MENEMBUS LORONG WAKTU
Hari ini Nayla mendapatkan izin cuti dari direktur rumah sakit tempat ia bekerja. Rencananya dia akan menjelajahi sebuah hutan untuk meneliti tanaman yang di rumorkan memiliki banyak khasiat untuk pengobatan.
Sudah dua hutan telah Dokter Nayla jelajahi, namun tanaman yang ia cari itu belum juga ditemukan. Entah memang tidak ada atau memang tumbuh di tempat yang sulit dijangkau .
"Anda jadi mengajukan cuti Dok? " tanya rekan Dokter Nayla yang bernama Dokter Adam. Dokter Adam juga salah satu dokter bedah yang ada di rumah sakit itu.
"Jadi Dok, " jawab Dokter Nayla sambil tersenyum.
"Direktur rumah sakit juga sudah memberikan Saya izin. Mulai besok Saya sudah mulai cuti. Saya minta tolong, Dokter bisa menggantikan tugas saya untuk sementara waktu, " pinta Dokter Nayla dengan tulus. Namun yang dimintai tolong mengeluarkan ekspresi cemberut.
"Kalau boleh tahu berapa lama Anda akan cuti? "
"Entahlah... bisa seminggu atau sebulan, " jawabnya tidak yakin. Sebab yang hutan yang akan ia kunjungi saat ini berada di luar kota.
"Enak ya jadi Dokter Nayla. Bisa cuti sewaktu-waktu, " keluh Dokter Adam iri.
Dokter Nayla hanya tersenyum. Dokter Nayla merupakan seorang dokter bedah di sebuah rumah sakit swasta yang terkenal. Dia terkenal sebagai dokter yang Genius. Tidak hanya pandai dalam pengobatan modern, ia juga pandai dalam pengobatan tradisional.
Dokter Nayla memang mempunyai perlakuan istimewa dari pihak rumah sakit. Banyak Dokter lain yang iri dengannya. Tapi semua itu bukan tanpa sebab. Nayla merupakan pewaris utama rumah sakit itu. Hanya saja tidak ada yang mengetahui identitasnya.
Rumah sakit itu awalnya milik seorang Milyader yang bernama tuan Thomas. Tuan Thomas merupakan seorang pengusaha diberbagai bidang. Salah satunya Rumah sakit Medika.
Dokter Nayla diwarisi rumah sakit itu karena menolong cucu satu-satunya Tuan Thomas. Nayla berhasil menyembuhkan cucu Tuan Thomas yang kala itu sedang kritis akibat tumor yang ada di otaknya. Namun berkat Dokter Nayla , cucu Tuan Thomas berhasil sembuh.
Sebagai imbalannya Tuan Thomas memberikan kepemilikan rumah sakit Medika padanya.
"Kalau begitu bagaimana kalau kita tukar posisi saja? "
"Anda yakin? "
"Tentu saja. Mulai besok Dokter Adam bisa cuti. Tapi_" Dokter Nayla sengaja tidak melanjutkan ucapannya.
"Tapi apa? " tanya dokter Adam dengan semangat.
"Dokter yang harus menemukan bunga Gerhana Bulan, " jawab Dokter Nayla dengan semangat.
"Ha???? bunga apa itu? " seumur-umur belum pernah dengar ada bunga Gerhana bulan.
"Saya juga belum pernah melihatnya sih. Tapi menurut catatan yang sudah saya baca, bunga itu mempunyai banyak manfaat. "
"Carinya dimana? "
"Di hutan lah. "
"Jadi Dokter izin cuti buat mencari bunga itu? "
"Menurut Dokter?"
Dokter Adam merasa malu telah berfikir negatif pada Dokter Nayla. Meski Dokter Nayla sering izin tapi kontribusi Dokter Nayla buat rumah sakit sangat besar.
"Tidak usah Dok. Saya akan menggantikan Dokter di rumah sakit saja. "
"Kenapa? "
"Mencari bunga Gerhana bulan sama saja seperti mencari jarum ditumpukan jerami."
"Dokter Adam ada-ada saja. "
Dokter Nayla sendiri sudah terbiasa keluar masuk hutan. Sejak kecil sang kakek sering mengajaknya kedalam hutan untuk mencari tanaman obat.
