Halo!!!

Setelah menyusuri hutan hingga kedalam, Nayla akhirnya berhasil menemukan berbagai tanaman obat. Diantaranya ada tanaman obat yang diperuntukkan untuk mengobati Nyai Rahayu.

Nayla dan ketiga prajurit yang bersama dengan sabar mengambil tanaman itu. Kemudian memasukkannya kedalam keranjang yang mereka bawah.

Tak terasa keranjang yang mereka telah penuh . Nayla mengajak ketiga prajurit untuk pulang.

"Sepertinya udah cukup. Kita pulang sekarang," ajak Nayla .

"Apa semua yang Anda butuhkan sudah ketemu Nona? " tanya prajurit yang bernama Temon.

"Sudah. Mumpung belum terlalu sore. Agar kita tidak sampai kemalaman di hutan."

"Baik Nona."

Mereka pun berbalik arah untuk pulang. Namun Nayla merasa ada yang memanggilnya.

"Nayla..."

Suara itu terdengar lirih di pendengarannya. Nayla menajamkan pendengarannya. Sayangnya hanya Nayla sendiri yang mendengarnya.

"Apa kalian mendengar sesuatu? " tanya Nayla pada ketiga prajurit yang bersamanya. Ketiga prajurit itu menghentikan langkah mereka dengan bingung.

"Dengar apa ya Non? " tanya prajurit yang bernama Temon.

"Kayak ada orang yang manggil," jawab Nayla.

"Kok saya tidak dengar ya. Kalian berdua dengar? " tanya Temon pada kedua temannya.

"Saya nggak dengar. "

"Kalau Saya dengar suara burung."

"Mungkin cuma perasaanku saja, " ucap. Nayla akhirnya. Karena ia tidak lagi mendengar suara panggilan itu.

"Memangnya Nona dengar suara apaan? " tanya Temon penasaran.

"Ada yang panggil namaku. "

"Waduh...gawat nih, " ucap Pahing panik.

"Gawat kenapa? " tanya Nayla, Temon dan Bayu dengan kompak.

"Jangan-jangan itu suara penunggu hutan. Pasti dia marah karena kita mengambil tanamannya tanpa ijin, " jawab Pahing agak merinding.

Prajurit satu ini memang aneh. Sejak tadi dia mempunyai pikiran diluar nalar. Jangan lupakan sikap penakut nya. Nayla jadi heran bagaimana orang penakut seperti Temon bisa lulus jadi seorang prajurit.

"Tadi kamu kencing sembarangan pasti, " goda Nayla yang membuat Pahing parno.

"Bagaimana Nona tahu!?! " tanya Pahing dengan wajah yang sudah pucat pasi. Padahal Nayla hanya bicara asal dengan niat menggodanya. Ternyata Pahing menganggapnya serius.

"Jadi beneran kamu kencing sembarangan, " ucap Nayla sambil menahan tawa.

Pahing terlihat celingak celinguk dengan raut wajah ketakutan. Namun tiba-tiba ia mengingat jika bukan dirinya saja yang kencing sembarangan.

"Tadi bukannya Temon sama Bayu juga ikutan," serunya. Temon dan Bayu yang tadinya menertawakan Pahing jadi ikuta panik.

Nayla pun memberi nasehat pada mereka dengan serius.

"Terus ngapain kamu takut. Kita kan berempat. Kalau ada apa-apa kita tanggung bersama. Jangan takut seperti itu. Kita nggak mungkin ninggalin kamu sendiri disini. Kalau kamu panik seperti itu, musuh bakalan senang. Seandainya kamu bersikap seperti itu di tempat musuh, dengan cepat kamu akan dikalahkan. "

Pahing, Temon dan Bayu mendengarkan dengan cermat ucapan Nayla. Mereka membenarkan apa yang diucapkan Nayla.

"Maaf Nona, " ucap Pahing dengan rasa bersalah.

"Sudahlah... lebih baik kita lanjutkan perjalanan kita."

Nayla hendak melangkahkan kakinya saat suara yang memanggil namanya semakin keras. Tanpa sadar Nayla berjalan ke sumber suara.

"Nona mau kemana? " tanya Bayu saat melihat Nayla berjalan kearah yang salah.

Sayangnya Nayla seolah tidak mendengar suara Bany . Nayla hanya mendengar suara yang memanggilnya.

"Nona!!! "

"Nona!!!

Ketiga prajurit itu hendak mengejarnya. Namun tubuh mereka tidak bisa digerakkan sama sekali. Seolah ada yang sedang mengikatnya dengan erat.

Pahing langsung menangis ditempat. Bayu dan Temon hanya bisa saling pandang sambil geleng-geleng kepala.

"Kamu ini prajurit loh. Bisa-bisanya nangis kayak anak kecil saja, " ejek Bayu.

"Prajurit juga manusia."

"Kamu kok bisa jadi prajurit sih?"

"Siapa juga yang mau jadi prajurit. Aku tuh sebenarnya mau jadi tukang kebun. Malah disuruh buat latihan jadi prajurit, " elak Pahing sambil mengusap wajahnya yang penuh dengan air mata.

"Kok bisa lulus?"

"Jangan tanya sama Saya. Tanya saja sama Paman pelatih."

"Sudah... jangan berdebat. Kita harus cari cara agar bisa kejar Nona Nayla. Kalau sampai terjadi sesuatu sama beliau, kita bisa dihukum sama Senopati Arya."

"Bagaimana caranya? "

"Pikir sendiri! "

Jika ketiga prajurit itu sedang berdebat, tidak dengan Nayla yang sudah tiba di depan sebuah goa. Suara itu meminta Nayla untuk masuk kedalam goa.

Begitu masuk kedalam goa, Nayla mencium bau anyir darah yang menyengat. Dengan terpaksa Nayla menutupi hidungnya dengan sapu tangan yang ada di dalam ransel.

"Halo!!! " ucap Nayla dengan suara yang agak tinggi.

Terpopuler

Comments

Sribundanya Gifran

Sribundanya Gifran

hallo bgaimna kelanjutannya thor💪💪💪💪

2024-07-11

0

Disty Aulya Syamlan

Disty Aulya Syamlan

pendek sekali ceritanya, terkesan menggantung, up nya lama pulak, wah lengkap dah 🤦🤦

2024-07-11

0

Ida Rohani

Ida Rohani

hik hik 😭😭😭author Minta dobel donk/Pray/pliiisss🙏

2024-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Nayla Dokter Genius
2 Keterkejutan Nayla
3 Menangkap ikan
4 Keluarga kerajaan
5 Melanjutkan perjalanan
6 Nyai Wulan
7 Nyai Ayu
8 Perbincangan di pagi hari
9 Perjalanan
10 Perampok
11 Istirahat
12 Memeriksa Nyai Rahayu
13 Pengobatan Nyai Rahayu
14 Siluman Ular
15 Halo!!!
16 Kakek Harimau
17 Pertarungan
18 Tiba di rumah
19 Pilihan
20 Adipati Banjar Negara
21 Rumah baru
22 Ke Pasar
23 Gosip
24 Pengobatan
25 Menghilangnya Janin dari perut-perut ibu hamil
26 Keanehan Senopati Arya
27 Ketemu
28 Manisa
29 Menyelamatkan Senopati Arya
30 Panik
31 Interogasi
32 Nayla mengaku
33 Membawa Senopati Arya pulang
34 Kedatangan Raden Athaya
35 ...
36 Perjalanan ke Istana
37 Desa kecubung
38 Nyai Wulan galau
39 Ki Suryadarma
40 Turun ke sawah
41 Balikan
42 Hamil
43 Pembukaan Klinik
44 Sindrom Couvade
45 Hati yang tersakiti
46 ....
47 Melepaskan gelar sebagai seorang Ratu
48 Bertemu
49 Bercerita
50 Kaluar istana
51 Berpamitan
52 Nyimas Purwati
53 Nyimas Parwati yang bermuka dua
54 Penyesalan Prabu Abi Rama
55 Sikap Adipati Janitra
56 Keberadaan Nayla diketahui orang sekte sesat
57 Datangnya Ki Suryadarma dan Ki Sawunggaling
58 Membuat rumah
59 Pembalasan
60 Pesta
61 Raden Cakra
62 Info
63 Tanah gersang
64 ....
65 Menolak
66 Kedatangan Raden Wijaya dari Kerajaan Bulan Bintang
67 Kepergian Nayla dan kedua orang tuanya
68 Atmajaya
69 Pagoda Suci
70 Draft
71 Memeriksa kondisi Ratu Sekar Sari
72 Pengobatan
73 Draft
74 Kembali Pulang
75 Akhir dari sebuah kutukan
76 Misi berhasil
77 Pembuatan Rumah
78 Serangan
79 Pindah Rumah
80 Berkebun
81 Kondisi Prabu Abi Rama
82 .
83 Di rumah Nayla
84 ....
85 Keterkejutan Prabu Abi Rama
86 Nyai Wulan melahirkan
87 Draft
88 .....
89 Kembali ke desa Harapan
90 Makan malam bersama
91 Pengumuman
92 Pernikahan
93 pengumuman
94 .....
95 Keberhasilan
96 Pintu di lantai sembilan pagoda Suci
97 ....
98 Pergi ke rumah sakit
99 Akhirnya....
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Nayla Dokter Genius
2
Keterkejutan Nayla
3
Menangkap ikan
4
Keluarga kerajaan
5
Melanjutkan perjalanan
6
Nyai Wulan
7
Nyai Ayu
8
Perbincangan di pagi hari
9
Perjalanan
10
Perampok
11
Istirahat
12
Memeriksa Nyai Rahayu
13
Pengobatan Nyai Rahayu
14
Siluman Ular
15
Halo!!!
16
Kakek Harimau
17
Pertarungan
18
Tiba di rumah
19
Pilihan
20
Adipati Banjar Negara
21
Rumah baru
22
Ke Pasar
23
Gosip
24
Pengobatan
25
Menghilangnya Janin dari perut-perut ibu hamil
26
Keanehan Senopati Arya
27
Ketemu
28
Manisa
29
Menyelamatkan Senopati Arya
30
Panik
31
Interogasi
32
Nayla mengaku
33
Membawa Senopati Arya pulang
34
Kedatangan Raden Athaya
35
...
36
Perjalanan ke Istana
37
Desa kecubung
38
Nyai Wulan galau
39
Ki Suryadarma
40
Turun ke sawah
41
Balikan
42
Hamil
43
Pembukaan Klinik
44
Sindrom Couvade
45
Hati yang tersakiti
46
....
47
Melepaskan gelar sebagai seorang Ratu
48
Bertemu
49
Bercerita
50
Kaluar istana
51
Berpamitan
52
Nyimas Purwati
53
Nyimas Parwati yang bermuka dua
54
Penyesalan Prabu Abi Rama
55
Sikap Adipati Janitra
56
Keberadaan Nayla diketahui orang sekte sesat
57
Datangnya Ki Suryadarma dan Ki Sawunggaling
58
Membuat rumah
59
Pembalasan
60
Pesta
61
Raden Cakra
62
Info
63
Tanah gersang
64
....
65
Menolak
66
Kedatangan Raden Wijaya dari Kerajaan Bulan Bintang
67
Kepergian Nayla dan kedua orang tuanya
68
Atmajaya
69
Pagoda Suci
70
Draft
71
Memeriksa kondisi Ratu Sekar Sari
72
Pengobatan
73
Draft
74
Kembali Pulang
75
Akhir dari sebuah kutukan
76
Misi berhasil
77
Pembuatan Rumah
78
Serangan
79
Pindah Rumah
80
Berkebun
81
Kondisi Prabu Abi Rama
82
.
83
Di rumah Nayla
84
....
85
Keterkejutan Prabu Abi Rama
86
Nyai Wulan melahirkan
87
Draft
88
.....
89
Kembali ke desa Harapan
90
Makan malam bersama
91
Pengumuman
92
Pernikahan
93
pengumuman
94
.....
95
Keberhasilan
96
Pintu di lantai sembilan pagoda Suci
97
....
98
Pergi ke rumah sakit
99
Akhirnya....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!