"Aku gak nyangka suami seganteng dia bisa bikin sakit hati anak orang, kenapa kamu gak minta cerai aja sih." bukannya menasehati Lily malah mengompori, Yesha hanya tersenyum simpul mendengar ocehan sahabatnya itu.
"Yaudah sih biarin aja, aku juga udah kebal sama sikapnya." mengambil nafas sejenak, " mungkin nanti kalau Ibu udah sembuh aku bakalan minta cerai sama dia." katanya lagi dan langsung menyeruput es jeruknya.
Mereka sedang makan diwarung lesehan bebek goreng yang cukup terkenal.
Haras yang baru saja sampai rumah mendapat tatapan tak ramah dari sandra karena tak menemukan Ayesha bersamanya.
"Dia gak bakalan pulang, kalo kamu mau tahu." Ucapnya dan segera melajukan langkahkan kedalam kamar untuk membersihkan diri. Sandra ingin menahan namun Ia hanya mengikutinya dari belakang membereskan pakaian kotor Haras dan menyimpannya dikeranjang cucian menunggu suaminya itu keluar kamar mandi.
"Har, kan aku udah bilang kamu harus bisa bawa Yesha kerumah, gimana kalo Ibu kamu dateng kesini, terus lihat aku dirumah ini bukan Ayesha." sandra sudah berada didepan suaminya depan tatapan memohonnya.
"Yaudah nanti malem aku bakalan kesana lagi, tapi jangan cemberut gitu dong nanti cantiknya hilang loh." godanya dan itu berhasil membuat wajah Sandra merona. langsung saja Sandra ngusel didada bidang suaminya itu. Haras tak menyiakan kesempatan segera diletakan tangannya dikedua pipi sandra dan sedikit memiringkan kepalanya.
Cup
Haras mencium bibir yang sudah menjadi candunya itu, mulai ******* secara perlahan da sesekali menggigit bibir bawah sandra agar melakukan hal sama, bagai gayung bersambut sandra pun membalas pagutan bibir suaminya itu dan sore itu pun mereka hasbiskan dengan percintaan panasnya, mereka selesai setelah mendengar bunyi perut Haras yang sudah kelaparan karena tak makan siang.
*****
Baru saja ingin memejamkan matanya namun suara ketukan pintu memaksa Yesha untuk segera bangkit dan membukanya.
"Assalamualaikum" Haras langsung masuk tanpa menunggu persetujuan tuan rumah, mengamati seluruh ruangan itu tak menghiraukan ocehan istrinya itu yang sudah kesal pada dirinya.
"Siap-siap gih." katanya lalu mendaratkan tubuhnya pada kasur sempit yang ada dikamar ayesha. sedangkan yesha hanya mengerutkan dahinya, bingung. inginnya menempelkan punggung tangannya ke kepala haras mungkinkah suaminya itu sedang sakit.
"Ada apa kamu datang kesini." tak menggubris perkataan haras malah bersidekap dada memindai haras eh tunggu tapi dari pakaiannya dia memakai pakaian casual bukan pakaian kerjanya berarti dirinya pulang dulu kerumah sebelum ke kontrakannya.
"Ayo pulang." ajaknya kemudian, segera menghampiri ayesha yang masih mematung dipintu kamarnya.
"kalo enggak, aku bakalan tidur disini." bisiknya dan segera keluar kamar menuju kamar mandi.
mendapat bisikan seperti itu tubuh ayesha sedikit meremang merasakan hembusan nafas haras dalam jarak sedekat itu. ah apaan sih jangan baper sha.
tak lama pintu kamar mandi terbuka namun tidak dengan orangnya, haras masih mematung manerik nafas sebentar sebelum berkata " Boleh pinjam handuk."
Ayesha yang mendengarnya pun dengan segera
mengambilkan handuk dan memberikannya pada haras tanpa melihat hanya membelakanginya. dan keluarlah haras dengan bertelanjang dada membuat yesah mundur seketika, untuk beberapa saat dirinya begitu terpana akan keindahan lekuk tubuh suaminya itu, dada bidang dengan roti sobeknya, otot kekar dilengannya, sempurna. sampai suara haras membuyarkan pikirannya.
"Kenapa? mau pegang." katanya dengan nada menggoda dan mengerlingkan matanya membuat yesha tersipu malu.
"Eng...enggak kok, yaudah kamu pakai baju dulu. aku keluar sebentar."
Yesha segera keluar tanpa menoleh lagi kebelakang, memegangi dadanya yang sekarang berdegup kencang.
"Kamu kenapa sih?" Lily yang baru keluar kamar merasa keheranan melihat sikap sahabatnya yang sedang terseyum sendirian,
melihat kiri dan kanan tapi tak ada siapapun kecuali emak tukang gosip.
"Istigfar sha, istigfar" katanya lagi dan mengguncang tubuh sahabatnya itu hingga ayesha mengerjap keheranan.
"Ada apa ly, ada gempa ya?" tanya nya dan langsung mendapat pelototan dari sahabatnya itu.
"Kamu tuh yang kenapa, keluar kamar malah jadi stress, senyam senyum sendiri." Lily bergidik ngeri.
"Ada apa sih?" tanya lily begitu mereka sudah duduk dikursi depan masing-masing kamar.
"hng.. enggak kok, aku masuk dulu ya, uadah ngantuk juga nih." Hoaamm.. tanpa menunggu jawaban lily, yesha langsung masuk rumah kontrakannya dan begitu pula haras yang hendak keluar kamar sambil memegang handuk.
"Kamu mending pulang gih." usirnya, takut-takut akan ada orang yang memergoki kalau suaminya itu disini, karena yesha belum membertitahu pada induk semang perihal statusnya.
dan itu membuat haras geram, dua kali ditolak namun malam ini dirinya harus segera membawa yesha pulang agar sandra tak memarahinya lagi.
"Kenapa? apa salah seorang suami menginap dirumah istrinya." katanya begitu dan langsung menbuat ayesha mendongak, tatapan mereka bertemu, entah siapa yang sudah memulai maju lebih dulu hingga keduanya berada pada jarak yang sangat dekat.
Haras yang melihat ayesha memejamkan mata langsung memiringkan wajahnya sedikit menunduk karena tinggi badannya tak sejwjar dengan ayesha yang hanya sebahu dirinya.
Cup
Haras yang menuntun ayesha masuk kekamarnya, pagutan lidah mereka belum terlepas, saling memagut, menyesap rasa dalam rongga mulut masing-masing sampai tak sadar bahwa mereka sudah dalam keadaan setengah telanjang, dan itu menyadarkan ayesha untuk segera berhenti namun cekallan tangan haras mampu menahannya agar tak memberontak.
akhirnya ayesha pasrah bila malam ini dirinya akan kehilangan sesuatu yang dijaganya, mulai malam ini dan seterusnya ayesha akan mulai menerima kehadiran Haras dalam hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Eva Kukum
yesha payah gampang salting gampang kebujuk
kesel aku jadinya
2024-09-22
0
Eny Ambarwati
wadeech...kok cpt luluh sich...bertahan donk
2020-11-16
0
Septian Iyan
najis gampang bnget di bujuk nya
2020-10-23
0