Chapter 16

"Aku menyesal telah meninggalkan nya sendiri di sana. Aku membenci kelalaian ku."

~Xiao Luhan

Tubuh Sohyun bergetar hebat melihat mata berkabut dua orang berpakaian hitam yang penuh darah itu. Sohyun berringsut kebelakang saat kedua orang itu maju dengan senyum menyeringai di balik masker keduanya.

"Jangan takut sayang." Seru lelaki yang memegang pisau yang penuh dengan darah itu.

"Lepas dulu pisau mu agar dia tak ketakutan," timpal yang satunya lagi.

Sohyun semakin gemetar kedua matanya memanas. Ia ketakutan dan juga merasa keputusan asaaan. Ia tak ada gunanya berteriak kencang. Karena tak akan ada yang mendengar kan teriakan nya. Di tambah ia tak membawa ponsel bersamanya.

"Luhan....." Cicit Sohyun di saat bahu nya menabrak dinding.

Kedua orang itu melepas masker nya dan tertawa kesetanan. Melihat mangsa mereka terpojok seperti itu.

"Tak ada yang akan menolong mu sayang. Jadi tak usah menangis cukup nikmati saja sebelum kau pergi meninggal kan dunia ini," ujar lelaki berambut hitam itu.

"Jangan berkat seperti itu Nam Joon, kau bisa membuat nya mati ketakutan sebelum kita menikmati nya. Aku tak mau tercinta dengan mayat," peringat lelaki yang berwajah rupawan itu namun tak menghilang kan jiwa psikopatnya.

"Tolong jangan sentuh aku......Ku mohon...." Pinta Sohyun dengan suara bergetar.

"Tapi sayang nya kami tak bisa sayang," jawab Lelaki yang di panggil Nam Joon itu dengan nada berat.

Kedua semakin mendekat dan memegang tangan Sohyun yang mulai memberontak. Pekikan Sohyun tak mereka hirau kan. Bahkan lelaki bernama Nam Joon itu lebih dulu mengecup leher Sohyun dengan kasar. Sedang kan lelaki yang satunya menggerayangi tubuh Sohyun.

Gadis remaja itu berteriak dan menangis. Ia memanggil nama Luhan dengan suara putus asa. Hanya nama Luhan yang keluar dari bibir mungilnya. Meski ia tau jika Luhan tak akan datang menolong nya karena Jeju ke Seoul itu sangat jauh.

Meski pun begitu Sohyun tak letih manggil nama Luhan. Hatinya berdoa agar ada orang yang akan datang menolong nya dari kedua lelaki gila itu.

Tidak......!!!!!

Teriak lelaki yang terbangun dari tidur nya dengan tubuh yang mandi keringat. Dadanya terasa sesak dan hatinya terasa tak enak. Tangan Luhan meraih ponsel nya yang menunjukan pukul empat pagi. Satu jam lagi menuju jam lima.

Ia bisa pergi dari pulau itu menuju Jeju. Luhan merasakan perasaan yang tak enak pada Sohyun. Luhan mengusap wajah nya frustasi di karena kan sinyal di pulau pribadi milik keluarga Jung itu tak ada.

Jessica mengetuk kamar Luhan dengan keras. Luhan berdiri dari duduknya langsung membuka pintu kamarnya. Ia melihat wajah bangun tidur Jessica dengan saja dengan tak bersahabat.

"Apa Kakak, mimpi buruk karena aku mendengar teriakan Kakak yang begitu keras?" Tanya Jessica dengan mengucek matanya mengumpulkan kesadaran nya.

"Ya, aku bermimpi buruk," jawab Luhan jujur.

"Apa Kakak, mau ku buat kan coklat hangat agar merasa agak baikan. Sebentar lagi Kakak, mau pulang kan ke Seoul?"

"Ya, aku mau membersihkan tubuh ku dulu karena sebentar lagi akan jam lima. Apa kau tak ingin ke Seoul?" Tanya Luhan menatap Jessica.

"Tidak Kak, aku mau menikmati hari-hari ku di pulau indah ini dulu. Mungkin satu atau dua minggu." Jawab Jessica dengan wajah ceria.

"Baiklah kalau begitu. " Jawab Luhan lalu kembali masuk ke dalam kamarnya.

Saat tak melihat Luhan lagi Jessica melangkah menuju dapur. Ia membuka bungkus kecil coklat bubuk. Senyum lebar merekah di bibir Jessica. Ia merasa bahagia saat ini di karena kan ia tau Jika anak remaja itu sudah tewas.

Pembunuhan itu di lakukan di jam sebelas malam tadi. Dan sekarang telah jam empat pagi. Itu berarti semua nya telah beres.

"Maafkan aku, Kak! Saat kau pulang mimpi buruk mu adalah kenyataan yang harus kau lalui. Dan setelah keterpurukan mu aku akan datang menjadi dewi penolong mu. Setelah itu kau akan jatuh pada ku. Dan kita akan menikah." Ujar Jessica tersenyum iblis.

