" Vin buruan deh Lo ambil air se'ember buat nyiram ni bocah, biar bocah ini cepat sadar. " Dean menimpali, pemuda itu sama sekali tidak percaya dengan apa yang Aaron katakan barusan.
" Kalian beneran nggak percaya?padahal gue punya bukti, nih tadi gue diam diam sempat ambil foto dia pas habis keluar dari kamar mandi. " Celetuk Aaron sambil membuka ponselnya dan menunjukan foto seorang wanita yang memakai gaun tidur berwarna ungu baru saja keluar dari kamar mandi, namun posisi wanita itu membelakanginya karena wanita sedang menutup pintu kamar mandi kembali.
" Eh buset anji'r ini bukan foto ambil dari mbah goggle kan? " Baik Kevin mau pun Dean sama sama memperhatikan foto tersebut.
" Ya bukanlah, ini nyata woy, lagian dia juga udah punya anak kembar dua... " Jawab Aaron yang lagi lagi semakin membuat kedua sahabatnya kembali tercengang.
" What? jadi Lo ngawinin janda..?! " Pekik Kevin dan Dean bersamaan.
" Husssst. jangan kenceng kenceng anjritt.. " Seru Aaron sembari membungkam mulut kedua sahabatnya dengan kedua tangannya.
" Gak masalah sih janda, beli satu gratis dua lagi hajarrr wesst lanjot.... " Kevin menimpali dengan tertawa
" Gue sendiri malah bingung sekarang harus ngapain. " Ucap sandi sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
" Tapi kalau boleh gue tahu, Lo sendiri sebenarnya masih cinta nggak sama Sheila.? " Tanya Dean menatap sahabatnya dengan tatapan intens
Aaron kembali menghela nafas panjangnya. " Ya..gimana ya ngomongnya Lo tau sendiri kan, gimana rasanya berpacaran selama beberapa tahun, terus tiba tiba putus gitu aja. " Ujar Aaron dengan wajah frustasinya.
" Ditambah lagi Lo pasti lagi di tahap s*ng* s*ng* nya ye kannnnnnnn ngaku Lo..?" Timpal Kevin dan langsung mendapat toyoran dari Aaron.
" Bacot Lo.. udah udah pusing gue... " Ujar Aaron sembari mengusir kedua sahabatnya untuk kembali ke tempat duduk masing masing.
******
Sedari tadi Aaron tidak fokus dengan belajarnya, pria itu terus memikirkan pernikahannya dengan Regita, yang baru saja berlangsung beberapa jam lalu.
Pria itu terlihat bingung, langkah apa yang harus dia ambil kedepannya. mungkin dia akan memilih menunggu Regita saja yang meminta cerai atau memceraikan dirinya.
Namun bukan soal itu saja rupanya yang terus mengganjal di pikirannya, dia pun memikirkan bagaimana caranya memberi tahu kedua orang tuanya dikampung perihal status barunya sekarang.
Pasti kedua orang tuanya sangat syok jika mendengar kabar berita ini.
" Hei sayang.. anterin aku pulang yuk, tadi soalnya berangkatnya naik gojek. "Rengek Sheila sembari mendekat kearah Aaron dan berniat menggamit lengan Aaron namun pria itu langsung menepisnya pelan.
" Sorry sheil, aku lagi nggak bawa motor. " Tolak Aaron sambil menatap kearah wanita cantik yang kini memakai almamater sama seperti dirinya.
" Memangnya motor kamu kenapa? mogok lagi? " tanya Sheila dengan bibir mengerucut.
" Iya kamu benar, kamu sendiri sudah tahu kan kalau motor aku sering mogok, kenapa masih ngejar ngejar aku. " Ujar Aaron setengah menyindir.
" Iya juga sih, tapi meskipun motor kamu langganan mogok, tapi aku masih tetap cinta dan sayang kok sama kamu... " Ucap Sheila dengan bibir mengembang.
Gadis itu malah ganti memeluk Aaron lalu menyandarkan kepalanya, pada lengan berotot pria itu.
tanpa sadar biibir Aaron mengembangkan senyum tipis, bagaimana bisa dia segampang itu melupakan gadis cantik yang sudah tiga tahun terakhir di kencaninya.
Bukan hanya itu saja, Sheila juga termasuk salah satu gadis populer di kampus ini. Dan masuk kedalam daftar kategori mahasiswi tercantik di kampus ini.
Tak lama kemudian tiba tiba sebuah motor sport berhenti didepan mereka berdua. " Hai Sheila.. pulang bareng yuk...? " Ujar seorang pemuda yang tak lain bernama Eddo menyapa Sheila sambil membuka helm full facenya sambil menepuk nepuk jok belakang motor sportnya.
Sejenak Sheila diam sesaat lalu menatap kearah Aaron yang masih diam saja. seketika itu pula Sheila langsung melepaskan tangannya dari lengan kokoh Aaron.
" Sorry ya Ron, kayaknya aku harus nerima tawaran Eddo lagi deh, habisnya motor kamu pakai acara mogok sih, jadi aku pulang duluan ya bareng Eddo.. " Cicit Sheila, gadis itu pun tanpa menunggu persetujuan Aaron pun langsung berjalan cepat naik di motor sport milik Eddo.
Setelah itu Motor sport yang tunggangi Eddo dan juga Sheila pun melesat pergi meninggalkan Aaron yang terlihat berdecak kesal.
" Ck.. Ngapain coba gue bapar lagi sama tuh cewek, padahal udah bener kan gue putus sama dia.. " Monolog Aaron sambil mengacak rambutnya sendiri.
" Yaudah deh, mending gue langsung balik ke kontrakan gue aja dari pada pusing.. eh tapi gue kan sekarang udah punya istri. Tapi kira kira Regita masih ingat gue sebagai suaminya nggak ya... " Gumam pemuda itu yang tiba tiba saja kepikiran dengan Regita wanita yang beberapa jam lalu sudah resmi menjadi istrinya.
****
Saat ini Regita langsung pulang sendiri ke rumahnya, dia sendiri tidak tahu apakah Aaron sudah pulang kerumah apa belum.
Wanita itu turun dari mobilnya, dan langsung disambut oleh salah seorang pelayan yang langsung membawakan tasnya.
Regita Kearah garansi yang masih terdapat sebuah motor yang masih terparkit dari tadi pagi.
" Bi Warni, Aaron sudah pulang ke rumah belum?"tanyanya pada seorang pelayan yang mengikutinya dari belakang.
Pelayan itu nampaknya terdiam saja dan terlihat bingung. mungkin saja wanita paruh baya itu lupa siapa Aaron meski tadi pagi Regita sudah memperkenalkan pada seluruh penghuni rumah ini.
" Maksud saya, suami saya.. apa dia sudah pulang..? " Regia meralat ucapannya.
" Belum nyonya.. " Jawab wanita itu dengan wajah menunduk.
" Baiklah kalau begitu saya langsung ke kamar dulu ya bi.. "
" Baik nyonya.. "Ucap sang bibi
Sedangkan Regita kembali melanjutkan langkahnya lalu masuk ke dalam kamarnya.
Wanita itu pun langsung membersihkan diri lalu di lanjut dengan berdandan yang sudah menjadi rutinitasnya sehari hari.
Meski sedang didalam rumah pun, wanita itu harus terlihat cantik dan vmenarik, wajahnya selalu fresh.
" Kira kira kemana ya dia? apa jangan jangan dia lupa kalau sekarang sudah punya istri? atau jangan jangan malah pulang ke kosannya. " Gumam Regita sambil memoles bibir ranumnya dengan lipstik warna peach.
Jika memang benar Aaron pulang ke kosannya, maka dia tidak akan pernah bisa menyusul pria itu, mengingat dia sendiri tidak tahu alamat kosannya, di tambah lagi wanita itu tidak memiliki nomor ponsel suaminya itu.
" CK. .. ngapain juga aku mikirin dia, lagian aku menikah sama dia juga karena terpaksa tanpa ada unsur cinta sedikitpun. " Regita mengecilkan nada bicaranya kala menyebut unsur cinta.
Entah kenapa dia merasa ragu saat mengatakan hal itu.
Sekarang dia jadi merasa bingung sendiri, dia tahu dia menikah karena unsur keterpaksaan namun dia sendiri tidak ingin gagal untuk kedua kalinya dalam menjalin rumah tangga.
Wanita itu kembali membuang nafas kasarnya, untuk saat ini dia benar benar tidak tahu langkah apa yang harus diambil.
Wanita itupun keluar dari kamar dan berjalan anggun menuruni anak tangga.
Namun seketika matanya dibuat terkejut saat melihat pemandangan yang tak pernah ada dalam bayangannya.
Dia sedang melihat Aaron sedang di kerumuni oleh kedua putri kembarnya.
Kedua gadis cilik itu menarik tangan Aaron untuk mengikuti mereka kearah ruang televisi.
" Daddy ayoo ikut kita nonton kartun pororo sama sama yuk... " Rengek Gretha dan Grachia bersamaan.
Aaron terlihat sangat bingung, pasalnya dia baru saja tiba dirumah itu.
" Gretha, Grachia.. " Panggil Regita yang langsung membuat putri kembarnya itu menoleh kearahnya.
Tak hanya dua bocah kembar itu yang menoleh kearahnya, begitu juga Aaron ikut menoleh kearah istrinya itu.
" Yess mommy.. " Seru Gretha dan Grachia kompak.
" Kalian jangan tarik tarik dia kayak gitu... emmmmm maksud mommy jangan tarik tarik daddy kayak gitu ya sayang. "
" Baik mommy, pasti daddynya lagi capek. ya kan daddy..? " Ujar Gretha.. Sambil menatao Aaron yang terlihat bingung harus berbuat dan berkata apa saat ini.
" Iya pasti daddy capek habis pulang dari kantor ya..? " Kini giliran Grachia yang bertanya
" Grachia. sebaiknya kita jangan ganggu Daddy, daddy pasti capek habis pulang kerja, lebih baik kita nonton berdua saja biar daddy bisa istirahat.. " Tutur Gretha menimpali adik kembarnya
" Ya sudah kalau gitu selamat beristirahat ya daddy. . " Tutur Gretha dan Grachia bersamaan
' Tuh man kena mental kan gue, andai Lo tau aja cil kalau bokap Lo ini bukan pulang habis kerja, tapi pulang ngampus. " Monolog Aaron dalam hatinya..
" Gretha Grachia nonton TV nya jangan malam malam nya.. ingat jam sembilan kalian harus sudah tidur. " Ujar Regita yang langsung diangguki kepala oleh kedua putri kembarnya.
Setelah itu kedua anak kecil itu langsung pergi menuju ke ruang televisi meninggalkan Aaron yang berberapa kali menghela nafas kasar.
" Kamu baru pulang...? " tanya Regita sambil menatap kearah suaminya.
" Iya tadi saya habis pulang dari rumah kontrakan saya du---Lu.. "
" Kita bicara di kamar saja... " Potong Regita membalikan badan lalu berjalan terlebih dulu menuju ke kamarnya.
" Weeehh langsung di ajak ke kamar cuyy... " Monolog Aaron sembari menyengir kuda lalu berjalan mengikuti istrinya dari belakang.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments