\=\=\=\=\= Perusahaan Atmadja \=\=\=\=\=
" Saya bilang tunggu!!! " ucap Raka dengan suara tinggi dan mulai berdiri dari duduknya.
Eva tidak gentar , dia terus melangkah menuju pintu keluar. Dengan langkahan besar , Raka menarik tangan Eva.
" Kamu memang sangat keras kepala! " ucap Raka.
Eva menepis tangan Raka.
" Jangan sentuh saya! " ucap Eva dengan wajah kesal .
Raka mengangkat tangannya. " Baiklah , hak kamu untuk marah sama saya , tapi jawab pertanyaan saya. Selama seminggu cuti kamu mau kemana? "
Eva tidak mau menatap wajah Raka " Saya mau kemana bukan urusan Pak Raka. Minggir! saya mau lewat. " ucap Eva berjalan melewati Raka.
Raka menolehnya lagi. " Jangan macam-macam dengan anak yang kamu kandung. Jangan pernah berpikir untuk mennggugurkannya!!!. "
Entah dari mana ucapan Raka itu bisa keluar begitu saja. Merasa sangat khawatir pada Eva , yang dia tahu Eva kemarin sempat Depresi.
Eva tertawa " Pak Raka tidak usa khawatir dengan semua yang akan saya lakukan. Pikirkan saja diri Pak Raka sendiri!."
Eva Keluar tanpa pamit pada Raka. Raka mengepalkan tangannya , wanita itu sudah mengusik sedikit bagian dalam dirinya. Tidak tinggal diam , Raka menghubungi Leo agar memantau Eva dari kejauhan. Menerima perintah dari Raka , Leo langsung sigap mengikuti Eva.
Eva menatap harinya , tidak tahu apa yang akan dialakukan dengan status seorang wanita yang tengah hamil muda. Menaiki Bus untuk kembali pulang ke Kosannya. Meletakkan kepalanya dibalik kaca Bus , Eva tertidur karena badannya meminta untuk tertidur.
Hingga suara kernek menyebutkan jalan Kosannya, Dengan suara lantang , Eva langsung terbangun , dan meminta untuk berhenti. Kemudian dia Turun , dengan malasnya berjalan lagi. Sebelum tiba di Kos an nya , dia singgah ditaman yang tidak jauh dari Kos annya.
Duduk sendiri , menengadah keatas. Melihat langit yang tampak terang karena sinar matahari itu. Kembali air matanya terjatuh , memejamkan matanya.
" Apa yang harus aku lakukan Tuhan? " ucapanya pada langit.
" Yang harus kamu lakukan itu tetap bersyukur , jangan mengeluh untuk hidup kamu. " ucap seorang Pria yang datang tiba-tiba dihadapan Eva.
Eva terkaget membuka matanya tampak Pria berdiri dihadapannya dengan bermandikan cahaya matahari. Menutupi sinar matahari langsung dari wajah Eva.
Buru-buru Eva mengusap air matanya dan berdiri.
Pria itu tersenyum pada Eva.
" Maaf mengganggu , saya hanya lewat melihat anda menangis saya jadi tidak tega." ucap Pria itu memberikan senyum pada Eva.
" Agh... maaf kalau begitu saya permisi." ucap Eva takut karena tidak mengenalnya.
Pria itu hanya melihat pada Eva yang berjalan meninggalkannya. Sedangkan Eva buru-buru berjalan , tanpa menoleh kebelakang lagi.
Setibanya di Kos annya , Eva menelusuri setiap sudut dari kamarnya. Beban berat yang dirasakannya , terpikul di pundaknya dengan rasa yang tidak nyaman. Sepi , kata itu yang selalu menyelimutinya.
" Agh tidak boleh mengeluh " ucap Eva kemudian duduk ditepi ranjangnya.
Eva mengelus perutnya yang masi Rata.
" Tenanglah nak , mama akan selalu menjaga kamu agar tetap aman." ucap Eva pada perutnya.
Kemudian Eva membaringkan tubuhnya , dia pun terlelap dalam tidur panjangnya. Hingga Malam pun tiba. Eva terbangun , menatap jendelanya yang masi terbuka.
" Ternyata hari sudah malam." ucap Eva dengan serak suara bangun tidur.
Eva pun berdiri menutup jendelanya , masuk ke Toilet membersihkan diri. Tak lama suara perutnya berbunyi.
" Kamu lapar ya sayang?" Tanya Eva keperutnya.
" Baiklah kita akan cari makan diluar sana , mama tidak punya stok makanan disini. " ucapnya tersenyum.
