashana
12 Chapter 11. Makan siang bersama
13 Chapter 12. Masalah baru
14 Chapter 13. Kesalah pahaman
15 Chapter 14. Hukuman dari bu eli
16 Chapter 15. Kelulusan Kafka
17 Chapter 16. Makan malam
18 Chapter 17. Asha dan semestanya
19 Chapter 18. Harvard
20 Chapter 19. Ulang tahun Kafka
21 Chapter 20. Indonesia
22 Chapter 21. Tidak antusias lagi
23 Chapter 22. Kecelakaan sang ayah
24 Chapter 23. Berpulangnya Ayah Asha
25 Chapter 24. Kehilangan
26 Chapter 25. Luka
27 Chapter 26. Stanford
28 Chapter 27. Salah paham lagi
29 Chapter 28. Asha kecelakaan
30 Chapter 29. Aku bukan lagi Ashana
31 Chapter 30. Hidup Baru Sebagai Key
32 Chapter 31. Rion si overprotektif
33 Chapter 32. pertemuan maira dan tiara
34 Chapter 33. Penyesalan kafka
35 Chapter 34. Bucket Bunga Mawar
36 chapter 35. Key X Kafka satu team
37 Chapter 36. Sikap Profesional Key
38 Chapter 37. Sama-sama terluka
39 Chapter 38. Jangan Pulang
40 Chapter 39. Memperjuangan Key di mulai
41 Chapter 40. Cincin di jari manis
42 Chapter 41. Kena Amukan Key
43 Chapter 42. Amoora memberitahu Kafka
44 Chapter 43. Trauma
45 Chapter 44. Penyebab & Penawar Luka
46 Chapter 45. Menghabiskan hidupku bersamamu
47 Chapter 46. Siapa Altezza
48 Chapter 47. Kafka marah
49 Chapter 48. A2R si kompor
50 Chapter 49. Kegagalan Kafka
51 Chapter 50. Usaha mama Tiara untuk Kafka
52 Chapter 51. Deeptalk Key x Kafka
53 Chapter 52. Obrolan Kafka x Altezza
54 Chapter 53. Menginap
55 Chapter 54. Mengurai kesalah pahaman
56 Chapter 55. Baikan
57 Chapter 56. Pergi satu yang lain datang
58 Chapter 57. Obrolan singkat Key dan bunda
59 Chapter 58. Lima Sekawan (Key, Kafka, A2R)
60 Chapter 59. Berhasil melakukan tindakan
61 Chapter 60. Masalah baru
62 Chapter 61. Dek Sha
63 Chapter 62. Tawaran kerja sama dari Lita
64 Chapter 63. Pertemuan 3 dokter
65 Chapter 64. Alena
66 Chapter 65. Vincent pindah ruangan
67 Chapter 66. Teman lama Kafka & Revan
68 Chapter 67. Awal kedekatan Asha & Alena Remaja
69 Chapter 68. Kita ketemu di sasana
70 Chapter 69. Deeptalk Kafka bersama Key, A2R, Vincent dan Alena
71 Chapter 70. Aku mau bayi kol
72 Chapter 71. Aku Menyukai Alena
73 Chapter 72. Lita dkk berulah
74 Chapter 73. Revan Alena salah tingkah
75 Chapter 74. Key Marah
76 Chapter 75. Rion si bocah
77 Chapter 76. Deeptalk Kafka x Rion
78 Chapter 77. Deeptalk Kafka x Key (2)
79 Chapter 78. Deeptalk Kafka x Key (3)
80 Chapter 79. Kamu adalah obat terbaik
81 Chapter 80. fase Kubler-Ross Key
82 Chapter 81. Makan malam bersama setelah sembilan tahun
83 Chapter 82. Kafka dan bunda Maira
84 Chapter 83. Tidak bisa gegabah
85 Chapter 84. Penyesalan Argan
86 Chapter 85. I love you Ashana
87 Chapter 86. Tim K2 n A2R
88 Chapter 87. Couple A2
89 Chapter 88. Sarapan bersama tim
