I'am Not Your Daddy!

I'am Not Your Daddy!

Chapter 1

"***Cinta hadir di saat-saat yang tak bisa kita prediksi dan tak tau bagaimana semuanya terjadi. Karena Cinta itu adalah keajaiban yang nyata "

~Author~

Luhan POV***

Aku tak tau bagaimana aku bisa memiliki anak di saat aku belum menikah. Meski aku sudah berumur dua puluh lima tahun dan putri ku berumur tujuh belas tahun. Bukankah itu gila, jadi aku melakukan nya dengan ibunya umur berapa coba.?!

Astaga aku tak segila itu di masa remaja sampai harus punya anak. Dan sadis nya ia membawa bukti tes DNA, foto Ibunya dan surat dari Ibunya. Aku memang pernah berhubungan dengan ibu nya di saat remaja. Tapi aku yakin dengan pasti aku tak sampai ke tahap ranjang.

Aku bisa gila jika terus begini, untung saja aku sudah keluar dari dunia hiburan. Dan menjalankan perusahan keluarga ku. Yang tak bisa ku mengerti lagi adalah ia begitu aneh dan tak tau malu nya.

Saat ini aku masih memandangi dia yang tengah memakan makan nya. Dia seperti tidak makan satu bulan saja. Cara makan yang  tidak ada elit-elitnya dan tak ada malu-malu nya. Bagaimana ia bisa bisa sebegitu tak tau diri nya. Setelah mengacaukan pagi ku membuat pacar ku putus dengan ku ia masih bisa makan.

Luhan off

Author POV

Gadis remaja itu makan dengan lahapnya, sampai mulutnya belepotan. Luhan yang tak tahan melihat betapa kotor  mulut gadis remaja itu, membersihkan nya dengan tisu secara perlahan. Gadis cantik itu tetap saja dengan kegiatan nya memakan makan dengan lahap.

"Pelan-pelan saja, agar kau tidak tersedak. Lagi pula tidak akan ada yang mau merebut nya darimu. Ck! Kamu seperti tak makan satu minggu saja." Cibir Luhan yang masih membersihkan bibir Sohyun.

"Ya, aku belum makan satu Minggu, Dad," jawab dengan Sohyun polosnya. Atau emang itu adalah faktanya? Entahlah.

Pergerakan tangan Luhan terhenti kala mendengar jawaban Sohyun. Gadis remaja itu meraih gelas yang tepat berada di depannya. Menegak hingga tandas air putih yang ada di dalamnya. Lalu menatap Luhan dengan pandangan polosnya. Luhan menghela nafas letih melihat betapa imutnya gadis remaja yang berada di depan nya itu.

"Sudah selesai makan nya?" tanya Luhan berwibawa.

"Ya, Dady!" jawab Sohyun dengan nada lega. Sudah lama ia tidak merasakan makan, makanan yang enak. Entah kapan terakhir gadis bermata bulan sabit ini memakan makanan yang nikmat. Bukan makanan sisa.

"Kalau begitu berdiri lah ikuti aku ke ruangan tamu," titah Luhan. Sebelum lelaki berdarah Cina itu berdiri dari posisi duduknya.

Sohyun menganggukkan kepalanya. Luhan berjalan lebih dulu menuju ruangan keluarga di ikuti oleh Sohyun dari belakang. Luhan duduk dengan melipat kedua tangan nya di depan dada. Sohyun duduk tanpa di suruh duduk tepat di depan pria yang nyaris tampak cantik itu. Jangan salah paham, wajah menawan Xiao Luhan memang masuk ke dalam kategori cantik. Kulit wajah nan halus, bibir tipis merah merekah, pandangan mata coklat nan hangat. Ah! Sangatlah cantik, bahkan mampu mengalahkan kecantikan wanita manapun. Namun, bukan berarti pria ini penyuka sesama jenis. Ia masih menyukai wanita tentu saja!

"Dady mau menanyakan apa lagi?" tanya Sohyun dengan wajah ceria dan tampak lebih baik dari sebelumnya.

"Apa benar semua yang kau katakan?" Tanya Luhan dengan wajah penasaran. Terbukti dahi lembut itu berlipat dan manik mata sipit nya tajam, menatap wajah cantik gadis remaja di depan nya ini.

"Yaps, tentu saja Daddy! Aku anak Kim Nana mantan pacar Daddy. Mommy bilang Daddy dan dia melakukan nya saat masih duduk di Junior High School." Jawan Sohyun tanpa malu-malu. Tak lupa gerakan tangan yang ambigu. Di mana ke dua telapak tangan nya di gesekan perlahan. Sungguh, membuat pipi Luhan memerah karena malu.

"Di mana Nana sekarang?" tanya Luhan mencoba mengalihkan pembicaraan yang benar-benar memalukan dan menggelikan.

Mendengar nama Ibunya di sebut, membuat Sohyun menundukkan kepalanya. Ia meraih cincin couple yang di jadikan liontin kalung di lehernya dan memberikan nya pada Luhan.

Luhan menerima cincin sederhana itu dengan mata sendu. Nana adalah cinta pertaman nya sekaligus kekasih pertamanya. Ia dulu sangat mencintai Nana, gadis yang bisa membuat nya begitu merindukan hari-hari tanpa nya.

"Mommy mengatakan cincin itu harus di berikan pada Daddy saat Mommy menghembuskan nafas terakhirnya. " Tutur Sohyun dengan suara sedih nya. Gadis itu menurun kan kepalanya dalam. Sangat dalam.

Mata Luhan membesar mendengar perkataan Sohyun. Ia menggenggam cincin itu dengan perasaan campur aduk. Ia begitu merindukan Kim Nana gadis yang bisa meluluh lantahkan hati dan hidupnya saat kepergian mendadaknya. Dan saat itu ia tak tau kemana gadis itu pergi bersama kakak wanita nya.

"Lalu bagaimana dengan Kak Hana?" tanya Luhan lagi.

"Bibi Hana, telah meninggal tujuh belas tahun yang lalu," jawab Sohyun tak kalah sedih nya. Ke dua wanita Kakak-beradik itu telah tidak lagi ada di dunia ini.

"Lalu dari mana kau tau aku berada di korea dan juga alamat ku?" tanya Luhan.

"Paman ku yang mengirim aku ke Korea dan memberikan alamat Daddy karena Paman bilang Dady adalah mantan artis jadi tak sulit menemukan alamat Daddy," ucap Sohyun jujur.

"Baik lah, tapi sebelum itu aku akan mengajukan tes DNA agar aku yakin jika kau adalah anak ku. Naik lah ke kamar mu, yang sudah di sediakan di atas. Jika membutuhkan sesuatu tinggal panggil kan saja Bibi Song," terang Luhan yang di angguki Sohyun dengan patuh.

Luhan memanggil Bibi Song. Pembantu setianya yang dari awal kedatangannya di Korea. Wanita tua itu sudah menjadi Pembantu di rumahnya. Wanita tua itu hadir tak lama,  membawa Sohyun menuju kamar yang berada di sebelah kamarnya. Sohyun menurut saja, ia menaiki tangga mengikuti wanita tua itu.

Sohyun tersenyum bahagia menatap begitu luasnya kamarnya. Di America ia hanya memiliki kamar kecil. Itu pun tak bisa di sebut sebagai kamar. Lebih tepatnya itu adalah loteng yang di jadikan kamar. Loteng yang begitu kumuh dan tak layak untuk di huni. Hanya karena Sohyun menumpang, gadis remaja itu hanya bisa menerima begitu saja. Tanpa bisa membantah, kehidupan yang begitu melelahkan saat di Amerika.

Manik mata hitam bening itu masih menatap takjub kamar yang di berikan kepada nya. Bahkan tidak sadar kapan wanita tua yang mengantarkannya ke dalam kamar pergi. Gadis remaja itu melangkah dengan perlahan. Mendekati ranjang besar. Dengan alas lembut bermotif bunga mawar merah. Kamar besar di sisi tiga perabotan, mulai dari tempat tidur besar, lemari tempat baju dan meja rias. Tiga perabotan yang senada. Terlihat begitu mahal di mata Sohyun. Tak ingin berlama-lama dengan rasa takjub nya. Gadis cantik itu menaiki tempat tidur. Meloncat-loncat tak jelas. Ia merasa bahagia. Sekarang ia punya tempat tidur sendiri. Rasa bahagia yang tidak bisa ia katakan dengan beberapa penggal kata-kata. Hanya bisa di ekspresikan dengan jelas.

