"Takdir mampu mematahkan sebuah perpisahan dan menciptakan pertemuan. Karena takdir adalah tangan tuhan yang terlihat. "
~Author
Cuaca panas terasa menyengat di kulit pasalnya di Canada tengah musim panas. Luhan menatap laju lautan manusia yang tengah berlalu lalang di depan sebuah cafe. Dengan berbagai kegiatan.
Entah mengapa Luhan hanya memilih duduk dengan rasa malas di hati, hingga terdampar di cafe selesai mengadakan pertemuan penting. Asistennya hanya menatap sang Presdir merenung. Selalu termenung, mungkin mencoba bermain dengan lamunan. Dimana kebiasaan merenung sang Bos adalah hal biasa dan pemandangan biasa di lihat oleh siapa pun.
"Apa setelah ini kegiatan ku asisten Choi?" tanya Luhan setelah dua puluh menit terdiam dengan nada malas.
"Tidak ada Presdir, apa presdir ingin berjalan-jalan dulu sebelum pulang lagi ke Korea?" tanya balik lelaki berpakaian formal itu.
"Ya. Tapi aku ingin pergi sendiri, kau pulang lah lebih dulu." Jawab Luhan sebelum berdiri dari posisi duduk nya.
"Baiklah Presdir."
Luhan langsung berdiri dari duduk nya dan pergi melangkah keluar dari Cafe. Di tempat lain lelaki dengan waktu yang berbeda dengan Luhan. Pria berkulit black sweet itu menatap lelaki bermata tajam di depan nya itu dengan wajah tak bersahabat.
Tangan wanita cantik bermarga Choi itu menggenggam tangan tangan lelaki bermarga Kim itu, tanpa permisi. Membuat lelaki itu menatap sang wanita dengan wajah datar.
"Apa yang kau lakukan pada keponakan ku, huh!" Sinis Kai dengan wajah tak suka.
"Kai!" Tegur Sulli pada lelaki yang terlihat jelas tak suka dengan lelaki yang duduk di depan nya itu.
"Apa kau membelanya, huh! Dia hampir membunuh keponakan ku, kau tau!" Ucap Kai dengan suara yang tinggi sambil melepaskan genggaman tangan Sulli di atas tangan kanan nya.
Terdengar jelas helaan nafas lelah sulli. Ini lah yang tak wanita itu sukai dari Kai. Dia lebih cepat naik darah dan mudah emosi. Saat menghadapi orang yang tidak ia sukai.
"Tidak apa-apa, Nona Choi! Aku bisa mengatasinya," jawab Taehyung dengan suara Husky khas milik nya.
"Kai! dia menyelamatkan Sohyun dan merawatnya dengan sangat baik. Kau tak tau bagaimana perjuangan nya untuk Sohyun," jelas Sulli dengan suara lembut. Orang yang memiliki emosi yang meledak-ledak seperti lelaki hitam manis di samping nya ini memang tidak bisa di balas emosi.
"Tapi tetap saja kelompok nya hampir membuat Sohyun mati," keukeh Kai dengan pemikiran dan rasa amarah di dadanya.
"Maafkan aku, tapi aku berjanji akan merawat Sohyun sebaik mungkin. Dan Paman tak usah takut aku juga akan melindungi Sohyun dari wanita gila itu," tutur Taehyung dengan penuh kepercayaan diri.
Kai menatap kedua mata tajam Taehyung. Ia mencoba menyelam ke dalam kedua mata bening itu guna mencari kebohongan. Namun yang terlihat adalah sebaliknya. Lelaki itu jujur dengan kata-kata nya. Tidak ada kebohongan tersimpan di sana.
"Beri aku waktu untuk percaya pada mu. Karena kau hampir membunuh nya," ucap Kai akhirnya dengan menurunkan nada suaranya.
Sulli tersenyum melihat wajah tenang Kai. Wanita bernama lengkap Choi Sulli itu begitu mencintai Kai. Namun di sisi lain ia telah berkhianat dengan sahabat nya sendiri, Jung Jessica.
Ia mencari tau keberadaan Taehyung dengan membahayakan nyawa nya. Ia membuktikan pada Kai jika ia serius dengan ucapan nya dua bulan yang lalu.
"Terimakasih Paman." Ucap Taehyung dengan senyum kotak yang mengembang untuk pertama kali nya setelah mereka duduk satu jam.
"Aku ingin bertemu Sohyun, aku begitu merindukan keponakan ku," ucap Kai dengan wajah yang berubah sendu.
"Ya, nanti kita akan ke Rumah Sakit untuk melihat perkembangan Sohyun sudah sejauh mana," jawab Taehyung yang tidak ingin mengecewakan Paman dari gadis cantik yang telah ia rawat selama dua tahun itu.
Bagaimana pun Taehyung tau jika lelaki bermarga Kim itu adalah Paman kandung Sohyun. Ia tak bisa melarang nya untuk bertemu dengan Sohyun.
Kai terdiam sesaat ia mengingat Luhan Sahabat nya yang mencintai keponakan nya. Bagaimana dengan lelaki Cina itu, ia begitu tulus mencintai Sohyun. Namun ia juga merasa marah pada Luhan karena gagal melindungi Sohyun. Yang jelas sudah ia titipkan padanya. Dan bahkan lelaki cantik itu berjanji akan menjaganya. Namun semuanya hanya omong kosong semata.
