Ayesha yang sedari tadi menunggu kedatangan Sandra kembali hanya bisa mematung tatkala melihat suaminya tengah bermesraan dengan madunya, sungguh sakit ternyata Haras tetaplah Haras ia tak akan menyukai apa dirinya tak suka termasuk dirinya.
Bergegas Ia keluar dari Mall dengan taksi menuju rumah, dihempaskannya barang belanjaan didapur tanpa membereskannya terlebih dahulu,. dilangkahkan kakinya dengan rasa yang berkecamuk menuju kamarnya.
Tok..tok..tok..
Ayesha menoleh namun enggan untuk membukanya, tapi dengan lunglai dibukanya handle pintu menampakan wajah Sandra yang juga terlihat sembab.
" Ada yang mau aku omongin sama kamu." dibukanya pintu itu lebar-lebar.
Sandra segera duduk disofa dekat jendela, mengambil nafas sejenak kemudian dilihatnya Ayesha yang masih diam.
"Aku minta maaf sama kamu, kalau aku udah ngambil haras dari kamu tapi aku juga gak bisa nolak kala Haras memberikan pilihan untuk menjadi istri keduanya..." ada jeda sebelum sandra melanjutkan perkataannya, ayesha masih diam mendengarkan." waktu itu kita saling mencintai, tapi kita juga sama sama takut untuk kehilangan dan akhirnya aku menerima dia meskipun hanya jadi yang kedua." katanya lagi dengan pipi yang sudah basah.
"Aku akan membuat dia mencintaimu juga." Sandra menatap Ayesha yang sudah berkaca-kaca.
"Tapi dia lebih mencitaimu mbak," jawab Ayesha pelan tanpa menatap sandra.
Dipeluknya istri pertama suaminya itu dengan hangat, " Kita coba sama-sama ya, aku juga akan terus ingatkan Haras untuk bisa berbuat adil, bagaimana pun aku disini orang ketiga untuk pernikahan kalian dan aku akan membantumu untuk lebih dekat dengan haras." katanya panjang lebar dan itu membuat kelegaan pada diri Ayesha.
Makan malam pun tiba nanun suasana hening lebih kentara hanya terdengar dentingan sendok dan garpu.
"Masakannya enak banget sayang, makasih ya." Haras mengusap pipi sandra begitu mesra namun segera diturunkannya karena tak enak hati ada ayesha disana.
"Ini Ayesha loh yang masak, aku cuma bantuin aja." Jawaban sandra membuat Ayesha dan Haras bersitatap tapi Haras lebih dulu mengakhiri dan segera beranjak menuju ruang keluarga untuk menonton televisi.
Baru semenit merasakan kehangatan ketika suaminya memuji masakannya namun sedetik pula diruntuhkan ketika bukan itu yang diinginkan suaminya. namun Ayesha akan terus bersabar.
Meninggalkan dua sejoli itu untuk kemar namun baru beberapa langkah, dirinya trpaksa menghentikan langkah kakinya karena sandea memanggilnya untuk bergabung bersama mereka.
Hening hanya ada suara televisi namun dua sejoli itu seperti ingin mengatakan sesuatu namun diurungkan, akhirnya sandra bersuara lebih dulu.
"Gimana ya ngomongnya, Gini minggu depan Aku mau ada acara reuni, mau berangkat sendiri tapi gak diijinin sama Haras. Apa gak keberatan kalo Haras ikut?" tanya nya takut-takut dirinya salah berucap. Haras disisinya masih bergeming dengan menonton acara televisi.
Ayesha yang mendapat pertanyaanpun hanya bisa menunduk sebelum mengangguk. "Iya silahkan saja, mbak juga istrinya kan." Ayesha berucap setenang mungkin meski matanya terasa memanas dan siap meluncurkan cairan bening namun sebisa mungkin ia tahan.
"Kalo gak ada yang mau diomongin lagi, aku permisi." Katanya sambil bangun dan segera berjalan ke arah kamarnya.
Air matanya lolos begitu saja ketika tiba dikamarnya, sampai tak terasa dirinya pun terlelap dengan kepingan hati yang hancur.
*****
Kepergian suami istri itu membuat Ayesha sedikit leluasa untuk mengunjungi lily sekedar untuk bercerita ataupun sahabatnya itu tengah membutuhkan bantuan, hingga dering telpon membuat kedua terdiam beberapa saat.
"Siapa?" tanya lily tanpa bersuara karena sedang memakan bakso.
"Mama, aku angkat bentar ya."
"Assalamualaikum Ma." sapanya ramah.
"Iya alhamdulillah aku sama Haras baik-baik aja kok ma" dustanya dan itu mendapat tatapan tajam dari Lily.
"Mama lagi dirumah? Sama siapa? Yaudah Yesha kesana sekarang." buru-buru dia menutup telponnya setelah mengucap salam.
"Aku pulang duluan ya ly, tolong kamu bayarin dulu, urgent ini." katannya setengah berteriak karena terburu-buru.
sambil berjalan mencari kunci motornya hingga tak sadar dirinya menabrak seseorang hampir saja jatuh namun cekalan tangan seseorang membuat tubuhnya tertahan dan membuat mereka saling tatap namun sejurus kemudian Yesha segera bangkit dan merapikam pakaiannya.
"Maaf ya Al aku gak sengaja, buru-buru soalnya." katanya begitu mereka berhadapan.
"Mau aku anterin, sekalian ke kantor." tawarnya
"Eh enggak usah aku bawa motor kok, yaudah ya Assalamualaikum." Katanya sambil berlalu menuju ke parkiran.
Alvin yang masih mematung sejenak terdiam melihat tingkah laku sahabtnya itu segaris senyuman terlukis diwajahnya. sebelum sikutan Lily membuat dirinya gelagapan.
"Ngapain kamu disini, inget Yesha itu udah punya suami." Lily mengingatkan dan itu berhasil membuat Hati Alvin terasa sakit.
Alvin membiarkan Ayesha pergi dengan motor maticnya sebeluk kemudian dirinya masuk kedalam mobil meninggalkan Lily dengan berbagai macam pertanyaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Gege Rizal
malas bacanya
2021-01-22
0
jendral sudirman
nyesekk
2020-11-02
0
Sahrir Siga
sesakkkkkkk
2020-10-15
0