Tak lama kemudian suara rintik hujan yang terdengar semakin lama semakin lebat,dan sepertinya diluar sedang hujan deras.
Regita yang merasa tak tahan dengan udara dingin sepertinya semakin tak nyaman, lalu dia pun mencari remote AC dan ternyata masih ada di tempat meja rias.
Rasanya sangat malas sekali di bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil benda itu, rasa dingin semakin menusuk kedalam tubuhnya hingga sampai dia bersin bersin yang membuat Aaron kembali menatap ke arahannya.
Hatchinggg
Ternyata Pria itu masih belum juga tidur.
" Gita kamu kenapa? " tanya Aaron sembari kembali menatap istrinya
Hatchinggg
" Kamu kedinginan? Diluar sepertinya hujan, wah kenapa momennya jadi pas kayak gini ya. " Celetuk Aaron sambil mengulurkan tangannya ke arah regita.
Pria itu dengan beraninya merangkul tubuh sang istri , lalu menarik tubuh sang istri masuk ke dalam pelukan hangatnya.
Dan detik itu juga, kedua mata sang istri langsung melebar, dia begitu kaget dengan apa yang di lakukan suaminya itu.
" Kamu...?! " Regita tak lagi melanjutkan ucapan protesnya saat melihat tatapan Aaron yang begitu dalam, dengan posisi Aaron masih mendekapnya hangat.
Dia merasa kenapa tiba tiba jantungnya berdetak kencang, saat mulai merasakan kehangatan dari dalam tubuh pria itu.
" Sudah tidur saja, kita kan suami istri,nggak ada masalah kan? lagian kamu tenang saja, aku nggak akan berani memperkosa mu malam ini kok, jadi jangan mikir yang macam macam ya.. " Celetuk Aaron yang terdengar sangat frontal.
Hal itu tentu saja membuat Regita merasa kesal bukan maen, memang ya mulut pria itu kalau ngomong nggak ada filter filternya sama sekali.
Ketika Regita akan menjauhkan tubuhnya dari pria itu,namun tangan kekar milik Aaron malah semakin mendekapnya erat, tenaganya jauh lebih kalah dari tenaga pria itu.
" Ka kamu normal kan...? " tanya Regita yang begitu tiba tiba dengan perasaan gugup, entah kenapa tiba tiba saja Regita berpikiran seperti itu dengan suaminya.
" Astagfirullah.. saya masih normal kok, kenapa kamu punya berpikiran seperti itu Gita? atau jangan jangan kamu bukti? " Tanya Aaron sembari menatap sang istri sambil menampilkan senyum menggoda.
Padahal didalam hatinya dia sangat merasa gugup. Jujur dis sebenarnya juga takut Regita memintanya untuk melakukan hubungan suami istri, mau gimana pun mereka sama sama sudah dewasa apalagi Regita sudah pasti lebih berpengalaman dari dia.
Bukannya dia tidak memiliki nafsu, hanya saja dia masih merasa belum siap. Dia merasa tanggung jawabnya akan semakin lebih besar jika dia sampai melakukan hubungan suami istri dengan wanita itu meskipun mereka berdua memang halal dan juga tidak ada larangan sama sekali.
" Tidak perlu, lagian saya kan cuma bertanya saja, jadi jangan pernah punya fikiran yang macam macam seperti itu karena saya juga nggak akan mau melakukannya sekarang.. " Ketus Regita sembari memasang wajah datar, padahal sebenarnya dia mati matian menyembunyikan degub jantungnya yang berdebar debar kencang saat ini.
" Jadi kalau lain kali nanti gimana? berarti mau ya...? " Goda Aaron dan langsung mendapat tatapan tajam dari istrinya itu.
" Sudahlah jangan berpikiran yang macam macam kamu, dan jangan terlalu sering membicarakan soal itu! paham kamu?! " Sembur Regita yang langsung berniat mengalihkan arah topik pembicaraan.
" Kenapa? takut pengen ya kamu... cieee.? " Goda Aaron, dan lagi lagi pria itu melontarkan kalimat yang membuat perasaan wanita itu campur aduk tak karuan.
" Udah diem jangan berisik lagu, saya mau tidur.! " Ucap Regita sambil melepaskan pelukan Aaron kemudian mulai memejamkan matanya.
" Baiklah kalau begitu, selamat tidur tante. mimpi indah ya... " Ucap Aaron yang langsung seketika membuat kedua mata Regita terbuka lagi
Pltakkk
Dengan gerakan cepat, wanita itu menyentil bibir suaminya yang selalu saja membuatnya kesal.
" Oke.. sentilan harus dibalas dengan ciuman... " Ucap Aaron yang langsung mendekatkan wajahnya pada Regita lalu dengan cepat mendaratkan ciumannya di pipi mulus milik istrinya itu.
CUP
Kedua bola mata Regita langsung melotot seperti akan keluar dari sarangnya.
" Jangan berani kurang ajar ya kamu! " Sembur Regita wanita itu segera mendorong bibir Aaron dengan telapak tangannya.
" Sorry sorry nggak sengaja, tadi tiba tiba reflek.. " Aaron langsung menjauhkan wajahnya.
" Nggak sengaja nggak sengaja, dasar pria mesum. " Omel Regita kemudian menggeser tubuhnya menjauh dari Aaron lalu kemudian membiarkan wanita itu tidur memunggunginya.
Sepertinya wanita itu benar benar tidak suka mendapatkan sentuhan darinya suaminya sendiri, sampai sampai wanita itu marah sama dia, dia sendiri bingung, padahal dulu dia pernah berkhayal menikahi seorang wanita lalu kemudian melakukan adegan romantis di malam hari yang biasa orang orang namakan sebagai malam pertama, tapi faktanya khayalan itu kini terpupus sudah.
Kini dia malah menikahi wanita yang sangat agresif seperti Regita jangankan menyentuhnya menciumnya saja rasanya sangat susah payah karena wanita itu sangat marah besar ketika berhasil mendapatkan ciuman itu dengan susah payah meskipun kecupan singkat di pipi saja.
Mungkin apa karena mereka sama sama belum memiliki rasa, dia kini mulai berpikir apa mungkin dia bisa jatuh cinta sama Regita, dan Regita juga bisa membuatnya jatuh cinta padanya...
-----
Sedangkan di sisi lain, Daffa terus berjalan mondar mandir didepan pintu kamar adiknya.
" Apa aku dobrak saja pintunya, tapi masa iya harus aku dobrak, nggak sopan namanya, tapi gimana kalau sampai terjadi sesuatu sama Gita, aku takut bocah ingusan itu berbuat macam macam sama adikku. " Celetuk Daffa dengan wajah cemas yang begitu dalam dengan adik perempuan satu satunya itu.
" Ah bodo amat, lebih baik gue balik ke kamar saja, kita lihat saja nanti kalau besok pagi mereka berdua keluar dengan rambut sama sama basah, aku akan kasih pelajaran sama bocah ingusan itu. " ucapnya lagi sambil menghela nafas kasar.
" Huftt menyusahkan saja! " Gerutu Daffa kemudian memutuskan untuk beranjak kembali masuk ke dalam kamarnya.
_____
Keesokan harinya Aaron memutuskan untuk bangun lebih pagi dari wanita ituitu, karena dia takut akan keduluan dengan para pelayan wanita itu yang tiba tiba sudah ada di kamar dan membantu wanita itu untuk berhias.
Namun sepertinys Aaron sudah keduluan dengan para datang dayang wanita itu, ketika dia bangun tetap saja Regita sudah bangun terlebih dulu, bahkan wanita itu kini sudah duduk menghadap meja rias bagaikan seorang ratu. Dan sudah ditemani dua orang wanita yang sudah siap membantu wanita itu untuk berdandan.
' Gimana gue nggak insecure gue yang baru bangun tidur dan masih bau jigong ular cobra, dianya malah udah dandan cantik kayak ratu gitu.. ' Celetuk Aaron dalam batinnya.
Pria itu segera turun dari atas kasur berjalan perlahan menuju kamar mandi, sesampainya di dalam kamar mandi, pria itu langsung mengguyur tubuhnya dengan air shower yang dingin yang terasa menyejukan itu.
Sejenak dia kembali berpikir untuk tetap melanjutkan pernikahan ini atau sebaliknya harus mundur dan menceraikan Regita.
Akan tetapi rasanya kurang baik jika harus menceraikan wanita itu secara tiba tiba tanpa harus ada alasan yang tepat dan bukan Regita sendiri yang memintanya.
" Argghh lama lama kepala gue bisa botak terus terusan mikirin ini semua, mana lagi sekarang gue lagi nyusun skripsi. cobaan apa lagi Tuhan. harusnya orang kalau sudah nikah itu happy, lah ini gue malah bingung sendiri.. astaga... " Gerutu Aarom sembari terus melanjutkan kegiatan mandinya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
D_wiwied
lanjut
2024-11-02
0