Episode 16 Alisha yang Bocor.

"Hal buruk. Memang apa sebelumnya terjadi sesuatu," sahut Aksa yang tiba-tiba merasa ada yang aneh dengan apa yang di katakan Aliyah.

Aliyah yang sama sekali tidak menjawab dan terlihat panik. Padahal Aksa, Rachel dan juga Adam sangat menunggu-nunggu apa yang di katakan Aliyah.

"Aduh kenapa aku jadi keceplosan dan membuat spekulasi buruk seperti ini. Aku harus menjaga apa yang di katakan Saffana," batin Aliyah kebingungan sendiri.

"Aliyah kenapa kamu malah diam. Apa terjadi sesuatu sebenarnya?" tanya Rachel yang semakin penasaran.

"Tidak ada apa-apa kok," sahut Aliyah yang berusaha santai agar yang lain tidak terus bertanya pada dia.

"Lalu kata-kata kamu tadi barusan apa maksud?" Rachel tetap saja begitu penasaran dan sangat kepo dengan apa yang telah terjadi.

"Ya mungkin saja itu adalah keputusan Saffana. Jadi kita seharusnya bisa mendoakan yang terbaik saja. Karena bukankah jika merasa sudah tidak cocok. Jadi alangkah baiknya hubungan itu langsung di selesaikan," sahut Aliyah memberikan alasan.

"Begitu rupanya," sahut Rachel dengan mengangguk-angguk kepala.

"Saffana bercerai. Lalu Kenapa aku tiba-tiba malah bahagia ya. Apa mungkin ini takdir dari Allah. Jika Saffana kembali dengan Aksa!" batin Rachel yang tiba-tiba kepikiran sesuatu.

"Saffana dan Aksa yang sudah bercerai dan menurut ajaran Islam. Memang mereka berdua tidak boleh rujuk, kecuali Saffana menikah dulu dengan orang lain dan sekarang Saffana berpisah. Atau jangan-jangan ini sebenarnya adalah strategi dari Saffana untuk bisa kembali rujuk dengan Aksa!" Rachel yang sibuk dengan pemikirannya sendiri dengan mengeluarkan senyum penuh arti.

Rachel sejak awal yang memang kurang setuju dengan pernikahan Saffana. Tetapi sekarang dia malah senang karena Saffana menikah dan bercerai kembali. Dia seolah mendapatkan harapan dalam keputusan Saffana.

"Mama kenapa tiba-tiba senyum seperti itu?" tanya Aksa yang ternyata sejak tadi memperhatikan sang mama.

"Tidak siapa juga siapa yang senyum-senyum dan apa yang salah jika mama senyum. Senyum itu adalah ibadah," sahut Rachel yang terus saja mengelak.

"Sudahlah kita tidak boleh ikut campur dengan apapun keputusan yang telah diambil Saffana. Dia yang tahu bagaimana kehidupan pernikahannya yang terpenting kita doakan yang terbaik saja yang tidak berpengaruh pada Alisha," sahut Adam dengan bijak.

"Apa yang terjadi pada pernikahan Saffana yang baru 2 hari dan mereka sudah berpisah," batin Aksa kepikiran. Tetapi tetap Aksa tidak bisa ikut campur terlalu jauh. Karena dia tidak punya hak sama sekali.

**********

Aksa yang berada di sekolah Alisha yang menjemput Alisha sekolah. Aksa yang masih menunggu Alisha sembari melihat ponselnya yang bersandar pada depan mobil.

"Kak Aksa!" tegur Saffana yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Aksa membuat Aksa kaget.

"Saffana!" sahut Aksa.

"Hmmm, Aliyah mengatakan kepadaku jika kamu tidak bisa menjemput Alisha sekolah. Karena ada urusan bersama Aliyah. Jadi aku yang menjemput Alisha," ucap Aksa menjelaskan sedikit.

"Oh iya memang benar kak Aksa!" jawab Saffana.

"Tadi aku pikir urusannya akan lama selesai dan ternyata sangat cepat, jadi aku pikir kak Aksa belum menjemput Alisha. Jadi aku menjemputnya," sahut Saffana.

"Begitu!" sahut Aksa

"Ayah! Ibu!" teriak Alisha membuat mata Saffana dan Aksa yang langsung melihat ke arah suara tersebut dan Alisha yang begitu ceria langsung berlari menghampiri kedua orang tuanya.

