14

Ayesha segera merapikan pakainnya kedalam lemari kayu berukiran itu, ingin merapikan pakaian suaminya namun ia urungkan, melihat bagaimana sikapnya dulu saat pertama kali mencoba untuk melayani suaminya.

"Jangan sentuh barang apapun tanpa ijinku!" tegasnya dan langsung berlalu masuk kedalam kamar mandi.

Ayesha yang ingin mengambil pakaian suaminya pun hanya bisa menunggu sambil berdiri tak menentu, dirinya terus mondar-mandir tak karuan, suara pintu terbuka membuat dirinya mematung ketika melihat wajah basah Haras yang terlihat memukau, tubuh atletisnya begitu sempurna.

Dilangkahkan kakinya menuju lemari mengambil pakaian tidurnya dan secara spontan langsung meloloskan handuk yang sedari tadi melilit dipinggangnya membuat Wajah Ayesha merona bagaimana bisa suaminya itu berganti pakaian sedangkan ada dirinya didalam sana, sungguh memalukan.

Ayesha segera memutar handle pintu untuk keluar dari kamar itu, dipegangnya dadanya yang berdegup kencang, sungguh pemandangan indah dimulai dari rambut nya yang basah menuju kearah wajahnya yang tampan, dengan dada bidang, jangan lupakan perut sixpacknya yang terpahat sempurna membuat siapapun akan jatuh cinta padanya.

"Tolong buat makanan untuk makan malam, aku akan keluar sebentar." Suara bariton seorang pria membuyarkan lamunannya.

Segera berjalan menuju dapur, melihat kedalam kulkas, ada ayam, brokoli, wortel, telur, naget dan beberapa bumbu lainnya. mulai menyiapkan segala keperluan untuk memasak.

Tiga puluh menit kemudian masakan sudah siap saji, segera dihidangkannya dimeja makan, hari ini untuk pertama kalinya mereka makan berdua dan Haras makan tanpa berkomentar apapun.

Suasana dikamar itu terasa canggung hanya ada suara denting jam, Haras sedang asyik ber-chat ria dengan Sandra, sedangkan Ayesha sungguh gugup, malam ini dirinya bertekad untuk memberikan apa yang menjadi hak suaminya. Disaat Haras pergi kedapur untuk membawa air minum, kesempatan itu dimanfaatkan Ayesha untuk berganti pakaian dengan baju pemberian Mama mertuanya.

Segera setelah itu dirinya berbaring menunggu suaminya datang.

Lima menit..

Sepuluh menit..

Tiga puluh menit...

Dirinya masih terjaga, hingga entah jam berapa dirinya terlelap.

Haras yang baru saja menelpon asisten pribadinya merasakan kantuk dan segera melangkah menuju kamar, namun dirinya dikejutkan dengan tubuh seksi istri pertamanya itu dengan hanya berbalut lingerie tipis memperlihatkan lekuk tubuhnya, apalagi paha mulus sang istri.

Glek..

Dengan susah payah Haras menelan salivanya, mencoba untuk tak tergoda akan penampakan yang ada meskipun mereka sudah sah sebagai suami istri namun Haras belum menunaikan kewajibannya pada sang istri.

Pandangannya beralih pada bagian dada yang terluhat mempesona, terasa pas apabila diraba ataupun diremas apalagi ditambah dengan beberapa bercak merah hasil karyanya, aish segera dienyahkan fikiran liarnya. Dirinya tak boleh tergoda tapi dibawah sana sudah mengeras butuh pelepasan.

mencoba mengusapkan jemari tangannya pada lengan sang istri, tak bereaksi. ditelusuri lagi kebawah pada paha mulus nan putih susu itu.

terdengar lenguhan namun matanya terpejam, segera disingkirkan tangannya dari sang istri mencoba menormalkan detak jantungnya yang berdegup kencang. Bersama Sandra dirinya tak pernah merasa segugup ini.

Perlahan Ayesha membuka mata, dilihatnya sang suami yang tengah melihat dirinya, merasa salah tingkah, akhirnya dirinya tahu ternyata pakaian inilah yang membuat tatapan itu begitu mendamba.

"Mas..."

Haras yang tengah melihat bentuk tubuh istrinya itupun gelapan.

"Apa tak ada pakaian lain selain pakaian kurang bahan itu." Jawabnya dingin sambil membenarkan posisi tidurnya, merasa tak nyaman dirinya beringsut duduk, kepalanya disandarkan pada Headboard.

"Eum.. Ini pemberian dari Mama, katanya harus dipakai untuk malam ini." Ayesha mengucapkannya tanpa melihat Haras, sungguh malu, dirinya merasa wanita rendahan yang menjajakan tubuhnya berharap seseorang membutuhkan jasanya. namun itu segera ditepis bagaimana pun dirinya sudah sah sebagai istrinya seorang Harasetyo Novanto.

"Kalau mas tidak nyaman melihatnya, Aku akan ganti." Sudah menurunkan kakinya menginjak lantai, namun intrupsi dari suaminya mengurungkan niatnya kembali.

"JANGAN...!"

Ayesha langsung menoleh pada sang suami, tatapan mereka bertemu entah siapa yang memulai memperpendek jarak diantar mereka, setelah membaca Doa Haras langsung mencium bibir mungil ayesha, saling menyecap, ******* bahkan memagutnya dengan penuh hasrat.

Haras membuka tali pengait yang membungkus dada sang sang istri disingkirkannya ke sembarang. tangan kanannya mulai meremas sesuatu, Ayesha hanya mampu melenguh, sungguh ini adalah kali pertama tubuhnya dijamah oleh laki-laki dan itu adalah suaminya. Malam ini dirinya akan menyerahkan segalanya pada suaminya.

Entah dorongan dari mana tangan mungilnya mulai membuka satu persatu kancing piyama sang suami, meloloskannya dari tubuh kekar sang suami.

Haras yang mendapat lampu hijau tak menyiakan kesempatannya, bibirnya mulai turun keleher dan tulang selangka meninggalkan beberapa bercak merah dan membuat Ayesha mendesah dan hanya mampu meremas sprei putih itu.

Ciuman haras turun kearah payudara, menghisapnya, memberikan sensasi luar biasa bagi Ayesha, dirinya hanya mampu memejamkan mata, berharap dengan memberikan dirinya seutuhnya bisa membuat Haras berubah untuk lebih baik padanya.

Diliriknya kembali Ayesha yang tengah mengatur nafasnya, tatapan mereka beradu meminta ijin " Apa boleh?" begitulah kira-kira. dan Ayesha pun mengangguk lemah.

Diposisikannya tubuhnya dengan sang istri, meskipun bukan pengalaman pertama baginya namun bagi Ayesha ini adalah moment sakralnya melepas keperawanan pada sang suami.

Ayesha hampir saja menjerit kalau Haras tak langsung membungkamnya dengan ciuman, ciuman yang panas menghadirkan suara yang sangat erotis, sungguh ini adalah pengalaman pertama membobol seorang perawan.

"Aku mencintaimu."

Dua kata itu langsung menancap pada indra pendengaran Ayesha membuat dirinya berbunga, namun belum sempat dirinya membalas satu kata terakhir yang disebut sang suami membuat dirinya harus kembali menelan kekecewaan.

"Sandra."

Haras yang sudah menuntaskan hasratnya segera berguling ke sisi lain ranjang yang kosong.

Setitik aur bening itu lolos begitu saja dari mata Ayesha, diselimutinya sendiri tubuh polosnya, dibaringkan dirinya membelakangi suaminya.

Semoga esok hari ada keajaiban untuknya dan rumah tangga nya.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

Tetap dukung karya ini ya dengan vote, like dan komennya 😊😊

Terima kasih 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Sahrir Siga

Sahrir Siga

jahahaaaaaaaaatttttttt.....aku ayeshaaaaa bukan sandra

2020-10-15

0

white lily

white lily

nyesek thor,gw pernah diposisi ayhesa,sakit banget,bahkan ga pernah lupa

2020-10-11

0

Zaki

Zaki

lanjut

2020-09-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!