Namun tiba-tiba saja aksi loncat meloncat itu berhenti, saat dirinya mengingat kata-kata Luhan. Lelaki itu akan melakukan tes DNA pada dirinya. Walau pun Kim Sohyun telah membawa surat tes DNA. Tak lantas membuat pria Xiao itu percaya begitu saja. Ah, yang benar saja, Sohyun bisa gila jika begini.

Bagaimana caranya agar tes DNA antara Xiao Luhan dan dirinya bisa merubah dari nol persen menjadi sembilan puluh sembilan persen. Kalau boleh jujur ia bukan lah anak dari Luhan Dady. Karna menurut Ibunya, ia tak tau anak siapa. Entah apa yang terjadi, hingga Ayah biologis nya tidak di

Banyak kebohongan yang gadis remaja itu lontar kan. Mulai dari anak siapa dia. Sampai apa yang terjadi. Kim Sohyun, gadis remaja yang begitu gila. Anak biologis dari Kim Hana bukan Kim Nana. Kim Hana adalah kakak kandung Kim Nana. Wanita yang hamil di luar nikah, terpaksa melarikan diri dari Korea. Hanya karena takut pada keluarga lelaki yang telah menghamilinya. Hana meregang nyawa kala bayi merah mungil itu lahir. Bayi perempuan yang begitu sehat, yang harus di rawat oleh Nana. Kekasih masa lalu Luhan. Nana menjadi Ibu angkat Sohyun, berharap Luhan mau menerima dan merawat Sohyun. Keponakan satu-satunya. Yang di rekayasa menjadi anak Xiao Luhan. Nana bertahap Luhan mau menyayangi Sohyun.

Karna Sohyun tidak memiliki Ayah sejak lahir. Nana mengirim nya dengan sengaja mengirim Sohyun ke manta kekasih nya yang baik hati. Nana yakin, jika suatu saat Luhan tau jika Sohyun bukan putri kandungnya. Maka ia tidak akan pernah menyakiti Sohyun. Atau bahkan membuang keponakan nya begitu saja. Karena hati Luhan begitu tulus dan bersih.

Namun Sohyun, tak bisa membiarkan nya tau bahwa dirinya bukan putri dari Kim Nana dan Xioa Luhan. Sohyun harus melakukan sesuatu untuk itu.

***

Sang mentari telah meninggalkan bumi berganti dengan sang Rembulan malam. Rembulan yang menyinari bumi. Terlihat begitu cerah menghujam bumi. Sohyun menemui Luhan yang tengah duduk di taman belakang rumah mewah nya.

Sohyun duduk tanpa bertanya terlebih dahulu pada Luhan. Merasa ada manusia lain selain dirinya. Yang menempati bangku di samping nya. Membuat pria nan cantik itu menoleh. Dapat Luhan lihat senyum Sohyun yang mengembang terpapar sinar sang Rembulan. Begitu cantik dan berkilau.

"Mommy bilang, Daddy menyukai Rembulan di malam hari. Katanya meski Bulan hanya sendiri ia bersinar lebih terang dari ribuan Bintang. " Ucap Sohyun memandang Rembulan bersinar dengan pandangan mata berbinar-binar. Sebelum menoleh ke samping. Menatap wajah Ayah angkatnya.

Luhan tersenyum mendengar perkataan Sohyun. Karna ia tau kata yang di paparkan itu memang lah kata-kata nya. Sohyun menatap senyuman Luhan membuat ia tersenyum lebih lebar.

"Daddy pasti sangat mencintai Ibu ku, bukan?" tanya Sohyun dengan raut dan nada penasaran.

"Ya, aku sanggat mencintai Nana," aku Luhan dengan nada nan sendu.