Aksa tersenyum yang langsung bersimpuh dengan memeluk Alisha sudah berlari ke pelukannya itu. Pelukan hangat dari Aksa yang pasti sangat merindukan sang putri padahal mereka berdua baru saja bertemu.

"Alisha sudah sembuh!" ucap Aksa.

Alisha melepas pelukan itu dengan mengangguk-anggukkan kepala.

"Kalau Alisha belum sembuh, Alisha tidak mungkin ke sekolah Ayah. Karena Ibu pasti tidak akan mengizinkan Alisha," jawab Alisha dengan bijak.

"Alhamdulillah kalau Alisha sudah sembuh. Maafkan Ayah yang tidak ada di samping Alisha saat Alisha sakit," ucap Aksa.

"Tidak apa-apa Ayah," sahut Alisha.

Saffana hanya tersenyum saja melihat kedekatan sang putri dengan sang ayah yang memang tidak pernah tidak dekat. Aksa sosok Ayah yang sangat hebat yang tidak pernah lepas tanggung jawab dari Alisha.

"Ayah, Alisha sekarang begitu bahagia karena Alisha sama Ibu sudah kembali ke rumah. Alisha tidak mau di rumah om Andre. Ayah tahu tidak. Jika mama om Andre sangat jahat yang sudah menampar Ibu,"

Senyum di wajah Saffana yang langsung hilang dan berubah menjadi panik dengan kelancaran mulut Alisha yang menceritakan semua kepada Aksa tentang apa yang telah terjadi. Saffana tidak percaya jika memori itu di ingat Alisha.

Aksa yang terlihat sangat kaget menoleh ke belakang melihat ke arah Saffana dengan wajah Saffana yang terlihat masih begitu cemas.

"Alisha apa yang Alisha katakan, bukankah Ibu sudah mengatakan jika itu hanya karena ada nyamuk di pipi Ibu dan mama om Andre tidak sengaja melakukan hal itu," Saffana langsung memberikan penjelasan agar Aksa tidak berpikir macam-macam.

Tetapi Aksa bukan anak kecil yang percaya begitu saja. Karena penjelasan Saffana sebagai tidak masuk akal.

"Tapi tetap saja Ibu tidak pukul dan Ibu juga nangis," sahut Alisha. Saffana yang mati kutu yang tidak bisa menghadapi Alisha. Aksa masih diam yang tidak bertanya apapun pada Saffana.

"Hmmmmm. Sudah sayang, sekarang kita pulang ayo!" ajak Saffana yang takut jika Alisha akan semakin banyak bicara kepada Aksa.

"Ibu, bukankah Ibu kemarin janji pada Alisha akan bertemu dengan Ayah. Lalu kenapa Alisha harus pulang. Boleh tidak Alisha menginap di rumah Ayah?" rengek Alisha yang tiba-tiba sangat manja.

Saffana memang tidak pernah melarang kapanpun Alisha harus bertemu dan menginap di tempat Aksa. Tetapi kali ini Saffana khawatir karena takut Alisha berbicara begitu banyak mengenai masalah rumah tangga yang dia jalani dan apalagi itu terjadi di depan mata Alisha.

"Alisha tapi untuk malam ini tidak juga dulu ya. Alisha masih kurang sehat dan ibu khawatir pada Alisha," ucap Saffana yang memberikan alasan

Alisha terdiam. Namun wajah itu terlihat tidak ingin mendengarkan Saffana. Alisha yang sangat kesal dengan menunjukkan wajah yang cemberut. Layaknya anak-anak yang ngambek. Alisha memang sudah jauh-jauh hari ingin sekali bertemu dengan Aksa dan pasti sangat kecewa dengan keputusan Saffana.

Aksa yang melihat hal itu memegang kedua bahu Alisha dengan Aksa mengangkat dagu Alisha agar wajah cemberut yang menggemaskan itu bisa terlihat.

"Alisha pulang sama Ibu ya. Lain kali Alisha menginap di rumah ayah. Kalau Alisha sudah benar-benar sembuh," ucap Aksa dengan lembut.

"Tapi Alisha sudah sembuh Ayah," jawab Alisha dengan manja.

"Belum sama sekali, Ayah pegang tangan Alisha masih hangat," ucap Aksa.

