===== Ruangan VVIP Rumah Sakit =====
" Kamu harus kuat , jangan berpikiran aneh. Kasihan bayi yang ada di kandungan kamu."
Ini pasti tidak nyata, ini pasti hanya mimpi. Mimpi dari tidur panjang yang dijalani Eva sebelumnya. Tidak mungkin itu terjadi, hanyalah candaan yang tidak lucu bagi Eva.
Habislah riwayatmu Eva, sudah menjadi perempuan Hina ditambah lagi kabar mengejutkan mengandung seorang Bayi , apakah itu sesuatu yang mungkin terjadi.
Raka yang sudah meletup - letup amarahnya membuatnya berkomentar.
" Ini pasti tidak mungkin Nek . . . Raka yakin ada yang salah. Bagaimana mungkin hanya sekali berhubungan langsung jadi? Nggak benar itu Nek !."
Lusi yang melihat Raka marah mendekatinya.
" Bagaimana bisa kamu berkata seperti itu Raka? Apa kau tidak tau di mana Rumah Sakit mana kau membawa Eva?."
" Gak mungkin Nek , Raka yakin anak itu bukan anak Raka!!! pasti itu akal - akalan nenek dan Dokter Rumah Sakit ini untuk menyatukan Raka dan Eva !."
Ucap Raka kemudian dengan ekpresi tidak percaya.
" Raka!!! Kamu sendiri yang tahu , bagaimana kamu bermain semalam dengan Eva? Apa kamu lupa? Dan nenek juga tahu dari Eva , baru kamu yang berani menidurin Eva, Kamu juga pasti tahu kamu sudah merenggut keperawanan Eva. Apa kau tidak punya malu di depan wanita yang lemah itu? dia sendiri saja masih tidak percaya , harusnya kau ini memberikan semangat jangan melukainya dengan perkataan kasarmu !." Lusi ikut emosi.
Raka tidak melihat kearah wajah Eva. Yang saat itu Eva sedang menatap kearah depannya, dengan tatapan kosongnya dengan mata yang di banjiri air mata keluh. Eva sendiri saja masih tidak percaya konon suara protes si Raka lagi. Dia tidak ingin ambil pusing kepalanya mulai terasa berat.
" TIDAKKK MUNGKIN NEK!!!" Ucapnya lagi meremas kepalanya, seakan mau pecah.
“Bagaimana tidak mungkin? Bukankah malam itu Anda yang menikmati keperawananku!” Eva membuka suaranya dengan bergetar dan penuh tekanan.
Raka yang masih duduk, menoleh ke arah Eva dan sontak berdiri menghampiri Eva. Wajah Eva yang pucat itu menerima tatapan tajam Raka.
“Kau yakin! Kau sama dengan Nenek dan Dokter tadi! Mustahil bisa sekali berhubungan membuatmu hamil Eva! Apa kepala mu itu isinya dengan bualan dan kebohongan!” Raka menolak hasil.
Eva menarik nafasnya kasar dan masih menangis, “Hah… Aku tidak menyangkah seorang Presdir seperti anda, tidak menerima kegagalan. Coba di ingat Pak Raka! Saat itu anda menikmati keperawanan saya tanpa pengaman! Dan saya jamin, saya hanya tidur dengan Anda! Tidak ada pria lain selain anda! Tolong di mengerti!” Eva berkata dengan sisa kekuatannya, meremas kain spreinya untuk memberanikan diri membuka suara.
“Tidak… itu tidak mungkin Eva! Kau asal bicara, Kau membohongiku di depan Nenekku, karena Kau tahu kan Nenekku ingin menikahimu! Jangan bermimpi, jika tidak ada kejadian seperti ini mungkin Aku memang akan menerima perjodohan kita, karena Kau memang bisa menarik perhatianku. Tetapi kalau karena kehamilan ini kau ingin mendapatkanku, maaf Aku tidak terima!!!” teriaknya ke Eva.
