Bab 18 - Ajakan ke kantor

Pukul 07.15 Naomi sudah siap untuk melakukan pekerjaannya, dia menatap pantulan wajahnya di depan cermin yang menggantung di atas dinding kamar.

"Biasa saja, Naomi! Kau pasti bisa!" semangatnya pada diri sendiri.

Tapi pipinya kembali memerah saat mengingat bagaimana Gama memeluknya semalam. Tidak munafik, pelukan itu terasa begitu nyaman dan pas.

Naomi keluar kamar untuk melakukan pekerjaannya, di ruang makan sudah ada Tuan Bara yang tengah menikmati sarapan paginya.

"Selamat pagi, Tuan," sapanya basa basi. Tidak sopan jika dia melewati meja makan begitu saja saat ada pemilik rumah di sana.

Tuan Bara mengangguk singkat tanpa menoleh, fokusnya masih ke arah makanan yang ada di depannya.

Naomi melanjutkan langkahnya untuk menuju kamar Gama, dia merutuki kebodohannya. Harusnya sebelum keluar kamar tadi dia menyiapkan pakaian kantor Gama sekalian, dengan begitu dia tidak perlu bertemu dengan pria itu pagi ini.

Sstt! Dia masih malu.

Tok! Tok! Naomi mengetuk pintu kamar sebagai formalitas. Dia sudah mendapatkan akses sepenuhnya dari pemilik kamar, dia bebas keluar masuk kamar tanpa harus meminta ijin.

Saat memasuki kamar, Naomi mendengar suara gemericik air dari kamar mandi. Tanpa lama-lama dia segera menyiapkan pakaian kantor Gama. Di rasa Gama masih betah di dalam sana, Naomi memutuskan keluar dari kamar tersebut.

Seperti biasa, dia akan membersihkan kamar-kamar terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan lainnya. Meskipun setiap kamar masih dalam keadaan bersih dan rapi, itu masih harus di bersihkan setiap harinya.

"Heh!" panggil Hana saat Naomi sedang mengambil peralatan bersih-bersihnya.

"Semalam kamu ngapain?" tanya wanita itu.

Pertanyaan aneh, tapi Naomi paham ke arah mana pembicaraan ini. "Tidur," balas Naomi singkat.

"Di mana?"

Naomi tau jika Hana tidak akan puas dengan jawaban itu. "Ya di kamar lah. Gitu aja masih nanya."

Hana menggeram rendah, "Semalam kamu gak keluar kamar kan? Kamu gak ketemu Gama kan?"

Seperti dugaan Naomi sebelumnya, untung saja semalam Hana tidak melihatnya yang sedang mengintipnya di seret pengawal ke kamar. Jika tau bisa-bisa menjadi panjang urusannya.

"Enggak. Setelah "seseorang" merebut pekerjaanku, aku langsung masuk kamar dan tidur," jawab Naomi dengan terselip sindiran.

"Bagus deh! Udah sana lanjutin kerjaan kamu. Jangan malas-malasan!"

Hana ini memang sangat sok sekali, padahal tugasnya saja kadang tidak dilakukan dan menyuruh Ayu atau Sinta untuk melakukannya. Munafik sekali memang.

Tanpa mau berlama-lama Naomi membawa alat kebersihannya, meninggalkan Hana tanpa satu patah katapun.

Saat akan menaiki tangga, dia melihat Gama yang sudah rapi dengan setelan kantornya. "Naomi," panggil pria itu.

Gama mempercepat langkahnya menuruni tangga dan berdiri di depan Naomi yang tidak jadi menaiki tangga.

"Kenapa kau pergi? Kenapa tidak membangunkanku tadi," ucap pria itu.

Naomi menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri, melihat sekitar jikalau ada seseorang yang mendengar ucapan Gama. Syukurlah tidak ada satu orang pun di sekitar mereka.

"Maaf. Aku tidak ingin ada yang melihatku tidur di kamar Mas Gama."

Gama mengerti, "Kalau begitu ikut denganku ke kantor ya?" ajaknya.

Ekspresi terkejut tidak bisa Naomi sembunyikan, "Hari ini aku tidak begitu sibuk, jadi aku ingin mengajakmu ke kantor. Sekalian nanti kita makan siang di sana," jelas Gama berusaha membujuk Naomi.

"Tidak bisa, Mas. Kerjaan aku belum beres, baru mau mulai malah," tolak Naomi dengan halus.

Gama mengangguk, dia berjalan melewati Naomi menuju dapur. "Hana! Hana!" panggilnya dengan keras.

