Chapter 3. Bertemu Kembali

“Selamat siang semuanya?” Amoora membuka pintu ruangan dan menyapa semua yang ada diruangan itu, diikuti Key yang masuk setelahnya yang juga mengucapkan salam dengan sedikit membungkukkan badannya kearah dokter Andrew dan beberapa dokter yang nampak belum dia kenal namun sudah pasti mereka adalah para atasan di rumah sakit ini.

“Selamat siang, mohon maaf sedikit terlambat,” Dokter Andrew dan yang lain membalas ucapan selamat siang Key dan Amoora, kemudian mengucapkan selamat datang. Saat itu Argan sedang ijin ketoilet, sebenarnya cuma alasan saja karena dia pergi untuk membeli minuman coklat dingin. Dia tahu Key pasti lapar namun tidak sempat makan, jadi dia inisiatif untuk membelikan Key minuman kesukaannya.

Dokter Andrew memperkenalkan Key pada semua dokter yang ada di ruangan tersebut. Dari tempat Key berdiri tampak seseorang yang memperhatikan Key dengan ekspresi yang tidak dapat di tebak. Amoora yang menyadari hal itu merasa aneh dan sedikit tidak suka ketika ada yang menatap sahabatnya seperti itu. Namun Key belum menyadari karena masih fokus bicara dengan dokter Andrew.

“Semuanya perkenalkan, ini dokter Ashana Keyra Zerrin. Spesialis jantung anak dari SGH yang akan bergabung dalam tim saya dan harapan Jakarta selama beberapa bulan kedepan,” Key mulai mengedarkan pandangannya kesekeliling dan tersenyum pada semua yang ada disana. Sampai dia bertemu tatap dengan Kafka.

“Deg, haruskah secepat ini?” gumamnya lirih dan dia mematung sepersekian detik sebelum akhirnya tersadar dan mengalihkan fokus. Sebelumnya Kafka memang tidak pernah tahu kalau Key mengambil jurusan kedokteran mengikutinya.

“Selamat siang, seperti yang sudah dikatakan dokter Andrew. Saya Ashana Keyra Zerrin, panggil saja Key. Mohon bantuan dan bimbingannya, trimakasih” Setelah memperkenalkan diri, mereka semua duduk dan memulai meeting untuk membahas beberapa hal termasuk Atlantika yang harus segera melakukan tindakan operasi.

Hari itu sebenarnya Key sangat lelah juga lapar karena hanya makan sedikit sandwich sebelum take off, dia berharap bisa segera merebahkan dirinya dikasur. Namun ternyata dia harus langsung menuju rumah sakit. Tepat saat meeting baru saja dimulai, Argan masuk keruangan.

“Siang semuanya, maaf baru kembali” Argan langsung duduk didekat Key, secara spontan dia mengusap kepala key yang berbalut dengan hijab warna hitam yang membuatnya tampak cantik dan disambut senyuman dari Key. Tanpa dia sadari ada seseorang yang sedikit kesal menatap interaksi mereka dan lagi-lagi disadari oleh Amoora.

“Key, sadar gak sih ada yang liatin kamu” Amoora mengirimkan pesan pada Key

“Hmm, siapa?”

“Dokter kafka dari tadi ngliatin kamu terus, apalagi saat Argan nempel duduk dekat kita” Key berusaha untuk tidak bertemu tatap dengan Kafka, dia tetap fokus dengan RME Atlantika yang sedang dibacanya.

“Dia sembilan tahun lalu mengusirku saat berjumpa di standford tanpa tahu tujuanku kesana.” Amoora termangu lalu digenggamnya tangan Key sambil tiba-tiba memeluknya. Semua yang ada di ruangan itu tampak heran dengan kelakuan Amoora. Begitupun Argan yang merasa heran dan tiba-tiba ingin ikut memeluk Key, dia sudah merentangkan tangannya dari samping siap untuk memeluk Key.

“Awas ya berani meluk Key palu melayang,” Argan yang mendapati kepalanya ditoyor Amoora pun mencebik, disambut dengan senyuman tipis meneduhkan dari Key.

“Aku juga mau kali meluk Key,” protes Argan pada Amoora.

“Gak .. gak ada peluk-peluk, sono jauh-jauh Nyet” Sementara Kafka tak sedikitpun memalingkan tatapannya dari Key, walaupun Key sebenarnya tahu hal itu.

Saat ini banyak hal yang ada dalam benak Kafka, terkejut sudah pasti iya, senang, rindu atau mungkin penyesalan. Terlebih lagi saat ini Asha yang dia jumpai bukan lagi Asha yang terakhir kali dia temui sembilan tahun lalu. Hanya dengan menatap kedua matanya, Kafka tahu dia bukan lagi Asha yang dulu. Kafka pun baru tahu hari ini, ternyata Key mengambil pendidikan dokter bukan bisnis dan manajemen seperti yang pernah Key ucapkan dulu.

Dalam ruangan itu hanya tersisa tim dokter Andrew juga beberapa dokter dari rumah sakit harapan termasuk dokter Kafka. Mereka sedang membahas tentang Atlantika yang harus segera melakukan operasi perbaikan katup jantung. Key masih terus mengamati RME Atlantik, baginya ada sesuatu yang mengganjal. Karena terakhir kali anak itu melakukan pemeriksaan semua dalam kondisi baik. Key mengeluarkan ponsel dari saku bajunya kemudian berdiri dari duduknya untuk menghubungi seseorang.

“Hello ners Lili, can you help me?” Key menghubungi ners yang biasa menjadi asistennya untuk mengirimkan EMR terakhir kali Atlantika dia tangani di SGH. Catatan rekam medis itu masih ada dalam PC meja kerja Key.

“Dokter Kafka, silahkan pindah duduk dekat sini agar lebih mudah untuk berdiskusi,” Dokter Andrew memintanya untuk pindah tempat duduk.

“Baik dok.” Kafka beranjak dari tempat duduknya dan menempati kursi tepat di sebelah Key, sementara itu Key masih fokus berbicara dengan ners Lili melalui panggilan telpon.

Key terkejut saat berbalik untuk kembali duduk karena sudah ada dokter Kafka yang duduk tepat di sebelahnya duduk. Key melihat kearah dua sahabatnya seolah menuntut penjelasan kenapa ada Kafka duduk di sebelahnya. Sedangkan dua sahabatnya hanya mengelingkan mata kearah dokter Andrew, pertanda beliaulah yang meminta dokter Kafka pindah tempat.

“Oora pinjam ipadmu sebentar.” Sambil menunjuk Ipad yang ada didepan Amoora. Amoora lantas memberikan Ipad tersebut pada Key.

Key masuk ke emailnya dengan ipad Amoora untuk melihat EMR (elektronic medical record) yang dikirim ners Lili sudah masuk atau belum, setelah itu dia mendownload EMR milik Atlantika semasa di SGH untuk dibandingkan dengan hasil RME (rekam medis elektronik) yang baru dari RS harapan.

“Itu EMR Atlantika Key?” Amoora memperhatikan sahabatnya sedang membuka file EMr di Ipadnya.

“Hmm … aku minta tolong ners Lili untuk mengirimnya ke emailku, untuk memastikan apa yang berbeda,” Key fokus melihat dan membandingkan dua hasil EMR, disebelah kanan EMR dua hari lalu dan sebelah kiri EMR dua minggu lalu dari SGH sebelum Atlantika masuk RS harapan. Melihat Key mulai serius Amoora dan Argan nampak mulai diam dan fokus menanti Key mengatakan apa yang dia temukan dari dua EMR.

Tanpa di sadari Key, Kafka mendekatkan diri padanya dengan sebelah tangan kiri bertumpu pada sandaran kursi yang di tempati Key dan sedikit mencondongkan badannya sedikit miring agar dapat ikut melihat EMR yang sedang dipegang Key.

“Kebiasaan yang masih sama meskipun dengan sikap yang berbeda dengan dulu. Sebesar apa aku membuatmu terluka Sha?” batin Kafka saat dia duduk lebih mendekat pada dokter Key. Dia masih bisa melihat kebiasaan Key yang selalu menopang dagu dengan satu tangannya dan sedikit membuat badannya menempel pada meja ketika dia sedang fokus berpikir tentang sesuatu. Kafka masih ingat aroma wangi tubuh Key. Semacam wangi powdery bayi bercampur dengan wangi lotion bunga, aroma wangi yang entah kenapa membuat Kafka hari ini merasa senang saat menghirupnya.

“A ... ketemu.” Key spontan menurunkan tangannya dari dagu dan dia tekejut saat hendak menarik tubuhnya sedikit kebelakang untuk bersandar pada kursi. Pipinya sangat dekat sekali dengan wajah Kafka, bergeser kesamping sedikit saja pipinya pasti sudah bertemu dengan bibir Kafka.

“Apanya yang ketemu Key?” Amoora dan Argan serentak bertanya, sementara dokter Andrew terseyum seolah sudah tahu kalau salah satu anak didiknya itu tanpa berlama-lama akan mengetahui menemukan perbedaan dua hasil EMR.

Sepersekian detik Key dan Kafka sama-sama membeku dalam tatap, tidak lagi ditemukannya binar teduh yang seolah mengatakan betapa bahagianya dia berjumpa dengan nya dari mata Asha seperti dulu. Kalau itu dulu sudah pasti Key akan langsung menempel dan memeluknya, sekalipun Kafka marah dia tidak akan mau lepas darinya. Berbeda dengan saat ini, entah kenapa batinnya seperti teriris dan nyeri melihat Asha yang sekarang.

Tak terkecuali Key, dalam tatap sepersekian detik itu riuh sekali isi kepalanya seolah berperang dengan segala pemikiran. Entah itu ingatan-ingatan bahagia maupun luka saling berlomba-lomba seolah ingin menyeruak keluar meminta pertanggung jawaban dari pria yang ada disampingnya itu. Suara Amoora dan Arganlah yang akhirnya membuyarkan Key dan beralih pada mereka berdua.

“Penyebab kondisi Atlantika menjadi lebih parah,” Ucap key pada Amoora dan Argan sambil menunjukkan letak perbedaan dua EMR yang dilihatnya. Key tetap berusaha professional, setelah menunjukkan EMR pada mereka dia beralih menunjukkan EMR pada Kafka. Bagaimanapun juga Kafka adalah dokter yang akan melakukan operasi pada Atlantika dan mereka berdua harus berkomunikasi dengan baik terlepas dari apapun masalah pribadi yang saat ini ada diantara mereka.

“Dokter Kafka, terlihat dari RME terbaru Atlantik mengalami endokarditis.” Key memperlihatkan EMR pada Kafka, dia mendekat agar Kafka bisa melihat EMR Atlantika lebih cermat.

“Dokter Asha punya solusi? Atlantik sepertinya susah untuk di bujuk, bahkan untuk sekedar di infus para ners kesusahan,” Amoora langsung protes pada dokter Kafka mendengarnya memanggil Asha.

“Key dok .. Key, bukan Asha.” Dengan tatapan tajam kearah dokter Kafka.

“ Oh, iya. Maaf, dokter Key maksud saya.”

“Harus diingat dokter Kafka, jangan memanggilnya Asha tapi Key. Memanggilnya dengan sebutan Asha harus menjadi suaminya nanti,” Amoora dan Argan terkekeh mendengar celetukan dokter Andrew.

“Ish … dokter Andrew gak gitu juga ya, masa iya tiap yang manggil Asha harus jadi suami Key,” Key yang mencebik di sambut tawa dokter Andrew, diikuti senyuman penuh arti dari Kafka sambil menatapnya.

 

Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 : Pemberitahuan
3 Chapter 2. Pulang ke Indonesia
4 Chapter 3. Bertemu Kembali
5 Chapter 4. Masihkah ada kesempatan?
6 Chapter 5. Pukulan untuk kafka
7 Chapter 6. Hati yang retak
8 Chapter 7. Akan menebus yang hiang
9 Chapter 8. Awal mula benci
10 Chapter 9. Asha crayon Kafka
11 Chapter 10. Kembalinya Ashana
12 Chapter 11. Makan siang bersama
13 Chapter 12. Masalah baru
14 Chapter 13. Kesalah pahaman
15 Chapter 14. Hukuman dari bu eli
16 Chapter 15. Kelulusan Kafka
17 Chapter 16. Makan malam
18 Chapter 17. Asha dan semestanya
19 Chapter 18. Harvard
20 Chapter 19. Ulang tahun Kafka
21 Chapter 20. Indonesia
22 Chapter 21. Tidak antusias lagi
23 Chapter 22. Kecelakaan sang ayah
24 Chapter 23. Berpulangnya Ayah Asha
25 Chapter 24. Kehilangan
26 Chapter 25. Luka
27 Chapter 26. Stanford
28 Chapter 27. Salah paham lagi
29 Chapter 28. Asha kecelakaan
30 Chapter 29. Aku bukan lagi Ashana
31 Chapter 30. Hidup Baru Sebagai Key
32 Chapter 31. Rion si overprotektif
33 Chapter 32. pertemuan maira dan tiara
34 Chapter 33. Penyesalan kafka
35 Chapter 34. Bucket Bunga Mawar
36 chapter 35. Key X Kafka satu team
37 Chapter 36. Sikap Profesional Key
38 Chapter 37. Sama-sama terluka
39 Chapter 38. Jangan Pulang
40 Chapter 39. Memperjuangan Key di mulai
41 Chapter 40. Cincin di jari manis
42 Chapter 41. Kena Amukan Key
43 Chapter 42. Amoora memberitahu Kafka
44 Chapter 43. Trauma
45 Chapter 44. Penyebab & Penawar Luka
46 Chapter 45. Menghabiskan hidupku bersamamu
47 Chapter 46. Siapa Altezza
48 Chapter 47. Kafka marah
49 Chapter 48. A2R si kompor
50 Chapter 49. Kegagalan Kafka
51 Chapter 50. Usaha mama Tiara untuk Kafka
52 Chapter 51. Deeptalk Key x Kafka
53 Chapter 52. Obrolan Kafka x Altezza
54 Chapter 53. Menginap
55 Chapter 54. Mengurai kesalah pahaman
56 Chapter 55. Baikan
57 Chapter 56. Pergi satu yang lain datang
58 Chapter 57. Obrolan singkat Key dan bunda
59 Chapter 58. Lima Sekawan (Key, Kafka, A2R)
60 Chapter 59. Berhasil melakukan tindakan
61 Chapter 60. Masalah baru
62 Chapter 61. Dek Sha
63 Chapter 62. Tawaran kerja sama dari Lita
64 Chapter 63. Pertemuan 3 dokter
65 Chapter 64. Alena
66 Chapter 65. Vincent pindah ruangan
67 Chapter 66. Teman lama Kafka & Revan
68 Chapter 67. Awal kedekatan Asha & Alena Remaja
69 Chapter 68. Kita ketemu di sasana
70 Chapter 69. Deeptalk Kafka bersama Key, A2R, Vincent dan Alena
71 Chapter 70. Aku mau bayi kol
72 Chapter 71. Aku Menyukai Alena
73 Chapter 72. Lita dkk berulah
74 Chapter 73. Revan Alena salah tingkah
75 Chapter 74. Key Marah
76 Chapter 75. Rion si bocah
77 Chapter 76. Deeptalk Kafka x Rion
78 Chapter 77. Deeptalk Kafka x Key (2)
79 Chapter 78. Deeptalk Kafka x Key (3)
80 Chapter 79. Kamu adalah obat terbaik
81 Chapter 80. fase Kubler-Ross Key
82 Chapter 81. Makan malam bersama setelah sembilan tahun
