Tangan bergetar itu ternyata tidak mampu memegang gelas sehingga terlepas dari tangan Saffana.
Prang
Suara pecahan itu terdengar begitu kencang membuat Andre dan dan Tasya kaget dan sama-sama melihat kearah pintu. Andre dan Tasya sama-sama terkejut dengan kehadiran Saffana yang sama sekali tidak pernah di duga mereka.
Mata Andre yang terbuka lebar sampai bola mata itu ingin jatuh dengan dirinya yang telah ketahuan oleh sang istri.
"Saffana!" pekik Andre dengan kesulitan menelan salivanya.
Bagai tertangkap basah membuat Andre langsung beralih dari tubuh Tasya yang menutup tubuh polos itu dengan selimut yang sekarang sudah berada di samping Tasya. Tasya juga menarik selimut untuk menutupi bagian atas yang sangat terbuka.
"Jadi ini yang kamu lakukan selama ini..." desis Saffana tersenyum getir.
"Wau kamu benar-benar sangat hebat Andre. Aku tidak percaya akan dipertontonkan hal seperti ini dengan perbuatan kotor kalian berdua," suara itu memang sangat tenang dan tidak berteriak tetapi tetap saja ada getaran yang menggambarkan isi hati Saffana yang pasti sangat terluka.
Istri mana yang tidak sakit hati melihat suami yang baru dia nikahi dua hari yang lalu dan sekarang sudah tidur bersama wanita lain.
Saffana seolah tidak mampu untuk berteriak saat itu dan berbicara banyak. Dia seolah sangat lemah dan mungkin masih schok. Jadi membuat Saffana hanya tersenyum saat melihat dengan nyata bagaimana sang suami telah mengkhianati dia yang tidur di dalam kamar bersama Tasya.
"Saffana kamu salah paham," Andre yang sudah tertangkap basah masih bisa-bisanya mengelak tidak mengakui apa yang dia lakukan.
"Menjijikkan sekali!" umpat Saffana dengan geleng-geleng kepala dengan raut wajah yang masih menunjukkan wajah yang sangat jijik pada pasangan itu.
Saffana yang tidak berbicara lagi langsung pergi dari hadapan pintu kamar dengan menutup pintu kamar dengan kuat sehingga terdengar suara gebrakan.
"Saffana tunggu!" Andre yang panik langsung buru-buru turun dari ranjang dan memakai pakaian dengan cepat.
Tasya yang juga panik yang telah ketahuan dan dia juga tidak bisa berpikir apa-apa yang melihat Andre terlihat kelimpungan sampai memakai baju terbalik dan langsung keluar buru-buru dari kamar.
"Astagfirullah..." lirih Saffana yang tampak tidak sanggup untuk menaiki anak tangga dengan memegang pinggir pegangan tangga yang mengusap wajahnya dengan kedua tangan mengatur nafas yang tidak stabil.
Saffana mencoba untuk menenangkan diri dengan apa yang dia telah lihat walau hati yang terasa sakit melihat jelas di depan mata bagaimana perselingkuhan sama suami.
"Saffana tunggu!" terdengar suara Andre yang membuat Saffana menoleh dan Saffana yang buru-buru pergi. Tetapi Andre masih menahan tangan Saffana.
"Lepaskan aku!" Saffana yang berusaha memberontak saat tangan itu dipegang dengan kuat.
"Saffana kamu harus dengarkan aku!" Andre begitu sangat berusaha untuk berbicara baik-baik dengan Saffana.
Plakkkk.
1 tamparan langsung melayang dari tangan Saffana. Andre memegang pipi yang sangat panas, karena tamparan kemarahan dari wanita yang sudah seperti monster di hadapannya.
"Kau bener-bener sangat menjijikkan, munafik, biadab dan tidak tahu diri!" maki Saffana dengan menekan suaranya yang bibir itu bergetar yang mengutarakan betapa sakitnya hati yang telah di lukai itu.
"Saffana apa yang kamu lihat tidak sesuai dengan pikiran kamu---"
"Cukup!" bentak Saffana dengan mengangkat tangan menguatkan volume suara itu.
"Kamu pikir aku bodoh dan tidak tahu apa yang kamu lakukan selama ini hah! aku hanya berpikir positif dan tidak berpikir macam-macam kepada kamu dan sekarang Tuhan telah menunjukkan bagaimana perbuatan kamu yang sangat menjijikan itu dengan wanita itu!" tegas Saffana.