Hana yang memang tidak jauh dari dapur segera menghadap Gama dengan senyum bahagia, pasalnya Gama sangat jarang memanggilnya.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanyanya dengan nada yang sengaja di buat manja.

"Hari ini kau handle pekerjaan Naomi, aku akan mengajaknya ke kantor," perintah Gama.

Ekspresi Hana berubah seketika, "Tidak bisa! Pekerjaanku sudah banyak. Enak sekali dia bisa keluar rumah sedangkan pelayan lain harus menanggung ulahnya."

"Kau membantah perintahku?!" ujar Gama.

"Kenapa jika aku membantah!!" tantang Hana. "Sejak kedatangan wanita itu kau melupakanku! Naomi, Naomi, Naomi!" pekiknya marah.

Naomi yang sedari tadi menyaksikan itu segera mendekat. "Tidak perlu, Tuan. Saya di rumah saja, kasian Mbak Hana kalau harus kerja 2 kali lipat," ucapnya menengahi.

"Aku tidak butuh rasa kasihanmu!!" geram Hana dengan menatap tajam Naomi.

"Aku tidak menerima bantahan. Kau bisa membagi tugas dengan pelayan lain. Jika kau membangkang, maka siap-siap saja angkat kaki dari rumah ini. Selama ini aku sudah terlalu baik padamu."

Setelah mengatakan itu, Gama menarik Naomi menjauh dari sana. "Ayo, kita sarapan di jalan saja," ajaknya.

"Aku gak bisa, Mas!" balas Naomi dan langsung menghentikan langkahnya.

"Kenapa?"

Naomi tau jika Gama ingin membuatnya senang dengan melihat luar, tapi sudah beberapa kali pekerjaannya di kerjakan oleh pelayan lain.

"Kasian yang lain, Mas! Itu kerjaan aku, kalau Mas mau ajak aku keluar bisa pas kerjaan aku udah selesai, kan?" jelas Naomi.

Gama yang pada dasarnya tidak peduli dengan pelayan lain berdecak sebal, "Mereka di bayar, mereka kerja dan di bayar. Bukan seperti kamu yang udah capek-capek kerja tapi gak dapet upah sepeserpun."

Pria itu berbicara tanpa berpikir dulu, dia tidak sadar jika ucapanya sedikit melukai Naomi. "Kamu egois, Mas! Aku gak mau kalau cara kamu kayak gini! Aku emang gak di bayar, tapi aku ikhlas kerjain semuanya."

"Silahkan kalau mau berangkat ke kantor. Saya permisi," lanjut Naomi lalu melepaskan tangan Gama yang memegang lengannya

Setelah itu dia menuju alat bersih-bersihnya yang tergeletak tak jauh dari tangga, lalu dia bawa semuanya menuju kantai atas untuk melakukan tugasnya. Untuk kali ini dia tidak akan menuruti keinginan Gama.

Sedangkan Gama mengusak rambutnya kasar dan berjalan keluar dengan menutup pintu dengan kencang.

