"Ihhhhhh, mama bikin jantung Aliyah mau copot saja," sahut Aliyah dengan menghela nafas yang memegang dadanya yang terasa sangat kaget.
"Kenapa kamu kaget?" tanya Rachel dengan alis terangkat.
"Bagaimana aku tidak kaget dengan Mama yang membuat orang jantungan," kawan Aliyah.
"Kamu belum menjawab pertanyaan mama. Apa benar Saffana dan Andre sedang mempersalahkan masalah harta gono gini?" tanya Rachel yang memang orangnya sangat penasaran.
"Aliyah tidak tahu dan itu sama sekali bukan urusan Aliyah," jawab Aliyah yang tidak ingin mengatakan apapun sesuai dengan permintaan Saffana.
"Kamu terus aja bilang tidak tahu ini tidak tahu itu. Tetapi kamu yang paling tahu apa yang terjadi dan buktinya kamu yang menemani Saffana melakukan proses perceraian. Kamu pasti banyak tahu dan pasti ada sesuatu yang tidak beres bukan," tebak Rachel yang sejak awal memang menaruh rasa curiga kepada Aliyah.
Aliyah terdiam yang tidak bisa mengatakan apa-apa. Karena Rachel yang memang selalu tahu saja apa yang terjadi dan mungkin karena gerak-gerik Aliyah yang sangat ketara.
"Hey kenapa kamu diam. Ayo katakan kepada mama apa yang sebenarnya yang terjadi dan apa sebenarnya yang kamu ketahui?" tanya Rachel dengan kepo.
"Apa sih mah! Orang nggak ada apa-apa juga," sahut Aliyah yang harus tetap menjaga rahasia itu sesuai dengan permintaan Saffana.
"Ya sudah kalau kamu tidak mau kasih tahu mama, paling juga nanti mama akan tahu sendiri," sahut Rachel sewot yang langsung pergi.
"Huhhh, mama itu selalu ajak kepo dan ingin tahu segalanya. Aku mana mungkin memberitahu pada Mama yang ada aku yang akan dimarahi Saffana. Jika sudah di berikan kepercayaan. Jadi aku harus menjaga kepercayaan itu," gumam Aliyah yang sedikit merasa lega karena sang Mama tidak terus mencari tahu tentang apa yang terjadi.
*********
Saffana yang menidurkan Alisha di dalam kamar dengan sebelumnya Saffana sudah membacakan dongeng kesukaan Alisha. Saffana yang mengusap-usap pucuk kepala sang putri dan mencium dahi Alisha.
"Selamat tidur sayang," ucap Saffana.
Saffana juga menyelimuti Alisha yang kemudian turun dari ranjang.
"Aku harus menyelesaikan semua berkas-berkas yang diberikan pengacaraku untuk menangani Andre. Aku tidak akan membiarkan dia mengambil hakku," gumam Saffana yang langsung bertindak dengan cepat
Saffana yang menuju meja kerjanya dan langsung membuka beberapa tumpukan dokumen. Saffana tadinya tidak ingin menggunakan pengacara untuk mengurus perceraiannya. Tetapi, karena Andre telah mempersulit dia mau tidak mau Saffana harus menggunakan pengacara yang pasti pengacara kondang yang tidak bisa main-main melawan Andre begitu saja.
Saffana berusaha begitu serius mengerjakan semua pekerjaan itu dengan Alisha yang sudah tertidur.
Tinnong- tinnong.
Tiba-tiba bel rumah yang berbunyi membuat Saffana yang menoleh kearah pintu yang heran dengan siapa yang malam-malam seperti ini datang ke rumahnya.
"Apa Aliyah yang datang!" batin Saffana dengan penasaran.
"Aliyah mengatakan tidak jadi datang. Tetapi, kenapa dia malah tiba-tiba datang," batin Saffana dengan kebingungan.
Bel rumah itu terus saja berbunyi dan sampai akhirnya membuat Saffana berdiri dari tempat duduknya yang langsung keluar dari dalam kamar untuk membuka pintu.
"Iya sebentar!" sahut Saffana yang berjalan menuju pintu dan membuka pintu. Saffana dikagetkan dengan dua orang wanita yang berdiri di depan pintu yang tak lain adalah Tasya dan juga Mira.
"Tante..." lirih Saffana dengan wajah kaget.
"Tante kenapa malam-malam seperti ini datang?" tanya Saffana dan wajah heran dan pasti sedikit mandi.
