"Baiklah! Alisha akan sama Ibu sampai Alisha sembuh. Tetapi nanti Alisha ingin sama ayah dan kita liburan bersama," ucap Alisha.
"Memang mau liburan kemana?" tanya Aksa dengan alis bertautan.
"Mancing!" jawab Alisha yang membuat Aksa tersenyum.
"Baik kalau begitu, nanti kalau Alisha sudah sembuh. Kita berdua akan mancing bersama," sahut Aksa yang pasti akan menuruti segala yang diinginkan sang putri.
"Baik Ayah," jawab Alisha.
"Ya sudah sekarang Alisha pulang sama Ibu ya," ucap Aksa.
"Baik Ayah," Alisha menganggukkan kepala yang menuruti apa yang dikatakan Aksa.
Aksa berdiri dengan Saffana yang sekarang menggenggam jemari Alisha.
"Makasih kak Aksa dan nanti kalau Alisha sudah sembuh Alisha akan bersama Kakak," ucap Saffana. Aksa hanya menganggukkan kepala.
"Ya sudah Alisha, sekarang kita pulang ya!" ajak Saffana.
"Iya Ibu!" sahut Alisha.
"Dada Ayah!" sahut Alisha dengan melambaikan tangan. Aksa mengangguk tersenyum dengan menghela nafas.
"Ayah Ibu tadi malam di tampar sama mama dari om Andre!" tiba-tiba Aksa mengingat apa yang di katakan Alisha.
"Apa yang terjadi sebenarnya dan apa yang di katakan Alisha!" batin Aksa yang tiba-tiba kepikiran.
**********
Kantor Pengadilan.
Saffana yang mengajukan tuntutan cerai ke pengadilan yang tidak menunda-nunda waktu. Saffana yang keluar dari mobil dan ternyata bersamaan dengan Andre yang juga keluar dari mobil. Andre memang memenuhi panggilan dari pengadilan karena pengajuan yang dilakukan Saffana.
Lagi-lagi Saffana tidak sendiri. Aliyah memang selalu mendampinginya. Sementara Alisha pasti di tinggalkan bersama Aksa. Sama dengan Andre yang juga di temani Mira. Mira terus aja mencampuri segala urusan Andre.
Jarak mereka berdiri tidak terlalu jauh dan mereka berempat saling melihat. Tatapan kesal Mira pada Saffana dan Aliyah. Namun, dari tatapan mata Andre masih mengharapkan dia dan Saffana bisa rujuk kembali. Bagaimana mungkin harapan itu bisa dikabulkan Saffana atas pengkhianatan dan juga perbuatan Mira kepada Saffana yang tidur benar.
"Isss kenapa sih harus bertemu dengan keluarga toxic seperti ini," batin Aliyah yang melihat penuh dengan kebencian pada ibu dan anak itu.
"Ayo Saffana kita masuk!" ajak Aliyah yang langsung menarik tangan Saffana. Aliyah yang sangat kekal berada dalam situasi dan lebih baik pergi.
"Wanita itu apa pengacara Saffana yang selalu saja ikut campur," sinis Mira.
"Ayo kita masuk!" ajak Andre.
"Andre tunggu dulu!" Mira menahan lengan Andre.
"Ada apa lagi ma?" tanya Andre dengan alis terangkat.
"Andre kamu akan diceraikan istri kamu yang tidak tahu diri itu. Apa kamu mau diam saja dengan semua ini hah! Dia merendahkan harga diri kamu dengan melakukan perceraian, dia juga sudah mempermalukan keluarga kita. Kamu tidak bisa hanya diam begitu saja!" tegas Mira.
"Aku memang tidak akan membiarkan apa yang dilakukan Saffana berjalan dengan lancar. Dia tidak semudah itu melakukan perceraian seenaknya," sahut Andre.
"Kamu akan melakukan apa pada wanita itu?" tanya Mira dengan rasa penasaran.
"Mama lihat saja apa yang akan aku lakukan kepada dia," jawab Andre yang hanya membuat Mira penasaran. Namun, Mira yang tidak ingin berpikir panjang dan menyerahkan semua kepada sang putra.
***********
Acara hari ini hanya mediasi untuk Andre dan juga Saffana. Mediasi berjalan cukup lama karena adanya perdebatan antara Andre dan Saffana. Setelah mediasi selesai Saffana dan Aliyah yang berada di dalam mobil terlihat Saffana tampak frustasi yang memijat kepalanya yang sangat berat yang bersandar pada jok mobil.
"Andre memang laki-laki gila, sangat pintar bersandiwara dan merasa dia adalah korban!" kesal Aliyah.
