Episode 7 Pengkhianatan.

Aliyah yang sudah sampai di kamar Saffana dan Aliyah yang juga duduk di atas ranjang melihat keadaan bagaimana Alisha yang masih tertidur dengan wajah yang tampak sangat pucat.

"Maaf ya Aliyah sudah merepotkan kamu," ucap Saffana yang merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa Saffana," jawab Aliyah.

"Aku berharap kondisi Alisha bisa cepat pulih," ucap Aliyah.

"Aku juga mengharapkan hal yang sama," sahut Saffana.

"Oh iya di mana Andre?" tanya Aliyah.

Sejak tadi dia memang tidak melihat laki-laki yang baru saja menjadi suami dari mantan kakak iparnya itu.

"Ada di kamar kami. Aku sebenarnya merasa tidak enak kepada Andre dengan kejadian ini. Tetapi Untung saja Andre mau mengerti," jawab Saffana.

"Ada di kamar, maksudnya kamar lain?"

Pertanyaan Aliyah seolah ingin mengetahui sesuatu yang lebih lagi.

"Iya kamar pengantin kami. Karena ada Alisha jadi Andre menyuruh untuk pesan kamar lagi. Karena takut Alisha tidak nyaman di kamar kami," jawab Saffana.

Wajah Aliyah terlihat penuh dengan pemikiran dan entah apa yang dia pikirkan.

"Lalu bagaimana dengan keluarganya. Di mana mereka?" tanya Aliyah yang memang mendadak kepo dan padahal selama ini dia tidak pernah bertanya mengenai keluarga suami dari mantan kakak iparnya itu.

Entahlah apa yang membuat Aliyah harus tahu dengan detail, mungkin karena berhubungan dengan kejadian yang baru saja dia lihat.

"Mereka sudah pulang. Mereka memang memiliki rumah di Jakarta," jawab Saffana.

"Jika punya rumah di Jakarta lagi untuk apa melakukan pernikahan di Palembang dan ujung-ujungnya di Jakarta juga" Aliyah tiba-tiba mendadak kesal dengan alis yang bertautan.

"Sudahlah tidak apa-apa. Lagi pula pernikahan kamu sudah selesai dan semua lancar," sahut Saffana yang memang terlihat santai.

"Kamu selalu merasa semua mudah Saffana. Apa kamu tidak sadar, jika kamu itu sangat di persulit," batin Aliyah dengan wajah sendu.

"Oh iya. Aliyah aku titip Alisha sebentar ya. Aku ingin bertemu dengan mas Andre dulu sebentar," ucap Saffana yang turun dari ranjang.

"Ya sudah," sahut Aliyah dengan menganggukkan kepala.

"Makasih ya Aliyah," Saffana yang langsung pergi meninggalkan Aliyah bersama dengan Alisha.

"Aku hanya berharap jika apa yang aku pikirkan tidak terjadi dan semoga saja apa yang ada di pikiranku salah. Jika itu benar, kasihan juga Alisha yang mungkin bisa menjadi korban," batin Aliyah.

Aliyah mengusap-usap pucuk kepala Alisha dengan mencium lembut kening Alisha. Dia turut sedih dengan keadaan Alisha yang sakit seperti itu, tidak bisa lagi melihat keceriaan di wajah Alisha.

*************

Tok-tok-tok-tok.

Saffana mengetuk pintu salah satu kamar Hotel. Pintu tersebut langsung terbuka yang ternyata di dalam kamar tersebut adalah Andre yang masih berdiri di depan pintu kamar dengan pintu yang terbuka sedikit.

"Saffana!" sahut Andre.

"Andre!" sahut Saffana yang memasuki kamar tersebut yang membuat Andre terlihat cemas.

Kamar pengantin Saffana dan Andre yang terlihat cantik. Kamar yang memang sudah disiapkan untuk mereka berdua. Kamar pengantin seperti biasa yang penuh dengan bunga-bunga dan juga sprei putih yang di atasnya terdapat angsa yang saling berhadapan dengan kelopak mawar di bentuk love.

Hal itu memang sudah di siapkan pihak Hotel untuk pernikahan mereka berdua. Tetapi wajah Andre terlihat tidak tenang dan gelisah yang bahkan tidak menatap Saffana yang berdiri di depannya.

"Maafkan aku Andre!" ucap Saffana yang terlihat merasa tidak enak dengan wajah senduh.

"Minta maaf soal apa?" tanya Andre dengan alis terangkat.

"Semua ini. Saat menjelang pernikahan, kita terus aja ribut, kita banyak berdebat dan sampai akhirnya kita menikah dan sudah sah menjadi pasangan suami istri. Tetapi, ini yang terjadi. Aku tidak bisa menjadi istri untuk kamu pada malam pernikahan kita. Maafkan aku. Aku juga tidak menginginkan semua ini terjadi," ucap Saffana dengan wajah menunduk.

"Saffana sudahlah apa yang kamu bicarakan. Alisha sedang sakit dan aku mengerti tentang kondisi Alisha. Lagi pula kita menikah bukan hanya sekarang ini saja. Tetapi, masih banyak waktu yang akan kita jalankan. Lagi pula aku juga capek dan kamu jangan memikirkan apa yang terjadi malam ini. Kamu jaga Alisha saja," ucap Andre yang ternyata begitu pengertian kepada Saffana.

Saffana mengangkat kepala dan melihat ke arah Andre. Dia melihat ketulusan yang besar di wajah sang suami yang sangat pengertian kepada posisi dia sebagai seorang ibu.

"Kamu jangan memperlihatkan wajah kamu seperti itu. Aku juga merasa bersalah kepada kamu," sahut Andre.

"Makasih Andre kamu sudah baik sekali kepadaku, kamu menerima aku apa adanya, kamu menerima keadaanku. Terima kasih untuk semua ini," ucap Saffana dengan mata berkaca-kaca yang seolah merasa sangat beruntung.

"Sama-sama Saffana. Kamu juga perempuan baik yang pantas untuk dinikahi," ucap Andre.

"Sudahlah sebaiknya kamu sekarang kekamar Alisha, jangan tinggalkan Alisha lama-lama. Nanti dia malah mencari kamu," ucap Andre dengan memegang bahu Saffana.

"Ya sudah kalau begitu aku kembali ke kamar Alisha. Sekali lagi terima kasih untuk pengertian kamu," ucap Saffana.

Andre hanya menganggukkan kepala. Saffana pun keluar dari kamar itu dengan Andre yang menutup pintu kamar kembali dengan menghela nafas.

Tiba-tiba sebuah tangan melingkar di pinggang Andre dengan Andre tersenyum yang merasakan wajah bertumpu pada punggungnya dengan sangat lembut.

"Lama sekali dia pergi," terdengar suara keluhan seorang wanita yang sangat manja. Andre mengusap-usap lengan wanita tersebut dan perlahan membalikkan tubuh.

Ternyata wanita itu adalah Tasya yang ternyata sejak tadi berada di dalam kamar dan bersembunyi ketika Saffana masuk.

"Kamu tahu sendiri Tasya. Jika wanita itu terlalu lebay berbicara. Padahal aku sama sekali tidak peduli, mau apapun yang terjadi," ucap Andre dengan memegang dagu Tasya yang memajukan wajah Tasya.

"Jika kamu tidak peduli kepada wanita itu, lalu kenapa kamu menikah dengan dia?" Tanya Tasya dengan wajah cemberut yang terlihat kesal dan cemburu.

"Bukankah aku mengatakan kepada kamu. Jika aku membutuhkan aset keluargaku Saffana. Karena hanya kekayaan dari ayahnya, maka Perusahaan keluargaku akan selamat. Jadi aku harus berkorban untuk semua ini," jawab Andre.

"Tetapi tetap saja, aku sangat cemburu melihat kamu dan dia menikah," ucap Tasya dengan wajah yang terus cemberut.

"Hanya pernikahan. Tetapi malam ini, kamar ini akan menjadi milik kita berdua," ucap Andre dengan tersenyum miring.

Andre juga langsung mencium bibir Tasya membuat Tasya tersenyum. Kecupan itu terlepas dengan tangan Tasya yang di kalungkan di leher Andre dengan dahi mereka saling menempel dan sama-sama tersenyum.

"Jadi malam ini. Kita yang melakukan malam pertama?" tanya Tasya.

"Menurut kamu bagaimana?" tanya Andre kembali dengan tersenyum nakal di wajah itu.