"Kita baru saja dua hari menikah dan kamu sudah mengkhianati pernikahan ini dengan kelakuan kamu dan aku tidak tahu selama ini sebelum kita menikah sudah berapa kali kamu melakukan hal itu dengan wanita itu!" tegas Saffana yang berbicara menunjuk wajah Andre.
Amarah Saffana benar-benar memuncak dan tidak bisa mengendalikan emosi, sekarang dia baru bisa mengeluarkan kata-kata yang sejak tadi tertahan.
"Tapi aku sama sekali tidak perlu tahu mau kamu berapa kali melakukan hal yang menjadikan itu dengan dia. Karena apa yang aku lihat sudah menjadi jawaban!" tega Saffana.
"Aku tidak pernah melakukan apapun yang kamu pikirkan dengan Tasya di belakang kamu sebelum kita menikah dan tadi aku hanya khilaf Saffana!" Andre yang benar-benar fly victim yang masih tidak mengakui perbuatannya dan merasa tidak berdosa sama sekali.
Padahal sudah jelas-jelas tertangkap basah dan masih bisa tidak mengakui apa yang telah dilakukan.
Pria yang mencari pembelaan itu masih saja menutupi kebenaran yang ada dan merasa dia tidak bersalah.
"Aku manusia biasa Saffana aku juga tidak tahu kenapa aku tiba-tiba berada di kamar Tasya dan aku tidak tahu Saffana kenapa semua itu terjadi. Aku mohon Saffana kamu harus percaya kepadaku. Selama ini aku selalu mengerti kamu, mengerti posisi kamu dan aku menerima kamu apa adanya dengan Alisha. Aku menentang mama untuk kita berdua bisa menikah. Aku yang berusaha untuk membujuk mama dan keluargaku agar kita berdua menikah. Saffana begitu banyak melakukan pengorbanan untuk kamu. Dan aku hanya melakukan satu kesalahan dan itu pun aku khilaf kamu langsung memberikan penilaian yang sangat buruk kepadaku,"
Mendengar semua penjelasan Andre membuat Saffana geleng-geleng kepala yang tidak menduga jika Andre masih saja mencari pembelaan dan tidak mengakui perbuatannya dan seolah apa yang dilakukan adalah wajar.
"Kamu benar-benar sakit Andre. Kamu mengakui dengan apa yang sudah kamu lakukan. Sudah jelas semua itu terjadi di depan mataku dan kamu masih berani menjelaskan dengan penuh kebohongan," ucap Saffana yang tersenyum getir.
"Oh atau jangan-jangan di malam pernikahan kita berdua, saat aku menjaga Alisha di Hotel. Kamu dan sahabat kamu itu juga bersenang-senang di dalam kamar pengantin kita. Bukankah kamu mengatakan jika wanita itu masuk ke dalam kamar kita!" sinis Saffana.
"Saffana semua itu sama sekali tidak terjadi dan kamu jangan percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan Aliyah!" Andre lagi-lagi masih berusaha menjelaskan.
"Aliyah tidak mengatakan apa-apa kepadaku tetapi kamu sendiri yang berbicara kepadaku. Jadi kamu adalah laki-laki yang bodoh yang membuatku untuk berpikir dan curiga kepadamu dan ternyata kenyataan. Jika semua yang terjadi karena kebodohan kamu!" tegas Saffana dengan suara yang keras.
"Jadi percuma kamu menjelaskan ini dan itu aku sudah tidak percaya lagi kepada dan aku sangat menyesal telah menikah dengan menjalin hubungan denganmu selama ini!" tegas Saffana yang menunjuk tempat di wajah Andre.
"Sekarang kamu ceraikan aku..." lirih Saffana.
Mata Andre terbuka lebar mendengar kata cerai dari Saffana. Itu jelas-jelas membuat Andre sangat kaget karena itu bukan yang dia inginkan. Andre dan Saffana saling menatap tajam. Dari pancaran sorot mata Saffana yang penuh kebencian dan sangat jijik kepada pria di hadapannya.
"Ceraikan aku sekarang juga!" tega Saffana dengan penuh penekanan.
"Apa-apaan ini!" tiba-tiba suara seorang wanita terdengar yang tak lain adalah Mira Ibu Andre.
"Kalian ini kenapa bertengkar malam-malam seperti ini hah!" sahut Mira yang langsung menghampiri Andre dan juga Saffana.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments