13

Pagi ini Haras akan menemui Mamanya namun tidak dengan mengajak sandra karena dirinya belum berterus terang akan pernikahannya yang kedua ini namun secepatnya ia akan memberitahu termasuk pada keluarga yang lainnya.

"Kamu mau pergi?" tanya sandra ketika mereka selesai sarapan.

Haras sudah siap dengan pakaian kantornya, sedikit membetulkan dasinya." Ia aku ada pekerjaan sebentar, maaf malam ini aku pulang telat ya sayang." mencium bibir Sandra sekilas setelah itu dirinya keluar dari kamar hotel.

Ada banyak pertanyaan dalam diri sandra namun ia urung menanyakannya pada Haras, lebih baik dirinya menanyakannya setelah ke pulangannya saja.

******

Haras tiba dirumahnya sekitar pukul 10 pagi, Ayesha dan Mama sedang menonton TV begitu senang ketika anak semata wayangnya itu pulang. namun geram ketika melihatnya banyaknya kissmark dilehernya.

Tanpa banyak bicara, tamparan keras sudah mengenai pipi Haras, Ayesha pun merasa kaget dengan apa yang dilakukan Mama mertuanya tersebut.

"Jadi begini kelakuanmu kalau gak ada Mama. ha!" Teriak Mama dengan amarah yang sudah memuncak, sebisa mungkin Ayesha mencoba menenangkan Mama mertuanya itu.

"Ma, udah ma. kita bicarain ini baik-baik." Ayesaha coba melerai situasi dengan membawa kembali Mama untuk duduk di sofa, dan mengisyaratkan pada Haras untuk ikut duduk.

Hening

"Ma, aku minta maaf kalau udah bikin mama kecewa." Haras mebuka suara dengan wajah tertunduk.

"Mama gak akan pernah maafin kamu, sebelum kamu menceraikan perempuan itu."

Ucapan Mamanya membuat dirinya mendongak, tatapan mereka beradu namun sedetik kemudian ditundukkan lagi, menghembuskan nafas sejenak memberi oksigen pada paru-paru nya yang terasa sesak, bagaimana bisa ia harus berpisah dari orang yang sangat dicintainya.

Digenggamnya tangan sang Mama yang sudah melahirkan dan membesarkannya itu mencoba untuk merayu.

"Ma, Haras bakal lakuin apapun tapi jangan pisahin Haras sama Sandra."

"Baiklah tapi dengan satu syarat!"

Ayesha yang sedari tadi diam pun akhirnya mengkat wajahnya dan tatapannya bertemu dengan Haras namun aura yang dipancarkan pria itu seakan menusuk, aura kebencian begitu kentara.

"Malam ini kamu harus sekamar dengan Ayesha." itu adalah keputusan mutlak untuk bisa mendekatkan Anaknya dengan menantunya itu.

"Mama sudah siapkan kamar kalian, bukan dikamar kamu sebelumnya." mengambil sesuatu dari dalam tas, sebuah amplop putih. " kalian berdua harus menginap disana dan ingat jangan berani untuk menbohongi mama lagi." ancaman yang mematikan untuk keduanya.

******

Setelah membereskan pakaian masing-masing. Haras dan Ayesha turun kebawah untuk berpamitan pada orang tuanya.

"Tunggu." Seruan mamanya mengentikan langkah mereka untuk keluar rumah.

Mama berjalan tergesa keruang keluarga mencari sesuatu yang kemarin dibelinya secara online. membawanya dan diberikan pada menantunya itu.

"Ini, Mama beli kemarin kamu pakai ya." Menyerahkan paper bag hitam itu pada Ayesha.

" Ini apa ma?" tanya nya dan hendak membukanya namun ditahan oleh sang mama mertua.

"Bukanya nanti aja kalo kalian udah nyampe." kata mama dengan mengerlingkan matanya.

"Yaudah mah, kita berangkat dulu." Haras yang sudah kesal hanya bisa tersenyum paksa saat bersalaman dengan Mamanya, sedangkan Ayesha langsung memeluk mama mertuanya itu. sambil berbisik. " Terima kasih ma."

Dan mereka pun masuk kedalam mobil, Selama diperjalanan keduanya hanya terdiam hanya terdengar suara dari radio yang tengah memutar lagu Cinta Terbaik dari Cassandra.

Kurang lebih perjalanan dari jakarta menuju puncak memakan waktu dua jam yang akhirnya Ayesha tertidur, Haras mencoba membangunkannya dengan menusuk-nusuk telunjuknya ke lengan istrinya itu.

"Hei bangun.." membuka seatbeltnya sendiri, sedikit memajukan wajahnya untuk melihat apakah hanya pura-pura atau memang tertidur.

didekatkannya lagi, lebih dekat hingga hidung mereka bersentuhan, Haras memejamkan matanya ingin mengecup bibir mungil itu.

Cup

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***