Tasya dan Andre saling melihat bibir mereka dan tidak lama bibir itu saling bertautan dengan ciuman yang romantis dan saling menuntun. Tidak tahu bagaimana hubungan Tasya dan Andre. Tetapi mereka seperti bukan hanya sebatas sahabat tetapi memiliki hubungan yang spesial sampai mengambil kesempatan di malam pernikahan Saffana dan Andre.

Andre yang ternyata menikah dengan Saffana. Karena hanya menginginkan aset dari keluarga Saffana dan tidak peduli dengan Saffana. Malam yang seharusnya menjadi malam untuk Saffana dan Andre menjadi malam untuk Andre dan Tasya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Bivendra

Bivendra

smg cepat terbongkar deh sblm aksa menikah lg dgn yg lain kasihan alisha

2024-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Saffana.
2 Episode 2 Perdebatan.
3 Episode 3 Saffana dan calon suami
4 Episode 4 Pernikahan
5 Episode 5 Tersinggung.
6 Episode 6 Mereka Pasti Ada Sesuatu.
7 Episode 7 Pengkhianatan.
8 Episode 8 Ketahuan Aliyah.
9 Episode 9 Merasa Aneh
10 Episode 10 Perlakuan yang tidak baik.
11 Episode 11 Melihat Nyata Di depan Mata.
12 Episode 12 Minta Cerai.
13 Episode 13 Mertua Gila.
14 Episode 14 Untung Ada Aliyah.
15 Episode 15 Pernikahan Gagal 2 Kali.
16 Episode 16 Alisha yang Bocor.
17 Episode 17 Perceraian Yang Di persulit
18 Episode 18 Harta Gono Gini.
19 Episode 19 Aksa Begitu Penasaran.
20 Episode 20 Mendapat Serangan.
21 Episode 21 Rumah Sakit.
22 Episode 22 Saffana Yang Sadar.
23 Episode 23
24 Episode 24 Permintaan Alisha.
25 Episode 25 Perceraian.
26 Episode 26 Sah Bercerai.
27 Episode 27 Penyelamat.
28 Episode 28 Aksa Harus Tegas.
29 Episode 29 Penjara.
30 Episode 30 Kebersamaan Dengan Anak.
31 Episode 31 Kedatangan Dia.
32 Episode 32 Perasaan Itu Aneh.
33 Episode 33 Sedikit Moment.
34 Episode 34 Aksa dan Saffana.
35 Episode 35 Untung Saja Ada Dia.
36 Episode 36 Minta Maaf.
37 Episode 37 Seperti Tidak Di Anggap.
38 Episode 38 Bentakan.
39 Episode 39 Saffana dan Aksa.
40 Episode 40 Keyakinan Rachel.
41 Episode 41 Permintaan Rachel.
42 Episode 42 Permintaan Irene.
43 Episode 43 Hati Bergejolak.
44 Episode 44 Keputusan.
45 Episode 45 Alisha Tidak Mau
46 Episode 45 Aksa berusaha membujuk Alisha.
47 Episode 47 Irene menjadi Imbas.
48 Episode 48 Kenak sembur Lagi.
49 Episode 49 Pangling.
50 Episode 50 Irene di anggurin.
51 Episode 51 Penegasan Saffana.
52 Episode 52 Saffana dan Aksa
53 Episode 53 Kenak Batu sendiri.
54 Episode 54 Demi Anak.
55 Episode 55 Alisha rewel
56 Episode 56 Tamparan.
57 Episode 57 Saran.
58 Episode 58 Keputusan Yang Tepat.
59 Episode 59 Irene Vs Saffana
60 Episode 60 Ajakan Menikah.
61 Episode 61 Sama-sama Sakit.
62 Episode 62 Setuju.
63 Episode 63 Pengharapan.
64 Episode 64 Sah
65 Episode 65 Masih Sama-sama Canggung.
66 Episode 66 Sudah Halal Tidak ada yang salah.
67 Episode 67 Kedekatan.
68 Episode 68 Kabar Bahagia.
69 Episode 69 Permintaan
70 Episode 70 Operasi
71 Episode 71 Canggung Suami Istri Biasa.