Eva pun berjalan keluar dari Kos annya. Malam itu dia berjalan sendiri , kedepan jalan. Mencari makanan yang bisa dimakannya. Hingga tiba dipinggiran jalan. Eva mencoba masuk kedalam Toko swalayan , melihat kearah mie Instan. Bukankah itu makanan yang sering dimakannya?
Tampak jelas wajahnya yang kawatir. Bisa saja membahayakan janinnya , Eva pun mengembalikannya ke rak. Mencari Roti , mungkin saja Roti bisa mengganjal sebentar.
Eva Keluar dari Toko swalayan , tak sengaja Raka melewati jalanan Kosan Eva. Entala Raka tiba - tiba teringat akan Eva , tidak menyangkah tampak Eva yang baru saja keluar dari toko swalayan itu. Dan dengan Roti ditangannya. Raka berpikir lagi , jika benar itu anaknya betapa berdosanya dia membuat sang Ibu itu menanggung semuanya sendiri.
Raka yang membawak mobilnya sendiri melaju pelan, mengikuti Eva yang berjalan dipinggiran. Tak teras Eva mulai lelah , dia menemukan kursi untuk duduk. Dengan sebotol Air mineral dan Roti ditangannya , dia menikmati makan malamnya.
Mengelus perutnya. " Maaf nak untuk malam ini sebagai pengganjal , kita makan ini dulu. Nanti mama cari yang enak ya." ucap Eva.
Raka terus menatap kearah Eva yang lagi berbincang itu pada perutnya. Menarik nafasnya , Raka tidak tahu apa yang harus dia lakukan pada Eva. Tidak mau pikirannya terganggu, dia bergegas melaju kencang kendaraannya kembali ke Apartemennya.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Eva kembali menidurkan tubuhnya yang lelah. Semangatnya akhir-akhir ini berkurang. Entah pada siapa dia dapat berbagi keluh kesah hidupnya. Tak terasa air matanya kembali menghujani pipinya. Sungguh kehidupan yang tidak dimengerti olehnya.
Deras hujan tiba-tiba terdengar dari balik atap genteng Kosannya. Gentengnya yang bocor pun berhasil masuk membasahi ruangan kecil itu. Setitik demi setitik , Eva bangkit dari tidurnya. Dia pun meringkuk kearah ranjangnya yang tidak terkena basah
Ditatapnya satu persatu air yang sudah membasahi ranjangnnya. Bukannya berdiri mengambil ember kecil, Eva malah melamun. Entah apa yang sedang di pikirkannya. Suara kilat berdencak keras , membangunkannya dari lamunannya. Eva pun bergegas kearah belakang memgambil ember untuk menampung air.
Terasa air sudah membanjiri ruangan kecil itu, kakinya yang tercelup air akibat derasnya hujan yang membanjiri kamarnya , teras sangat dingin. Tak lama listrik pun padam. Benar-benar sangat lengkap penderitaannya malam itu .
Duduk kembali diatas ranjang yang masi kering, menunggu hujan redah ataupun listrik kembali hidup menerangin ruangannya. Mungkin dia bisa beristirahat.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Raka tiba di Apartemennya , masuk dan duduk diruang tamunya. Tidak bergairah , perasaan itu kembali lagi menyelimuti Hatinya.
" Apa susahnya dirimu Raka menerima pernikahan itu." ucap Raka sendiri.
Raka berdiri kearah dapurnya mengambil air minum dari kulkas. Mengingat kembali Pada Eva yang membawak Roti serta air mineral ditangannya.
" Bagaimana bisa sehat? makannya cuma itu. " ucap Raka lagi.
" Aghhhhhhhhhhhhhhh... kenapa wanita ituu terus mengusik pikiranku!!" Teriak Raka sendiri.
Berjalan mengarahkan tubuhnya ke kamar mandi, dibawah sower membasahi kepalanya dan tubuhnya. Terus berpikir bagaimana caranya mengubah pendiriannya. Sampai dia selesai dari mandinya menuju kamarnya, menatap kearah jendela kamar.
" wah ternyata Hujan deras." ucapnya sendiri.
melangkah keranjangnya , dia pun duduk dan berencana menonton Tv. Sebesit ingatan kembali lagi pada Eva.
" Bukankah hujan deras begini Kosannya banjir?" Tanya Raka pada dirinya.
Ingin beranjak dari tempat tidur , kembali lagi mengurungkan niatnya.
" Jika aku kesana , dia akan berpikiran aku peduli padanya." ucapnya kembali duduk.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Eva tertidur dengan menekuk kedua kakinya dan menopang kepalanya. Tidak tahan sudah sangat mengantuk, tapi hujan tidak berhenti juga. Akhirnya dia memilih untuk tidur dengan posisi seperti itu.
TOK....TOKKK....TOKK....
Tidak mendengar suara ketukan , Eva tidak bergeming dari tidurnya.
TOK....TOKKKK....TOKKK....
Lebih kencang dari sebelumnya. Eva pun terkaget dan berdiri dengan merabah kearah Pintu.
" Siapa?" Tanya Eva.
Tidak ada jawaban , sudahlah banjir , hujan , mati listrik datang pula lagi orang yang gak tahu siapa. Harap-Harap cemas. Tapi Eva membukanya.
Tampaklah wajah Raka yang menatap pada Eva , dari kegelapan Raka datang memegang payung , memakai kaos dan celana pendek. Raka menembus banjir Kosan Eva.
" Mau Apa pak Rak— "
Raka tidak mengeluarkan suara sama sekali , dengan memberikan Payungnya untuk dipegang Eva. Menarik tanganya dari Pintu, lalu menutup pintu itu dengan kasar. Raka menggendong Eva , menuju Mobilnya.
" Pak Raka Turuni saya." ucap Eva
Tetap tidak ada jawaban. Raka terus berjalan kearah mobilnya yang sudah terparkir didepan.
" Pak Raka tolong jangan berlebihan , Pak Raka mau membawak saya kemana! " ucap Eva dengan kesal dan menatap pada Raka.
Tiba dimobil Raka membuka pintu depan , dan meletakkan Eva serta memasangkan Safety beltnya. Kemudian menutup pintu dan bergegas masuk kekursi Kemudinya.
" Pak Raka! Siapa yang meminta Pak Raka membawak saya seperti ini." Semprot Eva tidak puas
Raka menatap kearahnya , mengemudi dengan rasa kesal karena mendengar ucapan Eva. Tapi tetap saja dia tidak ingin menjawabnya.
Eva yang memakai dress piyama itu tampak terlihat sexy. Lekukan tubuhnya terlihat anggun , mana sempat berganti pakaian , sudah digendong saja. Jadilah dia hanya memakai Pakaian seadanya. Bayangkan saja , kakinya yang tidak memakai alas pun tidak sempat untuk membawak sendalnya.
Eva pun hanya ikut terdiam.
pria aneh semuanya didasari dari kemauannya. semalam saja marah-marah. sekarang main gendong saja. apa sih maunya pria brengsek ini.
Raka sekilas menatap wajah Eva yang penuh kebencian. Dalam diamnya , Eva mencoba berpikir mau dibawak kemana Dirinya. Entahlah , Eva awalnya hanya pasra saja. Terserah pada Tuan muda Atmajda saja. Gumamnya dalam hati.
Melawan pun tiada arti. Karena Tuan muda tampan itu , tampak sangat serius dengan yang barusan dia lakukan pada Eva. Sehingga Eva tidak berani melawannya.
_______ BERSAMBUNG _________
TERIMA KASIH. MOHON MAAF JANGAN MINTA CEPAT-CEPAT UPDATE YA. KARENA SAYA JUGA UPDATE KE JUDUL NOVEL SAYA YANG PERTAMA.
KEKASIHKU SEORANG CEO2
KALU ADA WAKTU MAMPIR DISITU JUGA YA PEMBACA YANG BAIK HATI.
MASI BANYAK KEKURANGAN SAYA. TAPI TETAP BERIKAN SAYA SEMANGAT KALIAN.
LOVE, LIKE , KOMENTAR ATAU PUN PENILAIAN NOVEL DARI BINTANG. BERIKAN 5 BINTANG YA. TERIMAKASIH YANG SUDAH TERUS MENGIKUTI CERITANYA. ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Fatim Ummu Ayes
knpa si raka gak kelelep aja di banjir kosan itu sih thor....
2023-11-02
0
Erni Fitriana
eva yg digendong...ngapah sayah yg masih gondok yah🤔🤔🤔🤔...bener"...tingkah orang cakep..tajir..bikin senat senut nampol
2023-07-30
0
Difa Umar
Dihh baguss eva jutekin aja tuh SI Raka....DASARRR NAJOONG EMNG RAKA...gue klo jd eva sumpah amit2 mau nikag ma tuh cwok arogan najong meng raka😒😒😒😒
2021-12-07
0