"Berani sekali kamu berteriak di rumah saya!" sentak Mira.
"Jika tidak ingin mendengar saya berteriak, maka sekarang lepaskan Saffana!" tegas Aliyah.
"Kamu tidak punya hak sama sekali!" tegas Mira.
"Benar, kamu itu terus saja ikut-ikutan masalah rumah tangga orang. Kamu itu hanya orang luar," sahut Tasya.
"Kau diamlah!" sentak Aliyah.
"Aku tidak bicara padamu dan kau yang seharusnya tidak ikut-ikutan. Karena aku bisa menduga jika semua masalah ini karena dirimu!" tegas Aliyah membuat Tasya terdiam.
"Sekarang aku tegaskan sekali lepaskan Saffana laki-laki pengecut!" desis Aliyah.
"Kau bilang apa?" Andre yang terpancing dengan kata-kata Aliyah.
"Aku pikir kau tidak tuli!" tegas Aliyah.
"Tapi kau tidak akan bisa mencegah apapun yang aku lakukan. Ini rumahku!" tegas Andre.
"Baik. Jika kalian tidak mau melakukan itu, sekarang aku akan telepon Polisi dan akan memberitahu semua perbuatan kalian yang sudah menganiaya Saffana dan Alisha!" ancam Aliyah.
Mira, Andre dan Tasya sangat terkejut mendengar ancaman dari Aliyah cukup kaget dengan mereka saling melihat.
"Kau berani mengancam kami!" sahut Mira yang terlihat tidak terima dan langsung berjalan menghampiri Aliyah dengan amarah memuncak yang ingin menerkam Aliyah.
"Sekali kau mendekat, aku akan langsung mengirim semua ini ke internet!" langkah Mira terhenti ketika Aliyah mengangkat ponselnya.
"Aku mempunyai bukti bagaimana perbuatan anakmu dengan wanita itu. Kau melangkah mendekati ku, bukti ini akan tersebar secara langsung dan bagaimana kejadian saat ini. Jadi jika terjadi sesuatu padaku Saffana dan Alisha orang-orang sudah tahu siapa pelakunya!" ancam Aliyah yang sangat berani dan tidak main-main dengan apa yang dia katakan.
Langkah Mira benar-benar tidak berlanjut lagi dan hanya mengepal tangan yang terlihat tidak bisa berbuat apa-apa. Sama dengan Andre yang sangat kepanikan dan juga sama dengan Tasya. Mereka seakan tidak bisa melakukan apa-apa. Sejak awal Andre sudah yakin, jika Aliyah bukan wanita yang di anggap remeh.
"Aku hitung sampai 3. Kalian lepaskan Saffana, atau kehidupan kalian bertiga akan berakhir detik ini juga!" Aliyah kembali memberikan ancaman.
Andre yang terlihat takut perlahan tangan itu melepaskan Saffana. Saffana memegang pergelangan tangan yang merah itu dengan nafas naik turun dan Saffana yang tidak membuang waktu yang langsung berlari menuruni anak tangga mengambil kopernya dan menghampiri Aliyah dan Alisha.
"Saffana kamu tidak apa-apa?" tanya Aliyah panik yang melihat teliti apakah ada yang lecet dari Saffana.
"Aku tidak apa-apa ayo kita pergi!" Saffana langsung memegang tangan Alisha buru-buru keluar dari rumah tersebut.
Mereka bertiga yang tidak ingin membuang-buang waktu. Karena belum tentu ada kesempatan lagi.
"Argggghhh sial!" umpat Andre yang sama sekali tidak bisa melakukan apapun.
"Wanita itu benar-benar sangat berani!" kesal Mira dengan nafas naik turun.
"Sekarang rencanaku berantakan!" Andre mengusap wajah kasar dengan kedua tangannya dengan hembusan nafas berat.
"Andre pasti akan menyalahkan ku setelah ini," Tasya yang tiba-tiba begitu panik.
************
Rumah Saffana.
Saffana dan Alisha akhirnya terbebas dari orang-orang yang toxic dan rumah yang penuh dengan neraka itu. Saffana kembali mengambil keputusan pernikahan yang akan memilih untuk berpindah. Pernikahan itu harus gagal untuk yang kedua kalinya.
Di dekat kolam renang Saffana yang memeluk kedua lututnya yang wajah itu bertumpu pada lutut yang menangis sesenggukan. Saffana baru bisa mengeluarkan emosinya dengan air mata yang mengalir dan suara yang terdengar sangat keras.
Bagaimana tidak saat dia kembali dihadapkan dengan ujian yang sangat berat dan tadi hampir saja dia dan Alisha celaka dan bagaimana jika Aliyah tidak datang dan tidak tahu apa yang akan terjadi dengan Saffana dan Alisha. Saffana seolah tidak bisa membayangkan semua yang terjadi.
