Episode 6 Mereka Pasti Ada Sesuatu.

Saffana dan Andre masih menjalani acara pernikahan itu. Tetapi tiba-tiba Saffana melihat Aksa yang mana Aksa menggendong Alisha dengan satu tangan Aksa di bawah pantat Alisha dan Alisha yang terlihat lemas dengan wajah yang bertumpu pada bahu Aksa. Aksa juga mengusap-usap rambut belakang Alisha.

"Andre aku ke sana sebentar!" ucap Saffana dengan mata yang masih melihat ke arah Aksa.

"Mau ngapain?" tanya Andre.

"Aku merasa ada sesuatu dengan Alisha," jawab Saffana.

"Apaan sih Saffana. Biasa aja. Ini hari pernikahan kita bisa tidak kamu fokus di hari pernikahan kita!" tegas Andre.

"Andre aku mohon kamu mengerti aku!" tegas Saffana yang langsung turun dari pelaminan dan tidak peduli dengan Andre.

"Apa-apaan sih Saffana, bisa-bisanya dia meninggalkanku di pelaminan dan padahal Alisha tidak apa-apa dan dia saja yang lebay," batin Andre yang terlihat kesal.

"Kak Aksa Alisha kenapa?" tanya Saffana yang melihat beras di belakang Aksa melihat wajah Alisha.

"Alisha sepertinya tidak enak badan Saffana," sahut Aliyah.

"Ya ampun Alisha!" Saffana terlihat khawatir memegang tangan Alisha yang terasa hangat

"Makanya Saffana, kamu itu harus pilih-pilih hari pernikahan. Lihat Alisha jadi korban," tegur Rachel.

"Mah sudahlah," sahut Aksa yang pasti malas ribut.

Uhuk-uhuk-uhuk-uhuk.

Alisha yang tiba-tiba batuk-batuk dengan menutup hidungnya.

"Alisha kenapa?" tanya Aksa.

"Tenggorokan Alisha gatal Ayah," ucap Alisha.

"Biar Ibu ambil minum ya sayang!" ucap Saffana.

"Saffana kamu sebaiknya kembali ke pelaminan tidak enak dilihat tamu. Biar aku yang menjaga Alisha," sahut Aksa yang pasti juga tidak harus manja dan memerlukan Saffana. Karena dia sangat menghargai pernikahan Saffana.

"Ya sudah biar Aliyah yang ambil minum dan obat," ucap Aliyah yang langsung mengambil alih.

"Ya sudah sana buruan kamu!" sahut Rachel. Aliyah langsung pergi.

********

Aliyah yang mengambil obat dan juga botol minum untuk Alisha. Aliyah yang berjalan untuk kembali ke gedung pernikahan.

"Bisa-bisanya Alisha sakit di acara pernikahan ibunya. Mungkin saja Alisha sebenarnya tidak ingin ibunya menikah. Tetapi, untuk anak seperti dia mana mengerti protes dan dia juga tidak tahu apa-apa," gerutu Aliyah yang terus berjalan.

Namun, tiba-tiba langkah Aliyah terhenti yang melihat sesuatu di balik tembok, seperti ada gerak-gerik seseorang. Aliyah yang ada merasa ada sesuatu langsung melihat arah yang membuat dia penasaran.

Mata Aliyah melotot dengan menunjukkan ekspresi kaget dengan nafas yang mendadak berhenti saat melihat apa yang ada di depannya sekitar 10 meter dari tempat dia berdiri.

"Andre..." lirih Aliyah yang tidak percaya melihat Andre berpelukan dengan seorang wanita.

"Apa-apaan ini!" batin Aliyah yang tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Siapa wanita itu?" Aliyah benar-benar penuh tanya yang masih tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya.

Aliyah melangkah yang ingin menghampiri Andre. Namun tidak jadi saat ada keraguan bagi dia.

"Alisha harus minum obat!" Aliyah mau tidak mau harus mengurungkan niat itu untuk menghampiri Andre dan mengetahui siapa wanita itu. Aliyah yang langsung pergi tanpa mengetahui apa-apa.

************

Alisha yang sekarang sudah di dudukkan di kursi dan Saffana masih ada di sana.

"Maaf aku lama!" Aliyah langsung memberikan obat itu pada Saffana.

"Kamu jalannya seperti bebek," gumam Rachel dengan geleng-geleng.

"Iya maaf," sahut Aliyah.

"Aliyah sayang kamu minum obat dulu ya," Saffana yang langsung memberikan obat untuk meredakan panas Alisha.

