Chapter 2

"Aku tak tau kenapa aku menerima nya masuk dalam kehidupan ku yang tenang. Karna aku sendiri pun tak tau jawaban yang pasti untuk itu."

~Xiao Luhan

.

.

.

.

Gadis remaja cantik itu tengah melihat penampilan nya di kaca cermin rias nya. Ia tersenyum setelah merasa penampilan nya sempurna. Dengan Dress putih polos, atasan bahu yang terbuka lebar memperlihatkan bahu putih mulusnya.

Rambut nya di biarkan saja jatuh menutupi sedikit bahu yang terbuka. Pewarna bibir pink alami memperlihatkan kepolosan nya. Ia melangkah membuka pintu kamarnya. Saat ia keluar kamar, ia melirik Jam besar yang berada di sudut dinding.

Waktu menunjukan pukul 07.15 pagi. Sohyun mengembangkan senyum nya, ia menuruni anak tangga di iringi dengan senandung. Hari minggu adalah hari kesukaan nya. Luhan menjanjikan nya tuk pergi mendatangi Namsan Tower. Yang populer dengan kata menara gembok cinta.

Ia penasaran bagaimana bentuk asli Menara gembok cinta yang terkenal itu. Sohyun hanya pernah melihat nya di film-film Korea. Dan itu terlihat begitu indah dan juga ia bisa menggembok cinta nya di sana. Namun mungkin akan sangat aneh jika ia datang bersama sang Daddy.

Biasanya remaja seusianya datang bersama Kekasih. Atau paling tidak mereka akan datang bersama sahabat. Namun bagi Sohyun bersama Luhan juga akan menjadi sangat menarik. Sohyun membuka pintu kamar Luhan dengan perlahan.

Namun tak di temukan Luhan di sana. Sohyun tetap melangkah masuk dan menjelajahi kamar Luhan yang begitu luas. Indra penciuman nya merasakan bau maskulin pria itu di sana. Saat Sohyun tengah asik-asik meneliti kamar Luhan, ia tak sadar jika sang tuan tengah memperhatikan tingkah laku Sohyun.

Luhan berdiri dengan kedua tangan berada di kedua sudut pinggang nya. Sebelum pria cantik itu melangkah kan ke dua kakinya mendekat ke arah Sohyun.

"Hhmmm!" dehemaan Luhan berhasil mengalihkan perhatian Sohyun yang awalnya pada foto yang bertengger di meja nanggkas di samping tempat tidur.

Sohyun membalikan tubuh nya. Kedua mata Sohyun membulat sempurna melihat Luhan. Oh, ralat melihat Roti Sobek Luhan pastinya. ABS keras terbentuk sempurna. Kulit putih dengan ke otot lengan yang begitu kekar dan keras. Oh! Menggoda iman. Luhan yang menyadari jika ia keluar hanya mengunakan handuk putih yang di lilit di bawah pinggang nya merasa risih.

Bagaimana tidak? Sohyun menatap tubuhnya tanpa berkedip. Ia mendekat membuat Luhan mundur di setiap langkah yang Sohyun buat. Hingga punggung belakang Luhan menabrak dinding. Kini Sohyun sudah berada di depan Luhan dengan jarak yang sangat dekat.

"Hei! Apa yang kau lakukan!" Teriak Luhan pada akhir nya. Tak lupa ke dua tangannya membuat jarak antara dirinya dan Sohyun.

"Wah!! Daddy punya ABS yang benar-benar bagus. Bahkan teman sekolah ku saja kalah." Tutur Sohyun dengan kagum. Tangan nakalnya menyentuh permukaan tubuh Luhan tanpa permisi.

Luhan tercengang mendengar perkataan Sohyun. Jangan lupakan tatapan lapar Sohyun. Lelaki cantik itu merasa kesulitan meneguk air liur nya sendiri saat jari tangan Sohyun menyentuh tubuhnya.

