6

Ayesha yang baru saja membuka mata sedikit terkejut akan kehadiran suaminya yang terlelap diatas ranjang, menampilkan wajah tampannya, segera menghampiri dan meletakan Ponsel yang masih digenggamnya, dilihatnya sekilas tapi langsung saja dia letakan benda pipih itu diatas nakas.

"Sebegitu tak sukanya kah kamu padaku mas." monolog Yesha sambil menyelimuti sampai pinggang Haras.

Segera menuju kamar mandi untuk shalat duha dan membaca AlQuran untuk menghilangkan segala kerisauan hatinya, bagaimanapun dirinya harus menutup rapat pintu hatinya jika tak ingin terluka begitu dalam.

Sajian makan siang sudah terhidang, menggugah selera untuk siapa saja yang melihatnya.

Haras yang baru saja bangun langsung pergi kearah dapur dan melihat meja makan sudah penuh dengan berbagai hidangan akhirnya dirinya memutuskan untuk segera makan siang sendirian.

kedua orangtuanya yang melihat itu keheranan, dimana menantunya pikirnya begitu.

Rupanya Ayesha sedang pergi keluar untuk menemui teman-temannya semasa sekolah karena diirnya memberitahu bahwa sedang ada di Bandung, tentu saja teman-temannya langsung mengajaknya untuk bertemu.

"Jadi gimana nih rasanya nikah." salah seorang teman yesha yang bernama Ayu mulai membuka setelah mereka menyantap makanannya.

Ayesha dan teman-temannya sedang berada dicafe yang tak jauh dari rumah mertuanya.

"Daripada penasaran mending kamu nikah aja gih." Ejek yura.

Ayesha hanya tersenyum tak mau menanggapi obrolan teman-temannya.

"Udah isi belum?" tanya yura.

dan pertanyaan itupun mendapar perhatian dari semua temannya, karena hanya Ayesha lah yang sudah menikah dahulu dibanding dengan teman-temannya.

"Belum" cicitnya, dan sontak membuat temannya merasa kecewa tapi ada juga yang mendoakan semoga segera mendapat momongan.

mendengarnya Yesha hanya tersenyum, selain ibadah senyuman bisa menghapus segala kesedihan yang di alaminya.

Pukul 2 siang Ayesha baru saja sampai dirumahnya dan melihat kesekeliling ternyata sepi, mungkin masih tidur pikirnya.

namun tanpa diduga suaminya itu datang dengan tatapan penuh selidik.

"Dari mana saja kamu?" tanya nya penuh seldik.

"Hanya bertemu teman, maaf aku tidak memberitahumu karena kamu tertidur."

"Alasan." segera berlalu menuju kamarnya.

Haras pergi begitu saja dari hadapan Ayesha, melihat diacuhkan, ayesha tak ambil pusing bergegas dirinya naik kelantai dua kamar Haras. Dirinya tak mau menunggu lama lagi untuk terus berada disamping haras.

Mempacking segala keperluan untuk kepulangannya kembali ke jakarta, Haras yang melihatnya segera menarik kasar koper yang dibawa Ayesha.

ayesha langsung memberontak, tak ingin dirinya kehilangan kehormatannya secara paksa meskipun Haras adalah suaminya, tapi Ayesha masih menganggap suaminya seperti orang asing.

"Jangan sentuh aku!" ancamnya dan membuat Haras mundur satu langkah, tapi detik selanjutnya Haras langsung maju dan mencium bibir Ayesha dengan kasar, disaat ingin melepas hijab yang dikenakannya, Ayesha segera mensorong tubuh Haras agar menjauh darinya.

"Jangan seperti ini Har" lirihnya dan segera maauk ke kamar mandi tapi sebelum itu tangan haras sudah mencekal dirinya dan menghempaskan Ayesha diatas ranjang.

"Aku mohon jangan seperti ini Har." pintanya dengan air mata yang sudah membasahi pipinya. Haras menarik diri dan segera keluar kamar dengan amarah tertahan.

Dirasa aman, Ayesha berlari kekamar mandi dan tubuhnya merosot seketika, tangisnya tumpah disana, bukan tak ingin memberikan haknya pada Suaminya tapi dirinya belum siap apalagi dengan sikap suaminya yang belum bisa adil pada dirinya.

****

Menjelang malam mereka baru saja tiba dijakarta dan disambut dengan senyum merekah Sandra yang sudah menyambutnya didepan pintu, Haras tidak mengantarkan Ayesha ke cafe nya karena dirinya tertidur, padahal bisa saja dirinya membangunkannya dan menyuruh yesha untuk keluar dari dalam mobil tapi itu tak dilakukannya.

Segera keluar dan menghampiri Sandra memberikan pelukan hangat tak lupa menciumnya mesra, Ayesha yang sudah bangun da melihat adegan tersebut entah kenapa merasa sesak, mungkinkah dirinya cemburu. tapi buru-buru dia menggelengkan kepalanya. tak boleh dirinya tak boleh cemburu.

Dibukanya pintu dan segera melangkah maju menbuat sejoli itu sedikit kaget akan kehadiran Ayesha terutama Sandra karena setahu dirinya, suaminya mengatakan akan mengantarkan Ayesha ke Cafe.

"Gimana kabarnya?" tanya nya tak lupa dengan senyum manisnya, ah sungguh beruntung Sandra bisa dicintai oleh Haras.

"Alhamdulillah baik. Aku kesini cuma mau ambil barang yang ketinggalan." dustanya dan kembali melanjutkan niatnya untuk segera menuju kamar yang sering ditempatinya dirumah itu.

Sedangkan Haras, lelaki itu masih terus bergelayut manja pada Sandra dengan tak merasa bersalah bahwa dengan bersikap seperti itu akan menambah kebencian pada Ayesha yang melihatnya.

Terpopuler

Comments

Egies

Egies

bagus kak, tp tulisanya lari kmn2

2021-01-11

0

🌹Mami zila##

🌹Mami zila##

huhhhhhhj

2020-08-30

1

Novita Nathan

Novita Nathan

hufffff nyesek bacanya.. yg kuat & sabarrrr y Ayesha....

2020-08-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!