Bukan Orang Ketiga

Bukan Orang Ketiga

1

Mungkin tidak sekarang, tapi entah kapan dirumah ini akan ada suara-suara aneh terdengar terutama dari kamar sebelah Ayesha.

Ayesha, Haras dan Sandra terikat pernikahan yang sah secara Agama maupun Negara.

Jika kalian bertanya tentang siapa istri pertama tentu saja Ayesha.

Tapi yang mempunyai posisi dihati Haras tentu saja Sandra.

Bagaikan meruntuhkan dinding es, Ayesha harus sekuat baja untuk menaklukan hati sang suami, namun apakah dirinya akan menyerah atau tetap bertahan? hanya dirinya lah yang tahu.

****

Suara pintu terbuka dengan keras menandakan dirinya sedang kesal, dialah Harasetyo Novanto.

Membuat Seorang gadis berhijab terlonjak sampai menjatuhkan benda pipih itu dari genggamannya.

"Aku akan menikahi Sandra." Ucapnya ketika berhadapan dengan istrinya.

"Kenapa kamu tidak menolak perjodohan waktu itu." Ayesha menjawab dengan tertunduk mengambil benda pipih yang dijatuhkannya atas terkejut dirinya dengan suara pintu terbuka

"Aku tidak meminta pendapatmu, besok Sandra akan langsung kubawa kerumah ini, bersikap baiklah padanya."

BLAAMM

Tertutupnya pintu kamar, beriringan pula dengan tertutupnya pintu hati Ayesha untuk suaminya.

Pernikahan yang seharusnya harmonis haruskah berakhir disaat dirinya belum memulai semuanya.

*****

Sepulang bekerja Ayesha dikejutkan dengan adanya sosok wanita cantik dengan rambut tergerai indah.

"Kamu Ayesha ya, Saya Sandra." Wanita itu menjulurkan tangannya.

"Ehm Iya, panggil Esha saja. kalau begitu saya permisi." membalas jabatan tangan Sandra sesat kemudian langsung menaiki tangga kearah kamarnya.

Ayesha langsung masuk ke kamar mandi dan memulai rutinitas mandinya, lebih lama dari biasanya, cairan bening itu keluar begitu saja begitu derasnya seiring guyuran air dari shower yang dinyalakannya.

Waktu makan malam dirinya baru keluar dari kamar menuju meja makan, melihat kearah kamar suaminya, ada rasa sesak didadanya.

Meskipun tanpa cinta, dirinya terus mencoba untuk menjadi istri pada umumnya, hanya satu yang tak pernah dilakukannya yaitu menyiapkan keperluan suaminya.

Malam hari ditengah heningnya perumahan elit tersebut suara-suara aneh masih teengiang dikamar suaminya. kalian tahu itu suara apa kan!

Alisa terjaga dalam tidurnya setelah melaksanakan shalat malam dan terbangun diwaktu subuh.

Seperti biasa setiap pagi tak ada yang berubah, dirinya terbisa membersihkan rumah sebelum berangkat ke tempat kerjanya.

Pukul 7 pagi barulah sarapan dimulai, sepasang suami istri itu baru saja menmapakkan dirinya di meja makan. kebetulan hari ini Ayesha menyiapkan sarapan agak banyak.

Melihat bagaimana Sandra memperlakukan suaminya begitu manja membuat hatinya begitu sesak.

"Maaf ya, kami kesiangan." ucapnya setelah kepergian Haras. dan Ayesha hanya mengangguk setelah itu dirinya pun keluar menuju tempat kerjanya.

******

"Apa aku menyerah saja ya ly."

mencoba meminta pendapat sang sahabat, karena hanya Lily lah yang tau masalah rumah tangga nya sekarang.

"Apa kamu mencintainya?" tanya lily to the point.

"Entahlah." disertai helaan nafas yang berat.

perbincangan itu terjadi kala dirinya makan siang, masih diarea Cafe tempatnya bekerja. Bukan bekerja melainkan Ayesha lah pemilik cafe tersebut dan Lily adalah sahabatnya sejak masa SMP.

"Aku tidak mau mengecewakan Bunda dan ayah, bagaimanapun mereka yang telah merawatku sampai sejauh ini." tersenyum getir.

Diadopsi dari sebuah panti dan dibesarkan dengan kasih sayang berlimpah, mungkin dengan menerima perjodohan ini adalah salah satu cara untuk membalas kebaikan kedua orang tua angkatnya tersebut.

"Aku akan mendukung apapun keputusanmu." Lily mencoba memberikan kekuatan melalui usapan lembut pada lengan sahabatnya itu.

******

Ayesha Pov

Sarapan pagi ini terasa berbeda, kehadiran Sandra diantara aku dan haras membuat suasana menjadi canggung terutama aku, ya mungkin hanya aku yang terus memperhatikan interaksi keduanya, bagaimana dengan telatennya Sandra menyuapi Haras begitupun sebaliknya.

sungguh membuat dadaku sesak.

"aku berangkat dulu, Assalamualaikum." Ucapku setelah menyelesaikan sarapan dan mencuci piring kotorku.

Tanpa menunggu mereka berdua, kupacu motor matic kearah tempatku bekerja.

Memasuki ruang kerjanya dan langsung terduduk dikursi kerjaku, menengadah keatas agar cairan bening itu tak keluar.

"Kuatkan Hamba ya allah untuk menerima semua takdirmu."

Mengerjapkan mata setelah mendengar suara ketukan dipintu berbunyi

"ya.. masuk.."

Asistenku dewi memberikan laporan keuangan Cafe dan beberapa berkas tentang kebutuhan lainnya.

"Oh ya, kalau ada yang mencariku. tolong katakan hari ini saya sibuk" begitu setelah menerima berkas yang diberikan dewi.

"Baik bu"

selepas kepergian Dewi, aku langsung berbaring disofa dipinggir ruangan kerjaku, mengistirahtkan fikiranku.

akan dibawa kemana pernikahanku ini.

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

mau ikutan baca ya....

2022-10-21

0

Syala Yaya (IG @syalayaya)

Syala Yaya (IG @syalayaya)

Kak author sayang, aku mampir yaaa

2020-09-06

1

V_Z

V_Z

SEMANGAT THOR, SALAM DARI "SANG PENGACARA"

2020-08-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!