90 Chapter 89. Ajakan bulan madu
91 Chapter 90. Rindu seorang mama mertua
92 Chapter 91. Hodie untuk Ķafka
93 Chapter 92. Namanya Ashana Keyra Zerrin
94 Chapter 93. Amarah Tiara yang tertunda
95 94. Will you marry me (Alena)
96 95. Pasar malam
97 96. Pasar malam 2 (Sederhana menghangatkan hati)
98 97. Pacaran Halal
99 98. Puncak Bogor
100 Liburan singkat penuh arti
101 dokter Shanine
102 Suami dek Sha tersayang
103 Keputusan dokter Shanine
104 Ketrampilan tersembunyi Key
105 Karena mereka percaya kemampuanmu
106 Briefing
107 Key memimpin operasi
108 Perjuangan Key & tim
109 Satu atau dua tampan atau cantik sepertimu
110 Obrolan Ringan dalam mobil
111 Kerandoman pagi ruangan tim bedah Kafka
112 Sahabat saling menguatkan
113 Maaf. dia belum ada di sini
114 Dukungan Key untuk Amoora
115 Pernikahan Naren & Cia
116 Mensyukuri keterpaksaan
117 Key merajuk
118 test pack
119 Kabar bahagia
120 Manis tapi lebih manis dari gula
121 Biar kamu makin cinta
122 Pengganti es coklat
123 Dapat sepasang
124 Jatuh dari tangga
125 Istriku kenapa Van?
126 Keguguran
127 Datang untuk minta maaf
128 Berdua saling menguatkan
129 Sama-sama kehilangan
130 Permintaan maaf Lita
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 : Pemberitahuan
3
Chapter 2. Pulang ke Indonesia
4
Chapter 3. Bertemu Kembali
5
Chapter 4. Masihkah ada kesempatan?
6
Chapter 5. Pukulan untuk kafka
7
Chapter 6. Hati yang retak
8
Chapter 7. Akan menebus yang hiang
9
Chapter 8. Awal mula benci
10
Chapter 9. Asha crayon Kafka
11
Chapter 10. Kembalinya Ashana
12
Chapter 11. Makan siang bersama
13
Chapter 12. Masalah baru
14
Chapter 13. Kesalah pahaman
15
Chapter 14. Hukuman dari bu eli
16
Chapter 15. Kelulusan Kafka
17
Chapter 16. Makan malam
18
Chapter 17. Asha dan semestanya
19
Chapter 18. Harvard
20
Chapter 19. Ulang tahun Kafka
21
Chapter 20. Indonesia
22
Chapter 21. Tidak antusias lagi
23
Chapter 22. Kecelakaan sang ayah
24
Chapter 23. Berpulangnya Ayah Asha
25
Chapter 24. Kehilangan
26
Chapter 25. Luka
27
Chapter 26. Stanford
28
Chapter 27. Salah paham lagi
29
Chapter 28. Asha kecelakaan
30
Chapter 29. Aku bukan lagi Ashana
31
Chapter 30. Hidup Baru Sebagai Key
32
Chapter 31. Rion si overprotektif
33
Chapter 32. pertemuan maira dan tiara
34
Chapter 33. Penyesalan kafka
35
Chapter 34. Bucket Bunga Mawar
36
chapter 35. Key X Kafka satu team
37
Chapter 36. Sikap Profesional Key
38
Chapter 37. Sama-sama terluka
39
Chapter 38. Jangan Pulang
40
Chapter 39. Memperjuangan Key di mulai
41
Chapter 40. Cincin di jari manis
42
Chapter 41. Kena Amukan Key
43
Chapter 42. Amoora memberitahu Kafka
44
Chapter 43. Trauma
45
Chapter 44. Penyebab & Penawar Luka
46
Chapter 45. Menghabiskan hidupku bersamamu
47
Chapter 46. Siapa Altezza
48
Chapter 47. Kafka marah