"Lihat dahi Alisha masih panas, lengan Alisha juga, wajah Alisha juga!" Aksa yang mulai seloroh memegang tubuh yang putri, bahkan dengan jahil menggelitik Alisha.

"Ayah geli!" keluh Alisha yang baru tertawa menahan kegelian.

"Katanya sudah sembuh, kenapa kegelian," sahut Aksa yang semakin melakukan hal itu yang ingin membuat Alisha tertawa.

Alisha yang meminta ampun menahan kegelian dengan tertawa-tawa. Saffana melihat kedekatan anak dan Ayah itu membuat dia tersenyum tipis. Saffana merasa bersalah yang telah membuat putrinya harus menjauh dari sang ayah karena mungkin masalah yang dia hadapi.

"Jadi bagaimana sekarang masih mau berbohong kepada Ayah dan mengatakan jika Alisha baik-baik saja?" tanya Aksa memastikan dengan alis bertautan.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Saffana.
2 Episode 2 Perdebatan.
3 Episode 3 Saffana dan calon suami
4 Episode 4 Pernikahan
5 Episode 5 Tersinggung.
6 Episode 6 Mereka Pasti Ada Sesuatu.
7 Episode 7 Pengkhianatan.
8 Episode 8 Ketahuan Aliyah.
9 Episode 9 Merasa Aneh
10 Episode 10 Perlakuan yang tidak baik.
11 Episode 11 Melihat Nyata Di depan Mata.
12 Episode 12 Minta Cerai.
13 Episode 13 Mertua Gila.
14 Episode 14 Untung Ada Aliyah.
15 Episode 15 Pernikahan Gagal 2 Kali.
16 Episode 16 Alisha yang Bocor.
17 Episode 17 Perceraian Yang Di persulit
18 Episode 18 Harta Gono Gini.
19 Episode 19 Aksa Begitu Penasaran.
20 Episode 20 Mendapat Serangan.
21 Episode 21 Rumah Sakit.
22 Episode 22 Saffana Yang Sadar.
23 Episode 23
24 Episode 24 Permintaan Alisha.
25 Episode 25 Perceraian.
26 Episode 26 Sah Bercerai.
27 Episode 27 Penyelamat.
28 Episode 28 Aksa Harus Tegas.
29 Episode 29 Penjara.
30 Episode 30 Kebersamaan Dengan Anak.
31 Episode 31 Kedatangan Dia.
32 Episode 32 Perasaan Itu Aneh.
33 Episode 33 Sedikit Moment.
34 Episode 34 Aksa dan Saffana.
35 Episode 35 Untung Saja Ada Dia.
36 Episode 36 Minta Maaf.
37 Episode 37 Seperti Tidak Di Anggap.
38 Episode 38 Bentakan.
39 Episode 39 Saffana dan Aksa.
40 Episode 40 Keyakinan Rachel.
41 Episode 41 Permintaan Rachel.
42 Episode 42 Permintaan Irene.
43 Episode 43 Hati Bergejolak.
44 Episode 44 Keputusan.
45 Episode 45 Alisha Tidak Mau
46 Episode 45 Aksa berusaha membujuk Alisha.
47 Episode 47 Irene menjadi Imbas.
48 Episode 48 Kenak sembur Lagi.
49 Episode 49 Pangling.
50 Episode 50 Irene di anggurin.
51 Episode 51 Penegasan Saffana.
52 Episode 52 Saffana dan Aksa
53 Episode 53 Kenak Batu sendiri.
54 Episode 54 Demi Anak.
55 Episode 55 Alisha rewel
56 Episode 56 Tamparan.
57 Episode 57 Saran.
58 Episode 58 Keputusan Yang Tepat.
59 Episode 59 Irene Vs Saffana
60 Episode 60 Ajakan Menikah.
61 Episode 61 Sama-sama Sakit.
62 Episode 62 Setuju.
63 Episode 63 Pengharapan.
64 Episode 64 Sah
65 Episode 65 Masih Sama-sama Canggung.
66 Episode 66 Sudah Halal Tidak ada yang salah.
67 Episode 67 Kedekatan.
68 Episode 68 Kabar Bahagia.
69 Episode 69 Permintaan
70 Episode 70 Operasi
71 Episode 71 Canggung Suami Istri Biasa.
72 Episode 72 Alisha jahil.
73 Episode 73 Rumah Sejarah
74 Episode 74 ungkapan Perasaan.
75 Episode 75 Waktu Bersama.
76 Episode 76. Keluarga Cemara
77 Episode 77 Di Terima dengan baik
78 Episode 78 Panas Semakin Panas.
79 Episode 79 Lagi Bucin
80 Episode 80 Hukuman
81 Episode 80 Maut.
82 Episode 82 Pemakaman.
83 Episode 83 Selesai
84 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Episode 1 Saffana.
2
Episode 2 Perdebatan.
3
Episode 3 Saffana dan calon suami
4
Episode 4 Pernikahan
5
Episode 5 Tersinggung.
6
Episode 6 Mereka Pasti Ada Sesuatu.
7
Episode 7 Pengkhianatan.
8
Episode 8 Ketahuan Aliyah.
9
Episode 9 Merasa Aneh
10
Episode 10 Perlakuan yang tidak baik.
11
Episode 11 Melihat Nyata Di depan Mata.
12
Episode 12 Minta Cerai.
13
Episode 13 Mertua Gila.
14
Episode 14 Untung Ada Aliyah.
15
Episode 15 Pernikahan Gagal 2 Kali.
16
Episode 16 Alisha yang Bocor.
17
Episode 17 Perceraian Yang Di persulit
18
Episode 18 Harta Gono Gini.
19
Episode 19 Aksa Begitu Penasaran.
20
Episode 20 Mendapat Serangan.
21
Episode 21 Rumah Sakit.
22
Episode 22 Saffana Yang Sadar.
23
Episode 23
24
Episode 24 Permintaan Alisha.
25
Episode 25 Perceraian.
26
Episode 26 Sah Bercerai.
27
Episode 27 Penyelamat.
28
Episode 28 Aksa Harus Tegas.
29
Episode 29 Penjara.
30
Episode 30 Kebersamaan Dengan Anak.
31
Episode 31 Kedatangan Dia.
32
Episode 32 Perasaan Itu Aneh.
33
Episode 33 Sedikit Moment.
34
Episode 34 Aksa dan Saffana.
35
Episode 35 Untung Saja Ada Dia.
36
Episode 36 Minta Maaf.
37
Episode 37 Seperti Tidak Di Anggap.
38
Episode 38 Bentakan.
39
Episode 39 Saffana dan Aksa.
40
Episode 40 Keyakinan Rachel.
41
Episode 41 Permintaan Rachel.
42
Episode 42 Permintaan Irene.
43
Episode 43 Hati Bergejolak.
44
Episode 44 Keputusan.
45
Episode 45 Alisha Tidak Mau
46
Episode 45 Aksa berusaha membujuk Alisha.
47
Episode 47 Irene menjadi Imbas.
48
Episode 48 Kenak sembur Lagi.
49
Episode 49 Pangling.
50
Episode 50 Irene di anggurin.
51
Episode 51 Penegasan Saffana.
52
Episode 52 Saffana dan Aksa
53
Episode 53 Kenak Batu sendiri.
54
Episode 54 Demi Anak.
55
Episode 55 Alisha rewel
56
Episode 56 Tamparan.
57
Episode 57 Saran.
58
Episode 58 Keputusan Yang Tepat.
59
Episode 59 Irene Vs Saffana
60
Episode 60 Ajakan Menikah.
61
Episode 61 Sama-sama Sakit.
62
Episode 62 Setuju.
63
Episode 63 Pengharapan.
64
Episode 64 Sah
65
Episode 65 Masih Sama-sama Canggung.
66
Episode 66 Sudah Halal Tidak ada yang salah.
67
Episode 67 Kedekatan.
68
Episode 68 Kabar Bahagia.
69
Episode 69 Permintaan
70
Episode 70 Operasi
71
Episode 71 Canggung Suami Istri Biasa.
72
Episode 72 Alisha jahil.
73
Episode 73 Rumah Sejarah
74
Episode 74 ungkapan Perasaan.
75
Episode 75 Waktu Bersama.
76
Episode 76. Keluarga Cemara
77
Episode 77 Di Terima dengan baik
78
Episode 78 Panas Semakin Panas.
79
Episode 79 Lagi Bucin
80
Episode 80 Hukuman
81
Episode 80 Maut.
82
Episode 82 Pemakaman.
83
Episode 83 Selesai
84
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!