Aaron maupun Gita kini sudah seperti tawanan yang di bawa para anggota aparat kepolisian, namun bukan untuk di giring ke kantor polisi melainkan ke kantor KUA menggunakan mobil milik polisi.
Daffa langsung mengajak mereka turun dari mobil usai mobil tersebut sampai di depan kantor KUA. mereka berdua di minta masuk ke dalam bersama sama.
Beberapa pegawai Kantor KUA terlihat sedikit terkejut karena kedatangan beberapa anggota polisi yang masih berseragam lengkap kecuali Daffa pria itu nampak membalut seragamnya dengan jaket kulit tebal berwarna hitam karena memang pangkat Daffa disana adalah Perwira pertama atau biasa di sapa IPTU Daffa.
" Selamat siang.. " Seru Daffa pada salah satu pegawai di sana
" Se selamat siang pak po polisi. " Jawab Pria bertubuh gempal yang bertugas di bagian depan menerima tamu
" Eh kenapa Lo jadi kayak ajiz gagap gitu woy.. " Bisik salah satu teman pegawai KUA tersebut.
" Gue gemeteran cuy yang dateng si seragam coklat, apalagi noh liat komandannya wih kelihatan serem banget..merinding disco gue cuy. " Balas pria pertama
" Dasar Lo tong badan aja segede gentong tapi nyali ciut huuuu.. payah Lo. " Cibir si pria kedua yang bertubuh kurus dan juga rambut keriting.
Sementara Daffa kembali kesal melihat para pegawai tersebut yang sedang berbisik bisik tanpa merospon kehadiran mereka.
" EHEM.... " Suara Deheman Daffa yang menggelegar bak seperti petir menyambang itu mampu membuat kedua pegawai tersebut tergelonjak kaget.
" Eh copot copot... " Kedua pegawai tersebut kompak berseru sembari memegangi dada masing masing
" Apa tugas kalian disini hanya berbisik bisik dan bergosip tak jelas..?! " Hardik Daffa menatap tajam kearah dia pegawai tersebut
" Maap maap pak. ada yang bisa kami bantu.? " Sahut si pria kedua
" Saya mau menikahkah pasangan mesum ini, bisakah di urus sekarang juga..? " Tanya Daffa dengan suara tegas
Tentu saja membuat Gita maupun Aaroon langsung melotot mendengar ucapan yang keluar dari mulut pria itu,tak terkecuali orang orang disana, sedangkan Anton dan Diana tersenyum puas mendengar kata kata yang begitu menohok keluar dari mulut keponakannya itu.
" Hah? "Seru Aaron dan Gita kompak sambil melotot kearah pria bernama Daffa
" Enggak enggak itu semua tidak benar, kami sama sekali tidak melakukan apapun. " Sahut Gita tak Terima lalu beralih menatap ke arah sang kakak yang menatapnya tajam
" Semua itu nggak benar bang, semua itu salah paham. bang Daffa apa apaan sih enak aja ngatain aku pasangan mesum sama dia, aku aja nggak kenal sama dia.. " Putus Gita dengan berapi api
" Kalau kamu nggak kenal sama dia kenapa kamu bisa tidur bareng sama laki laki itu Gita?! "
" Tapi aku benaran nggak kenal sama dia bang, please dong percaya sama aku, masa' abang tega sih sama adek sendiri. " Protes Gita dengan wajah frustasinya
" Kalau memang kamu nggak kenal sama dia kenapa tadi kamu sampai bela belain dia ketika abang mau bocorin kepala itu bocah hah? pembelaan apa lagi Gita? " Daffa terus melayangkan pertanyaan yang selalu menyudutkan sang adik.
Hal itu membuat Wajah Gita langsung berubah muram dan juga putus asa, bagaimana lagi dia harus menyakinkan abangnya jika apa yang mereka lihat bukanlah hal yang sebenarnya, dia merasa ada yang menjebaknya.
" Please bang, percaya sama aku, semua itu nggak benar, lagian yang meluk duluan kan dia bukan aku bang, untuk soal tadi Gita meluk dan nindih tubuh dia kan karena buat ngelindungi dia supaya abang nggak terkena masalah, ayolah bang percaya sama Gita.. " Ucap Gita dengan tatapan memohon
" Lagian kalian semua lihat kan, kalau laki laki itu duluan yang memeluk tubuh saya, saya aja merasa tidak mengenal dia, mana mungkin saya tidur sama dia, lagian saya pikir ini pasti ada yang menjebak saya dan bisa saja kan pria ini yang sudah jebak supaya bisa meraih aji mumpung dari tragedi ini. " Gita membantah lagi supaya orang orang disana tak salah mengira, tentu saja hal itu membuat Aaron semakin tercengang.
" Oh ya memang nya begitu..? " Tanya Diana, sembari memberi tatapan sinis ke arah keponakannya sendiri itu.
" Kenapa tante seolah olah tidak mempercayai ucapan gita keponakan tante sendiri.? " Kali ini Gita yang melontarkan kata kata itu membuat wanita langsung membungkam mulutnya
" Apa benar seperti itu mbak .? " tanya salah satu pria paruh baya yang ikut menggerebeknya bersama beberapa warga lainnya
" Benar pak, bangun bangun saya aja langsung kaget karena tiba tiba ada pria memeluk saya, saya aja langsung syok dan takut sekali pak. " Ujar Gita dengan entengnya sambil menunjuk kearah Aaron yang semakin merasa di pojokan.
" Wah jangan jangan apa yang dikatakan wanita ini benar, kalau sebenarnya pria ini sudah menculik sekaligus menjebak mbak ini. " Tuduh pria paruh baya lainnya sambil menunjuk ke arah Aaron yang semakin di buat tercengang bukan main.
Aaron benar tidak Terima karena semua orang semakin memojokan dirinya seolah disini dirinyalah sang penjahatnya. spontan saja dia langsung menoleh kearah Regita yang berdiri disebelahnya, lalu terlintaslah sebuah ide brilian di pikirannya sekaligus memberi pelajaran pada wanita penebar fitnah itu pikirnya.
" Sebentar bapak bapak biar saya jelaskan semuanya. " Seru Aaron yang langsung menarik pinggang Gita dengan cepat
Srettt
Grep
Tentu saja hal itu membuat Regita melotot tajam kearahnya, namun Gita tak bisa melawan karena Aaron dengan begitu eratnya merangkul pinggang rampingnya dengan posesif didepan semua orang
" Sekali lagi bapak bapak dan ibu ibu sekalian jangan salah paham ya, dia itu bohong pak sebenarnya kami ini memang sepasang kekasih, dia itu pacar saya pak kami baru saja sebulan yang lalu jadian, kemarin malam dia ngambek minta es doger tapi saya bingung nyarinya dimana karena udah nggak ada yang jual. akhirnya saya belikan es teler di kedai Cafe eh nggak taunya teler beneran tuh dia. " Celetuk Aaron dengan sejuta alibi yang di luar nurul membuat Regita langsung menatap tajam kearah Aaron yang juga balik menatap tanpa rasa bersalah.
" Apa kamu bilang? enak saja kalau ngomong, jangan ngaco ya kamu. ! " Sembur Regita tak Terima.
Sedangkan Aaron malah terlihat santai sambil meringis menampilkan deretan gigi putihnya yang rata.
" Udah lah yang, jangan ngambek terus masa gara es doger dan aku telat ngebangunin kamu, kamu jadi marah gini sih sayang. " Seru Aaron lagi yang membuat Gita semakin kehabisan kata kata
" Kamu..? "Sembur Gita
" Iya iya aku minta maaf yang, karena ikut ketiduran pas di hotel bareng kamu, habisnya kamu sih tidurnya molor banget dibangunin susah kayak anak kebo habis lahiran ehhh.. " Celetuk Aaron yang semakin membuat Gita naik pitam sedangkan ucapan Aaron seakan akan membenarkan jika memang ada kelalain oleh kedua pasangan tersebut.
" Wah wah udah nggak bener ini pak adiknya, harus segera di nikahkan sekarang juga ini pak nggak boleh ditunda tunda. "Seloroh salah satu bapak bapak yang membuat Gita dan Aaron langsung melempar pandangan
" Setuju nikahkan mereka sekarang juga. " para wibu wibu dan bapak bapak lainnya pun langsung menimpali sehingga membuat suasana semakin memanas.
Hal itu tentu saja membuat kepala Daffa rasanya mau pecah, semua orang disana saling berseru ria menyuruh menikahkan adiknya sekarang ini juga.
" Stop baik saya akan bertanggung jawab atas keonaran adik saya, sekarang juga saya akan menikahkan adik saya dengan pria itu detik ini juga. " Ujar Daffa di sela sela frustasinya
" Nah gitu dong, pelaku perbuatan mesum harus benar benar di adili dan di kasih hukuman sesuai perbuatan mereka. " Seru salah satu ibu ibu yang mendapat dukungan penuh dari beberapa orang disana
" Njir dituduh pelaku perbuatan mesum, astaga.." Celetuk Aaron sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
" Bapak bapak ibu ibu, semuanya ini salah paham kalian jangan seenaknya menghakimi kami dong." Regita sebisa mungkin membantah dia pun beralih menatap sang kakak dengan tatapan memelas dan memohon
" Bang, Gita mohon percaya sama Gita bang kali ini saja please.. " Sambunh Gita sambil menangkup kan kedua tangannya memohon supaya sang kakak luluh padanya
" Sudah cukup, lebih baik kalian keluarkan KTP kalian masing masing. " Seru Daffa tak bisa di ganggu gugat.
Gita dan Aaron akhirnya dengan terpaksa mengeluarkan KTP mereka masing masing dan menyerahkannya pada Daffa.
"Ini pak KTP mereka. " Ucap Daffa sambil menyodorkan dua benda tersebut pada ketua RT yang ternyata sedari tadi ikut mengawal kasus ini
" Nama Aaron Galih Pradipta umur Dua puluh tiga tahun, status belum kawin dan masih seorang mahasiswa. "
Tentu saja membuat Regita langsung menoleh kearah Aaron, dia benar benar terkejut saat mendengar Pak RT membacakan Biodata milik pria itu.
" Dan yang wanita ini namanya Regita Ayu mandhalika, umur tiga puluh tahun, status cerai hidup--"
" Hah..? " Aaron lebih di buat terkejut dan tercengang saat mendengar pak RT membacakan biodata milik Regita
Bahkan dia pun langsung spontan menoleh kearah Regita, dan seketika itu kedua orang tersebut saling melempar tatapan satu sama lain.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments