" Maaf ini bukan lamaran , untuk saat ini , cincin ini pertanda saya mengikat kamu. Agar kamu yakin , saya bisa bertanggung jawab atas kamu dan anak saya. " ucap Raka kembali menarik tubuh mungilnya , dan memeluknya. Kemudian Raka memberikan tepukan lembut pada bahu Eva.
Dalam isak tangisnya , Eva masih tidak yakin untuk yang baru dilakukan Raka terhadap dirinya. Mengapa semua diluar dari pemikirannya. Yang sebelumnya Eva tauh Raka menolak keras pada kehamilannya. Entah apa yang merasukinya , Hingga dia merubah pola pikirnya.
" Pak Raka yakin mau menikahi saya? " Eva bertanyak dengan suara tangisannya.
" Harus yakin , kalau tidak yakin saya akan terus bersalah di sisa hidup saya." Ucapnya dengan senyum kecilnya. " Saya yang tidak yakin dengan kamu terhadap saya. Karena kehamilan kamu , kamu terpaksa menikah dengan saya. Pria asing bagi kamu , dan saya bukanlah Pria yang harusnya kamu pilih untuk menjadi pendampinh hidup kamu. Dan juga bukan Pria yang kamu cintai. " ucapnya perlahan tapi tegas.
Eva hanya terdiam tidak menjawab Raka. Ya benar saja yang dibilang Raka. Harusnya di usia Eva yang masih sangat muda , bukankah dia masih bisa mencari pendamping hidupnya yang sepadan dengan dia? Yang mencintai dia dengan setulus hati. Yang dipilihnya sesuai kemauannya sendiri. Tapi karena kehamilannya , dia Terpaksa menerima kenyataan pahit , menikah dengan atasannya. Tidak dengan cinta , tapi dengan kesalahan yang sangat Fatal.
" Baiklah , saya antar kamu kekamar. Sudah larut malam , tidak baik untuk kesehatan seorang Ibu Hamil. " ucap Raka menarik tangan Eva.
Mereka berdua menaiki anak tangga , dan tiba dikamar Raka , Eva merasakan kehangatan. Tampak dari Interior kamar Raka , sebenarnya Raka bisa dikatakan Pria yang berjiwa tenang jika didekatnya. Bisa dilihat dark Perpaduan cat cokelat dengan Putih , membuat suasana , pikiran menjadi tenang saat menginjakkan kaki dikamar Raka.
" Kamu tidur disini , saya akan tidur dikamar depan." Ucap Raka , mengambil bantal dan selimut dari lemari kamarnya.
Eva yang duduk dipinggir Ranjang , menatap pada Raka. Pria tampan itu , sebenarnya mempunyai sisi baik. Yang tidak diketahui orang-orang jika tidak mengenalnya dari dekat. Tapi rasanya aneh , malam ini mereka hanya berdua , tanpa ada pekerja seperti dikediaman Raka.
" Kenapa bingung? Tidurlah , saya tidak akan mengganggu kamu. Jika butuh sesuatu , panggil saja saya. Kamar tamu tepat didepan kamar ini." ucap Raka lagi.
" Baik , Pak." Jawab Eva yang merasa salah tingkah.
Raka tersenyum kecil , kemudian dia berbalik untuk keluar dari kamarnya sendiri. Mengalah pada calon Istri. Baru berjalan dua langkah , Eva memanggil Raka.
" Pak!" Ucap Eva.
Langsung berbalik. " Ya? Ada apa?" Tanyak Raka.
Menatap ke Raka " Terimakasih untuk hari ini." Jawab Eva malu-malu.
Raka kecewa " Ohh.. itu. Tidak usah sungkan , saya kirain kamu mau minta ditemani sama saya untuk tidur bersama." ucap Raka to The Point.
Eva yang mendengarnya hanya menatap ke Raka , tidak menjawab. Ya karena dia bingung , mau menjawab apa pada Raka.
" Ya sudah , saya keluar. " ucap Raka kembali berjalan keluar dan masuk ke kamar tamu.
Eva akhirnya merebahkan tubuhnya yang sudah lelah. Ditatapnya cincin yang diberikan Raka pada Eva. Akankah pernikahan ini indah? Entahlah , Eva tidak mau memikirkannya terlalu jauh. Biarlah berjalan seperti kemauan sang Ilahi , Eva hanya menjalankannya. Yang terpenting anaknya kelak saat lahir , memiliki orang tua yang sempurna. Itu saja membuat Eva sudah bahagia.
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Bangun pagi -pagi seperti biasanya , Eva terbangun dari tidur singkatnya. Keluar dari kamar dengan berjalan pelan , agar tidak menimbulkan suara. Karena kamar Raka masih tertutup rapat. Dia sangat yakin Raka belum bangun , Eva berinisiatif untuk memasak sarapan Raka. Agar sebelum dia berangkat ke kantor bisa menikmati sarapan paginya.
Pikirnya tidak ada siapa-siapa di Apartemennya. Setidaknya bermanfaat sikitlah , untuk Pria yang sudah mau bertanggung jawab pada dirinya.
Sesampainya di ruang Dapur , Eva membuka Lemari ES Raka. Syukurnya ada macam-macam sayur , yang sepertinya baru di isi. Ada Ayam masih dalam bungkusan. Langsung Eva berpikir , Untuk memasak masakan sederhana Ayam Goreng dan Tumisan Sayur.
Eva mulai berkutat pada bahan makanan , dan mengolahnya. Sangkin seriusnya , suara langkahan Raka , yang turun dari atas tidak didengar oleh Eva. Raka yang baru saja turun , menatap pada tubuh mungil Eva yang lagi asik memasak itu , langsung membayangkan Istrinya kelak akan selalu meramaikan Dapur.
Suatu bayangan yang sebelumnya tidak pernah terlintas dipikiran Raka. Karena selama ini Raka tidak pernah serius sama satu wanita. Bakalan Eva yang mampu menembus benteng pertahanan Raka. Urusan cinta atau tidaknya , Raka sendiri belum tauh.
Menuruni anak tangga , berjalan melewati ruangan tamu dan melangkah perlahan hingga tiba didapur. Menghampiri Eva , memeluknya dari belakang. Terasa nyaman mungkin bagi Raka , memeluk Wanita polos dan tangguh itu.
Eva yang merasakan ada tangan melingkar dari arah belakang , menjadi kaget. Kenapa juga datang-datang , tidak bersuara sedikit pun. Kayak hantu yang berjalan , tanpa kaki. Hembusan nafas Raka , terasa menyapu kulit pada leher Eva.
kenapa tuan muda Atmadja ini? tiba-tiba turun seenaknya saja meluk-meluk. Manja sekali dia.
" Pak Raka!" ucap Eva menghentikan aksi masaknya.
" Hemmm!" Jawab Raka malas , masih dalam memeluk tubuh mungil Eva.
" Pak Raka sudah sadar kan? Bukan sedang bermimpi sambil jalan? " Tanyak Eva Lagi.
Raka tersenyum kecil. " Tidak , saya sudah sadar. " ucap Raka.
" jadi kenapa datang-datang melukin saya? Gak lihat apa saya sedang masak?" Tanyak si Eva sedikit canggung. Tangan Raka yang memeluk Eva , mendarat dibagian Perutnya. Mengelus lembut Perut Eva.
" Saya ingin memeluk Ibu dan anak saya , menyapa kalian berdua. Apa itu salah? " ucap Raka sambil melepaskan pelukannya.
Eva mendengarnya salah tingkah , dan berbalik melihat Raka yang berjalan menuju meja makan.
" Ya salah , kan kita belum menikah. " Jawabnya sedikit tenang.
Raka kembali tersenyum kecil. " Kamu itu calon Istri saya. Bakalan jadi Istri dari Anak tunggal Atmadja Group. " sambil menuangkan Teh hangat yang sudah disediakan Eva untuknya.
Eva mendengarkan saja , tidak mau menjawab. Dia melanjutkan acara memasaknya yang tinggal sedikit lagi selesai.
" kenapa kamu memasak? " Tanyak Raka , yang sebenarnya sangat senang , ada wanita yang merusuh dan membuat dapurnya berantakan.
" Agh... saya lihat ada sayuran dilemari Es Pak Raka, dan saya juga lihat disini tidak ada yang bantu Pak Raka seperti Buk Her. Jadi saya berinisiatif , untuk memasak. Sebelum saya pulang ke kos an saya Pak." sambil berjalan membawakan menu makanan yang sudah dimasaknya ke meja makan.
Raka mengernyitkan alisnya. " Siapa yang mengijinkan kamu pulang? " Tanyak Raka.
Eva kembali mengambil nasi , piring , menu terakhir yang dimasaknya. Sementara Raka yang sedang duduk , melihat Eva bolak balik hanya bisa menatap Eva.
" Kenapa tidak menjawab pertanyaan saya?" Tanyak Raka lagi.
Eva berdiri disisi meja menghadap Raka.
" Sudah selesai. Hanya ini yang bisa saya sajikan untuk Pak Raka. Makanlah Pak sebelum berangkat bekerja. Untuk pertanyaan Pak Raka , Bukankah Saya juga tidak punya alasan untuk disini , untuk berlama-lama tinggal disini? " Tanyak Eva dengan senyum tipis dari bibirnya.
