3

"Aku gak mau Har"

Ayesha masih bersikukuh tidak ingin pulang kerumah dengan Haras.

"Kalau gitu aku yang nginep disini." tegasnya dan langsung berbaring di sofa.

"Mana bisa, ini ruang kerjaku. mana bisa kamu tidur disini!"

Ayesha masih berdiri mematung menyaksikan tingkah Haras yang dirasa menyebalkan.

"Kalau gitu kita pulang sekarang!" bangun dari berbaringnya dan segera memegang tangan Ayesha menyeretnya keluar ruangan.

"Lepasin Har.. sakiitt." cicit Ayesha, langkah lebar Haras membuat dirinya kesulitan untuk menyeimbangkan badannya dan akhirnya.

Bruughh

"Aww" Ayesha meringis karena pantatnya terbentur lantai dan posisinya sekarang membuat jantungnya bertalu-talu sangat kencang.

Haras berada diatas Ayesha dengan lengannya sebagai penyangga supaya tidak menindih tubuh kecilnya. Perlahan wajah Haras semakin mendekat dan itu membuat Ayesha sedikit terkejut namun sesaat dirinya sadar dan langsung mendorong tubuh Haras agar menjauh darinya.

"Pergilah Har, Sandra sedang menunggumu dirumah." ucapnya pelan.

mendapat perintah seperti itu, akhirnya Haras mengalah dan berlalu keluar dari cafe itu.

*******

"Bagaimana apa yesha mau kembali kerumah?"

Sandra yang baru keluar dari kamar langsung melontarkan pertanyaan itu kepada suaminya.

"Sudahlah sayang jangan paksa aku terus menerus, biarkanlah dia seperti itu."

Haras yang sedang menahan gairah akibat kejadian di cafe Ayesha langsung menyerang Sandra dengan ciumannya.

"Haras jangan seperti ini, aku merasa bersalah pada Yesha, bagaimana pun dia juga istrimu, akan berdosa bila aku tidak mengingatkanmu, kamu juga harus bisa adil padanya."

Haras menghela nafas sebentar sebelum dirinya duduk diruang tamu.

"Aku sudah mencobanya San, tapi dia memang keras kepala." ujarnya.

"Tapi bagaimanapun......"

Ucapan sandra belum selesai ketika sebuah dering telpon berbunyi milik Haras.

Nama *Mama* tertera dilayar dan langsung menggeser tombol warna hijau.

"Waalaikumsalam pah."

"........."

"Yasudah besok pagi Haras ke Bandung, Iya. Papa jangan terllau capek juga ya pah."

".........."

"Iya Waalaikumsalam."

Panggilan pun berakhir, Haras langsung memeluk Sandra entah mengapa hanya pada Sandra dirinya berkeluh kesah.

Sebegitu dalam kah cintanya pada Sandra hingga menutup hati pada wanita lain termasuk istri pertamanya.

"Ada apa Har." tanya nya ketika pelukan mereka terlepas.

"Darah tinggi ibu kambuh, Aku akan ke Bandung besok sama Ayesha, apa boleh?" meminta persetujuan seolah sandra lah istri pertamanya.

"Tentu saja." jawabnya seriang mungkin, meskipun sama merasakan sesak didada.

"Yasudah sekarang kita tidur ya sayang, takut besok kesiangan." ucapnya manja dan langsung menggendong ala bridal style.

Sandra yang mendapat perlakuan seperti itupun tersipu malu.

******

Ayesha yang baru saja selesai shalat subuh merasa ada yang mengetuk pintu restorannya pun bergegas keluar untuk melihat siapa yang datang dipagi buta seperti ini.

Ayesha sedikit terkejut akan kehadiran Haras sepagi ini di cafenya. Ia langsung membuka kunci pintu depan Cafenya

"Assalamuakaikum, Aku kesini buat minta kamu ikut aku ke Bandung karena Ibu sakit." Ucapnya to the point.

"Waalaikumsalam, untuk apa ajak aku bukankah dirumah sudah ada sandra yang sudah jelas istrimu." Ayesha menjawab dengan nada ketus.

"Aku tidak ingin berbedat, segera kemasi barangmu dan ikut aku. kita akan menginap dua hari disana."

dan dengan langkah berat ayesha pun menurut, karena entahlah.. mungkin dirinya pun sama terlalu lelah untuk berdebat dipagi buta seperti ini.

Setelah siap, mobil Pajero sport hitam itu kangsung meluncur kearah luar kota jakarta, selama satu jam diperjalanan tak ada yang bersuara baik Ayesha maupun Haras keduanya sama tersiam dengan pikiran masing-masing. Ayesha dengan ponsel pintarnya sednagkan Haras fokus mengemudi.

sesekali Ayehsa melirik kearah Haras, betapa bahagianya orang yang dicintai oleh orang tampan seperti haras, tinggi sekitar 180cm dengan berat badan proporsional, wajah tampan sempurna sungguh beruntung seorang Sandra bisa dicintai oleh sosok sempurna seperti Haras.

