Saffana dan Andre masih menjalani acara pernikahan itu. Tetapi tiba-tiba Saffana melihat Aksa yang mana Aksa menggendong Alisha dengan satu tangan Aksa di bawah pantat Alisha dan Alisha yang terlihat lemas dengan wajah yang bertumpu pada bahu Aksa. Aksa juga mengusap-usap rambut belakang Alisha.
"Andre aku ke sana sebentar!" ucap Saffana dengan mata yang masih melihat ke arah Aksa.
"Mau ngapain?" tanya Andre.
"Aku merasa ada sesuatu dengan Alisha," jawab Saffana.
"Apaan sih Saffana. Biasa aja. Ini hari pernikahan kita bisa tidak kamu fokus di hari pernikahan kita!" tegas Andre.
"Andre aku mohon kamu mengerti aku!" tegas Saffana yang langsung turun dari pelaminan dan tidak peduli dengan Andre.
"Apa-apaan sih Saffana, bisa-bisanya dia meninggalkanku di pelaminan dan padahal Alisha tidak apa-apa dan dia saja yang lebay," batin Andre yang terlihat kesal.
"Kak Aksa Alisha kenapa?" tanya Saffana yang melihat beras di belakang Aksa melihat wajah Alisha.
"Alisha sepertinya tidak enak badan Saffana," sahut Aliyah.
"Ya ampun Alisha!" Saffana terlihat khawatir memegang tangan Alisha yang terasa hangat
"Makanya Saffana, kamu itu harus pilih-pilih hari pernikahan. Lihat Alisha jadi korban," tegur Rachel.
"Mah sudahlah," sahut Aksa yang pasti malas ribut.
Uhuk-uhuk-uhuk-uhuk.
Alisha yang tiba-tiba batuk-batuk dengan menutup hidungnya.
"Alisha kenapa?" tanya Aksa.
"Tenggorokan Alisha gatal Ayah," ucap Alisha.
"Biar Ibu ambil minum ya sayang!" ucap Saffana.
"Saffana kamu sebaiknya kembali ke pelaminan tidak enak dilihat tamu. Biar aku yang menjaga Alisha," sahut Aksa yang pasti juga tidak harus manja dan memerlukan Saffana. Karena dia sangat menghargai pernikahan Saffana.
"Ya sudah biar Aliyah yang ambil minum dan obat," ucap Aliyah yang langsung mengambil alih.
"Ya sudah sana buruan kamu!" sahut Rachel. Aliyah langsung pergi.
********
Aliyah yang mengambil obat dan juga botol minum untuk Alisha. Aliyah yang berjalan untuk kembali ke gedung pernikahan.
"Bisa-bisanya Alisha sakit di acara pernikahan ibunya. Mungkin saja Alisha sebenarnya tidak ingin ibunya menikah. Tetapi, untuk anak seperti dia mana mengerti protes dan dia juga tidak tahu apa-apa," gerutu Aliyah yang terus berjalan.
Namun, tiba-tiba langkah Aliyah terhenti yang melihat sesuatu di balik tembok, seperti ada gerak-gerik seseorang. Aliyah yang ada merasa ada sesuatu langsung melihat arah yang membuat dia penasaran.
Mata Aliyah melotot dengan menunjukkan ekspresi kaget dengan nafas yang mendadak berhenti saat melihat apa yang ada di depannya sekitar 10 meter dari tempat dia berdiri.
"Andre..." lirih Aliyah yang tidak percaya melihat Andre berpelukan dengan seorang wanita.
"Apa-apaan ini!" batin Aliyah yang tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Siapa wanita itu?" Aliyah benar-benar penuh tanya yang masih tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya.
Aliyah melangkah yang ingin menghampiri Andre. Namun tidak jadi saat ada keraguan bagi dia.
"Alisha harus minum obat!" Aliyah mau tidak mau harus mengurungkan niat itu untuk menghampiri Andre dan mengetahui siapa wanita itu. Aliyah yang langsung pergi tanpa mengetahui apa-apa.
************
Alisha yang sekarang sudah di dudukkan di kursi dan Saffana masih ada di sana.
"Maaf aku lama!" Aliyah langsung memberikan obat itu pada Saffana.
"Kamu jalannya seperti bebek," gumam Rachel dengan geleng-geleng.
"Iya maaf," sahut Aliyah.
"Aliyah sayang kamu minum obat dulu ya," Saffana yang langsung memberikan obat untuk meredakan panas Alisha.
"Saffana, biar kami yang menjaga Alisha. Kamu kembali ke pelaminan. Suami kamu sejak tadi di sana," ucap Adam melihat ke arah pelaminan dan juga Saffana melihat hal itu.
Aliyah yang tadi baru saja melihat Andre berpelukan dengan seorang wanita juga melihat ke arah ke pelaminan.
"Wanita itu!" batin Aliyah yang melihat wanita yang dipeluk Andre tadi sudah berdiri di depan Andre dengan mereka yang tampak berbincang dan tersenyum.
"Siapa perempuan itu ?" tanya Aliyah yang penasaran.
"Pertanyaan apa itu Aliyah. Dia tamu lah. Masa iya semua tamu harus diketahui Saffana," Rachel yang menjawab.
"Dia Tasya sahabat mas Andre," jawab Saffana.
"Ohhhhh. Sahabat!" sahut Aliyah dengan tersenyum yang geleng-geleng kepala.
"Ya sudah Saffana balik dulu. Kak Aksa titip Alisha!" ucap Saffana. Aksa mengangguk.
"Sahabat seperti itu. Apa iya harus berpelukan di tempat sepi dan jika memang sahabat yang ingin mengucapkan selamat. Kenapa tidak berpelukan di depan umum saja," batin Aliyah yang merasa ada sesuatu yang merasa ada sesuatu yang tidak beres.
***********
Setelah acara pernikahan selesai. Aksa dan keluarganya kembali pulang dan tanpa Alisha. Seharunya Alisha memang akan menginap di rumah Aksa mengingat Saffana yang sudah menikah dan pasti tidak ingin mengganggu malam pernikahan Saffana dan Andre. Tetapi, karena Alisha sakit membuat Saffana memilih untuk menjaga Alisha.
Andre juga mengizinkan hal tersebut. Karena memang Saffana tidak akan pernah tenang jika Alisha sakit tanpa ada dia di sisi Alisha.
"Mama dari suami Saffana benar-benar sangat menjengkelkan. Padahal Mama hanya bicara baik-baik saja dan tidak ada maksud menyinggung apa-apa. Tetapi, dia langsung bicara seperti itu yang sangat tidak menyukai keluarga kita," oceh Rachel.
"Itu berarti kamu lain kali harus menjaga kata-kata kamu dan sesuaikan dengan tempat dan siapa orangnya. Mungkin keluarga mereka tipe orang yang mudah tersinggung," sahut Adam.
"Papa benar. Yang akan mendapatkan dampak dari semua ini bisa Saffana. Alisha juga bisa terganggu," tambah Aksa.
"Tapi Mama melihat sepertinya orang tua Andre tidak baik. Mama bisa melihat aura yang tidak sehat di wajah wanita itu," kesal Rachel.
"Sudahlah Rachel jangan terus mengurus mereka," sahut Adam.
"Kasihan Saffana, jika sampai benar-benar pernikahan yang dijalani tidak sehat. Aku juga bisa melihat bagaimana orang tua dari Andre yang terlihat sangat jutek dan sangat tidak menyukai kami. Belum lagi Andre yang diam-diam berpelukan dengan seorang wanita Saffana adalah sahabat," batin Aliyah yang sejak tadi memikirkan hal itu terus-menerus.
*********
Saffana yang berada di salah satu kamar Hotel dengan Alisha yang tertidur di tengah Ranjang. Saffana yang memakai dress panjang sampai mata kaki dengan lengan panjang yang mengusap-ngusap pucuk kepala Alisha yang terlihat tidak tenang tidur
Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt.
Ponsel Saffana berdering yang membuat Saffana langsung mengangkat panggilan itu.
"Hallo kak Aksa!" sapa Saffana.
"Saffana bagaimana Alisha?" tanya Aksa.
"Alisha sudah istirahat kak," jawab Saffana.
"Saffana kamu yakin tidak apa-apa. Jika Alisha akan bersama kamu malam ini. Aku bisa menjaga Alisha Saffana," ucap Aksa.
"Tidak apa-apa kak Aksa. Saffana tidak akan pernah tenang jika Alisha tidak di depan Saffana," jawab Saffana.
"Bagaimana dengan suami kamu?" tanya Aksa yang pasti memang tidak enak.
"Saffana sudah meminta izin kepada mas Andre dan mas Andre tidak masalah sama sekali," jawab Saffana.
"Baiklah kalau begitu. Aku titip Alisha. Aliyah juga dalam perjalanan dia mengantarkan obat-obatan untuk Alisha," sahut Aksa.
"Makasih kak Aksa, maaf sudah merepotkan," ucap Saffana.
"Tidak apa-apa. Aku titip Alisha. Assalamualaikum!" Aksa mengakhiri panggilan telpon tersebut.
"Walaikum salam," sahut Alisha yang langsung mematikan telepon tersebut. Saffana yang kembali meletakkan ponselnya di nakas dan kembali melihat Alisha.
"Maafkan Ibu sayang, beberapa hari ini Ibu tidak fokus menjaga kamu," ucap Saffana yang merasa bersalah karena memang belakangan ini dia sangat sibuk dengan rencana pernikahan yang dia sendiri yang mengurus sampai hari ini selesai.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
eneng eneng
sikap safana juga egois, tidak mau mendengar kan nasehat sahabat nya akhirnya salah pilih pasangan 🥺
2024-06-27
0
Kasih Bonda
next Thor semangat
2024-06-27
0
Bivendra
andre selingkuh sm tasya saffana mw aja d bodoh2in demi harta klrg saffana aja tuh
2024-06-27
2