Janda Terhormat Idaman Brondong
Brakkkk
Suara pintu terdengar dibanting keras dari Luar, dan beberapa langkah kaki langsung saja menerobos masuk ke dalam sebuah kamar hotel berbintang lima.
" Gitaa Bangun..!" Bentak Seorang pria bertubuh tinggi tegap sedang berdiri menatap nyalang ke arah dua orang beda jenis kelamin yang masih berada diatas ranjang kingsize.
"apa yang sedang kalian berdua lakukan di sini hah?! " Sembur pria itu dengan penuh berapi api
" Ba bang Daffa.... " Seru Wanita cantik yang biasa disapa Gita
Sedangkan Daffa bernama lengkap Daffa Abimana dan berstatus sebagai kakak kandung itu menatap nyalang kearah sang adik perempuan satu satunya.
" Apa yang sudah kamu lakukan disini Gita, siapa laki laki yang tidur di sampingmu itu hah!?! "Bentak Daffa dengan suara menggelagar.
Tentu saja mendengar ucapan sang kakak membuat Gita langsung menoleh kearah samping yang saat ini masih terdapat seorang pria muda yang wajahnya memang rupawan namun bukan karena rupa pria muda tersebut yang membuatnya terkejut bukan maen, namun keberadaan pria muda tersebut dengan posisi tangan kekar pemuda itu melingkar di erat di pinggang rampingnya meski posisi wanita itu sudah dalam duduk.
" Akkkkkhhhhhh tidakkkkkkkkk..... " Gita menjerit dengan suara yang melingking ke udara sehingga mampu mengitrupsi pria muda itu langsung terbangun seketika.
" Ada apa ada apa, kenapa teriak teriak? ada tsunami? atu gempa bumi? " Seru pria muda itu dengan suara tergagap karena terkejut dari tidurnya..
Terlihat wajah bantal khas bangun tidur tergambar jelas di raut muka pria muda tersebut sembari menatap bingung kearah sekelilingnya yang menampilkan berbagai macam tatapan tatapan sinis mau pun sarkas.
" Huahhh.. siapa kamu, jangan dekat dekat.. si siapa kamu..? " Sembur Gita sembari menggeser tubuhnya dari pria muda tersebut.
" Hah? a aku... " Balas Pria itu sembari menunjuk dirinya sendiri.. " A aku Aaron.. " Sambungnya dengan wajah polosnya.
" Bangsadt kamu, apa yang kamu lakukan pada adikku..!" Sentak Daffa sembari merogoh saku celananya dan mengambil sebuah pistol dari sana lalu mengarahkan senjata api tersebut tepat di depan Pria muda yang memperkenalkan dirinya sebagai Aaron.
Glekk.
Aaron nampak susah payah menelan salivanya dengan kasar saat pistol milik Daffa kini di arahkan pada dirinya, dia yakin cepat atau lambat pria dewasa itu bisa saja langsung menarik pelatuk pistol tersebut dan saat itu juga maka tamat sudah riwayat hidupnya.
" Sa sabar du dulu omm, sa saya bisa jelasin semuanya, sa saya belum mau mati dulu om... " Jawab Aaron dengan suara terbata bata karena gugup bahkan seluruh badannya bergetar.
" Bajingand! Sejak kapan aku menikah dengan tantemu dasar bocah kurang ajar..! "Sembur tak Terima karena merasa pria muda yang kini sedang berada didepannya itu seperti orang yang sedang mengejek.
Ya di usianya yang sudah tidak muda lagi itu, Daffa pria berusia kepala empat itu terlihat sangat sangar dan garang, karena belum sempat mencukur jambang halus di area sekitar rahang tegasnya, makanya tidak salah Aaron yang usianya memang masih muda menganggap Daffa seperti seorang om om yang wajib kudu dia hormati.
" So sory om bukan itu maksud saya, tapi memangnya ada yang salah dengan ucapan saya memanggil anda? apa harus menikah dulu dengan tante saya baru saya bisa memanggil anda dengan sebutan Om?
" Dasar Bocah kurang ajar... " Teriak Daffa yang spontan langsung menarik pelatuk pistolnya.