Lalu Raka berdiri , menarik tubuh Eva agar duduk dimeja makan yang berhadapan dengan Raka.
Raka juga duduk kembali diposisinya , dengan wajah seriusnya dia berkata pada Eva.
" Eva , apa kata-kata saya semalam tidak cukup untuk kamu pahami? apa cuma kamu anggap angin lewat? Bukankah sudah sangat jelas yang saya katakan? Mulai kamu memakai cincin dari saya semalam, itu sebagai pengikat. kamu sudah menjadi bagian dari hidup saya. Jadi kamu tidak diijinkan untuk kembali ke kosan kamu. Tinggal dengan saya disini!" ucap Raka , lalu menyendokkan nasi serta menu lainnya ke piringnya.
Pikiran Eva menjadi tidak karuan. Harus memangnya dia tinggal di Apartemennya , sebelum dia menikah dengan Raka. Apa kata orang jika orang tauh dia satu atap dengan atasannya tanpa ikatan suami istri. Apa lagi Eva tauh Raka juga sudah memeliki kekasih. Bagaimana jika semuanya ketahuan. Itu sulit untuk dibayangkan.
" Pak Raka. " panggilnya , membuat Raka berhenti mengunyah makanannya.
" Ada apa? "
" Pak Raka jangan berlebihan , kita juga belum sah. Kenapa juga saya harus tinggal dengan pak Raka. " ucapnya tanpa memperhatikan tatapan Raka.
Bukanya menjawab , Raka menyendokan nasi kepiring Eva.
" Masakan kamu sangat enak , pas dilidah saya. "
Eva yang mendengar pujian Raka , merasa senang dihatinya. Karena tidak sia-sia , masakannya yang sederhana mampu membuat Lidah Tuan muda Atmadja itu berselera untuk memakan masakannya.
" Sebenarnya , tiap hari itu disini ada yang mengantarkan masakan untuk saya sarapan pagi, dan juga untuk bersih-bersih disini, kamu kedepannya tidak usah repot-repot." ucap Raka lagi.
" Tapi saya tidak mau mengecewakan kamu atas kerja keras kamu. Yang sudah bangun pagi untuk mempersiapkan ini semua. Terimakasih." ucapnya ke Eva.
Eva menatapnya kaget , matanya melotot seakan mau keluar. Bisa juga seorang Presdir yang dingin itu mengucapkan Terimakasih.
Raka menangkap tatapan Ekstrim Eva.
" Kenapa dengan kamu , buruan makan. Saya sebentar lagi mau berangkat kerja. Ingat , selama saya dikantor , kamu tetap disini. Jangan kemana-kemana. Kamu paham? " ucap Raka yang juga salah tingkah , usai mengucapkan Terimakasih ke Eva atas kerja kerasnya. Jarang dia bisa berkata seperti itu.
Mencoba untuk menelan makanannya.
" Pak... saya tidak mungkin disini. Lain hal , jika saya sudah menjadi Istri Pak Raka." mencoba menjelaskan kembali.
" Sudah jangan membantah , semua barang kamu sebentar lagi akan datang. " ucap Raka sambil berdiri untuk beranjak keatas.
" Ngahhhh.... barang saya?" seru Eva kearah Raka yang sudah berada ditangga.
Raka tidak menjawab. Hilang dari pandangan Eva , masuk kedalam kamarnya yang ditiduri Eva semalam.
_______ BERSAMBUNG ________
UNTUK PARA PEMBACA YANG BAIK HATI , YANG TIDAK SOMBONG DAN RAJIN MENABUNG 😁MOHON JANGAN LUPA UNTUK LOVE , LIKE , DAN KOMENTARNYA YA. SAYA TETAP BACA KOMEN KALIAN. SEKALI LAGI SAYA MINTA MAAF TIDAK BISA UP CEPAT-CEPAT , KARENA SAYA IBU RUMAH TANGGA YANG PUNYA BALITA 😍 JADI MOHON DIMAKLUMI YA. OYA JANGAN LUPA DONG KETERSEDIAANNYA UNTUK TETAP VOTE PAKAI POIN KALIAN. ATAU JUGA KLIK YANG DI BAWAH JUDUL UCAPAN YANG DITUJUKAN UNTUK AUTHOR UNTUK MENYAMBUT TAHUN BARU 🎉🎉
TERIMAKASIH BANYAK YA🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Erni Fitriana
ini baru RAKA namanya👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾
2023-07-30
0
@shiha putri inayyah 3107
mulai perhatian Raka ke Eva...
2022-07-02
0
Mimi Jamileh
semoga raka beneran tulus
2021-12-04
0