Chapter 17

Salju pertama telah turun dengan mulusnya. Terbang menyapa bumi. Lelaki terlihat terpukul dengan apa yang terjadi. Tubuh nya terlihat begitu kurus tanpa asupan makanan dan minuman. Bibir merah nya memutih dan kering matanya memandang kosong ke arah lantai rumah sakit.

Hanya satu minggu lelaki itu berubah seperti mayat hidup. Bagaimana tidak di saat ia sampai di Seoul pertama yang menyapa nya adalah tinju keras dari Kai. Yang membuat ia tak berkutik dan jiwa nya terbang adalah kabar kematian Kim Sohyun.

Kematian gadis remaja yang ia cintai itu. Dan tubuh nya di temukan tak jauh dari kolam berenang. Dengan ke adaan yang mengenaskan. Kuat dugaan bahwa gadis itu terjun kebawah. Dan lebih gilanya lagi di hasil visum mengatakan bahwa gadis itu di perkosa terlebih dulu sebelum bunuh diri.

Wajah nya tak berbentuk lagi hanya kalung yang di genggam kuat oleh tangan yang telah tegang dan dingin itulah. Yang menjadi bukti kematian nya berdasarkan DNA Kim Woo Bin sang Ayah kandung Sohyun.

Keluarga besar Kim tengah berduka dengan apa yang terjadi. Bagaimana pun Sohyun adalah keturunan Kim. Kabar yang di terima oleh Wartawan memang menggemparkan masyarakat Korea. Baik itu kabar pembunuhan dan juga kabar kematian keturunan Kim itu.

Kim Jon menyesal dengan apa yang pernah ia lakukan pada sang cucu. Ia merasa dirinya benar bersalah meski ia pernah ingin membunuh cucu nya. Namun itu hanya bisa sampai di bibir saja tak lebih dari itu. Apa lagi setelah melihat wajah sang cucu.

Kim Woo Bin selaku Ayah Sohyun terlihat tak jauh berbeda ia terlihat seperti mayat hidup. Kim Saeron merasa bersalah karena pernah sekali mengirimkan teror pada sang kakak.

Di lain tempat lelaki tampan itu tengah memperhatikan gadis cantik yang terbujur dengan banyak selang dan peralatan medis yang melekat di tubuh sang gadis.

"Bagaimana perkembangan nya?" Tanya sang lelaki dengan wajah dingin nya pada lelaki berjas kebesaran itu.

"Tidak ada perkembangan sejauh ini Tae." Jawab sang Sahabat yang berprofesi sebagai Dokter.

"Apa keadaan nya begitu parah sampai tak ada perubahan dari nya?" tanya lelaki bernama lengkap Kim Taehyung itu lagi.

"Tentu saja, apa kau tak lihat bekas tusukan yang hampir mengenai jantung nya. Dan belum lagi kepala yang sempat menghantam besi kolam berenang. Jika dia sadar kemungkinan besar ia akan cacat mental. Atau bisa jadi ia gila sepenuh nya." Jawab lelaki itu dengan wajah lelah nya.

"Sial," umpat Taehyung yang menatap wajah gadis remaja itu.

"Maafkan aku Taehyung, aku tak bisa menolong lebih banyak lagi," ujar nya.

"Yak! Jeon Jungkook kau itu adalah Dokter yang memiliki IQ melebihi orang pada umum nya. Tolong lah buat apa pun agar di bisa hidup," paksa Taehyung lagi.

"Kau gila, huh! Kau pikir aku tuhan sampai bisa menghidupkan orang mati." Maki Jungkook tak percaya dengan Sahabat nya satu itu.

"Aku tak peduli apa pun namanya itu kau harus membuat nya bangun kembali." Ucap Taehyung langsung pergi dari ruangan bawah tanah itu.

"Wah. Otak nya benar-benar geser ternyata. Selain seorang psikopat dia juga gila teryata." Tutur Jungkook menggeleng kan kepalanya tak percaya dengan Taehyung.

Taehyung menatap nyalang anak buah nya. Bagaimana mungkin Lelaki itu membunuh Sahabat nya sendiri. Tubuh Nam Joon bergetar saat Taehyung menghampiri nya dengan pisau lipat.

"Apa kau tak bisa mengingat wajah nya, oh. Dia gadis yang sama dengan kekasih ku Nam Joon," tutur Taehyung dengan suara menyeramkan membuat anak buah nya bergidik ngeri.

Berprofesi sebagai pembunuh bayaran membuat mereka tak takut mati. Namun melihat cara Taehyung menatap mereka membuat bulu kuduk mereka semua nya berdiri. Taehyung bagaimana kan bentuk nyata dari Lucifer raja iblis itulah yang mereka pikirkan.

"Tapi dia bukanlah Eun Bi Taehyung! Jadi tak masalah aku pikir awalnya," jawab Nam Joon dengan tubuh bergetar.

"Tapi dia mirip Eun Bi kekasih ku Nam Joon. Jadi dia adalah kekasih ku jika di tak bertahan hidup maka hidup mu akan sama dengan Jin sebagai umpan makan buaya peliharaan ku." Ancam Taehyung lalu melangkah meninggalkan markas nya.