"Kamu benar-benar perempuan tidak tahu diri. Sudah menjadi penyebab keluarga saya rusak dan malu tapi sekarang kamu malah menyewa pengacara untuk menuntut Andre. Kamu sengaja melakukan semua ini hah!" Mira yang langsung marah-marah datang ke rumah Saffana dengan mengeluarkan semua unek-uneknya yang terlihat sangat kesal dan membenci Saffana.
"Bukan aku yang memulai semua ini, tetapi justru Andre yang melakukan semua ini dan aku hanya melakukan apa yang bisa aku lakukan. Aku hanya mempertahankan hakku dan tanpa aku ingin melakukan apa-apa!" tegas Saffana.
"Sudahlah Saffana, kamu itu memang sejak awal wanita yang tidak beres! Kamu terus membela diri kamu!" kesal Tasya
"Diam kamu!" sentak Saffana.
"Aku sama sekali tidak berurusan dengan kamu dan apapun yang terjadi antara aku dan Andre tidak ada urusannya dengan kamu!" tegas Saffana penuh penekanan dan menunjuk tempat depan wajah Tasya.
"Jadi sebaiknya kalian berdua pergi dari sini dan jangan ganggu aku. Aku bukan bagian dari keluarga kalian lagi!" tegas Saffana.
"Kau benar wanita yang sangat sombong!" umpat Mira mendorong dada Saffana dengan sangat kuat yang hampir saja membuat Saffana jatuh.
"Apa-apaan sih Tante!" kesal Saffana tidak terima mendapatkan perlakuan seperti itu.
"Kenapa? Kamu mau apa hah!" sahut Mira dengan menantang Saffana.
"Kalian pergi dari sini sekarang juga atau aku langsung telepon polisi untuk menyeret kalian berdua pergi dari sini!" usir Saffana dengan kesabaran yang habis yang diuji Tasya dan Mira.
"Dasar wanita jalang!" tiba-tiba Tasya dengan penuh geram yang langsung menarik rambut Saffana dengan sangat kuat yang membuat Saffana kaget menahan rasa sakit yang kepala itu sedikit menunduk dan memegang tangan Tasya yang menarik kasar rambutnya.
"Lepaskan aku apa-apa sih kamu!" Saffana yang berusaha untuk memberontak.
"Itu adalah pelajaran untuk wanita seperti kamu yang sudah sangat kurang ajar kepada kami. Kamu wanita yang sangat tidak bersyukur yang sudah diterima baik di keluarga kami dengan status kami yang sudah pernah menikah dan mempunyai anak!" tegas Mira malah sangat mendukung perbuatan Tasya.
"Kamu wanita yang tau diri dan punya rasa malu. Kamu itu janda tidak tahu diri!"lanjut Mira yang merendahkan Saffana
"Yang mempunyai rasa malu itu seharusnya kalian semua. Kalian itu orang-orang yang sangat kejam yang sudah menjebakku ke dalam pernikahan itu. Kalian orang yang jahat!" tegas Saffana.
"Kamu itu benar-benar ya!" Tasya yang semakin geram menarik lebih kasar lagi dan sangat kuat tanpa ampunan.
"Lepaskan aku!" Saffana memberontak dengan kasar dan berhasil melepaskan diri dari Tasya dengan mendorong Tasya yang sangat kuat membuat Tasya terjatuh sehingga terduduk.
"Auhhhh..." lirih Tasya yang merasakan kesakitan pada pantatnya akibat ulah Saffana.
"Kau berani melakukan tindakan-tindakan seperti ini!" kesal Mira.
"Kalian yang terlebih dahulu mencari masalah kepadaku dan berbuat kasar kepada. Aku tidak akan melakukan semua ini jika bukan karena kalian!" tegas Saffana.
"Jadi sekarang aku minta pada Tante dan juga wanita itu untuk pergi dari rumah ini dan jangan pernah menggangguku lagi. Tante sama saja dengan anak Tante yang sangat kejam dan memanfaatkan ku!" tegas Saffana dengan mata yang memerah bertatap fokus kepada Mira.
Plakkk.
Mira yang kembali melayangkan tamparan kepada Saffana dengan sangat keras.
"Dasar perempuan sial!" umpat Mira dengan penuh penekanan. Pipi kanan Saffana yang sejak tadi dia pegang yang tertutup sedikit rambutnya masih sangat memerah.
"Kau pikir siapa dirimu yang sudah berani berbicara seperti itu kepadaku hah!" Mira tidak terima dengan apa yang di katakan Saffana yang terus mendorong Saffana dan bahkan dengan kasar yang menarik rambut Saffana melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Tasya kepada Saffana.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Siti Khoiriah
gereget deh thor
safana nya lemah sekali
2024-07-05
1