Setelah menuangkan air hangat ke gelas yang berisi coklat. Jessica melangkah dan meletakan nya di atas meja ruang tamu. Sedang kan di lain tempat polisi tengah mengerumuni rumah besar Luhan.

Beberapa kali mereka mencoba menghubungi Luhan namun tak tersambung. Sehun dan teman nya yang lain tengah terlihat linglung. Di karena kan jam tiga pagi mereka semua telah di hubungi oleh pihak berwajib.

Mereka semuanya datang dengan keadaan kacau. Yang lebih kacau adalah Kai yang terlihat mondar mandir.

"Siapa yang segila ini bagaimana mungkin ia bisa membunuh banyak orang dengan gila seperti ini." Keluh Sehun tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Bahkan mobil ambulan yang dari tadi membawa banyak jenazah yang begitu banyak. Karena pembantu rumah luhan berjumlah lebih dari dua puluh. Itu termasuk keamanan yang berhasil di bobol dan di bunuh dengan kejam nya.

"Apa sudah ada petunjuk di mana Sohyun?" tanya Kai panik saat Detektif Cho Kyuhyun mendekati ke empat lelaki itu.

"Tidak ada yang bisa kami temukan di dalam sebagai petunjuk. Namun di duga ada darah di kamar nona Kim yang kemungkinan besar adalah darah nona Kim. Namun aneh nya itu hanya se percik saja tak banyak." Jawab Kyuhyun dengan wajah prihatin.

Seketika tubuh Kai ambruk ke lantai dingin luar rumah Luhan. Begitu banyak Orang-orang yang menonton evakuasi mayat. Begitu juga dengan wartawan yang mengambil beberapa gambar sebagai berita terpanas.

Dio dan Sehun membantu Kai berdiri sedang kan Baekhyun memandang kosong ke lantai dingin itu. Chanyeol keluar dari dalam rumah selesai membantu tim forensik menganalisis kematian orang-orang.

"Kai!" Seru Chanyeol dengan mata menyesal.

Kai langsung menghampiri Chanyeol dengan sigap. Baekhyun, Sehun dan Dio hanya menatap Kai dan Chanyeol dari jauh.

"Bagaimana apa ada petunjuk di dalam sana tentang keponakan ku. Atau Katakan bahwa keponakan ku baik-baik saja Hyung." Ucap Kai yang tak bisa lagi menahan perasaan yang mengatakan bahwa sang keponakan tak dalam baik-baik saja.

"Maaf Kai." Sesal Chanyeol dengan suara lemah.

Kai merasa dunia nya berputar saat ini. Dia berlum sempat memeluk Sohyun dan memberikan perilaku yang baik sebagai paman. Dia selalu bertingkah kejam pada Sohyun. Kai belum sempat menjadi Paman yang baik untuk keponakan malang nya.

Kai melangkah pergi menaiki mobilnya. Meski Chanyeol dan teman yang lain mecegah nya ia tak peduli. Kai melaju kendaraan nya dengan kecepatan tinggi menuju rumah nya.

Tak butuh waktu lama Kai sampai di rumah nya. Penghormatan para pembantu nya tak ia hiraukan. Ia masuk kerumahnya dan berteriak kencang membuat seluruh isi rumah keluar.

"Ada apa dengan mu apa kau mabuk, huh!" Bentak Tuan Besar Kim yang keluar di ikuti oleh Nyonya besar Kim yang baru bangun dari tidur nya.

Woo Bin,Istri berserta anak nya keluar dari kamar karena teriakan kencang Kai. Kai menatap nyalang sang Ayah, ia berfikir semua nya terjadi karena ulah sang Ayah.

"Dimana Kim Sohyun Tuan Kim Jon yang terhormat." Seru Kai melupakan sopan santunnya.

"Apa kau gila? Kenapa kau menanyakan nya pada ku, Eoh!" Teriak balik Tuan besar Kim.

"Kau telah membunuh pembantu Luhan apa kau telah membunuh keponakan ku Tuan besar Kim. Bukan kah aku telah melakukan apa yang mau mau kenapa kau menyentuh nya. Kenapa?" Teriak Kai lantang dengan air mata yang meleleh.

Perkataan Kai membuat Kim Jon terdiam ia tak tau apa yang di maksud sang putra. Namun satu yang pasti ada yang terjadi pada Sohyun. Dengan langkah cepat Woo Bin mendekati Kai yang terduduk di lantai dengan isak tangis yang terdengar jelas.

"Apa yang terjadi Kai? Ada apa dengan Sohyun?" Tanya nya Woo Bin dengan wajah cemas.

"Sohyun menghilang Hyung. Ada darah Sohyun yang bercecer di lantai Hyung kemungkinan besar Sohyun telah di bunuh." Ujar Kai dengan mata yang kosong.

Tubuh Woo Bin ambruk ke lantai. Tak jauh beda dengan dua lelaki Kim itu tuan Kim Jon merasa jiwa nya menghilang dari tempat nya. Saeron menatap tak percaya dengan apa yang ia lihat dan ia dengar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!