Chapter 5

" Dapat kah kau membendung perasaan itu hanya karena kau tak bisa meraih nya.?"

~Xiao Luhan

.

.

.

.

Suasana pagi pada hari minggu benar-benar berisik di rumah besar Xiao itu. Pasal nya teman-teman nya datang pagi-pagi hanya untuk mengajak Sohyun berdebat.

Luhan hanya menggelengkan kepalanya melihat bagaimana aksi adu mulut Baekhyun dengan Sohyun. Hanya di karenakan Sohyun memanggil lelaki bertampang imut itu dengan sebutan Bibi. Sedang kan ia memanggil yang lain dengan Panggilan Kakak.

"Hei!!! Aku ini lelaki tau, bukan perempuan." Keukeh Baekhyun dengan tangan di lipat di dada.

"Lelaki mana yang tak punya ABS, lihat lah Kak Chanyeol dia punya, Kak Sehun dan Kak Dio pun juga punya." Cibir Sohyun dengan wajah menyeringai.

Sehun, Chanyeol dan Dio tertawa terpingkal-pingkal mendengar penuturan Sohyun. Gadis remaja itu benar-benar gila.

"Hei!! Aku ada tau, kau saja yang tidak tau." Balas Baekhyun sedikit terbata-bata. Dengan tangan menunjuk-nunjuk ke arah Sohyun.

"Ck, mana ada saat Bibi buka baju tadi tidak ada," ucap Sohyun keceplosan. Sebelum menutup mulut dengan kedua tangan nya.

Kelima lelaki itu menatap Sohyun dengan berbagai pandangan. Sohyun mengutuk mulut ember nya yang bisa-bisanya berkata seperti itu.

"Oho!!!! Kau mengintip kami semua ya!" Selidik Baekhyun dengan mata memicing.

"Ti...da..k....Siapa yang bilang aku mengintip. Aku hanya tak sengaja lihat saat kalian keluar dari kolam berenang. Salah kan saja mata ku yang menatap nya," bela Sohyun pada diri nya sendiri.

Kembali lagi kelima lelaki itu tercengang mendengar perkataan Sohyun. Gadis itu benar-benar tak tau malu. Di mana anak seusianya akan malu jika melihat lelaki bertelanjang dada tapi tidak dengan dia.

"Sudah lah Baek, dia masih kecil tak usah di ambil hati," bela Chanyeol dengan suara serak seksi nya.

"Ya, Hyung," timpal Sehun ikut menengahi.

"Ck! Kenapa kalian malah membela anak nakal ini, huh," ucap Baekhyun tak terima.

"Karena mereka menyayangi ku Bibi cantik, " eemeh Sohyun membuat Baekhyun naik darah.

"Meski aku tak punya ABS punya ku lebih gede dari mereka semua," pekik Baekhyun membanggakan Byun Junior.

Empat lelaki itu melotot mendengar perkataan Baekhyun. Lelaki imut itu baru sadar dengan apa yang ia katakan saat Ke empat lelaki itu memberikan tatapan mematikan.

"Benar kah? Tapi seperti nya itu kecil sekali dari luar." Ucap Sohyun dengan melihat ke arah bawah. Dengan gila nya Sohyun menunjukan jari kelingking nya dan terlebih gila nya lagi ia bahkan melihat jari kelingking nya lalu beralih pada anu Baekhyun.

Seolah-olah Sohyun mengatakan bahwa harta berharga Baekhyun sebesar jari kelingking. Baekhyun menatap Sohyun dengan pandanggan murka.

Beda hal nya dengan Sohyun ia menyerigai menatap wajah Baekhyun yang memerah. Bukan hanya wajah Baekhyun yang memerah di sana tapi wajah para pria di ruang tamu itu ikut memerah. Mereka mengerti apa maksud dari perkatan Sohyun . Ia secara tak langsung mengatakan punya Baekhyun paling kecil.

"Kecil." Ulang Sohyun dengan wajah yang seperti wanita mesum di luar sana.

"Yaks.. Akan ku buka di sini jika kau ingin tau berapa besar ukuran nya!" ucap Baekhyun tak terima di katai jika masa depan nya kecil.

"Benar kah? Boleh juga itu, kapan lagi melihat nya secara langsung. Pasti itu sanggat lah Kecil." Goda Sohyun menaik turun kan kedua alis nya menatang Baekhyun.

Baekhyun benar-benar marah Ia bahkan akan membuka ikat pingang nya karna saking emosinya. Sehun, Chanyeol dan Dio berdiri dengan cepat tuk menahan tangan Baekhyun. Dan mereka menyeret Baekhyun duduk di sofa. Sedang kan Sohyun tertawa terbahak-bahak.

Sohyun mengembangkan senyum kemenanggan nya di depan Baekhyun. Luhan yang melihat itu berdiri dari duduk nya. Ia melangkah dan menarik Sohyun duduk di soffa.

