Bab 2 - Kediaman Bara Maharaja

Mobil mewah itu berbelok ke arah rumah megah dengan pagar tinggi menjulang. Selama perjalanan Naomi hanya diam, sekarang dia menganga karena baru kali ini melihat rumah sebesar ini.

"Silahkan, Tuan Bara sudah menunggu anda di dalam," ucap pria yang membawanya tadi.

Naomi mengedarkan pandangannya, halaman rumahnya sangat luas, bahkan bisa di buat untuk bermain bola. Di sisi kanan tembok pagar terdapat tumbuhan menjalar, di sudutnya terdapat gazebo yang cukup besar.

Di sisi kiri, terdapat garasi yang mungkin muat untuk 6 mobil sekaligus. Buktinya, meskipun sudah ada 4 mobil di sana, masih banyak ruang tersisa.

Tok! Tok!

Naomi mengetuk pintu dengan gugup, entah siapa dan apa yang akan terjadi padanya di dalam sana, ia meneguk ludahnya dengan kasar.

Tak menunggu lama, seorang pelayan wanita membuka pintu, "Silahkan, saya akan mengantarkan anda kepada Tuan," ucapnya.

Naomi mengangguk kecil, dan mengikuti langkah pelayan itu. Di dalam, Naomi lebih di buat lebih takjub. Di tengah ruangan, terdapat aquarium yang cukup besar, aquarium itu di jadikan sekat antara ruang tamu dan juga tangga.

Sandal lusuhnya menginjak lantai marmer yang mengkilat, dari pandangannya sekarang ia bisa melihat seorang pria yang duduk di ruang tamu.

"Tuan," sapa pelayan yang membawa Naomi.

Pria itu mengangguk, "Kembalilah bekerja," perintahnya.

Pelayan itupun menunduk kecil dan berlalu pergi dari sana, meninggalkan Naomi sendiri bersama Tuan rumah.

"Kau duduklah."

Mendengar perintah itu, Naomi segera duduk di sofa kosong yang ada di depan Tuan Bara. Dia segera menunduk karena rasa takut dan gugup yang menyelimutinya, apalagi aura yang dikeluarkan orang di depannya.

"Jadi kau istri si bodoh itu?" tanya Tuan Bara sembari menelisik penampilan Naomi.

Naomi mengangguk kecil, "Benar Tuan, saya istri...lebih tepatnya mantan istri."

Tuan Bara mendengus kecil, "Apa kau tau berapa hutang mantan suamimu itu, hingga menjualmu?"

Kali ini Naomi menggeleng keras, dia benar-benar baru mengetahui hal itu hari ini. Bahkan hatinya masih terasa sakit karena pria brengsek itu.

"500 juta belum termasuk bunganya."

Seketika Naomi mendongak menatap Tuan Bara, sebesar itu Aryo berhutang? Ia bahkan tidak tau sejak kapan pria itu berselingkuh hingga memiliki anak. Semuanya tampak buntu untuknya.

"Dan kau hanya setengah dari jumlah itu, masih ada setengahnya lagi yang harus ia bayar," jelas Tuan Bara.

Naomi menegak ludahnya kasar, "Jika boleh tau sejak kapan Aryo berhutang kepada anda? Kenapa sampai sebesar itu?"

"Dua tahun yang lalu, hotel tempatnya bekerja adalah salah satu asetku. Saat itu dia datang padaku untuk meminjam uang dengan kau sebagai jaminannya."

Lagi-lagi Naomi terlihat begitu bodoh, dua tahun ia dijadikan sebagai jaminan hutang oleh pria brengsek itu.

"Jika kau tidak tau, mantan suamimu itu suka berjudi. Uang yang ia hutang padaku ia gunakan untuk hal itu."

Naomi mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, "Dia berkata jika uang itu ia gunakan untuk menghidupi selingkuhan dan anaknya," ungkapnya.

Tuan Bara tertawa keras, "Benar, benar. Aku tau jika Aryo berselingkuh darimu dan memiliki anak, memang pria bodoh!"

"Lalu untuk apa Tuan mau membeliku?" tanya Naomi dengan hati-hati. Takdirnya benar-benar buruk hingga dipertemukan dengan pria seperti Aryo.

"Kau akan menjadi pelayan di rumah ini selama 5 tahun tanpa di bayar. Setelahnya kau bebas pergi kemanapun kau mau."

Entah kenapa Naomi bersyukur mendengar hal tersebut, selama perjalanan ia terus berpikir jika Tuan Bara adalah seorang rentenir tua bermata keranjang.

Sekarang setelah melihatnya secara langsung, sirna sudah pemikiran buruknya itu. Tuan Bara adalah pria paruh baya yang masih terlihat sehat dan bugar, tidak terlihat jelalatan dan berwibawa.

"Terima kasih, Tuan. Saya akan bekerja dengan baik," jawab Naomi dengan mantap. Senyum kecil terpatri di wajahnya.

Dia memang tidak bisa memaafkan Aryo yang menjadikannya jaminan hutang, tapi dia juga tidak bisa kabur dari masalah ini, kan? Meskipun dia korban keegoisan pria itu. Sedari dulu dia tidak pernah memiliki jalan hidup yang bagus.

"Satu lagi, selama kau bekerja di sini, kau dilarang keluar rumah. Jika ada sesuatu yang mengharuskanmu keluar, kau harus meminta ijin padaku dan ditemani orangku. Paham?"

Naomi mengangguk mantap, "Paham, tuan."

"Sarah!!"

Tuan Bara memanggil salah satu pelayan yang berkerja padanya. Tanpa menunggu lama, wanita yang terlihat berusia 50an mendekat. "Ada yang bisa saya bantu Tuan?"

Tuan Bara menoleh, "Mulai hari ini dia akan menjadi pelayan di sini. Karena kau pelayan senior, beritahu dan ajari apa yang harus ia lakukan. Aku mengandalkanmu."

"Baik, Tuan! Anda tidak perlu khawatir," jawab Sarah.

"Kau ikutlah dengannya, dia akan memberitahu apa pekerjaanmu dan kamarmu," ucap Tuan Bara kepada Naomi.

Sarah memberikan isyarat kepada Naomi agar mengikutinya, tanpa pikir panjang Naomi segera berdiri. "Kalau begitu saya permisi dulu Tuan," pamit Sarah.

Sarah melangkah menuju belakang di ikuti oleh Naomi. "Aku akan menunjukkan kamarmu terlebih dahulu, baru setelah itu aku akan memberitahu apa saja pekerjaanmu,"

Ruang makan juga tak kalah luasnya dengan ruang tamu, belum lagi dapurnya yang terlihat begitu mewah dengan peralatan canggih.

Sarah masih terus berjalan hingga sampai di sebuah ruangan yang tak begitu jauh dari dapur. Wanita paruh baya itu mengeluarkan kunci dan membuka pintu.

"Mulai hari ini kau akan tidur di sini. Sebenarnya para pelayan tidur di paviliun belakang, tetapi semua kamar sudah penuh, dan hanya ini yang tersisa," jelasnya.

Tidak terlalu luas tetapi sangat bersih dan lengkap, "Terima kasih---?"

"Bibi, panggil aku Bibi," sela Sarah melihat Naomi yang kebingungan.

Naomi mengembangkan senyumya "Terima kasih Bibi Sarah."

"Di sini ada 5 pelayan termasuk diriku, semuanya sudah mendapatkan tugas masing-masing. Tugasmu adalah membersikan kolam, membersihkan kamar di lantai atas, dan garasi."

Terdengar mudah, tetapi ingatlah jika rumah ini bergitu besar, sudah pasti kolam renangnya luas, kamar bukan hanya ada satu dua, dan garasi? Naomi sudah melihatnya sendiri seluas apa.

Bersambung

Terima kasih karena sudah membaca cerita ini🤗

Akan diusahakan update sehari 2 kali

Terpopuler

Comments

Delen Ganzz

Delen Ganzz

ök

2025-03-12

0

Eemlaspanohan Ohan

Eemlaspanohan Ohan

lanjut

2024-11-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Suami yang tega menjual istrinya sendiri
2 Bab 2 - Kediaman Bara Maharaja
3 Bab 3 - Tuan Muda Maharaja
4 Bab 4 - Teh Chamomile
5 Bab 5 - Kolam renang
6 Bab 6 - Pelajaran untuk Clara
7 Bab 7 - Kamar Gama
8 Bab 8 - Jam tangan
9 Bab 9 - Secangkir teh dan obrolan tengah malam
10 Bab 10 - Sifat asli
11 Bab 11 - Makan malam dan taman
12 Bab 12 - Pertemuan
13 Bab 13 - Pertikaian
14 Bab 14 - Tamu
15 Bab 15 - Sebuah ungkapan
16 Bab 16 - Teh Chamomile 2
17 Bab 17 - Tidak tahan
18 Bab 18 - Ajakan ke kantor
19 Bab 19 - Kekeliruan
20 Bab 20 - Baikan
21 Bab 21 - Sakit
22 Bab 22 - Kantor
23 Bab 23 - Kejadian di ruangan Gama
24 Bab 24 - Tidur di kamar yang sama
25 Bab 25 - Cerita masa lalu dan panggilan video
26 Bab 26 - Keraguan yang mendalam
27 Bab 27 - "Kau percaya aku menyukaimu?"
28 Bab 28 - Datangnya pelayan baru
29 Bab 29 - "Hanya ingin"
30 Bab 30 - Mas dan Adek
31 Bab 31 - "Dia kekasih saya"
32 Bab 32 - Trending 1
33 Bab 33 - Ungkapan yang tidak direncanakan
34 Bab 34 - Terlalu takut
35 Bab 35 - Memikirkan apa yang perlu dipikirkan
36 Bab 36 - Sebuah penawaran
37 Bab 37 - Apa yang akan kau lakukan untuk melindungiku?
38 Bab 38 - Penjelasan tentang Kakak dan Adik
39 Bab 39 - "Demi kebaikan kita"
40 Bab 40 - Sama-sama gila
41 Bab 41 - Taman Bermain
42 Bab 42 - Kisah lama yang terulang kembali
43 Bab 43 - Hadiah : Semoga kau selalu mengingatku
44 Bab 44 - Tempat baru
45 Bab 45 - Perubahan
46 Bab 46 - Bertemu
47 Bab 47 - Mengikis rasa "dingin"
48 Bab 48 - Tidak ada yang perlu ditakutkan
49 Bab 49 - Lega
50 Bab 50 - Mari hidup dengan bahagia
51 Bab 51 - Terima kasih sudah menerimaku dengan baik
52 Bab 52 - Berita hangat
53 Bab 53 - H-1 Pernikahan
54 Bab 54 - Semuanya akan baik-baik saja
55 Bab 55 - SAH
56 Bab 56 - Melayang di atas awan
57 Bab 57 - Honeymoon
58 Bab 58 - Oleh-oleh
59 Bab 59 - Layaknya kucing yang diberikan ikan asin
60 Bab 60 - Pemeriksaan
61 Bab 61 - Kebahagiaan itu nyata (END)
62 Cerita baru - Bukan pilihan gila
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Suami yang tega menjual istrinya sendiri
2
Bab 2 - Kediaman Bara Maharaja
3
Bab 3 - Tuan Muda Maharaja
4
Bab 4 - Teh Chamomile
5
Bab 5 - Kolam renang
6
Bab 6 - Pelajaran untuk Clara
7
Bab 7 - Kamar Gama
8
Bab 8 - Jam tangan
9
Bab 9 - Secangkir teh dan obrolan tengah malam
10
Bab 10 - Sifat asli
11
Bab 11 - Makan malam dan taman
12
Bab 12 - Pertemuan
13
Bab 13 - Pertikaian
14
Bab 14 - Tamu
15
Bab 15 - Sebuah ungkapan
16
Bab 16 - Teh Chamomile 2
17
Bab 17 - Tidak tahan
18
Bab 18 - Ajakan ke kantor
19
Bab 19 - Kekeliruan
20
Bab 20 - Baikan
21
Bab 21 - Sakit
22
Bab 22 - Kantor
23
Bab 23 - Kejadian di ruangan Gama
24
Bab 24 - Tidur di kamar yang sama
25
Bab 25 - Cerita masa lalu dan panggilan video
26
Bab 26 - Keraguan yang mendalam
27
Bab 27 - "Kau percaya aku menyukaimu?"
28
Bab 28 - Datangnya pelayan baru
29
Bab 29 - "Hanya ingin"
30
Bab 30 - Mas dan Adek
31
Bab 31 - "Dia kekasih saya"
32
Bab 32 - Trending 1
33
Bab 33 - Ungkapan yang tidak direncanakan
34
Bab 34 - Terlalu takut
35
Bab 35 - Memikirkan apa yang perlu dipikirkan
36
Bab 36 - Sebuah penawaran
37
Bab 37 - Apa yang akan kau lakukan untuk melindungiku?
38
Bab 38 - Penjelasan tentang Kakak dan Adik
39
Bab 39 - "Demi kebaikan kita"
40
Bab 40 - Sama-sama gila
41
Bab 41 - Taman Bermain
42
Bab 42 - Kisah lama yang terulang kembali
43
Bab 43 - Hadiah : Semoga kau selalu mengingatku
44
Bab 44 - Tempat baru
45
Bab 45 - Perubahan
46
Bab 46 - Bertemu
47
Bab 47 - Mengikis rasa "dingin"
48
Bab 48 - Tidak ada yang perlu ditakutkan
49
Bab 49 - Lega
50
Bab 50 - Mari hidup dengan bahagia
51
Bab 51 - Terima kasih sudah menerimaku dengan baik
52
Bab 52 - Berita hangat
53
Bab 53 - H-1 Pernikahan
54
Bab 54 - Semuanya akan baik-baik saja
55
Bab 55 - SAH
56
Bab 56 - Melayang di atas awan
57
Bab 57 - Honeymoon
58
Bab 58 - Oleh-oleh
59
Bab 59 - Layaknya kucing yang diberikan ikan asin
60
Bab 60 - Pemeriksaan
61
Bab 61 - Kebahagiaan itu nyata (END)
62
Cerita baru - Bukan pilihan gila

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!