Luhan heran melihat Sohyun bagaimana mungkin gadis itu tak malu melihat lelaki bertelanjang dada. Dengan kasar Luhan mendorong kepala Sohyun dengan jari telunjuknya. Membuat Sohyun mendengus jengkel. Karena tangan nya yang berada di perut Luhan terlepas.

"Dasar mesum," cibir Luhan dengan nada aneh.

Sohyun tersenyum lebar saat kata itu keluar dari bibir tipis Luhan. Ia membalikan tubuh nya dan duduk di tempat tidur Luhan.

"Daddy kita jadikan pergi hari ini?" tanya Sohyun. Setelah berada di bibir ranjang. Menatap ke arah sang Ayah angkat.

Luhan yang melangkah menuju lemari baju, menghentikan langkah nya. Ia mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban. Lalu kembali melangkah menuju lemari.

"Tidak bisa kah kau keluar aku mau memakai baju." Tutur Luhan yang membuka lemari kayu. Tempat menyimpan banyak baju mahal miliknya. Tanpa harus menoleh kebelakang. Dimana posisi sang putri palsu berada.

"Kenapa aku harus keluar? " pertanyaan polos Sohyun membuat Luhan membalikan tubuh nya dengan mata tak percaya.

"Apa kau tak malu melihat lelaki berpakaian?" Tanya Luhan dengan raut wajah tak mengerti.

Yang di tatap malah terlihat biasa saja.

"Di Amerika, biasa saja melihat lelaki berganti baju. Bahkan melihat itu adalah sesuatu yang di anggap tak spesial lagi," jawab Sohyun dengan wajah polos. Kala gadis itu memikirkan budaya Barat yang tidak pernah mempermasalahkan hal seperti itu. Di musim panas, di mana rasa panas sengatan Matahari membakar kulit. Dan orang-orang akan memilih kolam berenang sebagai tempat yang tepat guna menghalau rasa panas. Baik pria maupun wanita terbiasa memperlihatkan tubuh mereka masing-masing bukan. Karena itu bagi Sohyun, tidak ada masalah. Dan batasan ke duanya. Mungkin!

Diam-diam Luhan memaki dunia bebas America. Bagaimana di negeri itu tak mengajarkan batas-batas bagi wanita dan pria. Luhan membalikan tubuh nya ke arah semula. Ia meraih baju kaos merah polos dan memakainya. Lalu membalikan tubuh nya Kembali menatap Sohyun.

"Tapi ini Korea, Kim Sohyun, " tekan Luhan pada setiap katanya.

Sohyun menampilkan deretan gigi putih rapi miliknya sebagai jawaban. Ia berdiri dari posisi duduknya dan melangkah menuju pintu. Luhan menghela nafas lega saat Sohyun keluar dari kamarnya.

"Wah!!! Gadis satu itu benar-benar gila, ia hampir membuat ku mati berdiri dengan sentuhan nya. Astaga! Apa yang telah aku pikir kan. Hei!! Xiao Luhan ingat dia putri wanita yang pernah kau cintai," tutur Luhan menyadarkan dirinya sendiri. Akan siapa Kim Sohyun dan status gadis remaja itu bagi nya.

Jujur saja Luhan tau jika gadis remaja yang telah tinggal bersamaan nya selama dua bulan itu bukan lah putri biologisnya. Ia masih tetap melakukan tes DNA diam-diam tanpa sepengetahuan Sohyun. Benar saja hasil nya 1,0%  namun Luhan tak bisa mengusir Sohyun.

Ia juga telah mencari tau bagaimana kehidupan Sohyun di America. Dan hasilnya membuat ia prihatin. Ia memutuskan tuk merawat Sohyun. Karena ia berfikir pasti Nana memiliki alasan tuk mengirimkan Sohyun padanya.

🍃🍃🍃

Setelah merasa puas berjalan- jalan di hari Minggu Sohyun dan Luhan duduk di salah satu cafe milik Sahabat nya. Gadis remaja labil itu merengek meminta Luhan tuk membelikan nya Es kream. Hingga Luhan mau tak mau berhenti di cafe milik Dio sang sahabat.

"Hyung!" Ucap Dio menghampiri Luhan saat pegawai nya meletakan pesanan mereka berdua.

"Oh! Dio." Balas Luhan dengan senyum nya.

"Wah, Selera Luhan ternyata sudah berubah. Apa putus dengan Yoona kau beralih suka anak kecil sekarang?" Sindir Kai kala ia memasuki ruangan khusus di cafe milik Dio.

Di belakang Kai, ada Sehun dan juga Baekhyun yang ikut masuk dan duduk di samping Sohyun. Membuat Sohyun memasang wajah penasaran. Sedang kan Dio duduk di samping Luhan.

"Mulut mu itu benar-benar menyebalkan, Kai!" sinis Luhan.

Kai memasang senyum menyebalkan. Ia bahkan tak memanggil Luhan seperti biasanya. Sehun dan Baekhyun melirik Sohyun yang berada di depan mereka. Kai yang awalnya melihat Luhan kini menatap kesamping di mana Sohyun duduk di samping nya.

Gadis itu yang awalnya terlihat penasaran kini terlihat sedikit resah. Ia menyendok Es Cream yang berada di gelas masuk ke dalam mulutnya dengan gerakan cepat. Membuat lelaki yang berada di ruangan menatap tak percaya bagaimana cepat dan gila nya Sohyun memakan Es Cream nya.

"Sohyun pelan-pelan makan nya," tegur Luhan yang menatap Sohyun dengan wajah aneh nya.

Karna biasanya Sohyun tak seperti itu jika di depan banyak orang. Namun ia melihat Sohyun yang berbeda saat ini. Kai melihat wajah Sohyun yang terlihat tak asing menghentikan aksi Sohyun.

"Kau Kim Sohyun putri Kak Nana, ya?" tanya Kai yang tepat sasaran.

Semua orang yang berada di sana terkejut mendengar perkatan Kai. Luhan merasa semakin aneh, ada sesuatu yang di sembunyikan oleh gadis remaja itu.

"Daddy ayo kita pulang, aku merasa sakit perut." Seru Sohyun dengan manja ia berdiri dan menghampiri Luhan yang masih binggung.

Sohyun tak peduli reaksi wajah seperti apa yang para lelaki itu tunjukan. Ia menarik tangan Luhan saat itu juga membuat mau tak mau Luhan berdiri dari duduk nya.

"Dio! Nanti akan ku bayar makan dan minuman nya." Teriak Luhan yang masih di tarik paksa oleh Sohyun.

"Apa yang terjadi kenapa gadis itu memanggil Luhan Hyung, dengan panggilan, Dady?" tanya Sehun yang tak paham dengan situasi.

Baekhyun dan Dio menatap ke arah Kai yang terlihat masih menatap pintu keluar. Dimana Sohyun dan Luhan keluar dari ruangan khusus. Mereka berdua tau pasti ada sesuatu antara gadis remaja yang di panggil Sohyun itu dengan Kai dan Luhan.

"Ternyata benar begitu, tapi kau tak akan bisa merubah apa pun Kim Sohyun. " Tutur Kai pelan. Sambil tersenyum misterius.

Terpopuler

Comments

shawnita

shawnita

wkakaakkaka...penggemar exo nich ye😁, ada yoona jg...hihihihihi.....ya ampiun thor dirimu bener2 fans korea
I like it 🥰

2020-04-10

3

Baim aulia ali

Baim aulia ali

nie novel kayakx buat reunian EXO am GIRL GENERATION deh,,ga d tambahin sklian am TWICE,GOT7 am BTS mungkin?😂😂

2020-01-04

6

ALICE💙💛

ALICE💙💛

wahh ada apa sebenarnya antara kai dan sohyun??

2020-01-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!