Gadis itu mencintai Luhan dan mereka sama-sama saling mencintai. Kai tau jika lelaki yang duduk di depan nya itu sama gila nya dengan wanita bermarga Jung itu.
Ia akan melakukan apa saja agar Sohyun bersamanya. Kai tak ingin mengambil resiko untuk Sohyun. Jika lelaki di depan nya itu tau jika dia tak mendukung hubungan nya dengan sang keponakan. Mungkin bisa saja ia membawa Sohyun sejauh mungkin dari dirinya.
Itu tak boleh terjadi ia harus merencanakan sesuatu dengan mantang. Agar Sohyun aman baik bersama dia atau bersama Luhan nantinya. Namun bagaimana cara nya, ia berfikir untuk memanfaatkan Sulli untuk menjauhkan Sohyun dari Jessica.
"Apa yang tengah kau pikirkan Kai?" Suara Sulli terdengar jelas di pendengaran Kai membuat lamunan Kai buyar begitu saja.
"Aku memikirkan Hyung ku, yang terlihat begitu menderita dan sakit-sakitan." Ucap Kai yang tak sepenuh nya berbohong.
Sulli mengangguk mengerti sedangkan Taehyung hanya memperhatikan kedua orang yang berbeda tiga tahun itu. Tanpa berniat membuka suara.
🍁. 🍁. 🍁
Semilir angin bertiup menggelitik wajah cantik gadis remaja yang telah berumur sembilan belas tahun itu. Dan menerbangkan perlahan rambut panjangnya. Entah gerak kan dari mana Sohyun berdiri dengan pelan dari posisi nya yang awal nya duduk di kursi roda.
Ia melangkah dengan kaki nya perlahan. Seakan ada yang memanggil nya. Sohyun berjalan ke arah taman rumah sakit besar mewah Canada itu. Entah sebuah takdir atau sudah di rencanakan Rumah Sakit itu begitu sepi.
Sohyun mendekat, semakin dekat dengan seorang lelaki yang tengah bermain dengan anak-anak yang terkena Kangker. Lelaki itu terdiam saat melihat gadis itu semakin mendekat.
Kakinya seakan membeku di tempat matanya melotot pada gadis yang hanya berjarak dua langkah dari posisi nya berdiri. Sohyun memeluknya dengan erat.
"Ka——kak.." Seru Sohyun dengan susah payah.
Air mata keduanya mengalir, Luhan membalas pelukan Sohyun dengan erat. Ia awalnya merasa Sohyun adalah ilusinya semata namun saat tangan gadis itu memeluknya saat itu lah ia merasa itu bukan lah ilusinya. Namun sebuah kenyataan yang terasa seperti mimpi.
"Sohyun?!" Ucap Luhan dengan nada suara bergetar.
"Kakak aku merindukan mu." Rangkaian kata itu terlontar dengan lancar tanpa cacat.
Itu adalah sebuah ke ajaibaan hingga Sohyun mampu berbicara dengan lancar. Ia mampu mengingat semuanya. Perasaan nya nama nya dan apa yang telah ia alami selama dua tahun ini.
Cinta begitu kuat hingga mampu mengembalikan apa yang hilang dari nya. Sohyun merasa bahagia sampai ia ingin mati, saking bahagia nya. Lelaki yang ia cintai nya mampu menemukan nya.
Luhan melepaskan pelukan Sohyun dan menyapu air mata Sohyun dengan Ibu jarinya. Sohyun mengembangkan senyum nya pada Luhan. Hati keduanya berdebar dengan capat. Anak-anak di bawah umur itu hanya menatap keduanya dengan pandangan polosnya.
Siapa sangka niat Luhan yang awalnya ingin menyumbangkan uang untuk anak-anak penderitaan kanker. Malah bertemu dengan gadis yang ia cintai. Awalnya Luhan ingin pulang setelah bertemu Direktur
Rumah Sakit namun urung saat melihat anak berumur delapan tahun yang mengajak nya bermain bola.
Ia melihat mata berharap, dari anak-anak lelaki penderita Kanker itu. Jadi ia merasa tak ada salah nya membahagiakan anak kecil itu. Hanya bermain sebentar, dengan syarat anak itu harus selalu kuat.
"Nona Lee Eun Bi." Seru seorang perawat yang khusus merawat Sohyun dengan wajah cemas.
Pasalnya sudah dari tadi ia mencari Sohyun. Ternyata gadis itu berdiri dengan seorang pria Cantik. Kedua mata Sohyun membesar ia tau siapa yang tengah memanggilnya dan berdiri di belakang nya itu.
Ia adalah perawat dari Korea yang di bawa oleh Taehyung dan Jungkook untuk merawatnya ketika Taehyung tak ada.
Luhan menatap wajah Sohyun yang pucat lalu beralih pada wanita di belakang tubuh Sohyun. Namun ada yang aneh lelaki itu rasa. Kenapa wanita itu memanggil Sohyun dengan nama Lee Eun Bi.
"Ayo masuk karna sebentar lagi Dokter Jeon akan memeriksa mu dengan Dokter Leo." Titah sang wanita dengan menarik tangan Sohyun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
rusiana96888919
Sulli deg , kmrin dia meninggal
2020-01-07
2