Bab 3

" Baiklah karena kalian sudah melakukan kesalahan yang fatal, maka kalian harus dinikahkan hari ini juga, guna menghindari hal hal yang tidak diinginkan kembali lagi. " Ujar pak RT dengan tegas. dan tentu saja itu membuat Aaron maupun Kalian hampir berteriak histeris.

" Tapi pak.. --" sanggah Regita

" Cepat sekarang juga tulis nama orang tua kalian masing masing, dan untuk kamu sebutkan dan tunjukan mahar yang akan kamu berikan pada calon istrimu. " Cerocos pak RT itu lagi

" Tapi pak benaran kami ini nggak saling kenal, kejadian ini benar benar diluar keinginan kami pak. iya kan..? " Ujar Regita sambil meloto kearah Aaron supaya pria itu ikut membenarkan ucapannya.

Aaron pun langsung mengangguk mantap.

" Betul pak, apa yang dikatakan wanita itu kami benar benar tidak saling mengenal. " Timpal Aaron.

"Saya tahu pasti ini cuma akal akalan kalian saja kan, sekarang kalian pilih mana, dijebloskan ke dalam penjara atas kasus perzinahan lalu setelah itu di arak keliling komplek atau pilih nikah sekarang juga..? " Tawar pak RT yang kini beralih menatap Gita dan Aaron secara bergantian.

" Nikahkan kami sekarng juga pak. " Jawab Aaron tanpa pikir panjang. pria itu terlalu takut dengan ancaman Pak RT itu apalagi di sana sudah ada beberapa polisi yang ikut menyaksikan pertunjukan drama mereka, tentu saja membuat Aaron tak punya pilihan lagi selain menikahi wanita yang berstatus janda itu.

Sedangkan Regita nampak tercengang mendengar keputusan sepihak dari pria itu, dan terkesan sangat gegabah. namun lagi lagi Regita tak bisa berbuat apa apa dan memilih pasrah dengan keputusan ini.

" Baiklah kalau begitu mahar apa yang akan kamu berikan untuk calon istrimu..? " Tanya pak RT

Aaron terdiam dan berpikir sejenak menimbang nimbang apa yang saat ini dia punya untuk di persembahkan sebagai mahar.

" Aduh pak saya bingung mau kasih mahar apa, masalahnya ini lagi tanggal tua pak, temen saya bayar hutangnya juga masih minggu depan, ini didompet saya tinggal 200 ribu.. " Ujar Aaron sambil mengeluarkan pecahan uang seratus ribuan sebanyak dua lembar.

" Hah cuma dua ratus ribu? memangnya nggak ada sisa lagi? yang benar saja. " Sahut Regita menatap aneh kearah Aaron yang tengah menggaruk rambutnya yang tak gatal

" Ada sih tapi cuma sisa uang koin seribu, mau? "tawar Aaron tanpa dosa

" Idih ogah lah.. " Timpal Regitu sembari mendelik tajam kearah Aaron yang malah meringis menampilkan deretan gigi putihnya yang rata dan rapi.

" Sudah sudah jangan berantem. yang penting sudah ada maharnya, untuk mbaknya sendiri walinya siapa.? " tanya pak RT

" Biar saya saja pak yang jadi wali adik saya, karena memang kedua orang tua kami sudah tiada. jadi saya sendiri yang akan menikahkan adik saya" Kini giliran Daffa yang unjuk diri.

" Baiklah kalau begitu,mari kita mulai sekarang, silahkan anda duduk di sebelah pak penghulu. " Ucap Pak RT

Daffa pun langsung duduk disamping pak penghulu, disusul dengan Regita dan juga Aaron yang duduk depan dua orang tersebut. salah satu ibu ibu menyampaikan jilba warna putih ke pundak Regita dan Juga Aaron.

" Ini Beneran nih kita nikah, Astaga mimpi apa gue semalam sampai berakhir nikahi janda. " Gerutu Aaron pelan dengan wajah menegang tak karuan.

" Heh jangan salah ya, gini gini saya ini adalah janda terhormat nggak sembarangan orang bisa dekat dengan saya! , tapi entahlah dosa apa yang sudah ku perbuat sampai harus di paksa nikah sama pria yang nggak jelas seperti kamu. " Balas Regita yang tak kalah menohok. dan juga kesal

Meskipun sudah berstatus janda, tapi wajah dan bodynya masih sama seperti gadis pada umumnya. Bahkan lebih aduhai dan wajahnya pun sangat cantik hingga siapapun yang baru saja melihat wanita itu akan mengira bahwa wanita itu masih gadis. karena itu banyak orang yang tak percaya jika wanita itu seorang janda.

" Silahkan jabat tangan mempelai pria pak Daffa." Seru penghulu

Daffa dan Aaron pun langsung saling berjabat tangan, meski sempat ragu karena mendapat tajam dari seorang perwira polisi seperti Daffa namun detik berikutnya Aaron bisa menetralkan dirinya, dia pun dengan mantap menjabat tangan Daffa sambil menegapkan tubuh atletisnya yang tingginya hampir seimbang dengan pria yang sebentar lagi akan menyandang status sebagai kakak iparnya.

" Saya nikahkan engkau Aaron Galih Pradipta bin Pramjaya dengan adik kandung saya Regita ayu mandhalika binti Abimana dengan mas kawin uang tunai sebesar dua ratus ribu di bayar tunai.!"

" Saya Terima nikah dan kawinnya Regita ayu mandhalika dengan mas kawin tersebut di bayar tunai.! "

Dengan satu tarikan nafas akhirnya Aaron bisa dengan lancar mengucapkan ijab Qabul.

" Bagaimana para saksi sah...? "

" SAH.... " seru semua orang di sana dengan kompak.

" Alhamdulilah sekarang kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri, semoga kejadian ini tidak terulang kembali yang bisa memberi dampak buruk baik generasi generasi masa depan lainnya, dan menjadi sebuah pembelajaran buat yang lainnya juga. " tutur pak penghulu yang ingin rasanya Baik Aaron dan Regita ingin berteriak dan membantah jika semua yang di tuduhkan pada mereka tidaklah benar.

Setelah acara selesai dan beres mereka pun di perbolehkan untuk pulang. dan semuanya bubar pun bubar dengan sendirinya. meninggalkan Aaron, Regita, Daffa dan juga kedua ajudannya.

" Ettt.. mau kemana kamu..? " Sentak Daffa dengan gemas menarik kaos Aaron dari belakang saat dengan PD nya pria melewati sang kakak ipar tanpa dosa

" Ya ma mau pulang lah Om.. " Ucap Aaron sembari menampilkan senyum cengengesannya

" Sekarang saya ini abang iparmu, sekali lagi kamu manggil saya om, mati kamu..! " Ancam Daffa sambil melotot kearah Aaron

" Eh maaf maaf om. eh maksud saya Bang, maaf saya belum terbiasa. "Ralat Aaron diiringi senyum tanpa bersalah

" Ayo ikut kami. " Seru Daffa

" Kemana bang..? " tanya Aaron dengan wajah polosnya yang terlihat kebingungan

" Ya pulang lah, memangnya mau pulang ke se tahanan.?! " Ketus Daffa

" Eh... nggak lah nang ya kali habis nikahin anak orang langsung masuk sel yang benar saja. hehehe.. " Seru Aaron

Daffa tak menggubris kerandoman adik iparnya itu, dia pun memilih terlebih dulu melangkahkan kakinya di dampingi oleh Regita dan juga ajudannya, sedangkan Aaron mengekori mereka dari belakang.

Kemudian di susul dengan Anton dan juga Diana yang juga ikut masuk ke dalam mobil Daffa. namun agaknya Aaron salah mengira jika dia berfikir ikut masuk kedalam mobil Daffa bersama Regita wanita yang beberapa menit lalu telah dia nikahi dan sudah sah menjadi istrinya itu.

" Etttt mau kemana kamu..? " Seru Daffa menghentikan langkah Aaron yang ingin ikut menyusul sang istri masuk ke dalam mobil Aaron di bagian kursi penumpang bagian belakang.

" Mau ikut masuk bang, kan Gita udah masuk kedalam.. " Jawab Aaron tanpa rasa berdosa

" Nggak kamu naik mobil belakang sama Sigit dan juga andik..! " Ucap Daffa dengan lantang tanpa bisa di ganggu gugat.

" Hah? " Aaron melongo mendengar ucapan yang keluar dari kakak iparnya yang super duper galak itu

" Buruan masuk.. " Titah Daffa dan membuat Aaron pasrah menuruti perintah sang kakak ipar yang menyuruhnya naik mobil patroli polisi bersama ajudan sang kakak ipar.

"Sip nasib baru aja nikah malah di suruh naik mobil polisi, hadeh apa kata orang nanti huh... " Gerutu Aaron yang langsung ikut masuk kedalam mobil polisi tersebut.

Tbc

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!