"Daddy, apa hanya Bibi Baekhyun saja yang tidak punya roti sobek bagus. Dan punya nya pasti sanggat kecil," tanya Sohyun pelan namun masih bisa di dengar oleh Baekhyun.

"Yaks!! Dia masih memanggil ku Bibi dan masih membahas tubuh ku." Adu Baekhyun pada ketiga teman nya. Tak lupa jari telunjuk nya mendakwa ketidak sukaan nya gadis remaja itu.

Chanyeol, Sehun dan Dio kembali tertawa mendengar aduan Baekhyun. Luhan tersenyum hangat ia membelai kepala Sohyun.

"Jangan begitu Sohyun, kau tak boleh seperti itu pada orang yang lebih tua dari mu. Dan ingat jangan membahas itu lagi." Titah Luhan lembut.

"Tapi wajahnya begitu lucu Daddy untuk di goda. Jadi sangat di sayang jika aku tak mengoda nya," jawab Sohyun dengan begitu polos nya.

Baekhyun mencibir perkataan Sohyun. Sedangkan ke empat lelaki itu hampir saja mengeluarkan tawanya. Jika tak ingat jika Baekhyun akan merajuk pada ke empatnya. Mungkin mereka akan kembali tertawa.

Kehadiran Sohyun membuat saat-saat berkumpul ke lima nya begitu ceria. Sohyun selalu menghidup kan suasana. Dan sasaran nya pasti Baekhyun atau tidak Sehun. Karna kedua nya terlalu ke kanak-kanakan untuk di bawa ribut. Dan yang pasti nya kedua nya benar-benar mudah terpancing oleh iblis kecil itu.

Itu lah panggilan yang mereka semuanya berikan untuk Sohyun. Karna Sohyun itu selalu membuat mereka kehilanggan akal menghadapi nya.

Pernah satu kali gadis cantik itu masuk ke dalam kamar mandi. Di mana Sehun tengah mandi. Bukan nya keluar saat tau ada orang di dalam tapi ia malah masuk dan membuat Sehun berteriak nyaring. Sohyun mengfoto tubuh Sehun di bagian atas. Karna lelaki itu selalu mandi pakai boxser tentu nya.

Meski Luhan menghukum nya ia tak akan pernah jera. Karna mengoleksi foto Sehun dan yang lain nya adalah hoby baru nya. Sohyun terkadang membuat Luhan ke walahan menghadapi tingkah nya.

"Baiklah, Dady." Jawan Sohyun ceria, tak lupa mengangguk kan kepala nya pelan.

"Luhan! Apa kau akan kembali lagi dengan Yoona?" tanya Chanyeol dengan wajah penasaran.

Mereka yang berada di sana menatap wajah Luhan secara bersamaan. Sohyun yang  mendengar pertanyaan Chanyeol pun ikut penasaran. Ia sendiri tak suka jika Luhan berhubungan kembali dengan Yoona.

"Tidak." Jawab Luhan singkat.

Diam-diam Sohyun bersorak ceria dengan jawaban Luhan. Sohyun menyandarkan kepalanya ke bahu Luhan dengan manja.

"Sohyun kau di sekolah Seoul High School kan?" tanya Dio yang dari tadi diam tidak banyak tingkah. Lelaki minim ekspresi itu membuka mulut untuk berbicara dengan Sohyun.

"Ya, kenapa memangnya?" tanya Sohyun ceria.

"Kau pasti kenal Kim Saeron kan? Dia sebaya dengan mu. Kai sangat sering membicarakan keponakan satu nya itu," tutur Dio begitu saja.

"Ah, iya tapi aku tak dekat dengan nya Kak," Jawab Sohyun dengan wajah tak suka.

"Dia cantik seperti ibunya ya kan Hyung?" Ucap Sehun menoleh kan wajah nya pada Dio.

"Ya, dia secantik Kak Shin Min Ah," jawab Kyungsoo.

Sohyun hanya mendengar pembicara ke lima Lelaki itu tampa ikut campur. Ia tau Kim Saeron, dia adalah gadis populer di sekolah nya. Siapa yang tak kenal anak dari Kim Woo Bin dan Shin Min Ah. Kim Woo Bin putra dari perusahan besar Kim Groub. Sedang kan Min Ah adalah mantan model korea.

Saeron pun mengikuti jejak Sang Ibu menjadi seorang model majalah. Meski tak terlalu terkenal karna ia baru merintis. Sohyun tau semua tentang nya lebih tepat nya mencari tau semua tentang Saeron.

Ia ingin tau kenapa lelaki tua bangka itu begitu memuja menantu dan cucu kesayangan nya. Bahkan sang Paman pun menyayanggi nya. Saat Sohyun terhanyut dalam pemikiran nya. Luhan menatap Sohyun lewat ekor matanya. Ia tau kalau pikiran gadis remaja di sebelah nya itu tengah berada di tempat lain.

"Sebenarnya apa hubungan mu dengan keluarga Kim, Sohyun~ah?" tanya Luhan tanpa suara. Pertanyaan yang hanya bisa terucap di dalam hatinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***