Chapter 14

"***Harap ku adalah hidup dengan nya hanya berdua saja itu sudah cukup ku bahagia karena nya."

~Kim Sohyun***

Bandara Internasional Incheon Korea begitu ramai. Baik itu untuk yang baru datang dari dalam negara baik dari luar negeri. Wanita cantik berdarah Korea itu menarik koper big berwarna hitam polos itu dari pintu kedatangan Internasional.

Senyum nya mampu membuat para lelaki jatuh pada nya. Kecantikan nya mampu membuat banyak lelaki mau melakukan apa saja demi dirinya. Tanpa mereka sadari wajah angel nya adalah sebuah topeng yang berguna untuk menutupi sifat nya.

Sifat asli nya bisa membuat siapa saja bergidik ketakutan. Jika sudah ia melepaskan topeng malaikat nya. Ia menyeret koper nya dengan senyum yang ia umbar pada siapa saja . Dengan wajah putih bersih, hidung mancung, bibir seksi merah merekah dan tubuh profesional bak artis.

Tak ada yang kurang dari dirinya ia begitu sempurna. Itulah yang akan Orang-orang pikir tentang nya. Tangan indah nya melambai pada lelaki yang menyambut nya datang dari America.

Sang lelaki sedikit berlari menghampiri nya. Semua orang menyapanya dengan pandangan iri. Siapa yang tak kenal pengusaha sukses Korea yang pernah menjadi Idol itu. Wajah Cantik nya bahkan membuat banyak wanita menjadi gagal menjadi milik wanita jika di sandingkan dengan wajah nya.

Namun bagaimana pun wajah nya ia tetap lah lelaki sejati. Senyum sang Wanita merekah melihat sang lelaki yang ia cintai menghampiri nya.

"Maaf aku terlambat, karena aku banyak tugas nona Jung." Tutur Luhan mengambil alih koper yang sang awalnya di pegang oleh tangan lembut sang wanita.

"Tidak kok Kak, aku baru saja keluar dari ruangan staf. Apa aku terlihat Cantik Kak?" tanya nya dengan suara manja.

Luhan tersenyum mendengar suara manja gadis yang sudah di anggap sebagai adik nya itu. Luhan melepaskan koper sang gadis dan menatap nya dari bawah sampai atas. Lalu mengajukan kedua jempol nya pada gadis itu.

Membuat senyum gadis yang baru saja menamatkan kuliah di jurusan Ekonomi itu melebarkan senyumnya, Luhan hanya menggelengkan kepalanya.

"Ayo pulang Ayah dan Mama mu pasti sudah menunggu di rumah." Tutur Luhan menarik koper nya.

"Tapi aku mau Kakak, mengajak ku berkeliling Seoul dulu ya. Kakak sendiri kan tau jika aku baru saja sampai. Urusan orang tua ku itu nanti Soal gampang." Bujuk nya dengan wajah memelas.

Luhan berdiam sebentar mempertimbangkan permintaan sang gadis. Ia merasa bimbang karena Sohyun pasti menunggunya untuk makan malam nanti. Tapi jika ia mengantar gadis bernama lengkap Jung Jessica itu berkeliling. Otomatis ia akan mengantar Jessica itu malam ke rumah gadis itu.

Dan sudah pasti Tuan Jung menahan nya untuk makan bersama. Karena keluarga Jung itu cukup dekat dengan nya. Hinga ia sudah menganggap keluarga Jung sebagai Keluarga nya sendiri.

Namun di sisi lain gadis itu terlihat sangat ingin mengelilingi kota Seoul. Dan ekspresi nya membuat Luhan tak tega.

"Tapi apa kau tak capek, karena kau baru saja datang dari luar negeri. Malah berkeliling dulu tak sebaiknya kau istirahat dulu?" tanya Luhan dengan suara pelan.

"Tidak Kak, aku malah merasa bersemangat untuk bisa melihat perubahan apa saja yang terjadi di tanah Korea ini." Jawab Jesica dengan wajah ceria.

"Baiklah tapi aku harus menghubungi seseorang dulu ya. Karena aku tak ingin dia mengkhawatirkan kan ku." Tutur Luhan sebelum merogoh saku celananya.

"Oke! Kak," jawab Jessica dengan senyum semanis mungkin.

Luhan menjauh sebentar dari Jessica membuat gadis itu mengembang kan senyum menyeringai. Ia merasa akan sangat mudah menjauhkan Luhan dari gadis labil itu. Apalah daya seorang anak sekolah.

Seorang Jung Jessica bukan lah lawan yang mudah di kalah kan. Tak banyak yang mengenal kegilaan nya. Karena hidup begitu lama di America hanya orang tertentu yang tau kegilaan nya.

"Kau akan segera menjadi milik ku, Kak. Dan untuk gadis kecil mu nanti akan aku berikan dia kado kecil sebagai tanda salam kenal," menolong Jessica sendiri.

Tak lama Luhan datang dengan senyum manisnya. Jessica tak kalah ia pun memberikan senyum manisnya. Dan keduanya melangkah sama menuju parkir mobil di pintu keluar arah utara.

Sedang kan di tempat lain Sohyun mendesah kecewa. Ia memasukan ponselnya ke dalam rok sekolah nya. Dengan lesu Sohyun melangkah menuju kearah kelas nya. Namun ia dengan sigab bersembunyi di saat ia melihat Saeron menarik tangan Bo Gum.

Yang membuat Sohyun bersembunyi adalah karena gadis itu membawa Bo Gum ke arah bawah tangga. Ia tak sedang menghindari Bo Gum karna mencoba menjaga perasaan Luhan.

Ia juga penasaran apa yang sedang terjadi. Karena itu wajah adik tirinya itu terlihat tak bahagia. Dan wajah lelaki bermarga Park itu pun sama. Ia hanya menatap malas Saeron.

Sohyun bersembunyi di balik kursi-kursi yang di susun. Kursi-kursi itu telah rusak tak bisa terpakai lagi.

Saat suara Saeron terdengar membuat Sohyun memicingkan matanya dan menajamkan pendenggaran nya.

"Kenapa kau masih saja melihat ke arah nya?" tanya Saeron dengan wajah tak suka.

"Apa salah nya aku dan diri mu tak ada hubungan lebih Kim Saeron?" tawab Bo Gum dengan suara datar.

"Apa selama ini tak ada sedikit pun perasaan mu pada ku?" tanya Saeron dengan suara nyaris bergetar.

"Aku menganggap mu hanya sebatas teman Saeron tak lebih. Mengerti lah jangan seperti ini kau membuat ku terpaksa akan menjauhi mu," peringat Bo Gum lemah.

"Tapi aku mencintai mu, aku bahkan melakukan banyak hal agar kau melihat ku. Tapi apa empat tahun lebih kau tak bisa menatap ku seperti kau menatap Sohyun," tutur Saeron menumpahkan isi hatinya.

"Maaf Saeron, aku hanya mencintai Sohyun. Dan aku tak bisa memaksa perasaan ku terhadap mu." Jawab Bo Gum menatap Saeron dengan wajah dingin.

"Tapi kau dan aku akan segera mengelar pertunanggan kita. Kau tau jika keluarga mu dan keluarga ku telah menjodohkan kau dan aku." Tanya Saeron melepaskan tangan nya dari pergelanggan tangan Bo Gum.

"Akan ku pastikan itu tak terjadi. Maaf kan aku carilah lelaki yang lain agar kau bisa mendapatkan cinta yang tulus dari yang lain Saeron." Tutur Bo Gum lalu melangkah pergi meninggalkan Saeron yang masih mematung dengan genangan air mata.

"Kenapa kau tak bisa melihat ku Bo Gum. Apa yang bisa kau lihat darinya yang tak ada pada diri ku?" tanya Saeron dengan suara parau.

Di tempat Sohyun sembunyikan ia menatap Saeron dengan pandanggan kasihan. Karna bagaimana pun ia ikut bersalah dengan Saeron. Jika bukan karna nya yang mencoba memikat Bo Gum karena amarah nya pada keluarga Kim.

Mungkin Bo Gum tak akan memiliki hati padanya. Dengan perlahan Sohyun bangkit dari duduknya dan melangkah perlahan menjauh dari tempat sembunyikan nya.

"Kim Sohyun aku tak akan membiarkan kau memiliki lelaki yang ku cintai. Kau dan Mama mu adalah perebut kebahagian Mama ku dan bahkan diri ku. Papa ku tak pernah menatap Mama ku dengan kasih sayang. Ia hanya menatap Mama mu yang menjijikan itu. Akan ku pastikan kau akan menerima nya. Akan ku buat kau sengsara. Kau salah jika mengangap bahwaa aku lemah dan tak tau siapa kau sebenarnya." Tutur Saeron dengan mengepalkan tangan nya dengan wajah penuh amarah .

Terpopuler

Comments

Win_dha88

Win_dha88

kasian sohyun bnyk yg benci...
hidup nu ngga pernah tenang...

2020-04-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!