Sandra yang sedang makan sarapan dikejutkan adanya tangan yang melingkar diperutnya, diliriknya ternyata sang suami yang baru saja pulang namun tidak sendiri ada Ayesha dibelakangnya tanpa menyapa padanya terlebih dahulu dan langsung masuk kekamarnya.
"Giamna kabar Mama?" tanyanya langsung setelah menyuruh haras duduk disampingnya.
"Mama sudah lebih baik, aku minta maaf jika membuatmu sedih." Haras segera menggemgam tangan Sandra.
"Tak apa justru aku yang minta maaf, jika kita tidak menikah mungkin Mama tak akan sakit seperti ini."
"Jangan bicara seperti itu sayang, aku sunggyh minta maaf." Dipeluknya sang istri tercinta dengan erat, tak mau kehilangan barang sedetikpun.
Ayesha yang nenyaksikan keharmonisan dua sejoli itu pun hanya acuh, melirik pada leher jenjang sang madu bertengger sebuah kalung dengan mata berlian indah nan apik, ada rasa nyeri dalam dadanya, namun semua itu ditepisnya, ia akan bertahan semampunya.
Segera menghampiri dua sejoli itu yang tengah menonton tv, Ayesha dan Haras pulang jerumah karena audah ada Papa yang akan berganti menjaga Mamanya.
"Har, aku gabisa lama disini, pekerjaan disana sudah menunggu." Ayesha berucap ketika sudah berhadapan dengan Haras, Sandra sedang kedapur mengambil camilan.
"Ya terserah." Haras dengan suara ketusnya tak mau ambil pusing dengan sikap istri pertama yang tak ingin melayaninya, toh sudah ada istri tercinta yang lebih memahami dirinya.
"Kalau gitu aku siap-siap dulu sekalian pamit sama Mama." beranjak meninggalkan Haras yang masih sibuk dengan tontonannya. Diliriknya sekilas punggung Ayesha sekian detik kemudian dialihkannya kembali pandangannya pada televisi tersebut.
Sandra yang baru saja ingin ikut bergabung merasa heran karena tak mendapati Ayesha disana, segera menanyakan pada sang suami dan memberitahu bahwa Istri pertamanya itu ada dikamar.
Dengan tergesa sandra masuk kedalam kamar Ayesha tanpa mengetuk pintu dan Ayesha yang kaget pun langsung menghapus air matanya.
"Kenapa harus berbohong mbak?" Itulah pertanyaan yang selama ini ingin ditanyakannya pada madunya.
Sandra yang melihat kemana arah pandangan mata Ayesha terkesiap kala melihat kalung yang betengger berlian pemberian suaminya itu.
"Aku sudah meminta Mas Haras untuk membeli dua tapi katanya kamu pasti sanggup membeli barang seperti ini" Sandra berucap sangat pelan takut akan menyinggung Ayesha.
Ayesha hanya tersenyum getir, memang dirinya sanggup tapi apakah tak begitu berharga bagi suaminya setelah dirinya memberikan apa yang dijaganya selama ini.
"Aku juga gak akan lama kok mba, titip dia selama aku gak ada." Ayesha beranjak dan segera menarik kopernya keluar kamar.
Menuruni tangga dan berpamitan pada suaminya, meninggalkan dua sejoli yang memang terlihat serasi itu dengan dada bergemuruh dan mata yang sudah berkaca-kaca.
Segera menaiki taksi yang sudah dipesan sebelumnya. Sepanjang perjalanan ke bandara tak hentinya Ayesha menangis dalam diam memikirkan akan dibawa kemana rumah tangganya, bahkan belum satu tahun umur pernikahannya namun seperti tak ada harapan untuk dilanjutkan, ingin berpisah pun tak ingin membuat Ayah dan Ibunya kecewa.
****
Sampai dikota XX menjelang maghrib Ayesha tak menemukan sahabatnya itu mungkin sedang mencari udara segar, pikirnya begitu.
Setelah mandi dan bersiap untuk shalat pintu kamar terbuka, menampilkan sosok sang sahabat yang sudah menemaninya selama kurang lebih 5tahun ini.
"Kamu dari mana saja?" tanyanya penuh selidik, mereka disini baru 3hari namun lily dengan percaya diri keluar rumah sendiri tanpa seorang yang menemani.
"Habis kencan." jawabnya enteng, memang sih kalau dilihat-lihat sahabatnya ini waktu masuk kamar senyam senyum gajelas macam orang gila.
"Mandi gih, habis itu jamaah bareng." Ucap Ayesha seraya membenarkan posisinya
"Siap, bos.
Lily langsung beranjak menuju kamar mandi dan setelahnya mereka berjamaah bersama.
*****
Dirumah sakit
kedua orang tua Haras sedang menungu pengakuan sang anak tentang kejujuran pernikahan keduanya.
Haras menghembuskan nafasnya pelan, mungkin ini saatnya untuk mereka jujur.
"Kami sudah saling mencintai sejak lama, bahkan sebelum Mama membahas tentang perjodohan waktu itu." ada jeda sebentar sebelum melanjutkannya, diliriknya ekspresi sang mama yang nampak menyembunyikan kekecewaannya." Tapi Haras tak mau menyakiti Mama dan Papa." melihat kedua orangtuanya bergantian." sebel haras meminta ijin pada Ayesha untuk menikah lagi, tapi Haras sudah menikahi sandra dulu dan setelah itu Haras membawa sandra kerumah."
tangan sang Mama sudah mengepal, tak percaya dengan apa yang dilakukan anak semata wayangnya.
Hening beberapa saat sebelum isakan kecil sandra terdengar pilu, Haras langsung merengkuh kedalam pelukannya, menenangkannya dengan mengusap punggung tubuh wanita itu
"Baiklah, Mama sudah cukup mendengarkan." melihat kepada sang suami. "Jadi keputusan mama Ceraikan Ayesha."
Perkataaan Mama Nuri membuat semua orang teekejut termasuk Haras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Karmilawati Lukman
haras ceraikan ayesha... ayesha semoga kamu menemukan cinta yg tulus.. semoga ayesha bahagia. beri karma utk haras dan sandra thor. lanjut thor yg bnyk....
2020-09-06
5
Novia Pia
lanjut kk
2020-09-06
2
🌹Mami zila##
kesel..kesel..kesel..
jgn cuma dikit donk thoor up nya
gregetan gue bacanya..
2020-09-06
2