Setelah Jatuh Talak Itu
Jarum jam yang menggantung di dingding yang menunjukkan tepat pukul setengah tuju. Rumah minimalis dengan bangunan klasik Eropa itu terlihat begitu sunyi.Cahaya Matahari di luar sana sudah begitu terik dengan hembusan angin sepoi-sepoi.
Di depan jendela yang terlihat kursi yang bergoyang. Goyang bukan karena angin yang masuk kedalam rumah, tetapi karena ada seseorang yang mendudukinya.
Wanita cantik yang merebahkan diri di kursi goyang itu dengan mata indah yang terpejam yang memperlihatkan bulu mata yang lentik itu. Memakai dress panjang semata kaki berwarna putih lengan panjang yang masih menikmati tidur di pagi hari.
Semburat cahaya matahari yang masuk dari jendela menerpa wajah cantik putih mulus yang bisa merasakan hangatnya tepat mengenai wajah wanita itu yang sama sekali tidak menggangu tidur nyenyak itu.
Tiupan angin yang membuat rambut panjang lurus itu menari-nari dengan anak rambut yang menutupi pipi wanita yang masih tetap melanjutkan mimpi indah itu. Wanita itu tak lain adalah Saffana yang memeluk buku yang menemani tidurnya.
"Ibu tidak membangunkan Alisha!" suara khas yang sangat tidak asing itu membuat mata indah itu terbuka perlahan.
Mata itu merasa sangat silau dengan pacaran matahari yang memang sangat menelisik. Matahari cerah yang baru pada akhirnya membuat dia terbangun.
Saffana menegakkan duduknya dan melihat kearah suara itu. Anak kecil dengan wajah khas bangun tidur dengan rambut lurus yang tetap rapi dengan memeluk Boneka pinguinnya terlihat sangat kesal dengan wajah cemberut itu.
"Kemari sayang!" ajak Saffana dengan lembut.
Alisha yang berjalan menghampiri Saffana dan langsung wajah itu bertumpu pada paha Saffana dengan memeluk pinggang Saffana. Saffana juga memeluk dengan menunduk yang mencium pucuk kepala Alisha.
Alisha mengangkat kepala yang melihat kearah Saffana, "kenapa tidak membangunkan Alisha?" tanyanya yang masih belum mendapatkan jawaban.
"Ibu sudah membangunkan. Tetapi Alisha masih sangat mengantuk dan tidak bisa bangun," jawab Saffana.
Wajah Alisha cemberut, hanya karena tidak bangun pagi seperti ada masalah dalam hidup Alisha.
"Sayang, lagi pula Alisha belum terlambat untuk sekolah," ucap Saffana dengan mengusap-usap pucuk kepala putrinya itu.
"Tapi Alisha tadi tidak sholat subuh ibu dan ayah bilang Alisha tidak boleh meninggalkan kewajiban sebagai seorang muslim," jawab Alisha yang memang terlihat sangat pintar. Hal itu membuat senyum bangga terlihat di wajah Saffana.
"Maafkan ibu sayang," ucap Saffana yang mencium lembut kening Alisha.
Alisha mengangguk-angguk.
"Ibu harus janji harus membangunkan Alisha terus sampai bangun. Alisha tidak mau sholat Alisha sampai tertinggal. Nanti Allah marah dan tidak mau mengabulkan doa Alisha," ucap Alisha dengan bijak.
"Baik Alisha," sahut Saffana.
"Ya sudah sayang sekarang kamu mandi ya, biar berangkat ke sekolah. Ibu akan menyiapkan sarapan," ucap Saffana.
"Baik Ibu," sahut Alisha.
"Oh iya Alisha, hari ini nanti tante Aliyah yang jemput Alisha pulang sekolah. Karena Ibu akan ke Palembang hari ini," ucap Saffana
"Apa itu artinya Alisha akan menginap di rumah Ayah?" tanya Alisha memastikan.
"Iya sayang," sahut Saffana.
"Baik Ibu," jawab Alisha yang sangat penurut.
**********
Kota Jakarta yang setiap hari di penuhi dengan macet, suara bising klakson dan polusi yang banyak yang menjadi pemandangan sehari-hari.
Aliyah yang berada di dalam mobil duduk di kursi pengemudi yang sudah terlihat kesal dengan wajah penuh dengan kejenuhan.
Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt.
Ponselnya berdering membuat Aliyah langsung mengangkat dengan kontak nama Saffana.
"Assalamualaikum Aliyah!" sapa Saffana.
"Walaikum salam Saffana," sahut Aliyah.
"Aku baru di hubungi kak Aksa yang ternyata kak Aksa ada perjalan bisnis ke Luar Negri dan baru pulang hari ini. Jadi beliau mengatakan kamu yang menjemputnya Alisha?" tanya Saffana memastikan
"Iya Saffana, ini aku sudah di jalan, biasalah masih macet," jawab Aliyah.
"Ya sudah kalau begitu aku titip Alisha ya. Aku di Palembang kemungkinan 2 atau 3 hari karena banyak yang harus di siapkan," ucap Saffana.
"Iya aku pasti akan menjaga Alisha, kak Aksa juga akan pulang kok. Kamu baik-baik di sana dan semoga semua prosesnya lancar," ucap Aliyah berpesan.
"Makasih Aliyah. Aku tutup dulu telponnya. Assalamualaikum!" sahut Saffana.
"Walaikum salam," sahut Aliyah.
"Huhhhhh, kak Aksa dan Saffana sama-sama mengutamakan tentang anak. Sehingga hubungan mereka sampai detik ini masih berjalan dengan baik meski sudah berpisah. Memang sangat disayangkan pernikahan mereka yang berakhir dengan perceraian. Tetapi mau bagaimana lagi Itu sudah berlalu 6 tahun yang lalu. Lagi pula baik Saffana dan kak Aksa sudah mempunyai kehidupan masing-masing yang terpenting mereka tetap mengutamakan Alisha," Aliyah bergerutu sendiri di dalam mobil.
6 Tahun lalu memang masa yang paling berat dihadapi Saffana dan Aksa. Di mana Aksa yang menjatuhkan talak kepada Saffana hanya karena salah paham. Talak itu tidak sah, karena Saffana yang hamil saat itu.
Tetapi Saffana sudah terlanjur kecewa dan sakit hati yang tidak ingin ada perbaikan untuk kembali bersama. Setelah Alisha lahir Saffana tetap dengan keputusannya menggugat cerai dan mereka resmi bercerai tanpa ada kesempatan untuk Aksa.
Tetapi hubungan mereka berdua tetap baik, mereka merawat Alisha secara bersamaan. Saffana dan Aksa yang juga memang terikat saudara dan tidak mungkin bisa berpisah. Jadi hubungan keluarga itu juga tetap sangat baik sampai sekarang. Walau tidak intens karena Saffana dan Aksa yang bukan suami istri lagi.
Seiring berjalannya waktu Saffana dan Aksa pasti membuka kehidupan baru untuk menjalankan hidup yang tidak jauh dari hubungan asmara yang kembali ingin membangun kehidupan baru.
************
Gedung Sekolah dasar yang terlihat ramai para orang tua yang menjemput anak-anaknya pulang sekolah. Sama dengan seorang wanita yang baru keluar dari mobil. Gadis cantik dengan menggunakan dress semata kaki itu yang berwarna hitam dengan kepala berkeliling melihat di sekitarnya.
"Alisha!" panggil wanita itu yang melihat fokus kepada salah satu anak perempuan yang sangat cantik dengan rambut di kelabang.
"Tante Aliyah!" anak kecil yang tak lain Alisha yang langsung berlari menghampiri Aliyah.
"Tante sudah lama menunggu?" tanya Alisha?" dengan wajah yang begitu menggemaskan mendongakkan kepala melihat ke atas.
"Tidak sayang, Tante baru saja sampai," jawab Alisha dengan tersenyum.
"Alhamdulillah kalau begitu! Ya sudah sekarang kita pulang. Alisha sudah tidak sabar ketemu sama Ayah. Tadi ibu mengatakan Alisha akan menginap di rumah Ayah," ucap Alisha yang menyampaikan pesan dari Saffana.
"Kamu benar anak pintar. Kita akan pulang. Ayah juga akan kembali dari Luar Negri," sahut Aliyah.
"Kalau begitu let's go!" ajak Alisha. Aliyah mengangguk dengan tangan mereka yang bergandengan memasuki mobil.
Alisha termasuk anak yang beruntung di kelilingi orang-orang yang sayang pada dia, mempunyai tante yang juga sangat menyukainya dan gemes padanya, mungkin orang tua yang bercerai membuat Alisha tidak beruntung. Tetapi perceraian hanyalah sebuah status. Karena pada kenyataan Alisha tidak kekurangan orang tua di dalam hidupnya yang mendapatkan kasih sayang luar biasa pada Aksa dan Saffana yang selalu mengutamakan dia.
Mungkin sudah menjadi takdir untuk kehidupan pernikahan Saffana dan Aksa yang harus berakhir. Mungkin Allah mempunyai jalan lain untuk mereka berdua. Mereka juga tidak bisa memaksakan segala sesuatu yang tidak di kehendaki.
Bersambung
...Novel kali ini lanjutan dari cerita Jebakan Saffana untuk Aksa. Aku mohon untuk dukungan kalian semua ya dan jangan lupa untuk memberikan saran, koment dan like yang banyak, vote dan juga subscribe. Di tunggu ya episode-episode menarik lainnya. Terima kasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
guntur 1609
aku singgah ya thor...jadi kepo apa penyebab merrka sampai bercerai
2024-11-08
0
muna aprilia
lnjut
2024-06-26
0