"Aku benar-benar sudah tidak mengerti Aliyah apa yang harus aku lakukan. Seperti apa yang aku katakan kepada kamu. Dia bersi keras tidak ingin bercerai. Aku sudah memberikan alasan kepada pihak pengadilan dan mereka ragu karena semua perkataan Andre. Aku tidak mempunyai bukti yang kuat atas perselingkuhan dia dan Tasya dan justru aku yang dianggap mengada-ngada," ucap Saffana yang terlihat sangat pusing dengan apa yang barusan dialami.
Seperti apa yang dikatakan Andre jika dia tidak akan membiarkan Saffana bisa dengan mudah menceraikan dirinya, maka dari itu Andre mempersulit Saffana.
"Oh iya Aliyah bukankah kamu mempunyai bukti jika mereka berdua telah berselingkuh. Aku pikir bukti itu bisa cukup kuat atau gugatan ku," ucap Saffana yang tiba-tiba teringat.
Namun respon Aliyah datar yang membuat Saffana heran. Saffana sampai menegakkan tubuh yang melihat serius ke arah Aliyah.
"Bukti itu masih ada bukan?" tanya Saffana memastikan.
"Hmmmm!" Aliyah yang terlihat kelimpungan dengan menggaruk-garuk kepala menggunakan jari-jari.
"Saffana aku minta maaf pada kamu. Sebenarnya aku tidak memiliki bukti apa-apa," ucap Aliyah dengan pelan membuat Saffana mendelik.
"Waktu itu yang kamu katakan di depan semua orang saat kamu datang ke rumah Andre?" tanya Saffana memastikan.
"Sebenarnya aku hanya memberikan ancaman saja tanpa ada bukti. Itu semua hanya gertakan spontan agar mereka takut dan bisa melepaskan kamu. Padahal aku tidak punya bukti apa-apa. Aku memang melihat Tasya dan Andre keluar dari kamar itu. Tetapi, aku tidak mempunyai bukti mereka berdua sedang melakukan apa dan juga waktu terjadi keributan di rumah Andre aku juga tidak sempat mengambil bukti seperti apa yang aku katakan waktu itu," jelas Aliyah yang sedikit merasa bersalah karena mematahkan harapan Saffana.
Saffana menghela nafas berat ke depan, memang harapannya sudah hilang dan terlihat wajah Itu tampak kecewa.
"Saffana maafkan aku!" ucap Aliyah.
"Tidak apa-apa. Lagi pula bukan kewajiban kamu untuk mendapatkan bukti dari apa yang telah mereka lakukan," ucap Saffana.
"Lalu sekarang bagaimana?" tanya Aliyah panik.
Saffana geleng-geleng kepala yang memang tidak dapat berpikir untuk saat ini. Aliyah merasa begitu kasihan pada Saffana yang mau bercerai saja dipersulit oleh sang suami.
*********
Mobil Saffana berhenti di depan rumahnya dan sebelum itu dia sudah mengantarkan Aliyah untuk pulang. Saffana tidak membawa Alisha pulang. Karena Alisha sedang pergi bersama Aksa.
Saffana mematikan mesin mobil dengan membuka sabuk pengaman dan langsung keluar dari mobil. Saffana yang melangkah menuju rumahnya tiba-tiba menghentikan langkahnya ketika berdiri di depan pintu rumah itu seorang laki-laki yang tak lain adala Andre.
Saffana cukup terkejut melihat pria yang baru saja dia temui di pengadilan tadi saat mereka melakukan proses mediasi. Namun kali ini Andre yang terlihat sendiri dan tidak ada Mira.
"Untuk apa kau datang?" tanya Saffana dengan suara menekan yang terlihat kesal dengan Andre.
Andre yang mengeluarkan senyum dengan kedua tangan dilipat di dada dan melangkah mendekati Saffana yang membuat Saffana refleks mundur dan Andre harus berhenti dengan jarak posisi mereka 1 meter.
"Saffana! kenapa kamu jadi takut seperti itu kepadaku. Apa aku begitu sangat menyeramkan sehingga kamu ketakutan seperti itu?" tanya Andre sinis.
"Aku tidak takut kepadamu. Hanya saja aku tidak punya waktu untuk berhadapan dengan orang seperti mu, sebaiknya kau pergi dari sini!" tegas Saffana yang membuat Andre menyunggingkan senyumnya.
"Saffana apa salahnya jika kau berbicara sedikit lebih lembut kepadaku. Kau jangan terus menunjukkan wajah seperti ini kepadaku. Saffana kita baru saja menikah dan kau lihat bukan bagaimana pihak pengadilan yang geleng-geleng kepala melihat seorang istri yang langsung mengajukan surat perceraian dengan alasan yang tidak masuk akal!" ejek Andre dengan tersenyum miring.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Kasih Bonda
next Thor semangat.
2024-07-03
0