Sore hari saat hendak keluar menuju Kontrakan barunya, Ayesha dikagetkan dengan sosok Haras yang sudah bersender pada tembok dan mempeehatikan dirinya secara intens, diperhatikan seperti itu membuat Ayesha salah tingkah.
"Ada apa kamu kesini" ketusnya dan segera mengambil tas ranselnya, menyampirkannya dibelakang punggung. segera beranjak untuk keluar karena lily sudah menunggunya disana.
"Aku hanya ingin mengajakmu pulang kerumah." jawabnya dan mulai melangkah maju mendekati istrinya itu. Ayesha yang tahu akan tanda bahaya tak menggubrisnya dia lebih memilih tetap melanjutkan langkahnya untuk segera keluar dari ruang kerjanya.
"Bukankah kita sudah sepakat akan hal ini waktu dirumah Ibu." Ayesha menjawab saat dirinya kini sudah berhadapan dengan Haras, pandangan mereka bertemu namun segera Yesha mengakhirinya, takkan sanggup bila terus melihat Haras dalam matanya.
"Ya tapi bagaimana jika Ibu kerumah? apa kamu mau kalau penyakit Ibu kambuh"
Itu adalah alasan terakhir, mana mungkin kan dirinya menyebutkan kalau sandra yang menyuruhnya kesini.
"Oh ya, bukankah itu lebih baik, lebih cepat Ibu tahu lebih cepat pula kita beecerai." sarkasnya dan langsung saja mata Haras membulat sempurna, secara tidak langsung ayesha sudah menuding supaya rahasianya terbongkar dan dirinya sudah pasti akan dicoret dari daftar warisan oleh orang tuanya dan dia tak ingin hal itu terjadi.
Ayesha pergi begitu saja meninggalkan Haras yang masih kebingungan didalam ruangannya.
Didalam Cafe, Alvin yang sedang meeting dengan klienpun begitu melihat Ayesha keluar dengan membawa beberapa barang langsung sigap dan menghampirinya.
"Kamu mau kemana, tumben bawa barang banyak banget, kaya orang mau pindahan aja." berondong alvin seraya membantu meletakan beberapa barang kedalam mobil yang sudah dipesannya.
"Emang. Aku mau pindah dari sini, nemenin lily juga, kasian dia." mengambil air mineral dari dalam tasnya dan meneguknya perlahan.
Alvin yang melihat kejadian itu hanya geleng-geleng kepala, bagaimana orang tak akan jatuh cinta pada sosok perempuan satu ini, Cantik, baik dan penuh perhatian apalagi soal sahabatnya yang sedang kesusahan pasti dia bakalan bantu apapun keadaannya.
" Yaudah aku anter aja." segera menghampiri sopir taksi untuk menurunkan kembali barang bawaannya namun cepat dicegah oleh Yesha.
"Gausah vin, lagian kamu juga lagi ada meeting kan." tebaknya, dan itu sontak membuat mata alvin membulat sedangkan Yesha hanya terkekeh melihat kelakuan sahabatnya itu.
Haras yang baru saja ingin pulang namun melihat pemandangan didepan matanya mulai geram, dia mengepalkan tangannya dan segera mendatangi Ayesha yang hendak masuk kedalam mobil.
"Cih, ternyata kamu tak sebaik yang kukira."
kata-kata haras tak digubris olehnya, segera ia menyuruh pak supir untuk segera menjalankan kendaraannya dan membiarkan Haras dengan spekulasinya sendiri.
Haras yang merasa diabaikan pun langsung menuju mobilnya dan segera membuntuti kemana Ayesha pergi.
"Maaf nona sepertinya ada yang mengikuti mobil ini" kata pak supir sambil memperhatikan kaca spionnya, sontak saja yesha langsung melihat kebelakang dan benar saja, itu mobil Haras tapi untuk apa sampai membuntutinya segala, ah bodo amat.
"Udahlah pak biarin aja."
dan pak supir hanya mengangguk patuh.
*****
Sedangkan lily yang sedang menunggu sahabatnya itu memberengut kesal, bagaimana tidak katanya 15menit sampe tapi ini sudah satu setengah jam dan dirinya belum pernah menunggu seseorang, ternyata memang menunggu itu menyebalkan.
Tak lama kemudian, dia melihat mobil beehenti tepat didepan kontrakannya dibarengi dengan kedatangan mobil haras yang sudah lebih dulu keluar dari dalam mobil, membuat lily keheranan pasalnya dia tak tahu wajah suaminya yesha.
begitu Yesha mendatangi Lily yang masih melongo segera saja...
Dor...
Yesha langsung menepuk pelan bahu sahabatnya dan alhasil sahabatnya itu memekik karena terkejut.
"Yaelah sha orang masuk tuh kasih salam kek, ini malah bkin orang jantungan." protesnya tapi setelah itu dirinya mengikuti Yesha keluar untuk mengambil barang bawaannya. sesaat keduanya terdiam namun Ayesha lebih dulu melanjutkannya tanpa memperdulikan Haras yang sudah berdiri bersandar pada pinggirian pintu mobil.
Lily yang bingung langsung saja menyikut lengan perempuan berhijab itu, " itu siapa sha?" bisiknya. Yesha mengikuti arah pandang lily.
"Oh cuma su....." ucapan Ayesha terpotong karena suara haras sudah mengintrupsinya lebih dulu.
"Saya suaminya Ayesha." dengan menjulurkan tangannya kepada Lily, segera lily pun menyambut jabatan tangan dsri haras dengan senyum merekah. " Saya Lily, teman sekaligus partner kerjanya Yesha." katanya.
Ayesha hanya bisa melotot melihat tingkah keduanya dan langsung masuk kedalam setelah membayar ongkos kepada pak supir menghiraukan sahabat dan suaminya itu.
Segera membereskan barangnya ketemoat yang sudah disediakan, karena hanya ada lemari kayu dan tempat tidur, dapur yang langsung terhubung dengan kamar mandi.
Segera mencari air minum didalam tas ranselnya dan langsung menenggaknya hingga tandas, pikirannya melayang akan ucapan haras untuk kembali kerumah namun dirinya bertekad akan tetap dikontrakan sampai,, ah entahlah jika mereka harus berpisah mana dirinya akan menerimanya dengan lapang dada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Eny Ambarwati
Ayesha...loe yg tegas donk sm haras ..jgn kena bujuk rayunya...biar dia nanggung akibatnya. .nyesal dia nanti
2020-11-16
0
Eka Ranaya
duh greget aku ma haras
klo ga cinta lepasin aja ayesha nya
dah buat cerai aja Thor merwka berdua thor..
plis kasian aku ma ayesha
ga kebayang klo aku diposisikannya
klo aku pasti udah minta cerai thor...
thor jgn dibuat nyesek terud donk thor soal ayesha
sekali2 buat seneng gitu thor
tpi bukan sama haras ya thor...
pokoknya semngat kak...
jgn lama2 upnya ya thor
2020-08-26
1