"Saffana, biar kami yang menjaga Alisha. Kamu kembali ke pelaminan. Suami kamu sejak tadi di sana," ucap Adam melihat ke arah pelaminan dan juga Saffana melihat hal itu.

Aliyah yang tadi baru saja melihat Andre berpelukan dengan seorang wanita juga melihat ke arah ke pelaminan.

"Wanita itu!" batin Aliyah yang melihat wanita yang dipeluk Andre tadi sudah berdiri di depan Andre dengan mereka yang tampak berbincang dan tersenyum.

"Siapa perempuan itu ?" tanya Aliyah yang penasaran.

"Pertanyaan apa itu Aliyah. Dia tamu lah. Masa iya semua tamu harus diketahui Saffana," Rachel yang menjawab.

"Dia Tasya sahabat mas Andre," jawab Saffana.

"Ohhhhh. Sahabat!" sahut Aliyah dengan tersenyum yang geleng-geleng kepala.

"Ya sudah Saffana balik dulu. Kak Aksa titip Alisha!" ucap Saffana. Aksa mengangguk.

"Sahabat seperti itu. Apa iya harus berpelukan di tempat sepi dan jika memang sahabat yang ingin mengucapkan selamat. Kenapa tidak berpelukan di depan umum saja," batin Aliyah yang merasa ada sesuatu yang merasa ada sesuatu yang tidak beres.

***********

Setelah acara pernikahan selesai. Aksa dan keluarganya kembali pulang dan tanpa Alisha. Seharunya Alisha memang akan menginap di rumah Aksa mengingat Saffana yang sudah menikah dan pasti tidak ingin mengganggu malam pernikahan Saffana dan Andre. Tetapi, karena Alisha sakit membuat Saffana memilih untuk menjaga Alisha.

Andre juga mengizinkan hal tersebut. Karena memang Saffana tidak akan pernah tenang jika Alisha sakit tanpa ada dia di sisi Alisha.

"Mama dari suami Saffana benar-benar sangat menjengkelkan. Padahal Mama hanya bicara baik-baik saja dan tidak ada maksud menyinggung apa-apa. Tetapi, dia langsung bicara seperti itu yang sangat tidak menyukai keluarga kita," oceh Rachel.

"Itu berarti kamu lain kali harus menjaga kata-kata kamu dan sesuaikan dengan tempat dan siapa orangnya. Mungkin keluarga mereka tipe orang yang mudah tersinggung," sahut Adam.

"Papa benar. Yang akan mendapatkan dampak dari semua ini bisa Saffana. Alisha juga bisa terganggu," tambah Aksa.

"Tapi Mama melihat sepertinya orang tua Andre tidak baik. Mama bisa melihat aura yang tidak sehat di wajah wanita itu," kesal Rachel.

"Sudahlah Rachel jangan terus mengurus mereka," sahut Adam.

"Kasihan Saffana, jika sampai benar-benar pernikahan yang dijalani tidak sehat. Aku juga bisa melihat bagaimana orang tua dari Andre yang terlihat sangat jutek dan sangat tidak menyukai kami. Belum lagi Andre yang diam-diam berpelukan dengan seorang wanita Saffana adalah sahabat," batin Aliyah yang sejak tadi memikirkan hal itu terus-menerus.

*********

Saffana yang berada di salah satu kamar Hotel dengan Alisha yang tertidur di tengah Ranjang. Saffana yang memakai dress panjang sampai mata kaki dengan lengan panjang yang mengusap-ngusap pucuk kepala Alisha yang terlihat tidak tenang tidur

Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt.

Ponsel Saffana berdering yang membuat Saffana langsung mengangkat panggilan itu.

"Hallo kak Aksa!" sapa Saffana.

"Saffana bagaimana Alisha?" tanya Aksa.

"Alisha sudah istirahat kak," jawab Saffana.

"Saffana kamu yakin tidak apa-apa. Jika Alisha akan bersama kamu malam ini. Aku bisa menjaga Alisha Saffana," ucap Aksa.

"Tidak apa-apa kak Aksa. Saffana tidak akan pernah tenang jika Alisha tidak di depan Saffana," jawab Saffana.

"Bagaimana dengan suami kamu?" tanya Aksa yang pasti memang tidak enak.

"Saffana sudah meminta izin kepada mas Andre dan mas Andre tidak masalah sama sekali," jawab Saffana.

"Baiklah kalau begitu. Aku titip Alisha. Aliyah juga dalam perjalanan dia mengantarkan obat-obatan untuk Alisha," sahut Aksa.

"Makasih kak Aksa, maaf sudah merepotkan," ucap Saffana.

"Tidak apa-apa. Aku titip Alisha. Assalamualaikum!" Aksa mengakhiri panggilan telpon tersebut.

"Walaikum salam," sahut Alisha yang langsung mematikan telepon tersebut. Saffana yang kembali meletakkan ponselnya di nakas dan kembali melihat Alisha.

"Maafkan Ibu sayang, beberapa hari ini Ibu tidak fokus menjaga kamu," ucap Saffana yang merasa bersalah karena memang belakangan ini dia sangat sibuk dengan rencana pernikahan yang dia sendiri yang mengurus sampai hari ini selesai.

Bersambung

Terpopuler

Comments

eneng eneng

eneng eneng

sikap safana juga egois, tidak mau mendengar kan nasehat sahabat nya akhirnya salah pilih pasangan 🥺

2024-06-27

0

Kasih Bonda

Kasih Bonda

next Thor semangat

2024-06-27

0

Bivendra

Bivendra

andre selingkuh sm tasya saffana mw aja d bodoh2in demi harta klrg saffana aja tuh