83 Chapter 82. Kafka dan bunda Maira
84 Chapter 83. Tidak bisa gegabah
85 Chapter 84. Penyesalan Argan
86 Chapter 85. I love you Ashana
87 Chapter 86. Tim K2 n A2R
88 Chapter 87. Couple A2
89 Chapter 88. Sarapan bersama tim
90 Chapter 89. Ajakan bulan madu
91 Chapter 90. Rindu seorang mama mertua
92 Chapter 91. Hodie untuk Ķafka
93 Chapter 92. Namanya Ashana Keyra Zerrin
94 Chapter 93. Amarah Tiara yang tertunda
95 94. Will you marry me (Alena)
96 95. Pasar malam
97 96. Pasar malam 2 (Sederhana menghangatkan hati)
98 97. Pacaran Halal
99 98. Puncak Bogor
100 Liburan singkat penuh arti
101 dokter Shanine
102 Suami dek Sha tersayang
103 Keputusan dokter Shanine
104 Ketrampilan tersembunyi Key
105 Karena mereka percaya kemampuanmu
106 Briefing
107 Key memimpin operasi
108 Perjuangan Key & tim
109 Satu atau dua tampan atau cantik sepertimu
110 Obrolan Ringan dalam mobil
111 Kerandoman pagi ruangan tim bedah Kafka
112 Sahabat saling menguatkan
113 Maaf. dia belum ada di sini
114 Dukungan Key untuk Amoora
115 Pernikahan Naren & Cia
116 Mensyukuri keterpaksaan
117 Key merajuk
118 test pack
119 Kabar bahagia
120 Manis tapi lebih manis dari gula
121 Biar kamu makin cinta
122 Pengganti es coklat
123 Dapat sepasang
124 Jatuh dari tangga
125 Istriku kenapa Van?
126 Keguguran
127 Datang untuk minta maaf
128 Berdua saling menguatkan
129 Sama-sama kehilangan
130 Permintaan maaf Lita
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 : Pemberitahuan
3
Chapter 2. Pulang ke Indonesia
4
Chapter 3. Bertemu Kembali
5
Chapter 4. Masihkah ada kesempatan?
6
Chapter 5. Pukulan untuk kafka
7
Chapter 6. Hati yang retak
8
Chapter 7. Akan menebus yang hiang
9
Chapter 8. Awal mula benci
10
Chapter 9. Asha crayon Kafka
11
Chapter 10. Kembalinya Ashana
12
Chapter 11. Makan siang bersama
13
Chapter 12. Masalah baru
14
Chapter 13. Kesalah pahaman
15
Chapter 14. Hukuman dari bu eli
16
Chapter 15. Kelulusan Kafka
17
Chapter 16. Makan malam
18
Chapter 17. Asha dan semestanya
19
Chapter 18. Harvard
20
Chapter 19. Ulang tahun Kafka
21
Chapter 20. Indonesia
22
Chapter 21. Tidak antusias lagi
23
Chapter 22. Kecelakaan sang ayah
24
Chapter 23. Berpulangnya Ayah Asha
25
Chapter 24. Kehilangan
26
Chapter 25. Luka
27
Chapter 26. Stanford
28
Chapter 27. Salah paham lagi
29
Chapter 28. Asha kecelakaan
30
Chapter 29. Aku bukan lagi Ashana
31
Chapter 30. Hidup Baru Sebagai Key
32
Chapter 31. Rion si overprotektif
33
Chapter 32. pertemuan maira dan tiara
34
Chapter 33. Penyesalan kafka
35
Chapter 34. Bucket Bunga Mawar
36
chapter 35. Key X Kafka satu team
37
Chapter 36. Sikap Profesional Key
38
Chapter 37. Sama-sama terluka
39
Chapter 38. Jangan Pulang
40
Chapter 39. Memperjuangan Key di mulai
41
Chapter 40. Cincin di jari manis
42
Chapter 41. Kena Amukan Key
43
Chapter 42. Amoora memberitahu Kafka
44
Chapter 43. Trauma
45