"Aku talak 1 kamu Saffana!"
"Aku menceraikan mu Saffana!"
Saffana yang tiba-tiba teringat dengan perceraian dia dan Aksa 6 tahun lalu. Pertengkaran mereka yang terjadi dan membuat Aksa menjatuhkan talak kepada Saffana. Aksa menyesali dengan apa malah dia ucapkan. Aksa meminta ampunan dan minta maaf kepada Saffana. Ternyata Saffana tidak memberikan kesempatan dan tetap menuntut perceraian di saat anak mereka lahir.
Setelah Setelah sekian lama masalah yang terjadi. Saffana yang kembali ingin membuka hati kepada pria lain dan mengakhiri dengan pernikahan dan siapa sangka pernikahan itu juga akan berakhir dengan perceraian.
Saffana yang ternyata terjebak dalam keluarga yang sama sekali tidak bisa menghargai dia. Suami yang baru saja ia nikahi mengkhianati dirinya. Saffana sekarang hanya menangis dengan masalah yang terjadi di antara dia dan Andre.
Di tengah tangisan itu tiba-tiba sebuah tangan menepuk bahu Saffana membuat kepala itu terangkat dan melihat ke arah tangan tersebut yang tak lain adalah Aliyah. Aliyah menatap begitu sedih dan penuh simpatik pada Saffana.
Saffana harus berhenti menangis dengan menyeka air mata itu dan berusaha kembali untuk tegar dan kuat di hadapan Aliyah. Aliyah yang duduk di samping Saffana dengan mengusap-usap bahu Saffana.
"Apa Alisha sudah tidur?" tanya Saffana dengan suara serak.
"Sudah! Alisha sudah tidur dan tidak berbicara apa-apa lagi," jawab Aliyah.
"Aliyah aku minta sama kamu untuk tidak menceritakan apapun yang terjadi kepada keluarga kita, baik itu kak Aksa," ucap Saffana.
"Tapi Saffana, jika tidak ada yang tahu apa yang terjadi antara kamu dengan mereka, Bagaimana mungkin kamu bisa menghadapi ini semua sendiri. Mereka akan melakukan hal yang lebih kepada kamu dan tadi masih untung aku tiba-tiba datang dan mungkin nanti mereka akan datang bagaimana!" ucap Aliyah yang sangat khawatir kepada Saffana.
"Aliyah. Aku dan Alisha sekarang sudah aman dan kita sudah kembali ke rumah ini. Jadi aku sangat yakin tidak akan ada terjadi apapun lagi. Aku hanya meminta sama kamu untuk semua ini," ucap Saffana memohon.
Aliyah hanya terdiam dan langsung memeluk Saffana, Dia sangat mengerti Bagaimana perasaan Saffana sekarang.
"Kamu harus bersabar, percayalah semua akan baik-baik saja," ucap Aliyah.
"Terima kasih Aliyah, kamu sudah membantuku," ucap Saffana.
Dia mungkin bisa sedikit merasa tenang yang mendapatkan pelukan dari Aliyah. Karena bagaimanapun dia memang tidak bisa sendiri dan membutuhkan orang lain untuk bisa berbagai cerita sedikit.
**********
"Saffana akan bercerai?" pekik Rachel yang tiba-tiba kaget mendapatkan kabar dari Aliyah.
Di meja makan itu yang mana keluarga itu sedang melakukan makan malam bersama ada juga Adam dan Aksa di sana. Saffana memang menyuruh Aliyah untuk tidak menyampaikan apa yang terjadi sebenarnya. Tetapi perceraian itu tidak bisa disembunyikan karena Saffana juga sudah mengatakan kepada keluarganya jika dia akan mengakhiri pernikahannya dengan Andre.
Mendengar perceraian dari mulut Aliyah membuat Aksa cukup kaget sampai berhenti untuk makan.
"Apa ada masalah yang terjadi Aliyah sampai mereka bercerai dalam pernikahan yang belum sampai 1 minggu?" tanya Adam.
"Entahlah Pah! Aliyah mengetahui semua itu dari bunda. Karena Saffana sudah mengajukan gugatan cerai ke pengadilan," jawab Aliyah.
"Saffana kenapa sih. Kalau mau bercerai kenapa harus menikah," sahut Rachel.
"Ya mungkin karena pernikahan itu memang tidak bisa dipertahankan. Justru bagus, jika bercerai di awal daripada nanti bercerai setelah mendapatkan hal yang lebih buruk," sahut Aliyah yang membuat semua orang menatap Aliyah heran.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Kasih Bonda
next Thor semangat
2024-07-02
0