2024-06-27

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Saffana.
2 Episode 2 Perdebatan.
3 Episode 3 Saffana dan calon suami
4 Episode 4 Pernikahan
5 Episode 5 Tersinggung.
6 Episode 6 Mereka Pasti Ada Sesuatu.
7 Episode 7 Pengkhianatan.
8 Episode 8 Ketahuan Aliyah.
9 Episode 9 Merasa Aneh
10 Episode 10 Perlakuan yang tidak baik.
11 Episode 11 Melihat Nyata Di depan Mata.
12 Episode 12 Minta Cerai.
13 Episode 13 Mertua Gila.
14 Episode 14 Untung Ada Aliyah.
15 Episode 15 Pernikahan Gagal 2 Kali.
16 Episode 16 Alisha yang Bocor.
17 Episode 17 Perceraian Yang Di persulit
18 Episode 18 Harta Gono Gini.
19 Episode 19 Aksa Begitu Penasaran.
20 Episode 20 Mendapat Serangan.
21 Episode 21 Rumah Sakit.
22 Episode 22 Saffana Yang Sadar.
23 Episode 23
24 Episode 24 Permintaan Alisha.
25 Episode 25 Perceraian.
26 Episode 26 Sah Bercerai.
27 Episode 27 Penyelamat.
28 Episode 28 Aksa Harus Tegas.
29 Episode 29 Penjara.
30 Episode 30 Kebersamaan Dengan Anak.
31 Episode 31 Kedatangan Dia.
32 Episode 32 Perasaan Itu Aneh.
33 Episode 33 Sedikit Moment.
34 Episode 34 Aksa dan Saffana.
35 Episode 35 Untung Saja Ada Dia.
36 Episode 36 Minta Maaf.
37 Episode 37 Seperti Tidak Di Anggap.
38 Episode 38 Bentakan.
39 Episode 39 Saffana dan Aksa.
40 Episode 40 Keyakinan Rachel.
41 Episode 41 Permintaan Rachel.
42 Episode 42 Permintaan Irene.
43 Episode 43 Hati Bergejolak.
44 Episode 44 Keputusan.
45 Episode 45 Alisha Tidak Mau
46 Episode 45 Aksa berusaha membujuk Alisha.
47 Episode 47 Irene menjadi Imbas.
48 Episode 48 Kenak sembur Lagi.
49 Episode 49 Pangling.
50 Episode 50 Irene di anggurin.
51 Episode 51 Penegasan Saffana.
52 Episode 52 Saffana dan Aksa
53 Episode 53 Kenak Batu sendiri.
54 Episode 54 Demi Anak.
55 Episode 55 Alisha rewel
56 Episode 56 Tamparan.
57 Episode 57 Saran.
58 Episode 58 Keputusan Yang Tepat.
59 Episode 59 Irene Vs Saffana
60 Episode 60 Ajakan Menikah.
61 Episode 61 Sama-sama Sakit.
62 Episode 62 Setuju.
63 Episode 63 Pengharapan.
64 Episode 64 Sah
65 Episode 65 Masih Sama-sama Canggung.
66 Episode 66 Sudah Halal Tidak ada yang salah.
67 Episode 67 Kedekatan.
68 Episode 68 Kabar Bahagia.
69 Episode 69 Permintaan
70 Episode 70 Operasi
71 Episode 71 Canggung Suami Istri Biasa.
72 Episode 72 Alisha jahil.
73 Episode 73 Rumah Sejarah
74 Episode 74 ungkapan Perasaan.
75 Episode 75 Waktu Bersama.
76 Episode 76. Keluarga Cemara
77 Episode 77 Di Terima dengan baik
78 Episode 78 Panas Semakin Panas.
79 Episode 79 Lagi Bucin
80 Episode 80 Hukuman
81 Episode 80 Maut.
82 Episode 82 Pemakaman.
83 Episode 83 Selesai
84 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Episode 1 Saffana.
2
Episode 2 Perdebatan.
3
Episode 3 Saffana dan calon suami
4
Episode 4 Pernikahan
5
Episode 5 Tersinggung.
6
Episode 6 Mereka Pasti Ada Sesuatu.
7
Episode 7 Pengkhianatan.
8
Episode 8 Ketahuan Aliyah.
9
Episode 9 Merasa Aneh
10
Episode 10 Perlakuan yang tidak baik.
11
Episode 11 Melihat Nyata Di depan Mata.
12
Episode 12 Minta Cerai.
13
Episode 13 Mertua Gila.
14
Episode 14 Untung Ada Aliyah.
15
Episode 15 Pernikahan Gagal 2 Kali.
16
Episode 16 Alisha yang Bocor.
17
Episode 17 Perceraian Yang Di persulit
18
Episode 18 Harta Gono Gini.
19
Episode 19 Aksa Begitu Penasaran.
20
Episode 20 Mendapat Serangan.
21
Episode 21 Rumah Sakit.
22
Episode 22 Saffana Yang Sadar.
23
Episode 23
24
Episode 24 Permintaan Alisha.
25
Episode 25 Perceraian.
26
Episode 26 Sah Bercerai.
27
Episode 27 Penyelamat.
28
Episode 28 Aksa Harus Tegas.
29
Episode 29 Penjara.
30
Episode 30 Kebersamaan Dengan Anak.
31
Episode 31 Kedatangan Dia.
32
Episode 32 Perasaan Itu Aneh.
33
Episode 33 Sedikit Moment.
34
Episode 34 Aksa dan Saffana.
35
Episode 35 Untung Saja Ada Dia.
36
Episode 36 Minta Maaf.
37
Episode 37 Seperti Tidak Di Anggap.
38
Episode 38 Bentakan.
39
Episode 39 Saffana dan Aksa.
40
Episode 40 Keyakinan Rachel.
41
Episode 41 Permintaan Rachel.
42
Episode 42 Permintaan Irene.
43
Episode 43 Hati Bergejolak.
44
Episode 44 Keputusan.
45
Episode 45 Alisha Tidak Mau
46
Episode 45 Aksa berusaha membujuk Alisha.
47
Episode 47 Irene menjadi Imbas.
48
Episode 48 Kenak sembur Lagi.
49
Episode 49 Pangling.
50
Episode 50 Irene di anggurin.
51
Episode 51 Penegasan Saffana.
52
Episode 52 Saffana dan Aksa
53
Episode 53 Kenak Batu sendiri.
54
Episode 54 Demi Anak.
55
Episode 55 Alisha rewel
56
Episode 56 Tamparan.
57
Episode 57 Saran.
58
Episode 58 Keputusan Yang Tepat.
59
Episode 59 Irene Vs Saffana
60
Episode 60 Ajakan Menikah.
61
Episode 61 Sama-sama Sakit.
62
Episode 62 Setuju.
63
Episode 63 Pengharapan.
64
Episode 64 Sah
65
Episode 65 Masih Sama-sama Canggung.
66
Episode 66 Sudah Halal Tidak ada yang salah.
67
Episode 67 Kedekatan.
68
Episode 68 Kabar Bahagia.
69
Episode 69 Permintaan
70
Episode 70 Operasi
71
Episode 71 Canggung Suami Istri Biasa.
72
Episode 72 Alisha jahil.
73
Episode 73 Rumah Sejarah
74
Episode 74 ungkapan Perasaan.
75
Episode 75 Waktu Bersama.
76
Episode 76. Keluarga Cemara
77
Episode 77 Di Terima dengan baik
78
Episode 78 Panas Semakin Panas.
79
Episode 79 Lagi Bucin
80
Episode 80 Hukuman
81
Episode 80 Maut.
82
Episode 82 Pemakaman.
83
Episode 83 Selesai
84
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!