\=\=\=\=\=\= Perusahaan Atmadja \=\=\=\=\=\=
" Kenapa bibir lo Va? Minta di cium?" Tanya Casandra melihat Eva yang tiba-tiba kembali keruangan dengan cemberut kesal duduk dibangku kerjanya. Eva malah menatap tajam ke Casandra, Dengan satu
mata disipitkan.
" Apaan sih gua benaran kesal bangetttt." ucap Eva geram.
" Gilaaa lo Va seram amat. Habis dikasih cabe lo ya sama Presdir baru itu, pedas amat Lo!" Seru si Jimmy.
" Gggggrrrrrr... Gua gak tahu, kenapa sih Dunia ini kejam banget sama Gua." ucapnya meringis dan meletakkan kepalanya diatas Meja kerja.
Jimmy komat kamit ke Casandra " Kenapa dia itu. Sensi amat." Ucapnya tanpa mengeluarkan suara. Sedangkan Casandra menaikkan bahunya seraya menjawab tidak tahu. Akhirnya mereka bertiga hanyalah diam dalam penasaran. Waty yang menangkap kekesalan Eva pun tertawa licik.
Ruang Chat Antar karyawan berbunyi , dikuhususkan langsung ke Eva. Lisa meminta Laporan terbaru yang diminta Presdir. Dengan melupakan hal yang baru saja dialaminya Eva bergegas menyiapkan Laporan yang diperlukan.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Jam pulang Kantor pun tiba, Tak terasa sore sudah menghampiri dunia yang kejam buat Eva.
" Va Yuk pulang sudah jam pulang nih." Ajak Casandra. Varel dan Jimmy ikut menunggu Eva yang masi menatap ke layar komputernya.
" Kalian duluan saja, Gua masih ada kerjaan nih dari Mbak Lisa." ucapnya kemereka.
" Jangan terlalu lelah Va, gak baik buat kesehatan Lo" kata Varel.
" Iya, Gua ingat. Okey kalian hati-hati ya. Byeeee semua."
" Kita duluan ya Va." ucap Casandra.
" Iya kita dulluan Va" Timpal Jimmy.
Eva pun menganggukan kepalanya. Dan mereka bertiga berjalan keluar meninggalkan ruangan.
Tinggallah Eva sendiri diruangannya, tepatnya disatu lantai itu sudah hening tidak ada suara manusia. Eva bergegas menyelesaikan laporan yang diminta Lisa untuk diberikan ke Presdir keesokannya.
Tepat jam 7 Malam, Eva mematikan Komputernya, kemudian bergegas mengambil tas nya. Lalu keluar ruangan menuju Lift. Eva sedikit bingung, ternyata Lift Presdir masi berjalan. Mungkinkah Presdir juga lembur?
TINGGGGG....
pintu Lift Presdir Terbuka , Raka sendiri ingin melihat ruangan Eva , karena Raka mendapatkan Info Eva juga lembur. Eva pun bersiap untuk melangkah ke Lift sebelahnya. Baru melangkah, Eva terhenti. Kedua matanya tertuju pada Raka yang barusan saja keluar dari pintu Lift. Dia menunduk sedikit memberikan salam, dan melangkah untuk menjauh dari Raka Tanpa sepatah kata pun Eva ingin berjalan ke depan pintu Lift kusus karyawan. Tetapi Tangan Raka menghadang Eva. Eva melihat Raka yang masi berdiri dihadapannya.
" Kenapa tidak masuk bersama ?" Tanyanya ke Eva.
Eva langsung menatapnya " Tidak apa-apa pak, saya naik lift yang ini saja." ucapnya langsung bergeser jalan kesamping.
Raka menarik lengan Eva memaksanya masuk kedalam Lift.
" Kenapa? kamu mau menghindari saya?" ucapnya melepaskan tangan Eva.
Eva yang mau tidak mau harus mengikuti atasannya pun tertunduk. Hawa panas mulai dirasakannya, Jantungnya kembali berdegup kencang tak beraturan.
Tolong Va kosentrasi, jangan ketahuan Lo itu takutttt.
Batinnya pun seakan menolak keberadaan Presdir itu.
" Apa kupingmu itu sudah tidak bisa digunakan untuk mendengar!"
" Ow.. i..ya Pak.. maaf. " Eva terbatah.
" Kenapa? Takut dengan saya? apa takut mengenang malam panas kita?"
Eva langsung menoleh kearah Raka, menatapnya tajam .
" Pak tolong omongan pak Raka dijaga, ini masi dikantor pak, kalau dengar orang bagaimana? CCTV juga ada. Jaga sikap Bapak!!"
" Cuma kita berdua disini, jangan berlebihan , dan ini juga perusahaan saya. Siapa yang berani melarang saya!" Jawabnya dengan angkuh.
" Terserah dech Pak. Saya malas debat sama Pak Raka." ucapnya kemudian membuang kasar pandangannya. Dilihatnya keatas, akhirnya sudah berada dilantai 1 bagian Loby.
TINGGGGGG....