Bersambung

Terima kasih sudah membaca 🤗

Episodes
1 Bab 1 - Suami yang tega menjual istrinya sendiri
2 Bab 2 - Kediaman Bara Maharaja
3 Bab 3 - Tuan Muda Maharaja
4 Bab 4 - Teh Chamomile
5 Bab 5 - Kolam renang
6 Bab 6 - Pelajaran untuk Clara
7 Bab 7 - Kamar Gama
8 Bab 8 - Jam tangan
9 Bab 9 - Secangkir teh dan obrolan tengah malam
10 Bab 10 - Sifat asli
11 Bab 11 - Makan malam dan taman
12 Bab 12 - Pertemuan
13 Bab 13 - Pertikaian
14 Bab 14 - Tamu
15 Bab 15 - Sebuah ungkapan
16 Bab 16 - Teh Chamomile 2
17 Bab 17 - Tidak tahan
18 Bab 18 - Ajakan ke kantor
19 Bab 19 - Kekeliruan
20 Bab 20 - Baikan
21 Bab 21 - Sakit
22 Bab 22 - Kantor
23 Bab 23 - Kejadian di ruangan Gama
24 Bab 24 - Tidur di kamar yang sama
25 Bab 25 - Cerita masa lalu dan panggilan video
26 Bab 26 - Keraguan yang mendalam
27 Bab 27 - "Kau percaya aku menyukaimu?"
28 Bab 28 - Datangnya pelayan baru
29 Bab 29 - "Hanya ingin"
30 Bab 30 - Mas dan Adek
31 Bab 31 - "Dia kekasih saya"
32 Bab 32 - Trending 1
33 Bab 33 - Ungkapan yang tidak direncanakan
34 Bab 34 - Terlalu takut
35 Bab 35 - Memikirkan apa yang perlu dipikirkan
36 Bab 36 - Sebuah penawaran
37 Bab 37 - Apa yang akan kau lakukan untuk melindungiku?
38 Bab 38 - Penjelasan tentang Kakak dan Adik
39 Bab 39 - "Demi kebaikan kita"
40 Bab 40 - Sama-sama gila
41 Bab 41 - Taman Bermain
42 Bab 42 - Kisah lama yang terulang kembali
43 Bab 43 - Hadiah : Semoga kau selalu mengingatku
44 Bab 44 - Tempat baru
45 Bab 45 - Perubahan
46 Bab 46 - Bertemu
47 Bab 47 - Mengikis rasa "dingin"
48 Bab 48 - Tidak ada yang perlu ditakutkan
49 Bab 49 - Lega
50 Bab 50 - Mari hidup dengan bahagia
51 Bab 51 - Terima kasih sudah menerimaku dengan baik
52 Bab 52 - Berita hangat
53 Bab 53 - H-1 Pernikahan
54 Bab 54 - Semuanya akan baik-baik saja
55 Bab 55 - SAH
56 Bab 56 - Melayang di atas awan
57 Bab 57 - Honeymoon
58 Bab 58 - Oleh-oleh
59 Bab 59 - Layaknya kucing yang diberikan ikan asin
60 Bab 60 - Pemeriksaan
61 Bab 61 - Kebahagiaan itu nyata (END)
62 Cerita baru - Bukan pilihan gila
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Suami yang tega menjual istrinya sendiri
2
Bab 2 - Kediaman Bara Maharaja
3
Bab 3 - Tuan Muda Maharaja
4
Bab 4 - Teh Chamomile
5
Bab 5 - Kolam renang
6
Bab 6 - Pelajaran untuk Clara
7
Bab 7 - Kamar Gama
8
Bab 8 - Jam tangan
9
Bab 9 - Secangkir teh dan obrolan tengah malam
10
Bab 10 - Sifat asli
11
Bab 11 - Makan malam dan taman
12
Bab 12 - Pertemuan
13
Bab 13 - Pertikaian
14
Bab 14 - Tamu
15
Bab 15 - Sebuah ungkapan
16
Bab 16 - Teh Chamomile 2
17
Bab 17 - Tidak tahan
18
Bab 18 - Ajakan ke kantor
19
Bab 19 - Kekeliruan
20
Bab 20 - Baikan
21
Bab 21 - Sakit
22
Bab 22 - Kantor
23
Bab 23 - Kejadian di ruangan Gama
24
Bab 24 - Tidur di kamar yang sama
25
Bab 25 - Cerita masa lalu dan panggilan video
26
Bab 26 - Keraguan yang mendalam
27
Bab 27 - "Kau percaya aku menyukaimu?"
28
Bab 28 - Datangnya pelayan baru
29
Bab 29 - "Hanya ingin"
30
Bab 30 - Mas dan Adek
31
Bab 31 - "Dia kekasih saya"
32
Bab 32 - Trending 1
33
Bab 33 - Ungkapan yang tidak direncanakan
34
Bab 34 - Terlalu takut
35
Bab 35 - Memikirkan apa yang perlu dipikirkan
36
Bab 36 - Sebuah penawaran
37
Bab 37 - Apa yang akan kau lakukan untuk melindungiku?
38
Bab 38 - Penjelasan tentang Kakak dan Adik
39
Bab 39 - "Demi kebaikan kita"
40
Bab 40 - Sama-sama gila
41
Bab 41 - Taman Bermain
42
Bab 42 - Kisah lama yang terulang kembali
43
Bab 43 - Hadiah : Semoga kau selalu mengingatku
44
Bab 44 - Tempat baru
45
Bab 45 - Perubahan
46
Bab 46 - Bertemu
47
Bab 47 - Mengikis rasa "dingin"
48
Bab 48 - Tidak ada yang perlu ditakutkan
49
Bab 49 - Lega
50
Bab 50 - Mari hidup dengan bahagia
51
Bab 51 - Terima kasih sudah menerimaku dengan baik
52
Bab 52 - Berita hangat
53
Bab 53 - H-1 Pernikahan
54
Bab 54 - Semuanya akan baik-baik saja
55
Bab 55 - SAH
56
Bab 56 - Melayang di atas awan
57
Bab 57 - Honeymoon
58
Bab 58 - Oleh-oleh
59
Bab 59 - Layaknya kucing yang diberikan ikan asin
60
Bab 60 - Pemeriksaan
61
Bab 61 - Kebahagiaan itu nyata (END)
62
Cerita baru - Bukan pilihan gila

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!