Yang lain nya menatap Nam Joon dengan perasaan bersalah. Mereka tak bisa mengkhianati Taehyung selaku bos mereka. Mereka melihat jelas bagaimana kematian Jin setelah dia menusuk jantung gadis remaja yang menjadi targetnya.

Mereka masih ingat bagaimana gilanya Bos mereka saat pertama kali melihat foto target mereka. Namun sial nya kedua lelaki itu telah berangkat melaksanakan tugasnya. Namun untung saja gadis remaja itu belum di apa-apakan oleh kedua nya. Kecuali tak sengaja tertusuk oleh Jin .

Itu pun di karenakan ulah gadis itu sendiri. Ia ketakutan karena ulah Jin dan Nam Joon tak sengaja ia menghunuskan dada nya pada pisau yang di pegang Jin. Ia berfikir Taehyung juga akan memperkosanya. Dari pada mati dengan keadaan di perkosa.

Gadis remaja itu lebih memilih mati dengan begitu ketiga lelaki itu tak akan memperkosa tubuh nya. Dan setelah itu ia bahkan meloncat dari jendela kamarnya. Beruntung kepalanya menyapa besi pegangan nya. Tampa harus menyapa lantai dingin itu.

Dan jatuh masuk kedalam air kolam. Taehyung bahkan dengan gila nya terjun kedalam kolam tuk menyelamatkan Sohyun. Ia membawa tubuh Sohyun keluar dari kolam.

Itulah terjadi pada malam kelam itu. Dengan cekatan Taehyung memerintahkan anak buahnya mengurus sisanya. Seolah-olah Sohyun mati setelah di perkosa.

Namun tetap saja Sohyun tak lepas dari maut. Buktinya gadis itu koma satu minggu lebih terhitung sampai saat ini. Jin di bunuh saat itu juga di tangan Taehyung dengan di rebus di tong yang mendidih.

Itu di karenakan gadis itu terluka, pisau yang di pegang oleh Jin. Taehyung memang seorang psikopat sejati. Alasan Nam Joon masih selamat sampai saat ini adalah karena nyawa Sohyun masih di tempat nya. Jika tidak bisa di pasti kan Nam Joon bernasib sama dengan Jin.

☑.     ☑.     ☑

Perlahan namun pasti tubuh Luhan memasuki sebuah taman yang begitu indah. Luhan mengembangkan senyum nya di saat mata bulan sabitnya menangkap tubuh gadis yang ia cintai tengah duduk di kursi taman.

"Kak!" Seru sang gadis remaja lalu berdiri dari duduk nya menghapiri Luhan.

"Sohyun!" Seru Luhan dengan suara bahagia.

Luhan dan Sohyun saling berpelukan dengan tangis bahagia. Luhan membelai rambut belakang Sohyun dengan tangan bergetar. Sohyun mendorong  tubuh Luhan dengan pelan.

Tangan nya terulur menghapus air mata Luhan. Luhan pun sama ia menghapus air mata Sohyun dengan gerakan selembut mungkin seolah Sohyun adalah sebuah kaca yang rapuh. Sediki saja pergerakan yang salah tubuh Sohyun akan pecah dan hancur.

"Aku merasa letih Kak dan aku juga merasa tak kuat lagi." Ucap Sohyun dengan mata sayunya.

"Apa maksud mu eoh. Ku mohon bertahan lah aku akan datang pada mu." Ucap Luhan dengan suara bergetar.

Kepala Sohyun mengeleng dengan cepat pertanda tak ada kesempatan bagi Luhan kembali.

"Maaf Kak, aku tak bisa lagi bertahan. Ku mohon hidup lah bahagia tanpa diri ku di sana." Ujar Sohyun melangkah mundur.

"Tidak ku mohon jangan pergi dari ku Sohyun.." Pinta Luhan tampa bisa mengerakan kaki nya.

Sohyun tersenyum dengan lirih namun sang Ibu dan Bibi nya memanggil Sohyun agar segera masuk kedalam pintu bercahaya itu.

"Selamat tinggal Kak," ucap Sohyun lalu berlari masuk kedalam pintu itu.

Tidak....!!!!!

Kedua mata Luhan terbuka dengan nafas memburu. Baekhyun terbanggun dari tidur nya dan mendekati ranjang Luhan. Lelaki itu menanggis dalam diam nya dengan nafas memburu. Sedang kan di lain tempat alat bantu Sohyun terdengar nyaring.

Jungkook berteriak pada perawat lain nya. Taehyung datang ke ruangan Sohyun berada. Lelaki bermarga Jeon itu beberapa kali memberikan teganggan dari listrik namun hasil nya nihil.

Tiiiiiiinnn.........!!!

Bunyi panjang dari suara mesin itu menjadi jawaban mutlak untuk Jungkook. Para perawat yang bekerja sama dengan Jungkook menggeleng kan kepalanya dengan sedih.

Jungkook menatap wajah Sohyun lalu beralih pada wajah Taehyung yang menatap nanar mesin yang berbunyi.

"Maafkan aku Tae dia telah pergi ketempat Eun Bi." Ujar Jungkook melangkah mendekati Taehyung yang mematung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***