Chapter 44. Penyebab & Penawar Luka
46
Chapter 45. Menghabiskan hidupku bersamamu
47
Chapter 46. Siapa Altezza
48
Chapter 47. Kafka marah
49
Chapter 48. A2R si kompor
50
Chapter 49. Kegagalan Kafka
51
Chapter 50. Usaha mama Tiara untuk Kafka
52
Chapter 51. Deeptalk Key x Kafka
53
Chapter 52. Obrolan Kafka x Altezza
54
Chapter 53. Menginap
55
Chapter 54. Mengurai kesalah pahaman
56
Chapter 55. Baikan
57
Chapter 56. Pergi satu yang lain datang
58
Chapter 57. Obrolan singkat Key dan bunda
59
Chapter 58. Lima Sekawan (Key, Kafka, A2R)
60
Chapter 59. Berhasil melakukan tindakan
61
Chapter 60. Masalah baru
62
Chapter 61. Dek Sha
63
Chapter 62. Tawaran kerja sama dari Lita
64
Chapter 63. Pertemuan 3 dokter
65
Chapter 64. Alena
66
Chapter 65. Vincent pindah ruangan
67
Chapter 66. Teman lama Kafka & Revan
68
Chapter 67. Awal kedekatan Asha & Alena Remaja
69
Chapter 68. Kita ketemu di sasana
70
Chapter 69. Deeptalk Kafka bersama Key, A2R, Vincent dan Alena
71
Chapter 70. Aku mau bayi kol
72
Chapter 71. Aku Menyukai Alena
73
Chapter 72. Lita dkk berulah
74
Chapter 73. Revan Alena salah tingkah
75
Chapter 74. Key Marah
76
Chapter 75. Rion si bocah
77
Chapter 76. Deeptalk Kafka x Rion
78
Chapter 77. Deeptalk Kafka x Key (2)
79
Chapter 78. Deeptalk Kafka x Key (3)
80
Chapter 79. Kamu adalah obat terbaik
81
Chapter 80. fase Kubler-Ross Key
82
Chapter 81. Makan malam bersama setelah sembilan tahun
83
Chapter 82. Kafka dan bunda Maira
84
Chapter 83. Tidak bisa gegabah
85
Chapter 84. Penyesalan Argan
86
Chapter 85. I love you Ashana
87
Chapter 86. Tim K2 n A2R
88
Chapter 87. Couple A2
89
Chapter 88. Sarapan bersama tim
90
Chapter 89. Ajakan bulan madu
91
Chapter 90. Rindu seorang mama mertua
92
Chapter 91. Hodie untuk Ķafka
93
Chapter 92. Namanya Ashana Keyra Zerrin
94
Chapter 93. Amarah Tiara yang tertunda
95
94. Will you marry me (Alena)
96
95. Pasar malam
97
96. Pasar malam 2 (Sederhana menghangatkan hati)
98
97. Pacaran Halal
99
98. Puncak Bogor
100
Liburan singkat penuh arti
101
dokter Shanine
102
Suami dek Sha tersayang
103
Keputusan dokter Shanine
104
Ketrampilan tersembunyi Key
105
Karena mereka percaya kemampuanmu
106
Briefing
107
Key memimpin operasi
108
Perjuangan Key & tim
109
Satu atau dua tampan atau cantik sepertimu
110
Obrolan Ringan dalam mobil
111
Kerandoman pagi ruangan tim bedah Kafka
112
Sahabat saling menguatkan
113
Maaf. dia belum ada di sini
114
Dukungan Key untuk Amoora
115
Pernikahan Naren & Cia
116
Mensyukuri keterpaksaan
117
Key merajuk
118
test pack
119
Kabar bahagia
120
Manis tapi lebih manis dari gula
121
Biar kamu makin cinta
122
Pengganti es coklat
123
Dapat sepasang
124
Jatuh dari tangga
125
Istriku kenapa Van?
126
Keguguran
127
Datang untuk minta maaf
128
Berdua saling menguatkan
129
Sama-sama kehilangan
130
Permintaan maaf Lita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!