Eva tertegun dan terus menangis, tidak menyangkah dia di Fitnah oleh Raka, yang beberapa minggu belakangan itu memiliki sisi yang baik walaupun dingin. Eva masih berdiam dalam tangisannya, dengan kasar dia mengusap air mata dari isakan kepedihannya.
“Nek.. Raka tidak mau tanggung jawab, ini tidak mungkin Nek,” ucapnya dengan meremas rambutnya.
" Tidak mungkin bagaimana ! Dari mana asalnya bayi itu tiba di rahim Eva. Harusnya kau lebih tahu Raka. jangan membuat masalah yang harusnya tidak rumit jadi serumit ini , bagaimana pun bayi itu harus di lahirkan dengan Keluarga yang Normal ! Nenek tidak mau tahu!."
“Kau jangan menangis! Kau pikir dengan tangisanmu itu bisa merubah semuanya! Apa kau senang mencari perhatian Nenekku?” Raka menjadi gila, tidak bisa menguasai dirinya.
" Ti-Tidak" Eva terbata.
" Raka . . . kau jangan sekasar itu dengannya. Perkataanmu seakan memojokkan Eva, kau harus sadar, semuanya kesalahan dari dirimu, mau menikmati tidak mau bertanggung jawab, apakah itu terdengar seperti percundang. Jangan buat malu keluarga kita Nak, terima saja pernikahan kalian dan membesarkan anak itu bersama-sama.” Bujuk Lusi.
“Hah… Pantas saja saat itu Kau tidak mau meminta uangku, ternyata Kau ingin Aku menikahi dirimu. Kau sangat pintar Eva,”
" Aku tidak menginginkan sepeserpun uangmu, hartamu ataupun status menjadi Istrimu. Aku tidak butuh itu semua!!! Aku juga tidak mengenalmu saat kejadian itu bermula, apa jabatanmu di tempatku bekerja, sama sekali aku tidak mengenal Anda. TOLONG perhatikan ucapan Anda Pak Raka!!!." Eva berkata dengan suara yang bergetar dan tak karuan, “Nek… Jangan memaksakan lagi, Eva bisa sendiri menanggung ini semua Nek. Tidak usah di ributkan lagi, dari pada Nenek pusing mengurusi Pria tidak tahu malu ini! Tolong bawa Pak Raka dari sini Nek, Eva ingin menenangkan diri sejenak.” ucap Eva masih menangis.
Raka dan Lusi menoleh ke Eva, lalu pandangan Lusi berpindah kea rah Raka.
“Kau dengar perkataannya, kau benar-benar membuat semuanya kecewa Raka! Sudahlah.. Ayo kita pulang, kita bicarakan di rumah,” bujuk Lusi.
Raka tertawa, “Kau mengusirku? Kau tidak tahu ini Rumah Sakit miliki keluargaku! Kau itu sangat pintar menarik perhatianku!” Raka merasa kesal.
Raka benar-benar sudah kehilangan kendalinya. Keakraban yang sebelumnya terjalin, sirna karena seorang bayi. Tidak bisa dia terima, kesenangan hanya satu malam saja, bisa merubah statusnya untuk selamanya.
" siapa yang mencari perhatian Anda Pak RakaA!!. Tidak pernah sama sekali!" Ucap Eva.
“Sudah Raka! Kau jangan terus memojokkan dia! Ayo kita pulang,” Lusi menarik tangan Raka.
“Nenek lihat! Betapa santainya dia, dia cuma bisa menangis, Jangan gunakan air mata palsu kamu untuk menarik perhatian Nenekku!!!"
Eva menatap kearahnya, dengan sekuat tenaganya Eva mencoba berdiri dari kasurnya. Dengan tubuhnya yang masih lemas tanpa menggunakan alas kakinya, dia berjalan sendiri, dengan tiang infusnya.
" Maaf Nek, Eva tidak bisa di sini salam masih ada Pak Raka yang terhormat, lebih baik Eva yang keluar ,Eva butuh udara segar, tapi ketahuila nek , aku tidak butuh pertanggung jawaban orang yang tidak mengakui perbuatannya sendiri , biarkan Eva menanggungnya sendiri Nek, dan jangan memaksakan Eva untuk menikahi Pria semacam dia!" Ucap Eva dengan air mata yang masi jatuh dipipinya.
Eva pun berjalan kearah pintu keluar, dan mencari perawat untuk membawanya keluar dari ruangan yang mendekap dadanya.
Lusi kembali menatap Raka. " Kau menghancurkan segalanya Raka! Jika memang benar itu bukan anakmu! Nenek jamin kau akan menyesalinya.”
Raka duduk disofa menarik rambutnya, benar-benar membuat dirinya berasakan berantakan.
" Aku tidak tahu nek... aku bisa gila." Ucap Raka.
Lusi menghampiri Raka duduk disampingnya dan memegang bahu Raka.
" Baiklah… itu pilihanmu, Tapi Nenek tidak akan tinggal diam untuk anak yang di kandungan Eva, jika Kau tidak mau bertanggung jawab untuk anak itu, nenek akan carikan Pria yang bisa menggantikanmu sebagai Papanya. Nenek tidak mau cicitku terlahir tanpa seorang Ayah. Dia harus hidup di keluarga yang utuh, kemudian anak itu lahir, Nenek bisa mengecek DNA nya, dan kita bisa pastikan, jika memang benar anak itu memiliki darahmu, jangan berharap Kau bisa menebus kesalahanmu terhadap keduanya” ucap Lusi dengan tenang.
Raka berpikir sejenak, benar juga yang dikatakan neneknya, tapi ketakutan Raka tentang perkataan neneknya terakhir membuat hatinya gusar. Jika memang itu anaknya, di mana mukanya di taruh, apa dia punya keberanian untuk mengajak Eva dan anaknya hidup bersama.
" Berikan Aku waktu Nek,." ucap Raka. " Raka pergi dulu ." ucapnya beranjak dari kamar rumah sakit.
Raka berjalan keluar dengan tubuh yang masih menyimpan amarah. kata-katanya sangatlah menyakitkan perasaan Eva. Hanya secarik kertas yang menyatakan Eva postif hamil, seketika itu dia membenci Eva , akan kejadian kemarin. Eva yang tidak sengaja datang dan masuk kedalam kamar Hotelnya. Malah merubah kehidupan Raka, yang masih ingin bersenang senang dalam kesendiriannya. Raka tahu betul, ada ketertarikannya sendiri pada Eva.
Semuanya sirna begitu saja, berubah menjadi kebencian. saat dia turun melewati taman rumah sakit. Dilihatnya Eva yang duduk dikursi Roda sendiri. Tanpa ada teman, menatap kearah langit biru dengan wajahnya pucat pasih seperti kapas, matanya yang sembab tampak tubuh mungilnya menderita.
" Kenapa aku ini." ucap Raka. " Aku tidak dengan mudahnya kau dapatkan! ." ucap Raka kembali berjalan untuk meninggalkan rumah sakit.
\===== BERSAMBUNG ====
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Fatim Ummu Ayes
lah kok jadi gini thor... bener" gk ktebak plotnya...
q kira dg kehamilan eva raka akan makin posesif n mengikat dy buat jadi istrinya
ternyata...... semua di luar dugaan
jgan biarin eva luluh dg mudah ama raka si sombong itu
2023-11-02
0
Erni Fitriana
thorrrrrrr...seandainya wujud raka ada pengen rasanya aku jedotin ke tiang listrik...abis itu aku setrum biar tinggi intelgency nya
2023-07-29
0
@shiha putri inayyah 3107
kasian Eva udah hidup nya jd hancur karena perbuatan Raka hati nya pun hancur karena terus di sakiti sm Raka.....😭😭😭😭
2022-06-30
0