"Tentu saja, Mom adalah wanita tercantik dan terbaik yang pernah ada. Ia begitu sempurna dari wanita yang lain nya." Tutur Sohyun dengan senyum menginggat kebaikan Bibi nya yang sudah di anggab sebagai ibunya. Wanita itu benar-benar sempurna. Sungguh sempurna di mata Sohyun.

"Ya, dia adalah wanita yang sempurna," tutur Luhan tanpa di sengaja.

Luhan kembali menatap ke arah Sohyun, ia melihat bayang Nana diri Sohyun. Ia meresa tak perlu melakukan tes DNA lagi. Karena ia tau Nana tak mungkin berbohong. Karena ia adalah wanita yang polos dan baik.

Ia tau pasti akan hal itu, ia terlalu baik untuk melakukan hal seperti itu. Hati Nana begitu lembut dan penuh cinta.

"Apa Nana pernah menikah di Amerika?" tanya Luhan yang juga penasaran akan kehidupan mantan kekasih nya itu.

"Tidak, Mommy tak pernah sekali pun meski Paman ku, memaksa untuk Mommy menikah ia tak mau. Mommy bilang jika ia hanya mencintai satu lelaki saja. Sampai mati ia akan tetap mencintai lelaki itu. Dan benar saja sampai ia menutup mata ia masih mencintai dirimu, Dad!" jawab Sohyun jujur akan perasaan wanita yang telah begitu tulus merawat dan membesarkan nya. Meski saat itu Nana masih muda dan cantik. Banyak yang menyukai nya. Wanita itu tidak melirik siapapun. Ia berpegang teguh pada pendirian nya sendiri. Menyimpan lelaki di samping gadis remaja ini di dasar hati sampai mati. Fokus membesarkan keponakan yang di tinggal mati oleh sang Kakak.

Bagi Nana, hanya ada satu cinta. Hanya ada satu hati. Dan itu untuk Xiao Luhan. Lelaki yang harus ia tinggal kan untuk sang Kakak. Begitu tulus Cinta Nana pada Luhan.

Ia masih ingat saat sang Paman meminta Bibinya untuk menikah, akan tetapi Bibinya menolak. Ia mengatakan hanya akan menikah dengan lelaki bernama Luhan. Tapi ia tak bisa kembali ke korea karena ia telah terdaftar menjadi Ibu dari dirinya. Hinga ia melepaskan cintanya untuk Luhan hanya untuk sang keponakan yang sudah di anggap seperti putri kandung nya.

Jasa Nana tidak akan pernah di lupakan oleh Sohyun. Besar cinta yang di berikan oleh Bibinya sungguh mampu membuat air mata Sohyun terjatuh. Dan gadis remaja ini berani bertaruh jika pria yang di tipu olehnya saat ini masih menyimpan nama sang Bibi di dalam hati dan otaknya. Terlihat jelas saat bibir Luhan tersenyum lembut.

Manik mata Luhan yang terlihat berbinar seakan menatap bayang Nana di atas sana. Seakan Rembulan yang bersinar malu-malu di balik awan adalah senyum indah Bibinya. Ah! Iri sekali. Ke duanya memiliki cinta yang tulus satu sama lain. Apakah gadis remaja ini juga akan mempunyai seorang pria sehebat dan setulus Luhan? Lelaki cantik dan hangat. Sohyun berharap jika suatu saat nanti, ia memiliki cinta yang sebesar dan setulus ini. Sampai maut memisahkan.

Begitu manis. Manis sekali, itulah cinta yang banyak orang-orang idamkan bukan? Cinta tulus dengan balutan kesucian. Jika Sohyun tidak mendapatkan cinta yang setulus ini dari lelaki lain. Apakah ia bisa mendapatkan nya dari pria di samping nya ini. Ah! Hampir saja Sohyun memukul dahinya, karena pikiran gila itu.

Terpopuler

Comments

Vien

Vien

Jadi Nana mengurus shoyun sejak Nana umur 8th? Di Amerika? masih belum bisa dicerna thor

2020-08-29

1

Bian Snow Roses

Bian Snow Roses

gara" baca di wp aku akhirnya install lagi ini apk😂

2020-03-31

3

Joanita Permata Sari

Joanita Permata Sari

wahh.sekarang ada luhan..

2019-12-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!