Dokter Nayla tumbuh bersama kakeknya di desa. Kakek Nayla merupakan seorang mantri. Beliau ahli dalam ilmu pengobatan tradisional.
Kakek Dokter Nayla bernama Kakek Agung. Sebenarnya Kakek Agung bukan Kakek kandung Dokter Nayla.
Dari cerita sang kakek, Dokter Nayla ia temukan didalam hutan. Waktu itu beliau sedang mencari tanaman obat. Saat pertama bertemu Dokter Nayla, Kakek Agung menyebutnya sebagai bayi ajaib.
Bagaimana tidak ... waktu Kakek Agung menemukan Nayla , ia sudah di kerubungi oleh berbagai jenis binatang. Anehnya binatang-binatang itu tidak ada yang mendekat kearahnya.
Saat ini Kakek Agung sudah meninggal dunia. Nayla juga sudah tidak lagi tinggal di desa. Kini ia sudah mempunyai rumah pribadi di dekat rumah sakit tempat ia bekerja.
...****************...
Hari yang ditunggu pun tiba. Dokter Nayla sudah siap untuk berangkat menjelajahi hutan. Semua kebutuhan ia masukkan ke dalam ransel yang berukuran besar.
Hutan yang Dokter Nayla datangi saat ini terletak di luar kota. Dokter Nayla melakukan perjalanan menggunakan mobil. Dia tiba di desa terdekat hutan setelah melakukan perjalanan selama dia belas jam. Karena sudah malam, ia menginap di rumah penduduk.
Keesokan harinya Dokter Nayla mulai melakukan perjalanan sejak pagi hari. Mobil ia titipkan di rumah yang ia tumpangi.
Sejak masuk kedalam hutan Dokter Nayla merasakan suasana yang berbeda dari biasanya. Namun Dokter Nayla tidak banyak berfikir. Apalagi hutan ini memang terkenal angker.
Cas!
Cas!
Cas!
Dokter Nayla menebas rumput yang menghalangi jalannya dengan pisau panjang yang sengaja ia bawa dari rumah. Sudah hampir setengah hari ia berjalan namun tumbuhan yang ia cari belum juga ketemu.
"Istirahat dulu deh, " gumamnya.
Dokter Nayla membersihkan tempat yang akan ia duduki terlebih dahulu. Setelah itu barulah duduk dengan nyaman.
Tiba-tiba Nayla merasa ngantuk. Matanya perlahan terpejam. Entah berapa lama ia tertidur. Bangun-bangun hari sudah malam.
"Waduh... kok malah kebablasan, " gerutu Nayla sambil melihat sekitar.
Kruyuk....
Perutnya tiba-tiba berbunyi. Ia memang mengisi perutnya tadi saat hendak berangkat. Untungnya tadi Nayla membawa bekal. Mudah-mudahan belum basi.
Sebelum makan Nayla mencari ranting kering untuk ia bakar. Tidak perlu jauh-jauh karena memang banyak ranting yang berceceran.
Namun tiba-tiba ia mendengar langkah kaki yang ia perkirakan lebih dari satu orang. Nayla pun mencari tempat untuk bersembunyi.
Ada sekitar sepuluh orang membawa tombak berjalan di dekatnya. Yang membuat Nayla heran adalah pakaian yang mereka pakai.
"Apa ada yang sedang syuting film di hutan seperti ini ? " tanya Nayla yang entah pada siapa. Padahal tidak ada orang lain disampingnya.
"Lebih baik Aku ikutin saja . Lumayan bisa nonton gratis."
Nayla pun mengikuti mereka dari belakang. Nayla pikir mereka semua artis. Jadi Nayla tidak ada rasa takut sama sekali .
Merasa ada yang mengikuti para prajurit itu pun berhenti. Salah satu orang yang menjadi pimpinan langsung meloncat kearah Nayla. Bukannya takut, Nayla malah kagum dengan aksinya.
"Wow... hebat! " puji Nayla dengan tulus. Sedangkan orang yang ia puji malah heran melihatnya.
"kamu siapa? " tanya Lelaki itu dengan bahasa yang menurutnya aneh. Anehnya Nayla bisa mengerti artinya. Dan hebatnya lagi saat ia menggunakan bahasa Indonesia ,yang keluar dari bibirnya malah bahasa orang itu.
"Saya Nayla. Masnya ini lagi syuting ya? " tanya Nayla dengan antusias.
"Kenapa kamu bisa ada dihutan ini? " tanya lelaki itu tanpa menjawab pertanyaan Nayla.
"Jalan-jalan."
Lelaki itu menatap Nayla dari ujung kaki hingga kepala berulang kali. Dari wajahnya dapat terlihat jika orang itu nampak bingung dan juga penasaran.
"Pakaian apa yang kamu pakai ini. Jangan bilang kalau kamu seorang mata-mata dari negri sebrang!!! " tebak lelaki itu dengan mata menyipit.
"Siapa gadis itu senopati? " tanya salah satu anak buahnya.
"Lihat pakaian yang ia pakai. Orang dari Kerajaan mana yang memakai pakaian seperti itu? "
Kesembilan prajurit itu menatap Nayla dengan seksama. Nayla yang ditatap seperti itu merasa tidak nyaman.
"Jaga mata kalian! " bentak Nayla.
"Tangkap gadis itu. Pasti dia seorang mata-mata! " titah senopati Arya dengan tegas.
Nayla sungguh terkejut mendengar tuduhan yang telah dilayangkan padanya. Nayla tidak terima. Dia pun tidak membiarkan mereka menangkapnya. Jadi dia menyerangnya menggunakan keahlian yang ia miliki.
Selain ahli ilmu pengobatan, Nayla juga ahli beladiri. Serangan mereka tidak ada apa-apanya bagi Nayla. Meskipun ditangan mereka ada tombak yang sudah siap menusuknya.
Senopati Arya merasa terpesona melihat gerakan Nayla menyerang anak buahnya. Gerakan itu belum pernah ia lihat sama sekali.
"Berhenti! " teriak Arya.
"Kenapa berhenti? "
"Sekarang kamu harus mengaku dari mana asalmu? tidak mungkin kamu berasal dari Kerajaan Pandan Wangi."
"Kerajaan Pandan wangi? " tanya Nayla shock.
"Benar. Kamu sudah masuk wilayah Kerajaan Pandan Wangi. Karena_"
"Tunggu sebentar! " selama ia belajar tentang sejarah tidak pernah ia mendengar informasi tentang Kerajaan Pandan Wangi.
"Ada apa? "
"Kerajaan Pandan Wangi itu ada di daerah mana ya, kok Aku nggak pernah dengar, " kata Nayla bingung. Rasanya pusing memikirkannya. Apalagi sekarang Indonesia sudah menjadi negara Republik.
"Hutan ini termasuk wilayah kerajaan Pandan Wangi."
"Bukan itu maksud perkataan ku."
"....? "
"Kalian tidak lagi sedang syuting Film? "
"Apa itu Syuting? "
"Ha??? " tambah bingung deh.
"Sudahlah kamu tidak usah banyak bicara. Lebih baik kamu mengikuti kami dengan baik-baik."
"Kalau tidak mau bagaimana? "
"Kalau begitu kamu harus kembali ke Kerajaan mu! "
"Kerajaan apa coba!!! " gumam Nayla frustasi. Sepertinya ia tersesat di dunia gaib. Tidak heran hutan ini terkenal seram.
Tidak ingin bertindak gegabah dan malah membahayakan nyawanya, Nayla pun menuruti ucapan Senopati Arya. Lagi pula jika mereka macam-macam hajar lagi aja.
"Aku akan mengikuti kalian. Tapi jangan coba untuk berbuat macam-macam! " ucap Nayla memberi peringatan.
"Kamu tenang saja. Kami seorang prajurit terhormat. Tugas kami melindungi para warga bukan merusaknya."
"Prajurit juga manusia, " gumam Nayla tanpa bisa di dengar oleh mereka,
Akhirnya Nayla pun mengikuti langkah kaki mereka.
Selamat datang di novel baru Aku. Jika ada salah ketik atau bahasanya tidak cocok di gunakan bisa langsung tulis di kolom komentar.
Terimakasih sudah membacanya. Jangan lupa dukungannya Ya 🙏🙏🙏🙏🙏.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Sarifah Sarifah
halo thor ini cerita ke dua yg dibaca. sampai tamat ya thor. mulai baca
2024-10-10
0
Jade Meamoure
koq ilustrasi/gambar depan sama dengan The great teacher come??
2024-10-10
1
Moon JB
Hadir..awal yg menarik.
2024-09-22
0