49
Chapter 48. A2R si kompor
50
Chapter 49. Kegagalan Kafka
51
Chapter 50. Usaha mama Tiara untuk Kafka
52
Chapter 51. Deeptalk Key x Kafka
53
Chapter 52. Obrolan Kafka x Altezza
54
Chapter 53. Menginap
55
Chapter 54. Mengurai kesalah pahaman
56
Chapter 55. Baikan
57
Chapter 56. Pergi satu yang lain datang
58
Chapter 57. Obrolan singkat Key dan bunda
59
Chapter 58. Lima Sekawan (Key, Kafka, A2R)
60
Chapter 59. Berhasil melakukan tindakan
61
Chapter 60. Masalah baru
62
Chapter 61. Dek Sha
63
Chapter 62. Tawaran kerja sama dari Lita
64
Chapter 63. Pertemuan 3 dokter
65
Chapter 64. Alena
66
Chapter 65. Vincent pindah ruangan
67
Chapter 66. Teman lama Kafka & Revan
68
Chapter 67. Awal kedekatan Asha & Alena Remaja
69
Chapter 68. Kita ketemu di sasana
70
Chapter 69. Deeptalk Kafka bersama Key, A2R, Vincent dan Alena
71
Chapter 70. Aku mau bayi kol
72
Chapter 71. Aku Menyukai Alena
73
Chapter 72. Lita dkk berulah
74
Chapter 73. Revan Alena salah tingkah
75
Chapter 74. Key Marah
76
Chapter 75. Rion si bocah
77
Chapter 76. Deeptalk Kafka x Rion
78
Chapter 77. Deeptalk Kafka x Key (2)
79
Chapter 78. Deeptalk Kafka x Key (3)
80
Chapter 79. Kamu adalah obat terbaik
81
Chapter 80. fase Kubler-Ross Key
82
Chapter 81. Makan malam bersama setelah sembilan tahun
83
Chapter 82. Kafka dan bunda Maira
84
Chapter 83. Tidak bisa gegabah
85
Chapter 84. Penyesalan Argan
86
Chapter 85. I love you Ashana
87
Chapter 86. Tim K2 n A2R
88
Chapter 87. Couple A2
89
Chapter 88. Sarapan bersama tim
90
Chapter 89. Ajakan bulan madu
91
Chapter 90. Rindu seorang mama mertua
92
Chapter 91. Hodie untuk Ķafka
93
Chapter 92. Namanya Ashana Keyra Zerrin
94
Chapter 93. Amarah Tiara yang tertunda
95
94. Will you marry me (Alena)
96
95. Pasar malam
97
96. Pasar malam 2 (Sederhana menghangatkan hati)
98
97. Pacaran Halal
99
98. Puncak Bogor
100
Liburan singkat penuh arti
101
dokter Shanine
102
Suami dek Sha tersayang
103
Keputusan dokter Shanine
104
Ketrampilan tersembunyi Key
105
Karena mereka percaya kemampuanmu
106
Briefing
107
Key memimpin operasi
108
Perjuangan Key & tim
109
Satu atau dua tampan atau cantik sepertimu
110
Obrolan Ringan dalam mobil
111
Kerandoman pagi ruangan tim bedah Kafka
112
Sahabat saling menguatkan
113
Maaf. dia belum ada di sini
114
Dukungan Key untuk Amoora
115
Pernikahan Naren & Cia
116
Mensyukuri keterpaksaan
117
Key merajuk
118
test pack
119
Kabar bahagia
120
Manis tapi lebih manis dari gula
121
Biar kamu makin cinta
122
Pengganti es coklat
123
Dapat sepasang
124
Jatuh dari tangga
125
Istriku kenapa Van?
126
Keguguran
127
Datang untuk minta maaf
128
Berdua saling menguatkan
129
Sama-sama kehilangan
130
Permintaan maaf Lita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!