Eva merasa biasa aja tidak dalam keadaan panik maupun cemas. Hanya saja pikirannya kalut karena tanpa persiapan apa - apa untuk memiliki hasil yang baik? Entahla Eva tidak mau memikirkannya terlalu mendalam. Ada baiknya seperti Air tenang mengikuti arus.
Para karyawan dan staff lainya berbeda dengan sudat pandang Eva. Banyak yang berbisik - bisik mengenai rupa dan jenis kelamin Presdir baru mereka. Karena mereka memang tidak tahu anak dari Presdir lama mereka. Membuat mereka sibuk tak menentu menanti kedatangan sang Presdir.
" Sudah datang , kalian bersiaplah." kata Lisa dengan rasa tegangnya.
Semuanya pun bersiap , mengatur posisi barisan siapa. Semua dari mereka merapikan pakaian dan berdiri dengan tegak, dan hormat diposisi mereka.
Eva akan memulai tugas dan tanggung jawabnya, dia mengikuti Lisa dari belakang untuk menyambut sang Boss Besar yang sudah dinanti-nanti.
Ketika baru berjalan beberapa langkah sudah tampak jenis kelamin Presdir itu , ya dia seorang Pria bertubuh jangkung mengenakan Stelan Jas Cokelat berjalan kearah depan untuk melewati seluruh anggota yang memberikan sambutan , dengan tatapan Es batu dan langkahan yang sangat elegannya didampingi dengan para Pria mengenakan Jas Hitam dan kacamata Hitam. Tampaklah seperti pria angkuh dengan kekuasan besar yang dia miliki.
Eva melihat kearah yang datang. Gila benaran saja Eva terperanjak sangkin merasakan kekagetan yang barusan saja dia lihat.
" Astaga . . . bukankah itu Pria yang menikmati tubuhku kemarin?."
Eva Menutup matanya dan memegang kepalanya serasa menjadi tidak mampu untuk berpikir.
" Kok wajahnya masih sama sih? kenapa nggak berubah sih? kok duni ini sempit banget bisa berjumpa lagi di sini? mana dia atasan gua. mampusla gua." Guma Eva dalam hati dan merasa panik.
" sssst . . .vaaa Lo kenapa diam? Buruan sana." bisik Jimmy dari arah belakangnya.
" Agh iya Jim." ucapnya sedikit gugup.
" Tidak mungkin seperti ini! Itu benaran si dia , Pria Brengsek itu." Menggelengkan kepalanya, tidak terima apa yang barusan dilihatnya lalu berjalan kecil.
Dengan di kawal banyak pengawal Raka Atmadja memasuki ruangan dengan berjalan sangat elegan yang memang berperawakan Pria Ideal membuat hati para wanita ingin memujanya.
Raka tak lama melihat Wanita yang tidak asing baginya. Berdiri menyambutnya dan saling Bertatapan dengan pandangan mata Eva, Eva malah menjadi gugup sampai nafasnya terhenti karena menahan gugupnya. Bagaimanapun dia tidak pernah berpikir satu atap di perusahaan tempat dia mengais rejeki dengan orang yang mengambil kehormatannya. Lalu Raka berjalan meninggalkannya tanpa kata dan melanjutkan langkahnya menuju keAula.
Masih dalam posisi gugup dan terkejut, banyak pertanyaan dipikirannya hingga Eva tidak fokus pada titik dimana dia berdiri menatap kepergian pria itu. Lisa yang melihatnya hanya berdiam membangunkan Eva dari lamunannya.
Lisa berbisik " apa yang kamu pikirkan Va? Ayo dampingi saya ."
Roh Eva langsung kembali ke Raganya dan berlari mencoba menyamain Lisa yang juga hampir ketinggalan dengan langkah sipresdir.
" Para seluruh tamu yang Terhormat, marilah kita berdiri untuk menyambut kedatangan Presdir baru kita!." Teriak pembawa Acara jumpa pers dengan sambutan tepuk tangan para anggota yang sudah hadir.
Dengan sangat Elegannya , langkah demi langkahan Raka tiba di depan pintu ruangan dan masuk dengan berkharisma hingg duduk di bagian yang sudah di persiapkanya. Papa nya juga hadir dalam penyambutan anak semata wayangnya itu , dengan rasa bangga mampu membuat Raka duduk di kursi perusahaan. Karena pada awalnya Raka menolak kerasa keinginan papanya.
Eva pun mulai membagikan lembaran kertas berisi materi yang memang sudah dipersiapkan untuk Raka, dengan gugup dia meletakkanya tanpa sepatah katapun, saat hendak melewati Raka, tangannya dingin. Dan kegugupannya membuatnya tidak fokus.
Saat Eva memberikan lembaran kertas , Raka menatapnya dan memberikan senyuman. Saling menatap.
" Jangan perlihatkan kegugupanmu , fokuslah pada dirmu." Bisik Raka ke Eva.
Eva pun dengan cepat berpindah dan beralih ke meja lainnya. Menarik nafasnya dalam - dalam hingga ke meja papanya Raka , papanya menyambut Eva sangat baik. Ada tatapan aneh pada Raka hanya saja itu biasa , atasan dan bawahan pikirnya.