Hal itu tentu saja membuat suasana menjadi riuh dan terkejut bukan maen dengan tindakan Daffa yang tiba tiba saja melepaskan pelurunya dengan sasaran ke Arah Aaron.
DOR.....
Brukkkk
Tubuh Aaron kembali ambruk di atas ranjang saat Gita dengan gerakan reflek menerjang tubuh tegapnya yang masih bertelanjang dada, dan akhirnya peluru itu meleset tak mengenai keduanya.
Dan Aaron akhirnya bisa Lolos dari maut..
"Regita.... " Seru Daffa dengan nada suara sudah naik satu oktav saat mendapati sang adik menerjang tubuh Aaron .
Bahkan posisi keduanya terlihat sangan intim, tubuh Gita diatas dada bidang milik Aaron,keduanya saling diam sembari mengatur nafas mereka yang terlihat ngos ngosan seperti naik roollcoster.
Tatapan mereka kembali bertemu dan terkunci satu sama lain, Sedangkan Tangan kokoh Aaron meremas pelan pinggang ramping Gita..
Daffa tampak terlihat frustasi dengan kelakuan sang adik, apalagi disini banyak pasang mata memandang adegan sok dramatis tersebut
" Lihatlah adikmu, seperti apa kelakuannya, memalukan... " Seru Tante Diana adik kandung mamanya Gita dan juga Daffa.
" Sepertinya kita memang di takdirkan untuk tidak jadi saudara daf.. " Kali ini Alex pria berwajah hitam manis yang menjadi teman seangkatannya dalam anggota aparat kepolisian.
" Sorry daf, gue mundur.. rencana perjodohan gue sama adik Lo, gue anggap batal. " Sambung Alex lagi sembari menepuk pundak kekar milik Daffa. " Lo bisa kan atasin sendiri, gue cabut.. " Sambung Alex lagi diiringi dengan senyum sumbangnya menampilkan raut wajah kecewa..
Sedangkan Daffa semakin kesal dan mengepalkan tangannya, semua sanak keluarga dan kerabat mulai meninggalkan tempat itu dengan untaian kata kata wejangan yang di layangkan pada Daffa.
" Adikmu benar benar sudah keterlaluan, beginikah yang di katakan seorang pimpinan perusahaan, lihatlah karena ambisimu yang ingin mengabdi pada negara kamu malah menyodorkan adikmu yang tak punya kredibilatas yang bagus itu untuk memimpin perusahaan papamu, akhirnya adikmu juga yang membuat citra buruk perusahaan.. " Seru paman Anton suami dari tante diana
" Pokoknya tante nggak mau tau, secepatnya kamu nikahkan adikmu itu dengan bocah itu atau kalau nggak semuanya akan berantakan Daffa, bagaimana kalau berita itu tiba tiba tersebar, haduh mau di taruh di mana muka kita. dasar memalukan..!" Cerocos tante diana
" Paman setuju dengan tante, dan secepatnya kamu ambil alih kembali perusahaan dari tangan adikmu, lalu kembali ke perusahaan.. " Timpal paman anton yang malah membuat kepala Daffa rasanya ingin pecah
" Diam Kalian....! " Bentak Daffa yang mampu membuat semua orang disana kaget. tak terkecuali Gita dan Aaron yang tadi masih dalam posisi saling menindih.
Gita bahkan sampai tergelonjak kaget lalu menarik tubuhnya lalu langsung berdiri, Mereka berdua tak sepenuhnya telanjang bulat, Gita masih mengenakan long dress warna hitamnya yang sebahu, karena belum sempat mengenakan kembali blezernya.
Sedangkan Aaron, pria itu hanya bertelanjang dada, namun masih lengkap menggunakan celana Cargo panjang warna hitam miliknya, dan yang terlepas hanya kaos warna putih dan juga hoodie warna hitam miliknya..
Aaron pun ikut menegapkan tubuhnya lalu berdiri di samping Gita.
" Sigit..andik... " Seru Daffa pada dua ajudannya
" Siap Komandan... " seru Sigit dan andi bersamaan
" Sekarang juga bawa mereka ke KUA..! "
" Siap laksanakan komandan.. "
" AAPAA KUA....! " Pekik Gita dan juga Aaron bersamaan dengan kompak
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments