Rasanya ingin sekali Aaron melayangkan bogeman mentah pada wajah songong Rangga.namun dia tetap mengurungkan niatnya karena merasa tidak enak hati dengan Regita.
Apalagi laki laki itu adalah mantan adik ipar Regita, mungkin saja pria itu punya pengaruh di dalam hidup Regita, buktinya saja pria itu masih berani datang kerumah ini dan berbicara seperti tadi.
" Diam kamu Rangga! , kamu itu nggak tahu apa apa, lebih kamu berangkat ke kantor sekarang.! "Titah Regita sembari membuang nafas kasar.
Dia benar benar dengan pria yang merupakan mantan adik iparnya itu.
" Oke kita berangkat sekarang,ingat hari ini ada meeting pagi jadi kita tidak boleh terlambat.! " Ucap Rangga sembari memegang tangan regita dan mengajak wanita itu keluar dari rumah tersebut.
" Lepasssss.. aku bisa jalan sendiri.! " Tolak Regita dengan tegas sambil menepis tangan Rangga dengan kasar.
Wanita itu beralih menatap Aaron yang masih terdiam dengan wajah memerah.
Dapat Regita lihat dengan jelas kalau saat ini suaminya itu sedang menahan amarah.
Aaron pun menoleh kearahnya namun tak lama kemudian pria itu langsung melempar pandangannya ke arah lain. Setelah itu Aaron berjalan dengan cepat melewati regita tanpa mengatakan sepatah kata apapun.
Regita sangat yakin dan paham jika Aaron mungkin merasa sangat marah dan terluka atas apa yang katakan Rangga barusan.
Ingin sekali dia berbicara dengan suaminya, namun pria itu lebih memilih keluar terlebih dahulu meninggalkan dirinya yang kini masih berdiri mematung.
Terlihat Aaron sedang berusaha menyalakan motornya yang masih menyala di tempat semula.
Namun sayangnya roda dua tersebut sama sekali tidak mau menyala.
" Sialan.! Kenapa Lo juga ikut ikutan jadi bangk*e hah.. " Umpat Aaron sembari menendang ban motornya sendiri.
Pria itu kembali melanjutkan langkahnya keluar dari gerbang.
" Aaronn....? " Panggil regita yang sama sekali tidak di gubris oleh Aaron, pria itu sekarang malah sudah berada di luar pintu gerbang.
" Hahaha bahkan dia cuma punya bangkai motor doang.. Ck.... kamu ini kesambet setan apa sih Gita, bisa bisanya nikahin pria gembel seperti itu." Celetuk Rangga sembari mengejek terhadap Regita, sehingga membuat wanita itu kembali geram dan menatap tajam kearah Rangga yang terus menertawakannya.
" DIAM KAMU.! " Bentak Regita yang langsung buru buru masuk kedalam mobil
Wanita itu bahkan membanting pintu mobil dengan kasar, sampai sampai membuat Rangga tergelonjak kaget.
Regita pun segera meminta sopir untuk melajukan mobilnya dengan cepat, dan menyuruh sopir untuk mengejar suaminya itu saat melihat Aaron sudah menaiki motornya.
" Buruan kejar suami saya pak. " Titak Regita dengan wajah harap harap cemas.
" Baik nyonya. " Balas sang sopir.
Disisi lain Daffa yang mendengar keributan di luar pun, akhirnya keluar dan mendapati sosok pria yang merupakan mantan adik ipar adiknya.
" Ngapain kamu disini? " tanya daffa dengan wajah yang kurang bersahabat.
Rangga pun langsung menoleh kearah daffa yang kini sudah berada tepat di belakangnya.
" Eh bang daffa... " Balas Rangga sembari mengulam senyum namun respon Daffa tetap datar dan kurang bersahabat.
" ada perlu apa kau kesini.? "tanya Daffa sembari menatap tajam kearah Rangga, sedangkan kedua tangannya dia masukan kedalam kantong celana kainnya.
" Saya datang kesini niatnya untuk menjemput gita bang, karena ada meeting penting pagi ini. " Jawab Rangga
" Huh..itu bukannya cuma alasan kau saja kan? " tanya Daffa yang merupakan sebuah sindiran.
" Ma maksud bang daffa? "tanya Rangga sambil menahan wajah gugupnya.
" Saya tahu, kau punya maksud lain berada di dekat adikku kan? jika memang iya dan berniat untuk menggantikan posisi kakakmu yang brengsek itu lebih baik urungkan saja niatmu itu, karena saya tidak akan membiarkan itu terjadi! mengerti kamu?! " Ucap Daffa dengan wajah penuh ketegasan.
Setelah mengatakan seperti itu, pria itu pun segera melangkahkan kakinya keluar lalu masuk kedalam mobil miliknya meninggalkan Rangga yang kini sedang menahan amarah yang mungkin meledak ledak.
" Brengsek! berani sekali dia mengancamku!kita lihat saja nanti, aku akan membuat adik kesayanganmu itu jatuh ke pelukanku, tinggal tunggu mainnya, dan setelah itu terjadi orang yang pertama kali ku lenyapkan dari hidup Gita ya kamu Daffa kamu..! " Monolog Rangga dengan senyum miring.
" Bagaimana pak, apa suami saya masih bisa di kejar.? " tanya Gita
" Kayaknya pak Aaron sudah jauh nyonya mungkin saja beliau naik ojek. " Timpal sang supir membuat Regita menghela nafas sembari menyerah mengejar suaminya.
" Ya sudah kalau begitu, kita langsung berangkat ke kantor saja pak. " Ucap Gita
" Baik nyonya. "
-------
Disisi lain, Aaron masih sangat merasa dongkol. Dia benar benar ingin sekali memukul mulut bernama Rangga itu.
Dia tahu kalau dirinya memang tidak punya apa apa. Tapi seharusnya bukan berarti harus di rendahkan seperti itu.
Bahkan sampai tiba di kampus pun, Aaron masih juga menyimpan amarahnya.
" Woy.. motor Lo mana..?" tanya Kevin sambil menepuk punggung lebar Aaron
" Udah jadi bangk*ek.. " Jawab Aaron dengan ketus
" Lhoh bukannya Lo bisa kali mintak di belikan motor sama istri baru Lo yang milyader itu. " Celetuk Dean menimpali
" Diem Lo berisik.! " Ucap Aaron sambil menendang kaki sahabatnya lalu kemudian segera buru buru masuk dalam kelas.
PUK
" Kampret tuh bocah! kaki gue sakit banget anjrit.! " Teriak Dean sambil meringis menahan sakit.
Bahkan pemuda itu hampir saja terjatuh jika tidak memegang bahu Kevin.
Sedangkan Aaron tak menggubris teriakan kedua sahabatnya itu. Emosinya belum stabil ditambah lagi dengan ucapan Dean yang menimpali membuat hatinya semakin memanas.
Meskipun sebenarnya dia tahu maksud sahabatnya tadi hanya sebuah candaan saja. Namun Aaron seakan tak bisa menahan amarahnya.
" Pagi sayangku... " Seorang gadis cantik mencegat langkahnya didepan kelas
Aaron terpaksa menghentikan langkahnya, diapun kemudian menatap kearah sheila yang kini sedang tersenyum manis kearahnya.
" Awas minggir.! "ucap Aaron dengan pelan namun nada bicaranya terkesan ketus dan juga dingin.
" Kamu kenapa sih sayang? ada masalah hm? senyum dong ganteng.. " Ucap Sheila sambil mendekat kearah Aaron dan mengusap dagu pria itu dengan lembut.
" Awas Sheila, hati hati Lo nanti bisa diterkam singa lapar... " Teriak Dean yang berjalan sedikit pincang menghampiri Aaron dan juga Sheila sedangkan kevin, pria itu berjalan mengekori Dean.
" Cowok gue kenapa sih memangnya..? " tanya Dean juga kevin yang kini sudah ada didepannya.
" Lagi PMS kali..! " Jawab Kevin sambil tertawa.
Sheila mengeryit heran mendengar ucapan Kevin dan juga Dean, dia pun kembali menoleh kearah Aaron.
" Sayang kamu ini kenapa? ada masalah? emm gimana kalau kita ke kantin saja yuk? "Ajak Sheila sembari menggandeng lengan Aaron
" Nggak bisa! bentar lagi jam kampus dimulai.! " Cetus Aaron sambil melepaskan tangannya.
Setelah itu Aaron berjalan terlebih dulu masuk ke dalam kelas.
" Kenapa sih dia..? " Sheila beralih kearah Dean dan juga Kevin dan dibalas oleh kedua pemuda itu dengan gelengan kepala.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments