NovelToon NovelToon

Janda Terhormat Idaman Brondong

Bab Satu

Brakkkk

Suara pintu terdengar dibanting keras dari Luar, dan beberapa langkah kaki langsung saja menerobos masuk ke dalam sebuah kamar hotel berbintang lima.

" Gitaa Bangun..!" Bentak Seorang pria bertubuh tinggi tegap sedang berdiri menatap nyalang ke arah dua orang beda jenis kelamin yang masih berada diatas ranjang kingsize.

"apa yang sedang kalian berdua lakukan di sini hah?! " Sembur pria itu dengan penuh berapi api

" Ba bang Daffa.... " Seru Wanita cantik yang biasa disapa Gita

Sedangkan Daffa bernama lengkap Daffa Abimana dan berstatus sebagai kakak kandung itu menatap nyalang kearah sang adik perempuan satu satunya.

" Apa yang sudah kamu lakukan disini Gita, siapa laki laki yang tidur di sampingmu itu hah!?! "Bentak Daffa dengan suara menggelagar.

Tentu saja mendengar ucapan sang kakak membuat Gita langsung menoleh kearah samping yang saat ini masih terdapat seorang pria muda yang wajahnya memang rupawan namun bukan karena rupa pria muda tersebut yang membuatnya terkejut bukan maen, namun keberadaan pria muda tersebut dengan posisi tangan kekar pemuda itu melingkar di erat di pinggang rampingnya meski posisi wanita itu sudah dalam duduk.

" Akkkkkhhhhhh tidakkkkkkkkk..... " Gita menjerit dengan suara yang melingking ke udara sehingga mampu mengitrupsi pria muda itu langsung terbangun seketika.

" Ada apa ada apa, kenapa teriak teriak? ada tsunami? atu gempa bumi? " Seru pria muda itu dengan suara tergagap karena terkejut dari tidurnya..

Terlihat wajah bantal khas bangun tidur tergambar jelas di raut muka pria muda tersebut sembari menatap bingung kearah sekelilingnya yang menampilkan berbagai macam tatapan tatapan sinis mau pun sarkas.

" Huahhh.. siapa kamu, jangan dekat dekat.. si siapa kamu..? " Sembur Gita sembari menggeser tubuhnya dari pria muda tersebut.

" Hah? a aku... " Balas Pria itu sembari menunjuk dirinya sendiri.. " A aku Aaron.. " Sambungnya dengan wajah polosnya.

" Bangsadt kamu, apa yang kamu lakukan pada adikku..!" Sentak Daffa sembari merogoh saku celananya dan mengambil sebuah pistol dari sana lalu mengarahkan senjata api tersebut tepat di depan Pria muda yang memperkenalkan dirinya sebagai Aaron.

Glekk.

Aaron nampak susah payah menelan salivanya dengan kasar saat pistol milik Daffa kini di arahkan pada dirinya, dia yakin cepat atau lambat pria dewasa itu bisa saja langsung menarik pelatuk pistol tersebut dan saat itu juga maka tamat sudah riwayat hidupnya.

" Sa sabar du dulu omm, sa saya bisa jelasin semuanya, sa saya belum mau mati dulu om... " Jawab Aaron dengan suara terbata bata karena gugup bahkan seluruh badannya bergetar.

" Bajingand! Sejak kapan aku menikah dengan tantemu dasar bocah kurang ajar..! "Sembur tak Terima karena merasa pria muda yang kini sedang berada didepannya itu seperti orang yang sedang mengejek.

Ya di usianya yang sudah tidak muda lagi itu, Daffa pria berusia kepala empat itu terlihat sangat sangar dan garang, karena belum sempat mencukur jambang halus di area sekitar rahang tegasnya, makanya tidak salah Aaron yang usianya memang masih muda menganggap Daffa seperti seorang om om yang wajib kudu dia hormati.

" So sory om bukan itu maksud saya, tapi memangnya ada yang salah dengan ucapan saya memanggil anda? apa harus menikah dulu dengan tante saya baru saya bisa memanggil anda dengan sebutan Om?

" Dasar Bocah kurang ajar... " Teriak Daffa yang spontan langsung menarik pelatuk pistolnya.

Hal itu tentu saja membuat suasana menjadi riuh dan terkejut bukan maen dengan tindakan Daffa yang tiba tiba saja melepaskan pelurunya dengan sasaran ke Arah Aaron.

DOR.....

Brukkkk

Tubuh Aaron kembali ambruk di atas ranjang saat Gita dengan gerakan reflek menerjang tubuh tegapnya yang masih bertelanjang dada, dan akhirnya peluru itu meleset tak mengenai keduanya.

Dan Aaron akhirnya bisa Lolos dari maut..

"Regita.... " Seru Daffa dengan nada suara sudah naik satu oktav saat mendapati sang adik menerjang tubuh Aaron .

Bahkan posisi keduanya terlihat sangan intim, tubuh Gita diatas dada bidang milik Aaron,keduanya saling diam sembari mengatur nafas mereka yang terlihat ngos ngosan seperti naik roollcoster.

Tatapan mereka kembali bertemu dan terkunci satu sama lain, Sedangkan Tangan kokoh Aaron meremas pelan pinggang ramping Gita..

Daffa tampak terlihat frustasi dengan kelakuan sang adik, apalagi disini banyak pasang mata memandang adegan sok dramatis tersebut

" Lihatlah adikmu, seperti apa kelakuannya, memalukan... " Seru Tante Diana adik kandung mamanya Gita dan juga Daffa.

" Sepertinya kita memang di takdirkan untuk tidak jadi saudara daf.. " Kali ini Alex pria berwajah hitam manis yang menjadi teman seangkatannya dalam anggota aparat kepolisian.

" Sorry daf, gue mundur.. rencana perjodohan gue sama adik Lo, gue anggap batal. " Sambung Alex lagi sembari menepuk pundak kekar milik Daffa. " Lo bisa kan atasin sendiri, gue cabut.. " Sambung Alex lagi diiringi dengan senyum sumbangnya menampilkan raut wajah kecewa..

Sedangkan Daffa semakin kesal dan mengepalkan tangannya, semua sanak keluarga dan kerabat mulai meninggalkan tempat itu dengan untaian kata kata wejangan yang di layangkan pada Daffa.

" Adikmu benar benar sudah keterlaluan, beginikah yang di katakan seorang pimpinan perusahaan, lihatlah karena ambisimu yang ingin mengabdi pada negara kamu malah menyodorkan adikmu yang tak punya kredibilatas yang bagus itu untuk memimpin perusahaan papamu, akhirnya adikmu juga yang membuat citra buruk perusahaan.. " Seru paman Anton suami dari tante diana

" Pokoknya tante nggak mau tau, secepatnya kamu nikahkan adikmu itu dengan bocah itu atau kalau nggak semuanya akan berantakan Daffa, bagaimana kalau berita itu tiba tiba tersebar, haduh mau di taruh di mana muka kita. dasar memalukan..!" Cerocos tante diana

" Paman setuju dengan tante, dan secepatnya kamu ambil alih kembali perusahaan dari tangan adikmu, lalu kembali ke perusahaan.. " Timpal paman anton yang malah membuat kepala Daffa rasanya ingin pecah

" Diam Kalian....! " Bentak Daffa yang mampu membuat semua orang disana kaget. tak terkecuali Gita dan Aaron yang tadi masih dalam posisi saling menindih.

Gita bahkan sampai tergelonjak kaget lalu menarik tubuhnya lalu langsung berdiri, Mereka berdua tak sepenuhnya telanjang bulat, Gita masih mengenakan long dress warna hitamnya yang sebahu, karena belum sempat mengenakan kembali blezernya.

Sedangkan Aaron, pria itu hanya bertelanjang dada, namun masih lengkap menggunakan celana Cargo panjang warna hitam miliknya, dan yang terlepas hanya kaos warna putih dan juga hoodie warna hitam miliknya..

Aaron pun ikut menegapkan tubuhnya lalu berdiri di samping Gita.

" Sigit..andik... " Seru Daffa pada dua ajudannya

" Siap Komandan... " seru Sigit dan andi bersamaan

" Sekarang juga bawa mereka ke KUA..! "

" Siap laksanakan komandan.. "

" AAPAA KUA....! " Pekik Gita dan juga Aaron bersamaan dengan kompak

TBC

Bab dua

Aaron maupun Gita kini sudah seperti tawanan yang di bawa para anggota aparat kepolisian, namun bukan untuk di giring ke kantor polisi melainkan ke kantor KUA menggunakan mobil milik polisi.

Daffa langsung mengajak mereka turun dari mobil usai mobil tersebut sampai di depan kantor KUA. mereka berdua di minta masuk ke dalam bersama sama.

Beberapa pegawai Kantor KUA terlihat sedikit terkejut karena kedatangan beberapa anggota polisi yang masih berseragam lengkap kecuali Daffa pria itu nampak membalut seragamnya dengan jaket kulit tebal berwarna hitam karena memang pangkat Daffa disana adalah Perwira pertama atau biasa di sapa IPTU Daffa.

" Selamat siang.. " Seru Daffa pada salah satu pegawai di sana

" Se selamat siang pak po polisi. " Jawab Pria bertubuh gempal yang bertugas di bagian depan menerima tamu

" Eh kenapa Lo jadi kayak ajiz gagap gitu woy.. " Bisik salah satu teman pegawai KUA tersebut.

" Gue gemeteran cuy yang dateng si seragam coklat, apalagi noh liat komandannya wih kelihatan serem banget..merinding disco gue cuy. " Balas pria pertama

" Dasar Lo tong badan aja segede gentong tapi nyali ciut huuuu.. payah Lo. " Cibir si pria kedua yang bertubuh kurus dan juga rambut keriting.

Sementara Daffa kembali kesal melihat para pegawai tersebut yang sedang berbisik bisik tanpa merospon kehadiran mereka.

" EHEM.... " Suara Deheman Daffa yang menggelegar bak seperti petir menyambang itu mampu membuat kedua pegawai tersebut tergelonjak kaget.

" Eh copot copot... " Kedua pegawai tersebut kompak berseru sembari memegangi dada masing masing

" Apa tugas kalian disini hanya berbisik bisik dan bergosip tak jelas..?! " Hardik Daffa menatap tajam kearah dia pegawai tersebut

" Maap maap pak. ada yang bisa kami bantu.? " Sahut si pria kedua

" Saya mau menikahkah pasangan mesum ini, bisakah di urus sekarang juga..? " Tanya Daffa dengan suara tegas

Tentu saja membuat Gita maupun Aaroon langsung melotot mendengar ucapan yang keluar dari mulut pria itu,tak terkecuali orang orang disana, sedangkan Anton dan Diana tersenyum puas mendengar kata kata yang begitu menohok keluar dari mulut keponakannya itu.

" Hah? "Seru Aaron dan Gita kompak sambil melotot kearah pria bernama Daffa

" Enggak enggak itu semua tidak benar, kami sama sekali tidak melakukan apapun. " Sahut Gita tak Terima lalu beralih menatap ke arah sang kakak yang menatapnya tajam

" Semua itu nggak benar bang, semua itu salah paham. bang Daffa apa apaan sih enak aja ngatain aku pasangan mesum sama dia, aku aja nggak kenal sama dia.. " Putus Gita dengan berapi api

" Kalau kamu nggak kenal sama dia kenapa kamu bisa tidur bareng sama laki laki itu Gita?! "

" Tapi aku benaran nggak kenal sama dia bang, please dong percaya sama aku, masa' abang tega sih sama adek sendiri. " Protes Gita dengan wajah frustasinya

" Kalau memang kamu nggak kenal sama dia kenapa tadi kamu sampai bela belain dia ketika abang mau bocorin kepala itu bocah hah? pembelaan apa lagi Gita? " Daffa terus melayangkan pertanyaan yang selalu menyudutkan sang adik.

Hal itu membuat Wajah Gita langsung berubah muram dan juga putus asa, bagaimana lagi dia harus menyakinkan abangnya jika apa yang mereka lihat bukanlah hal yang sebenarnya, dia merasa ada yang menjebaknya.

" Please bang, percaya sama aku, semua itu nggak benar, lagian yang meluk duluan kan dia bukan aku bang, untuk soal tadi Gita meluk dan nindih tubuh dia kan karena buat ngelindungi dia supaya abang nggak terkena masalah, ayolah bang percaya sama Gita.. " Ucap Gita dengan tatapan memohon

" Lagian kalian semua lihat kan, kalau laki laki itu duluan yang memeluk tubuh saya, saya aja merasa tidak mengenal dia, mana mungkin saya tidur sama dia, lagian saya pikir ini pasti ada yang menjebak saya dan bisa saja kan pria ini yang sudah jebak supaya bisa meraih aji mumpung dari tragedi ini. " Gita membantah lagi supaya orang orang disana tak salah mengira, tentu saja hal itu membuat Aaron semakin tercengang.

" Oh ya memang nya begitu..? " Tanya Diana, sembari memberi tatapan sinis ke arah keponakannya sendiri itu.

" Kenapa tante seolah olah tidak mempercayai ucapan gita keponakan tante sendiri.? " Kali ini Gita yang melontarkan kata kata itu membuat wanita langsung membungkam mulutnya

" Apa benar seperti itu mbak .? " tanya salah satu pria paruh baya yang ikut menggerebeknya bersama beberapa warga lainnya

" Benar pak, bangun bangun saya aja langsung kaget karena tiba tiba ada pria memeluk saya, saya aja langsung syok dan takut sekali pak. " Ujar Gita dengan entengnya sambil menunjuk kearah Aaron yang semakin merasa di pojokan.

" Wah jangan jangan apa yang dikatakan wanita ini benar, kalau sebenarnya pria ini sudah menculik sekaligus menjebak mbak ini. " Tuduh pria paruh baya lainnya sambil menunjuk ke arah Aaron yang semakin di buat tercengang bukan main.

Aaron benar tidak Terima karena semua orang semakin memojokan dirinya seolah disini dirinyalah sang penjahatnya. spontan saja dia langsung menoleh kearah Regita yang berdiri disebelahnya, lalu terlintaslah sebuah ide brilian di pikirannya sekaligus memberi pelajaran pada wanita penebar fitnah itu pikirnya.

" Sebentar bapak bapak biar saya jelaskan semuanya. " Seru Aaron yang langsung menarik pinggang Gita dengan cepat

Srettt

Grep

Tentu saja hal itu membuat Regita melotot tajam kearahnya, namun Gita tak bisa melawan karena Aaron dengan begitu eratnya merangkul pinggang rampingnya dengan posesif didepan semua orang

" Sekali lagi bapak bapak dan ibu ibu sekalian jangan salah paham ya, dia itu bohong pak sebenarnya kami ini memang sepasang kekasih, dia itu pacar saya pak kami baru saja sebulan yang lalu jadian, kemarin malam dia ngambek minta es doger tapi saya bingung nyarinya dimana karena udah nggak ada yang jual. akhirnya saya belikan es teler di kedai Cafe eh nggak taunya teler beneran tuh dia. " Celetuk Aaron dengan sejuta alibi yang di luar nurul membuat Regita langsung menatap tajam kearah Aaron yang juga balik menatap tanpa rasa bersalah.

" Apa kamu bilang? enak saja kalau ngomong, jangan ngaco ya kamu. ! " Sembur Regita tak Terima.

Sedangkan Aaron malah terlihat santai sambil meringis menampilkan deretan gigi putihnya yang rata.

" Udah lah yang, jangan ngambek terus masa gara es doger dan aku telat ngebangunin kamu, kamu jadi marah gini sih sayang. " Seru Aaron lagi yang membuat Gita semakin kehabisan kata kata

" Kamu..? "Sembur Gita

" Iya iya aku minta maaf yang, karena ikut ketiduran pas di hotel bareng kamu, habisnya kamu sih tidurnya molor banget dibangunin susah kayak anak kebo habis lahiran ehhh.. " Celetuk Aaron yang semakin membuat Gita naik pitam sedangkan ucapan Aaron seakan akan membenarkan jika memang ada kelalain oleh kedua pasangan tersebut.

" Wah wah udah nggak bener ini pak adiknya, harus segera di nikahkan sekarang juga ini pak nggak boleh ditunda tunda. "Seloroh salah satu bapak bapak yang membuat Gita dan Aaron langsung melempar pandangan

" Setuju nikahkan mereka sekarang juga. " para wibu wibu dan bapak bapak lainnya pun langsung menimpali sehingga membuat suasana semakin memanas.

Hal itu tentu saja membuat kepala Daffa rasanya mau pecah, semua orang disana saling berseru ria menyuruh menikahkan adiknya sekarang ini juga.

" Stop baik saya akan bertanggung jawab atas keonaran adik saya, sekarang juga saya akan menikahkan adik saya dengan pria itu detik ini juga. " Ujar Daffa di sela sela frustasinya

" Nah gitu dong, pelaku perbuatan mesum harus benar benar di adili dan di kasih hukuman sesuai perbuatan mereka. " Seru salah satu ibu ibu yang mendapat dukungan penuh dari beberapa orang disana

" Njir dituduh pelaku perbuatan mesum, astaga.." Celetuk Aaron sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

" Bapak bapak ibu ibu, semuanya ini salah paham kalian jangan seenaknya menghakimi kami dong." Regita sebisa mungkin membantah dia pun beralih menatap sang kakak dengan tatapan memelas dan memohon

" Bang, Gita mohon percaya sama Gita bang kali ini saja please.. " Sambunh Gita sambil menangkup kan kedua tangannya memohon supaya sang kakak luluh padanya

" Sudah cukup, lebih baik kalian keluarkan KTP kalian masing masing. " Seru Daffa tak bisa di ganggu gugat.

Gita dan Aaron akhirnya dengan terpaksa mengeluarkan KTP mereka masing masing dan menyerahkannya pada Daffa.

"Ini pak KTP mereka. " Ucap Daffa sambil menyodorkan dua benda tersebut pada ketua RT yang ternyata sedari tadi ikut mengawal kasus ini

" Nama Aaron Galih Pradipta umur Dua puluh tiga tahun, status belum kawin dan masih seorang mahasiswa. "

Tentu saja membuat Regita langsung menoleh kearah Aaron, dia benar benar terkejut saat mendengar Pak RT membacakan Biodata milik pria itu.

" Dan yang wanita ini namanya Regita Ayu mandhalika, umur tiga puluh tahun, status cerai hidup--"

" Hah..? " Aaron lebih di buat terkejut dan tercengang saat mendengar pak RT membacakan biodata milik Regita

Bahkan dia pun langsung spontan menoleh kearah Regita, dan seketika itu kedua orang tersebut saling melempar tatapan satu sama lain.

Tbc

Bab 3

" Baiklah karena kalian sudah melakukan kesalahan yang fatal, maka kalian harus dinikahkan hari ini juga, guna menghindari hal hal yang tidak diinginkan kembali lagi. " Ujar pak RT dengan tegas. dan tentu saja itu membuat Aaron maupun Kalian hampir berteriak histeris.

" Tapi pak.. --" sanggah Regita

" Cepat sekarang juga tulis nama orang tua kalian masing masing, dan untuk kamu sebutkan dan tunjukan mahar yang akan kamu berikan pada calon istrimu. " Cerocos pak RT itu lagi

" Tapi pak benaran kami ini nggak saling kenal, kejadian ini benar benar diluar keinginan kami pak. iya kan..? " Ujar Regita sambil meloto kearah Aaron supaya pria itu ikut membenarkan ucapannya.

Aaron pun langsung mengangguk mantap.

" Betul pak, apa yang dikatakan wanita itu kami benar benar tidak saling mengenal. " Timpal Aaron.

"Saya tahu pasti ini cuma akal akalan kalian saja kan, sekarang kalian pilih mana, dijebloskan ke dalam penjara atas kasus perzinahan lalu setelah itu di arak keliling komplek atau pilih nikah sekarang juga..? " Tawar pak RT yang kini beralih menatap Gita dan Aaron secara bergantian.

" Nikahkan kami sekarng juga pak. " Jawab Aaron tanpa pikir panjang. pria itu terlalu takut dengan ancaman Pak RT itu apalagi di sana sudah ada beberapa polisi yang ikut menyaksikan pertunjukan drama mereka, tentu saja membuat Aaron tak punya pilihan lagi selain menikahi wanita yang berstatus janda itu.

Sedangkan Regita nampak tercengang mendengar keputusan sepihak dari pria itu, dan terkesan sangat gegabah. namun lagi lagi Regita tak bisa berbuat apa apa dan memilih pasrah dengan keputusan ini.

" Baiklah kalau begitu mahar apa yang akan kamu berikan untuk calon istrimu..? " Tanya pak RT

Aaron terdiam dan berpikir sejenak menimbang nimbang apa yang saat ini dia punya untuk di persembahkan sebagai mahar.

" Aduh pak saya bingung mau kasih mahar apa, masalahnya ini lagi tanggal tua pak, temen saya bayar hutangnya juga masih minggu depan, ini didompet saya tinggal 200 ribu.. " Ujar Aaron sambil mengeluarkan pecahan uang seratus ribuan sebanyak dua lembar.

" Hah cuma dua ratus ribu? memangnya nggak ada sisa lagi? yang benar saja. " Sahut Regita menatap aneh kearah Aaron yang tengah menggaruk rambutnya yang tak gatal

" Ada sih tapi cuma sisa uang koin seribu, mau? "tawar Aaron tanpa dosa

" Idih ogah lah.. " Timpal Regitu sembari mendelik tajam kearah Aaron yang malah meringis menampilkan deretan gigi putihnya yang rata dan rapi.

" Sudah sudah jangan berantem. yang penting sudah ada maharnya, untuk mbaknya sendiri walinya siapa.? " tanya pak RT

" Biar saya saja pak yang jadi wali adik saya, karena memang kedua orang tua kami sudah tiada. jadi saya sendiri yang akan menikahkan adik saya" Kini giliran Daffa yang unjuk diri.

" Baiklah kalau begitu,mari kita mulai sekarang, silahkan anda duduk di sebelah pak penghulu. " Ucap Pak RT

Daffa pun langsung duduk disamping pak penghulu, disusul dengan Regita dan juga Aaron yang duduk depan dua orang tersebut. salah satu ibu ibu menyampaikan jilba warna putih ke pundak Regita dan Juga Aaron.

" Ini Beneran nih kita nikah, Astaga mimpi apa gue semalam sampai berakhir nikahi janda. " Gerutu Aaron pelan dengan wajah menegang tak karuan.

" Heh jangan salah ya, gini gini saya ini adalah janda terhormat nggak sembarangan orang bisa dekat dengan saya! , tapi entahlah dosa apa yang sudah ku perbuat sampai harus di paksa nikah sama pria yang nggak jelas seperti kamu. " Balas Regita yang tak kalah menohok. dan juga kesal

Meskipun sudah berstatus janda, tapi wajah dan bodynya masih sama seperti gadis pada umumnya. Bahkan lebih aduhai dan wajahnya pun sangat cantik hingga siapapun yang baru saja melihat wanita itu akan mengira bahwa wanita itu masih gadis. karena itu banyak orang yang tak percaya jika wanita itu seorang janda.

" Silahkan jabat tangan mempelai pria pak Daffa." Seru penghulu

Daffa dan Aaron pun langsung saling berjabat tangan, meski sempat ragu karena mendapat tajam dari seorang perwira polisi seperti Daffa namun detik berikutnya Aaron bisa menetralkan dirinya, dia pun dengan mantap menjabat tangan Daffa sambil menegapkan tubuh atletisnya yang tingginya hampir seimbang dengan pria yang sebentar lagi akan menyandang status sebagai kakak iparnya.

" Saya nikahkan engkau Aaron Galih Pradipta bin Pramjaya dengan adik kandung saya Regita ayu mandhalika binti Abimana dengan mas kawin uang tunai sebesar dua ratus ribu di bayar tunai.!"

" Saya Terima nikah dan kawinnya Regita ayu mandhalika dengan mas kawin tersebut di bayar tunai.! "

Dengan satu tarikan nafas akhirnya Aaron bisa dengan lancar mengucapkan ijab Qabul.

" Bagaimana para saksi sah...? "

" SAH.... " seru semua orang di sana dengan kompak.

" Alhamdulilah sekarang kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri, semoga kejadian ini tidak terulang kembali yang bisa memberi dampak buruk baik generasi generasi masa depan lainnya, dan menjadi sebuah pembelajaran buat yang lainnya juga. " tutur pak penghulu yang ingin rasanya Baik Aaron dan Regita ingin berteriak dan membantah jika semua yang di tuduhkan pada mereka tidaklah benar.

Setelah acara selesai dan beres mereka pun di perbolehkan untuk pulang. dan semuanya bubar pun bubar dengan sendirinya. meninggalkan Aaron, Regita, Daffa dan juga kedua ajudannya.

" Ettt.. mau kemana kamu..? " Sentak Daffa dengan gemas menarik kaos Aaron dari belakang saat dengan PD nya pria melewati sang kakak ipar tanpa dosa

" Ya ma mau pulang lah Om.. " Ucap Aaron sembari menampilkan senyum cengengesannya

" Sekarang saya ini abang iparmu, sekali lagi kamu manggil saya om, mati kamu..! " Ancam Daffa sambil melotot kearah Aaron

" Eh maaf maaf om. eh maksud saya Bang, maaf saya belum terbiasa. "Ralat Aaron diiringi senyum tanpa bersalah

" Ayo ikut kami. " Seru Daffa

" Kemana bang..? " tanya Aaron dengan wajah polosnya yang terlihat kebingungan

" Ya pulang lah, memangnya mau pulang ke se tahanan.?! " Ketus Daffa

" Eh... nggak lah nang ya kali habis nikahin anak orang langsung masuk sel yang benar saja. hehehe.. " Seru Aaron

Daffa tak menggubris kerandoman adik iparnya itu, dia pun memilih terlebih dulu melangkahkan kakinya di dampingi oleh Regita dan juga ajudannya, sedangkan Aaron mengekori mereka dari belakang.

Kemudian di susul dengan Anton dan juga Diana yang juga ikut masuk ke dalam mobil Daffa. namun agaknya Aaron salah mengira jika dia berfikir ikut masuk kedalam mobil Daffa bersama Regita wanita yang beberapa menit lalu telah dia nikahi dan sudah sah menjadi istrinya itu.

" Etttt mau kemana kamu..? " Seru Daffa menghentikan langkah Aaron yang ingin ikut menyusul sang istri masuk ke dalam mobil Aaron di bagian kursi penumpang bagian belakang.

" Mau ikut masuk bang, kan Gita udah masuk kedalam.. " Jawab Aaron tanpa rasa berdosa

" Nggak kamu naik mobil belakang sama Sigit dan juga andik..! " Ucap Daffa dengan lantang tanpa bisa di ganggu gugat.

" Hah? " Aaron melongo mendengar ucapan yang keluar dari kakak iparnya yang super duper galak itu

" Buruan masuk.. " Titah Daffa dan membuat Aaron pasrah menuruti perintah sang kakak ipar yang menyuruhnya naik mobil patroli polisi bersama ajudan sang kakak ipar.

"Sip nasib baru aja nikah malah di suruh naik mobil polisi, hadeh apa kata orang nanti huh... " Gerutu Aaron yang langsung ikut masuk kedalam mobil polisi tersebut.

Tbc

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!