Sudah sebulan lebih Ayesha diluar kota namun tetap berkabar dengan Ibu dan Mamanya bahwa kondisinya baik-baik saja berbanding terbalik dengan Haras yang setiap hari selalu lemas, mual dan muntah apalagi jika adanya sandra dirumah. Sudah dicek ke dokter namun tak ada penyakit yang mengkhawatirkan. Sandra pun dibuat cemas akan keadaan suaminya itu, berbagai macam masakan yang dia buat selalu dimuntahkan kembali, Haras hanya makan buah dan sereal serta susu untuk pengganjal perutnya.
Hari ini pun Ayesha pulang karena kabar sakitnya sang suami, namun melihat keadannya apakah suaminya itu bisa menerima ataukah menolaknya. Dirinya pun ragu untuk datang, setelah menimbang akhirnya Ayesha bertekad jika Haras tak mau menerima apapun yang terjadi pada dirinya dia akan ikhlas bila harus menanggungnya sendiri.
Mama mertua yang tahu akan kedatangan sang menantu pun antusias untuk memasak berbagai macam makanan.
Ting..tong..
Bel pintu berbunyi, Mama yang sedang menata makananpun segera beranjak untuk membuka siapa yang datang.
"Waalaikumsalam.." jawabnya, dibukanya pintu perlahan melihat siapa yang bertamu, senyum merekah pun tersungging dari bibir wanita berumur 45tahun itu.
"Ayo masuk sayang." digandengnya tangan sang menantu masuk kedalam rumah, Ayesha hanya bisa mengekori tanpa berkomentar.
Mereka masuk langsung ke area meja makan, Mamanya menyuruhnya untuk menunggu sebentar, setelahnya dirinya keluar dengan berbagai masakan yang sangat lezat, Ayesha hampir saja meneteskan air liurnya kalau tak ingat dia sedang bersama Mama mertuanya.
"Papa mana Ma?" tanya nya basa-basi tapi tatapannya masih pada hidangan yang tersaji di meja makan.
"Masih dikantor, kita makan duluan aja ya, gausah nunggu yang lain, masih pada sibuk." Ujarnya yang mulai mengambil piring dan mulai mengisinya dengan nasi dan lauk pauk lalu diberikan kepada Ayesha. " Segini cukup?" tanya Mama kemudian.
"Iya ma, makasih ya."
Mama hanya mengulas senyum ramah, selanjutnya mengambil piring kembali untuk diisi lauk yang sama, mereka pun makan dengan tenang tak lupa berdoa dulu sebelumnya.
****
Sedangkan Haras yang sedang dikantor pun masih terlihat tak bergairah, entah penyakit apa yang dideritanya, dirinya begitu lemah seakan tak bernafsu untuk melakukan apapun padahal didepan mejanya sudah banyak map yang bertumpuk untuk ditanda tangani.
Seusai jam pulang kerja Haras memarkirkan mobilnya sebentar disebuah apotek untuk membeli vitamin, setelah itu mobil melaju menuju kediamannya.
"Assalamualaikum.." Ucapnya ketika sudah masuk kedalam rumah, namun seketika juga matanya melebar, rahangnya mengeras kala melihat Sandra yang terlihat sedang berciuman dengan seorang Pria.
Tanpa menunggu lama, Haras langsung meninju wajah pria itu, Pria teraebut tersungkur, karena tak terima justri pria itu berbalik menyerang Haras. Perkelahian pun tak terelakkan.
Sandra yang tadi sedang makan jus buah pun kaget karena temannya itu langsung mengelap sudut bibirnya yang ternyata masih ada sisa dari jus yang ia minum dengan jemarinya namun kedatangan Haras membuat mereka salah faham dan terjadi baku hantam.
Disaat yang bersamaan pula Ayesha datang mencoba melerai, namun sayang disaat Haras ingin memukul kembali wajah Pria itu, tangannya mendarat pada pelipis gadis itu yang langsung tersungkur tak sadarkan diri.
Semua orang panik ditambah ada cairan berwarna merah kental mengalir dari bawah roknya daat mereka mencoba untuk mengangkat dan membaringkannya disofa.
Tanpa pikir panjang, Pria yang diduga selingkuhan istri keduanya itu langsung membawa Ayesha keluar rumah untuk dibawa kerumah sakit, Haras menahannya namun ucapan Pria itu seperti sebuah belati yang menusuk dadanya.
"Gimana kalo dia pendarahan, Lo mau tanggung jawab.!" Teriak pria itu kemudian berlalu keluar menuju mobilnya yang terparkir diseberang rumah Haras.
Dibaringkannya Ayesha yang masih terpejam, segera memutar untuk masuk kedalam kemudi, dilajukannya mobil itu dengan cepat menuju rumah sakit terdekat.
Tak sampai 10menit, mobil berhenti disebuah rumah sakit, Pria itu langsung membawa Ayesha menuju IGD meminta bantuan suster yang tengah berjaga untuk memeriksa keadaannya, setelah dibaringkan di brankar dan Pria itu hanya bisa menunggu diluar dengan perasaan, entahlah mungkin hanya kasihan.
***
Sementara Haras yang masih emosi langsung mencerca Sandra dengan segala tuduhan. Sandra yang sedang menangis pun mencba untuk menggapai tubuh sang suami namun segera ditepisnya dengan kasar.
"Apakah selama ini aku tidak memuaskanmu hingga kau berani selingkuh dibelakangku!" Ucap haras dengan nada tinggi.
"Ini tidak seperti yang kamu bayangkan Har, aku sama sekali tak berselingkuh dengannya."
Sandra membela dirinya karena memang dirinya tak seperti yang dituduhkan oleh suaminya itu, Sandra dengan Pria itu hanya berteman, kebetulan temannya itu menawarkan sebuah asuransi namun Sandra juga tak menerimanya karena tak enak hati akhirnya Sandra membawa pria itu masuk dan mengobrol ringan hingga kejadian sebelum Haras datangpun terjadi.
"Bohong!" Bentak Haras dengan muka merah padam menyiratkan kemarahan yang mendalam.
"Apa uang yang selalu ku kirim untukmu itu kurang? hingga kau mencari pria lain yang lebih kaya dariku, hah?"
Haras yang emosi langsung mencengkram lengan Sandra, wanita itu langsung meringis kesakitan. Sandra mencoba melepaskan namun cengkraman itu semakin kuat.
"JAWAB!"
"Sungguh aku tak pernah berpikir untuk berpaling darimu Har, aku berani bersumpah kamu salah faham" menjelaskan sembari melepaskan cengkraman tangan haras dilengannya.
Sepertinya Haras masih mempercayai istri keduanya itu, terbukti dengan cengkraman yang sudah mulai mengendur, Sandra bisa bernafas lega meskipun masih menahan sakit akibat cengkraman tangan haras yang kuat, dipeluknya tubuh sang suami dengan isakan mencoba menenangkan agar tak bertindak gegabah.
***
Sementara itu disebuah rumah sakit, Ayesha yang baru saja sadar pun terkejut kala dirinya melihat seorang pria yang tengah duduk sambil menatapnya.
Pria itu bangkit dan menghampiri Ayesha yang sedang membetulkan kerudungnya, mendapati adanya pergerakan Ayesha langsung beringsut mundur mencari benda tajam apapun untuk dijadikannya senjata.
"Jangan mendekat!" Teriak Ayesha dengan mengacungkan sebuah benda yang terbuat dari stainless steel itu kepada Pria tersebut.
Pria itu pun tak bisa untuk menahan tawa nya, Ayesha mengernyit heran, ditatap kembali pria itu lalu beralih pada benda yang ada ditangannya, Bodoh bagaimana mungkin dirinya melawan hanya dengan sebuah sendok, huh menyebalkan.
Pria itu mulai terdiam kala melihat Ayesha yang sudah menunduk dengan wajah merah, sungguh menggemaskan, pikirnya.
"Jadi bisa ceritakan ada hubungan apa dirimu dengan lelaki itu?" tanya nya kemudian.
Ayesha yang merasa pertanyaan itu ditujukan padanya hanya mengangkat kepalanya sebentar lalu mencoba untuk turun dari ranjang namun segera ditahan oleh pria itu lantaran kondisinya yang belum memungkinkan untuk banyak bergerak.
"Jangan menyentuhku!" Tegasnya dan membuat pria itu kembali memundurkan langkahnya.
"Baiklah, tapi sebelum itu bisa kau jelaskan bayi siapa yang ada didalam perutmu itu." Pria itu berbicara santai seolah tahu bahwa wanita yang ada dihadapannya ini hanya wanita malang yang hamil diluar mikah dan sedang meminta pertanggung jawaban pada Lelaki yang memukulnya tadi.
Untuk sekian detik, Ayesha masih diam. detik selanjutnya dirinya sudah tak sadarkan diri.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung..
Gimana sama part ini? Masih suka sama Ayesha dengan Haras atau pisah aja? 😀😀
Berikan jawaban dikolom komentar ya
jangan lupa like, komen dan subscribe channelnya Naura Lubna Channel juga ya hehe
❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Marlena
pisah aja terlalu sakit tuk aesyah
2022-04-22
0
linasijabat nysinurat
pisah aja, sementara kasih pelajaran buat haras... biar kapok....
2021-03-21
0
Rusma Barmah
cerai saja buat ap dipertahanankn laki2 egois(haras)habis manis sepah dibuang
2021-01-17
0