Semua bagian Divisi yang berkaitan juga sudah sangat baik dalam berkontribusi dan bekerja sama , Raka yang memang biasa memimpin perusahaan menguasai ruangan itu dengan Sukses.
Bagaimana tidak bangga presdir yang lama itu penuh kagum pada anak semata wayangnya yang mampu berdiri di depan banyak orang , dengan sangat elegan menjawab seluruh pertanyaan dengan sangat baik.
Seusai acara Kawanan Presdir baru saja meninggalkan Ruangan membuat hati Eva sedikit lega. Setidaknya sudah mengakhiri nya dengan baik tanpa membuat masalah.
Saat menoleh di luar ruangan Tampak seoarang Nenek menghentikan langkahan Presdir baru dan yang lama. Nenek tersebut memberikan pelukan pada Raka Atmadja , Eva melihat sekilas tentunya Wanita tua itu sepertinya memiliki kekuasaan sangat tampak elegan walaupun kelihatan umurnya sudah tua.
Tak lama Nenek itu membalas tatapan Eva yang mengagumi nenek tersebut dari jauh , Nenek itu tersenyum membuat Raka ikut menoleh ke Eva . Dengan cepat Eva membuang pandangannya. Dan kembali berjalan ke arah Lisa dan teman - temannya.
" Terima kasih untuk semua kerja sama kalian. Saya pribadi bangga hari ini semua berjalan sesuai rencana kita." Lisa menatap kesemua anggota Divisi.
Anggota yang mendengarkan, Semuanya memberikan tepuk tangan sembari untuk membubarkan dan kembali ke Divisi masing-masing.
Waty yang menatap Eva yang hendak berpindah kembali kemejanya menghampirinya dengan tatapan tidak senang.
" Bisa juga lo ngambil perhatian Pak Raka di aula tadi? apa lo terkadang gak bisa ngaca dengan diri lo sendiri!! Jangan sok kecantikan dech. Liat kepenampilan lo sendiri, untuk diri sendiri aja lo gak mampu." Ketus Waty.
Eva menarik nafasnya kasar, menatap tajam ke Waty.
" gua gak ingin berdebat sama Lo. Minggirrrr!!" Jawab Eva.
Bukannya malah minggir, Waty gencar mengganggu Eva.
" Mau apa lagi lo!!! Belum puas. Tolong jaga sikap ini dikantor!" seru Eva yang ingin berjalan tapi dengan gaya Waty bagaikan seorang atasan yang minta dihormati.
" Waty tolong kamu kembali ke ruangan kamu. Jangan bikin masalah!!!" Bentak Lisa yang datang tiba - tiba dari arah belakang."
" Ada apa di sini ribut - ribut." Seru Raka yang juga baru datang.
Ketiganya menjadi kaget karena kedatangan Raka bersama asisten pribadinya.
" Maaf pak Raka hanya masalah sepeleh. Biar saya saja yang mengatasinya Pak. " Jawab Lisa menunduk.
Mata Raka mengarah ke Eva , sementara Eva hanya menunduk ke bawah. Takut menatap mata pria yang menidurinya.
" Baiklah bu Lisa , saya mau lihat - lihat ke seluruh ruangan di lantai 10 ini. Agar saya bisa menghafal situasi dari tiap - tiap bagian." balas Raka lalu memandang ke depan dan berjalan meninggalkan ketiganya.
" Silahkan Pak Raka , Terima Kasih."
Lisa mentap ke Waty. " Kamu ikut saya keruangan saya! Syukur Pak Raka tidak memperpanjang masalah Ini. Eva kamu kembali ke ruangan kamu."
" Baik Mba." Jawab Eva lalu berjalan ke arah ruangannya dan menatap sekilas ke wajah Waty yang minta di kasihani.
Sesampainya di ruangan.
" SiWaty itu memang wanita Edan." ucap Casandra ke Eva yang baru saja duduk dimeja sampingnya. " Pengen banget gua gampar congornya, salahnya dia berani sama Eva Aja."
" Lo sih Va..terlalu kebaikan gak pernah mau melawan" Sambung Jimmy, teman yang duduk di belakang Eva.
" Eva tidak seperti kalian." ucap Varel yang juga duduk dibelakang Casandra
" Isss Rel... kita aja yang lihat tingkah Waty yang sok paling cantik di Divisi ini jijik. Apa lagi dia suka tebar-tebar pesona ke Divisi lain , kalau saja bu Lisa ngadu dengan sifat si Waty bakalan di pecat dia." Jawab Casandra dengan kesal.
Eva hanya tersenyum melihat kearah satu team terbaiknya yang dia punya. Bersyukur mereka team yang solid. Tidak pernah merendahkan satu sama lain, saling mengsupport.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Erni Fitriana
kebayang salting nya eva
2023-07-28
0
Sinsin Nur Syifa Karimah
aku nemu banyak bngt yang komentar, baca yang kesekian kalinya.. wah saking bagus nya ya cerita author ini.. aku baru baca nih
2021-12-20
0
Atie Atie
AQ dah berapa kali baca masih tetep suka..
2021-12-18
0