Eva kemudian langsung berjalan keluar tanpa menatap Raka..Raka yang melihatnya berjalan dengan emosi menggelengkan kepalanya dan Tersenyum. Pintu Lift tertutup Karena Raka langsung ke Basement Kantor.
Eva terus berjalan keluar. Disambut dengan Satpam yang bertugas malam itu.
" Selamat malam bu Eva, lembur ya bu?" Tanya si satpam.
" Iya ni pak..." Jawabnya yang sudah diluar menatap ke luar. " Wah... Hujan Pak." ucapnya sedikit sedih.
" Sudah dari tadi bu Hujannya. "
" Aihh... mana sudah jam segini. Aghhh... Pak saya jalan dulu ya."
" Iya Hati-Hati Bu." ucap Satpam.
Eva kemudian menutupi kepalanya dengan Tas kerjanya berlari keluar gerbang perusahaan, Berlari terus agak sedikit ke tengah jalan yang tidak jauh dari perusahaan. Kemudian berteduh ditempat menunggu Bis.
Raka yang melihatnya berlari tadi, memperlambat laju mobilnya. Dan terus menatap ke Eva. Dengan kemejanya yang sedikit tipis dan Rok Span ketatnya memakai Heels 5cm itu sudah mulai basah kuyup.
Dilihatnya Eva yang sedang duduk, mengibaskan basah yang ada dipakaiannya. Eva cuma sendiri, sunyi tidak ada orang yang berhenti untuk sekedar berteduh. Eva yang sudah basah pun merasa menggigil, Karena angin malam juga menyapu kulitnya.
Raka tidak berpikir panjang, dia menepikan Mobilnya. Eva yang bingung ada mobil Mewah Yang terhenti didepannya, tidak memberikan Respon. Lalu Raka membunyikan Klaksonnya. Eva melihat kearah kiri dan kanan. " Siapa yang dipanggilnya? Tidak ada orang disekitarku." ucapnya.
Kemudian Raka membuka Kacanya setengah. Eva langsung menatap ke Raka.
" Heyyy wanita panasku, kemari masuk sebelum kamu pingsan disitu." ucap Raka.
Eva tidak memberikan Respon apapun. Karena dia masi takut dengan Pria yang bernama Raka. Takut diapa-apain lagi.
" Kamu benaran tidak menggunakan kuping kamu itu dengan baik?"
Eva kemudian memberikan Responnya.
" Pak Raka tidak perlu repot-repot, saya bisa pulang sendiri." ucapnya dengan tubuh yang gemetaran menahan dingin.
Raka melihat ke Eva wanita yang dihadapinya ini bukan sembarangan, yang bisa dengan mudah ditaklukannya seperti wanita malamnya. Raka tidak tinggal diam begitu saja mengikuti Perintah Eva. Raka mengambil payung dari belakang, kemudian keluar mengampiri Eva. Eva yang tadinya duduk langsung sigap berdiri melihat Raka.
" Kenapa kamu sangat Keras kepala? Suka sekali membantah perintah Saya. Ingat kamu itu bawahan Saya dan saya Atasan kamu!." ucap Raka tegas.
Eva melipat kedua tangannya didada menahan dinginnya.
" Pak... tapi ini sudah bukan jam kerja dan ini sudah di luar kantor. Tolong abaikan saja saya. purak-purak tidak kenal, Tidak usah repot-repot pak." jawab Eva datar dan membuang pandangannya.
" Lihatlah siapa yang berbicara sekarang! Lihat itu pakaian kamu, semua sudah basah. Apa kamu mau disetubuhi lagi dengan bebas sama Pria lain dengan kemeja kamu yang basah itu!"
Eva melihat kearah Kemejanya yang basah, memang benar dalamannya terlihat dari luar. Eva langsung menatap ke Raka dengan tubuh dan bibirnya yang semakin gemetaran karena menahan dinginnya angin yang bertiup bersama hujan.
Raka semakin yakin untuk memberikan tumpangan Ke Eva.
" Pegang ini." ucap Raka memberikan Payungnya ke Eva. Eva mengambilnya dan terus menatap ke Raka.
Raka membuka Jas kerjanya, kemudian memakaikannya ke tubuh Eva yang basah. Lalu Raka mengambil tasnya dan Payung dari tangan eva, menariknya kedalam pelukannya dan berjalan bersama, membuka pintu depan membawa.Eva masuk dan duduk.
Eva entah kenapa menurut saja. Biasanya dengan sifat kerasnya yang berasal dari rasa sakit yang di pikulnya dari kecil tidak bisa ditembus benteng pertahanannya. Berbeda dengan Raka, Pria yang membuat jantungnya terus berdegup kencang.
Raka kemudian masuk dan duduk dikursi kemudi. Ditatapnya kearah Eva, lalu memajukan tubuhnya sedikit kearah Eva.
Eva sigap memundurkan tubuhnya. " Pak mau Apa? jangan macam-macam!!!"
Raka tersenyum " Pikiran kamu selalu kotor!" ucapnya datar dan memasang safety Belt Eva. Eva langsung menarik nafasnya.
" Dimana rumah kamu?" Tanya Raka.
" Saya tidak punya rumah, saya ngekos pak di Jln.xxx."
Raka menatapnya sekilas. Dan menginjak Remnya, melaju dengan kecepatan sedang menembus malam mencekam, sunyi karena derasnya Hujan.
Sesampainya di Kosan Eva. Raka menepikan mobilnya didepan Kosan Eva. Dilihatnya lokasi yang kurang strategis untuk ditempati, Raka sedikit terperanjak menatap area yang dibilang jauh dari pikirannya. Tidak menyangkah Kosan Eva juga tergenang banjir karena efek derasnya hujan.
" Pak Terima kasih sudah mengantarkan saya pulang, bapak berhati-hatilah." ucapnya kemudian ingin membuka Safety Beltnya. Raka langsung menggengam tangan Eva.
" Kamu yakin? Apa kamu tidak bisa lihat, itu kos an kamu sudah tergenang banjir."
Eva sedikit tersenyum dan melepaskan tangan Raka.
" Maaf pak... saya sudah terbiasa kalau hujan pasti banjir, tapi kan kasur saya tinggi pak. Jadi tidak masalah." ucapnya ke Raka.
Raka mengangkat alisnya sedikit Merasa heran, tidak menyangka wanita keras kepala ini termasuk dalam Himpunan wanita kuat. Raka langsung sigap memundurkan Mobilnya. Lalu menginjak gas meninggalkan kosan Eva.
" Loh Pak... kok malah jalan lagi, Itu kos an saya pak Raka." ucapnya terheran.
" Tidak mungkin saya membiarkan bawahan saya tidur disitu." ucapnya acuh
" Pak saya sudah terbiasa, tolong kembali ketempat tadi."
Raka hanya terdiam tidak menggubris Eva. " Pak Raka, Bapak mau membawa saya kemana?" Tanya Eva mulai cemas.
" Nanti kamu bakalan Tahu." ucapnya.
HACIMMM...
Raka tergaket mendengar Bersin Eva dan sekilas menoleh.
HACIMMM....
" Wah...lihat tuh kami sudah bersin, coba kalau kamu tidur disana apa jadinya."
Eva menggosok-gosokkan hidungnya. " Kan saya sudah bilang pak jangan menghawatirkan saya, kembalikan saja saya Pak." ucap Eva.
" Jangan kepedean saya tidak khawatir sama kamu. Sebagai atasan saya cuma perduli. Kita sudah mau sampai." ucap Raka kemudian.
Tiba dirumah super Mewah nan megah. Pintu gerbang terbuka otomatis. Penjaga memberikan salamnya. Lalu Raka masuk menyusuri Luasnya kediaman Raka. Diparkirkannya Mobil dihalaman depan rumahnya.
Eva tercengang, untuk pertama kali dia masuk kedalam rumah mewah seperti istana itu.
" Tunggu disini." ucap Raka lalu keluar membawakan payungnya. Asisten Pribadinya Leo ternyata juga dirumahnya. Melihat Raka membawa seorang wanita. Leo sedikit bingung, biasanya tuannya itu membawa wanita pulangke Apartemennya, bukan kediaman Aslinya.
Raka membuka pintu Mobil dimana Eva duduk. Mau tidak mau Eva menurut. Raka langsung menarik tangan Eva dan berjalan masuk kerumahnya.
" Selamat malam Pak , ada yang bisa saya bantu?" Tanya Leo.
" Ternyata kamu disini, Tidak ada yang perlu dibantu. Sudah kamu siapkan yang saya minta?"
" Sudah Pak , ada ruang kerja Pak Raka." ucap Leo.
" Baiklah.. kamu sudah bisa pulang. Atau juga menginap disini."
" Terima Kasih Pak" ucap Leo
Kemudian Raka membawa Eva masuk kedalam rumahnya. Dan memanggil para pembantunya. Eva masi tercengang menatap rumah mewah itu.
" Iya Pak?".ucap Tita
" Tolong kamu bawa Nona ini keruangan kamar Tamu, dan layani dia. Berikan pakaian saya yang bisa dipakainya untuk menginap malam ini."
" Baik Pak , mari ikut saya nona." ucap Tita menggengam tangan Eva. Eva menurut saja dan menaiki anak tangga dan masuk kesalah satu kamar yang besar dan super mewah.
Sesuai perintah Majikannya Tita menyiapkan segala keperluan untuk Eva. Dan memanggil pelayan lainnya untuk membantu memberikan kenyamanan bagi Eva.
Eva meminta mereka untuk keluar karena ingin melakukannya sendiri. Tapi mereka bersikeras melayani Eva, karena memang sudah perintah majikannya. Dan mereka yakin Eva ini wanita spesial untuk Raka. Baru pertama kali tuan Muda itu membawa Wanita pulang kekediamannya.
\=\=\=\=\=\=\= BERSAMBUNG \=\=\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Tina Tinuk
pintu berkah sudah mulai akan terbuka eva,berkat kesabaran mu
2023-11-17
0
Erni Fitriana
waktunya kamu memetik buah kesabaran vaaaa
2023-07-28
0
Eprawati Kartika
telingaku tiba² mendengung dipanggil "wanita panasku"😭😭🤣🤣
2021-12-01
0