Saffana terdiam. Saat proses mediasi dia memang sangat terpojok. Karena Andre saat dalam proses mediasi memang seperti seorang korban yang sangat manipulatif dan dia juga memohon di depan semua orang kepada Saffana sampai bersujud yang tidak ingin bercerai. Hal itu menjadi pertimbangan pihak pengadilan.
Mereka bahkan beranggapan jika Saffana yang terlalu egois.
"Mau seperti apa kau berusaha ingin kita berdua rujuk kembali. Tetapi aku tetap akan bercerai denganmu dan jangan kau pikir aku terpengaruh dengan semua yang kau katakan tadi," sahut Saffana.
Saffana sebenarnya sudah tidak tahu harus melakukan apa. Tetapi, untuk menghadapi orang seperti Andre dia harus bisa sepenuh mungkin agar anda tidak mengetahui kelemahannya.
"Jadi kau akan tetap bercerai dengan ku?" tanya Andre memastikan.
"Aku tidak akan mengubah keputusanku," jawab Saffana dengan tegas.
"Baik kalau begitu! Aku sudah berusaha untuk mempertahankan rumah tangga ini dan kau ingin mengakhiri rumah tangga ini dan tanpa memberiku kesempatan. Baiklah! aku juga akan mengajukan harta gono gini dalam pernikahan kita!" tegas Andre.
Mata Saffana terbuka lebar mendengar pernyataan Andre yang sangat tidak masuk akal. Pasti tidak pernah ada di pikiran Saffana bagaimana mungkin Andre bisa punya pikiran untuk menuntut harta gono gini.
"Harta Gono gini apa kau gila!" pekik Saffana.
"Aku akan melakukan hal gila lagi jika kau tetap keras kepala ingin bercerai," jawab Andre.
"Bagaimana mungkin kalau kepikiran untuk menuntut harta gono gini dan seharusnya aku yang menuntut harta gono gini. Kita berdua baru saja menikah dan apa yang ingin dibahas tentang harta dalam pernikahan kita!" tegas Saffana sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi yang tidak menyangka dengan ulah Andre.
"Kita memang baru menikah, tetapi jangan lupa jika kita berdua punya perjanjian pranikah. Jika harta kita berdua sebelum kita menikah disatukan dan artinya kita menikah harta itu sudah menjadi milik bersama dan saat kita berpisah maka kita harus membagi harta itu!" ucap Andre dengan begitu santai sampai membuat Saffana geleng-geleng.
Tidak pernah terpikirkan Saffana bagaimana bisa Andre punya pemikiran seperti itu. Hal itu benar-benar sangat tidak masuk akal.
"Bagaimana Saffana. Aku rasa itu bukan suatu hal yang sulit. Jika kau tetap ingin bercerai denganku," ucap Andre dengan menyunggingkan senyumnya.
"Harta apa yang harus di bagi. Kau saja tidak memberiku nafkah dan aku juga belum memakan uangmu sedikitpun. Jika kau ingin mengambil kembali hartamu maka ambil dan jangan ganggu apa yang telah aku miliki sebelum aku menikah denganmu!" tegas Saffana.
"Itu bukan menjadi urusanku Saffana. Bukankah kau yang menginginkan kita berdua untuk bercerai dan kita berdua sudah menyatukan harta kita sebelum kita menikah. Kita mertua mempunyai janji pranikah dan semua harus sesuai dengan janji itu. Mau Aku sudah memberi nafkah atau tidak. Mau kamu lebih banyak atau tidak tetapi harta kita akan disatukan dan akan dibagi dua!" tegas Andre.
"Kau benar-benar sudah sakit Andre. Kau melakukan sesuatu yang sangat tidak masuk akal!" tegas Saffana dengan menekan suaranya.
Tubuh itu seketika bergetar dengan menunjuk Andre. Laki-laki di hadapannya itu memang sangat tidak punya rasa malu sedikitpun. Seolah tidak ada harga diri yang menunjukkan sifat aslinya di depan Saffana.
"Aku sudah mengatakan kepadamu Saffana. Jika aku akan melakukan hal yang lebih lagi kepadamu dan akan melakukan hal yang lebih gila lagi jika kau tetap ingin kita berpisah!" tegas Andre dengan tersenyum penuh dengan kemenangan.
"Baiklah! aku rasa sudah cukup mengatakan semua yang ingin aku katakan kepadamu. Sampai bertemu Saffana di sidang berikutnya. Semoga kita berdua mendapatkan keadilan atas harta yang kita miliki bersama. Agar tidak terjadi pertengkaran di antara kita berdua karena hanya masalah keegoisan kamu yang tidak sabar ingin bercerai dari ku!" ucap Andre dengan tersenyum begitu lebar tanpa merasa berdosa sama sekali.
Andre yang langsung pergi dari hadapan Saffana tanpa ada rasa malu sedikitpun. Nafas Saffana seolah ingin berhenti bernafas dengan apa yang telah terjadi.
Dia sungguh tidak percaya dengan semua yang dia hadapi. Andre laki-laki yang mempersulit dia saat mediasi dan sekarang begitu tamak yang menginginkan harga gono-gini.
"Gila! ini sangat gila!" Saffana aku wajahnya dengan kedua tangannya dengan kasar sampai ke rambutnya. Saffana benar-benar semakin frustasi dengan masalah yang telah dia hadapi.
Dia benar-benar sudah terjebak dalam pernikahan yang salah. Andre yang sudah memanfaatkan dia dan bodohnya Saffana waktu itu memang setuju saja untuk menyatukan harta mereka sebelum mereka menikah dan membuat surat perjanjian pra nikah dengan sama adil dan ternyata itu menjadi kekuatan Andre untuk menyerang Saffana.
Andre yang memang sejak awal mempunyai niat buruk kepada Saffana pasti melakukan banyak hal sebelum mereka berdua menikah.
*******
Saffana yang bersandar di kursi goyang di depan jendela. Wajah itu masih begitu sangat murung yang terlihat penuh dengan beban. Tidak ada kebahagiaan di wajah cantik itu yang sekarang harus menjalani hidup yang lebih parah.
"Jika aku menceritakan semua ini kepada ayah dan bunda, mereka berdua pasti akan sedih. Tetapi benar kata Aliyah, bagaimana mungkin aku bisa menghadapi semua ini sendiri. Laki-laki yang aku hadapi bukan seperti seorang manusia," batin Saffana dengan butir air mata yang jatuh kembali di pipinya.
"Ya Allah kenapa jalan kehidupan pernikahanku harus seperti ini. Aku hanya ingin membuka lembaran baru berharap mencari ridho dari seorang suami. Tetapi apa yang aku dapatkan justru tidak sejalan. Aku telah dikhianati dan aku juga mempermalukan keluarga dengan perceraian untuk yang kedua kali," Saffana sekarang hanya bisa menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi.
Mata Saffana tiba-tiba melihat ke atas meja yang terdapat foto Alisha dan Aksa. Ayah dan anak itu yang sangat dekat.
"Apa ini adalah pelajaran untukku atas apa yang aku lakukan dulu. Aku tidak memberikan satu kesempatan kepada laki-laki yang jelas perbuatannya jauh lebih baik daripada Andre. Kak Aksa tidak pernah mengkhianati pernikahan kami. Dia menjadi suami yang sabar dengan segala sesuatu yang aku lakukan saat awal-awal pernikahan. Bahkan di saat ada wanita yang ingin menjadi istri kedua untuk dia. Kak Aksa sama sekali menolak semua itu,"
"Karena satu kesalahan yang telah dia lakukan yang membuatku sakit hati dan yang egois untuk tidak memberikan kesempatan. Padahal dia telah menjadi seorang suami yang baik dan sekarang menunjukkan sebagai seorang ayah yang sangat bertanggung jawab pada Alisha!"
Saffana sekarang baru bisa melihat perbedaan antara Aksa dan Andre. 2 laki-laki yang memang memiliki karakter yang sangat berbeda. Aksa lembut dan mungkin hanya terhitung beberapa kali marah. Jika Aksa marah itu juga hanya karena cemburu yang berlebihan. Berbeda dengan Andre karakter yang sangat keras kepala dan tidak pernah mengalah sedikit pun dan bahkan mengkhianati dirinya.
Tetapi semua menjadi perjalanan hidup Saffana. Saffana harus bersabar dalam hal apapun yang dia jalani dalam hidupnya. Semua kisah asmara yang sangat sulit harus Saffana hadapi.
Keputusan untuk menikah yang ke-2 kali ternyata bukan keputusan yang tepat dengan jalan yang ternyata salah dan kembali mendapatkan cobaan rumah tangga yang jauh lebih berat.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
yuyunn 2706
sebenarnya yg bodoh itu siapa Thor?
2024-12-23
0
guntur 1609
dasar gila. baru 2 hari minta harta gono gini
2024-11-08
0
Kasih Bonda
next Thor semangat
2024-07-04
0