"Kenapa? aku tampan ya."

Suara haras mengembalikan pikiran Ayesha, namun dirinya enggan menjawab dan lebih fokus pada ponsel pintarnya kembali.

"Sampai disana, kamu harus bersikap sewajarnya seorang istri...." Haras menasehati Ayesha seolah dirinya tak punya cela, lihatlah betapa angkuhnya seorang Harasetya Kevano.

"Buakankah kamu yang tidak pernah menganggap keberadaanku." ketus Ayesha sembari melihat kearah luar jendela.

"Tidak bisakah kamu menganggapku istri sesuangguhnya, bahkan dengan sandra kamu begitu baik sesmdangkan denganku.." Ayesha meluapkan apa yang sudah dipendamnya langsung pada Haras.

"Cukup!" Bentak Haras

"Kamu lelaki yang tidak punya perasaan Har, aku semakin yakin untuk mempercepat perceraian kita."

" Jangan macam-macam kamu" katanya sedikit mengancam. tapi Ayesha tak akan takut kali ini.

"Sebutkan alasan apa aku harus bertahan untuk pernikahan ini."

Ayesha sudah tidak tahan lagi dengan semua sikap Haras padanya.

"Setidaknya tunggu sampai Ibu sembuh dulu, baru aku akan mengurus semuanya."

"Baiklah, selama itu pula aku tetap akan diruang kerjaku dan kamu bebas melakukan apapun sesukamu!" Tegas Ayesha

Haras hanya tersenyum meremehkan.

"Apa kamu cemburu?"

"Jangan berbangga diri, Cemburu terlalu mahal aku lakukan, aku hanya tidak suka diperlakukan berbeda"

"Cih, kenapa kamu tidak mengakuinya hm?" tanyanya menggoda.

"Kalau bukan karena kedua orang tuaku aku juga tak ingin menikah denganmu!"

Kali ini perkataan Ayesha mampu membuat amarah Haras mencuat, Haras langsung menepikan mobilnya ke sebuah hotel sebelum menuju rumah orang tuanya.

Rasanya dia harus memberikan pelajaran kepada Ayeaha karena kelancangan dirinya, yang menganggap Haras tak pantas untuk menikah dengan seorang gadis biasa.

"Mau apa kamu!" Ayesha sudah memegang seatbelt nya saat haras memarkir mobilnya disalah satu hotel ternama dikota bandung.

"Turun, atau aku yang akan menggendongmu keluar!" Bentaknya

"Aku tidak mau!" Ayesha masih bersikukuh tak ingin keluar.

"Baiklah ternyata kamu suka cara kasar."

Haras sudah siap untuk menggendong Ayesha dalam dekapannya namun siapa sangka Ayesha malah berteriak tapi untung saja Haras memakirkan mobilnya dibasement jadi suara Ayesha tak terlalu terdengar entah karena apa tapi sepertinya tuhan sedang berpihak pada Haras.

"Tol..Hmmmppt"

Suara itu terhenti ketika Haras langsung ******* bibir Ayesha dengan kasar, tak membiarkan dirinya bernafas barang sedetikpun membuat Ayesha geram dan memukul lengan Haras sekuat tenaganya.

Air matanya sudah membasahi pipinya, meskipun tubuhnya menerima sentuhan tapi pikirannya terlalu mendominasi sehingga harus segera mengakhiri kelakuan bejat suaminya dan.......

PLAK!

Tamparan dari tangan tangan Ayesha menghentikan ciuman panas teesebut, Ayesha yang masih menangis hanya tertunduk, mengakui bahwa kesalahannya fatal

tak seharusnya dirinya bertindak kasar, suaminya memang berhak atas diirinya tapi diperlakukan seperti itu, wanita manapun tak akan terima terlebih suaminya mencintai orang lain bukan dirinya.

Haras masih memegang pipi bekas tamparan dari Ayesha. Dengan geram Haras langsung mencengkram dagu Ayesha.

"Beraninya kau!"

Satu tangannya yang bebas bersiap untuk melayangkan tamparan balasan.

Demi Tuhan jika benar Haras melakukannya Ayesha tak akan segan untuk menuntut cerai darinya saat ini juga.

Terpopuler

Comments

Eka Ranaya

Eka Ranaya

lanjut thor
buat ayesha cerai ma suaminya thor
trus nikah ma teman nya aja thor yg lamar ayesha
buat si haras menyesal nyesal nya udah nyia2 in si ayesha thor...
geram aku ma siharas thor...
gak enak kan klo ga dibalas tu kelakuan nya si haras thor..

lanjut up ya thor
yg banyak thor
aku suka ceritanya
mudah2an sampai selesai ceritanya bagus ya thor

semangat Thor
krluarkan imajinasi mu thor...
😊😊

2020-08-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!