72 Episode 72 Alisha jahil.
73 Episode 73 Rumah Sejarah
74 Episode 74 ungkapan Perasaan.
75 Episode 75 Waktu Bersama.
76 Episode 76. Keluarga Cemara
77 Episode 77 Di Terima dengan baik
78 Episode 78 Panas Semakin Panas.
79 Episode 79 Lagi Bucin
80 Episode 80 Hukuman
81 Episode 80 Maut.
82 Episode 82 Pemakaman.
83 Episode 83 Selesai
84 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Episode 1 Saffana.
2
Episode 2 Perdebatan.
3
Episode 3 Saffana dan calon suami
4
Episode 4 Pernikahan
5
Episode 5 Tersinggung.
6
Episode 6 Mereka Pasti Ada Sesuatu.
7
Episode 7 Pengkhianatan.
8
Episode 8 Ketahuan Aliyah.
9
Episode 9 Merasa Aneh
10
Episode 10 Perlakuan yang tidak baik.
11
Episode 11 Melihat Nyata Di depan Mata.
12
Episode 12 Minta Cerai.
13
Episode 13 Mertua Gila.
14
Episode 14 Untung Ada Aliyah.
15
Episode 15 Pernikahan Gagal 2 Kali.
16
Episode 16 Alisha yang Bocor.
17
Episode 17 Perceraian Yang Di persulit
18
Episode 18 Harta Gono Gini.
19
Episode 19 Aksa Begitu Penasaran.
20
Episode 20 Mendapat Serangan.
21
Episode 21 Rumah Sakit.
22
Episode 22 Saffana Yang Sadar.
23
Episode 23
24
Episode 24 Permintaan Alisha.
25
Episode 25 Perceraian.
26
Episode 26 Sah Bercerai.
27
Episode 27 Penyelamat.
28
Episode 28 Aksa Harus Tegas.
29
Episode 29 Penjara.
30
Episode 30 Kebersamaan Dengan Anak.
31
Episode 31 Kedatangan Dia.
32
Episode 32 Perasaan Itu Aneh.
33
Episode 33 Sedikit Moment.
34
Episode 34 Aksa dan Saffana.
35
Episode 35 Untung Saja Ada Dia.
36
Episode 36 Minta Maaf.
37
Episode 37 Seperti Tidak Di Anggap.
38
Episode 38 Bentakan.
39
Episode 39 Saffana dan Aksa.
40
Episode 40 Keyakinan Rachel.
41
Episode 41 Permintaan Rachel.
42
Episode 42 Permintaan Irene.
43
Episode 43 Hati Bergejolak.
44
Episode 44 Keputusan.
45
Episode 45 Alisha Tidak Mau
46
Episode 45 Aksa berusaha membujuk Alisha.
47
Episode 47 Irene menjadi Imbas.
48
Episode 48 Kenak sembur Lagi.
49
Episode 49 Pangling.
50
Episode 50 Irene di anggurin.
51
Episode 51 Penegasan Saffana.
52
Episode 52 Saffana dan Aksa
53
Episode 53 Kenak Batu sendiri.
54
Episode 54 Demi Anak.
55
Episode 55 Alisha rewel
56
Episode 56 Tamparan.
57
Episode 57 Saran.
58
Episode 58 Keputusan Yang Tepat.
59
Episode 59 Irene Vs Saffana
60
Episode 60 Ajakan Menikah.
61
Episode 61 Sama-sama Sakit.
62
Episode 62 Setuju.
63
Episode 63 Pengharapan.
64
Episode 64 Sah
65
Episode 65 Masih Sama-sama Canggung.
66
Episode 66 Sudah Halal Tidak ada yang salah.
67
Episode 67 Kedekatan.
68
Episode 68 Kabar Bahagia.
69
Episode 69 Permintaan
70
Episode 70 Operasi
71
Episode 71 Canggung Suami Istri Biasa.
72
Episode 72 Alisha jahil.
73
Episode 73 Rumah Sejarah
74
Episode 74 ungkapan Perasaan.
75
Episode 75 Waktu Bersama.
76
Episode 76. Keluarga Cemara
77
Episode 77 Di Terima dengan baik
78
Episode 78 Panas Semakin Panas.
79
Episode 79 Lagi Bucin
80
Episode 80 Hukuman
81
Episode 80 Maut.
82
Episode 82 Pemakaman.
83
Episode 83 Selesai
84
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!