SUAMI YANG EGOIS

SUAMI YANG EGOIS

BAB 1

" Sayang. Bagaimana dengan kelanjutan hubungan kita?" Tanya seorang laki-laki yang sedang membelai Surai panjang milik kekasih, yakni dia adalah Josephine Danuarta.

" Aku akan mengikuti kata mu sayang," jawab sang kekasih, yakni adalah Siti Badriah Pradipta.

Yakni kedua nya merupakan sepasang kekasih yang sudah lama menjalin hubungan, di saat mereka masih berada di bangku perkuliahan. Kedua nya sudah bersama, namun banyak perbedaan di antara kedua nya yang membuat si perempuan sangat takut jika menyangkut ke hal-hal hubungan jenjang serius. Di mana laki-laki merupakan keluarga konglomerat, beruntung dalam segala hal. Berbeda dengan di perempuan, hanya lah seorang perempuan yang memiliki kehidupan yang sederhana. Ia hanya hidup sebatang kara di kota Jakarta, kedua orang tua nya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kematian.

" Sudah saat nya kita harus menikah, aku mau kita hidup selama nya berdua. Tak terpisahkan babe," ucap Josephine.

" Baiklah!" Siti hanya bisa mengikuti kemauan sang kekasih, walau dalam hati nya ia belum siap jika harus mendengar jawaban dari orang tua sang kekasih.

" Good. Nanti malam aku akan menjemputmu, kita akan mengadakan makan malam dengan keluarga ku. Kita akan meminta restu," pungkas Josephine.

" Baik lah sayang, mari pulang."

Josephine mengantarkan Siti terlebih dahulu ke kontrakan nya, baru ia akan pergi menuju rumah nya.

*

Ting....

Satu pesan WhatsApp masuk.

Josephine 🤍

Apakah kau sudah bersiap babe?

Sayang❤️ ( Siti)

Sudah.

Josephine 🤍

Aku akan menjemputmu, bersabar lah.

Percakapan hanya sampai di situ, kini Siti kembali meletakkan handphone nya. Lalu kembali melihat diri nya di pantulan kaca, merasa kurang percaya diri dengan diri nya sekarang. Dengan terpaksa, Siti mengenakan baju branded mahal pemberian Josephine.

" Wah.... Wah.... Wah... Kau sangat cantik babe," kagum Josephine, melihat penampilan Siti yang cantik. Dengan long dress warna merah, tali satu. Serta rambut yang di gerai, dan sedikit polesan bedak. Tak lupa dengan heals yang di gunakan menampakkan aura kecantikan nya.

" Terimakasih sayang. Jujur aku sangat tidak pede," jujur Siti.

" Why babe?" tanya Josephine.

" Aku jarang berpenampilan seperti ini," kekeh Siti.

" You are so beautiful, Let's go!" Ajak Josephine.

Mereka berdua kini sudah di perjalan, menuju restauran yang sudah di tentukan. Di sepanjang perjalanan, Siti hanya diam tak bergeming. Ia takut jika harus berhadapan dengan orang tua Josephine.

" Good night mom, dad!" Sapa Josephine yang mendatangi meja yang di duduki oleh kedua orang tua nya.

" Good night my soon!" Jawab kedua nya dengan serempak. Di awal, wajah perempuan tua itu tersenyum menyambut kedatangan anak nya. Namun berubah secara tiba-tiba, setelah melihat kehadiran Siti.

" Why did he come?" tanya perempuan tua, yang bernama Diana Asavella. Dengan tatapan meremehkan.

" Why mom? Dia kekasih Josephine," ucap Josephine, lalu mempersilahkan Siti duduk.

" Halo om, Tante.." Sapa Siti dengan wajah yang di hiasi dengan senyuman, walau hatinya sakit mendengar penuturan perempuan itu.

Keduanya tak menjawab, malah asik melihat menu makanan yang ada di depan nya. Seketika senyuman Siti memudar.

" Kamu pesan apa babe?" Josephine langsung bertanya, supaya Siti tidak selalu menunduk kan kepala nya.

" Aku ngikut saja," jawab Siti.

" Baik lah!"

Mereka hanya tinggal menunggu pesanan tiba.

" Mah, Pah. Maksud dari pertemuan ini adalah, kami ingin meminta restu dari kalian. Kami ingin melanjutkan hubungan kami, lebih serius lagi." Josephine langsung mengucapkan hal itu.

" Mamah tidak setuju!" Jawab Diana dengan cepat dan lugas.

" Why mah?" Tanya Josephine dengan nada kecewa, sementara Siti meremas gaun nya kuat-kuat.

" Mamah tidak mau mempunyai menantu yang miskin, kenapa kau tidak bersama Flora saja. Dia cantik, juga kaya setara dengan keluarga kita. Ini kau malah memilih perempuan yang tidak jelas, bahkan asal usul tidak tahu bagaimana. Orang tua nya sudah lama membusuk di tanah, pasti kehidupan nya juga tidak jelas!" Ucap Diana dengan menatap nyalang ke arah Siti.

BRAK!

Satu pukulan terdampar di meja.

" Aku terima jika anda menjelek-jelekkan saya, tapi jangan membawa-bawa orang tua saya. Saya adalah perempuan baik-baik, jangan karna anda orang kaya. Anda malah dengan seenak nya menghina orang miskin!" Entah mendapat keberanian dari mana, Siti melontar kan itu dengan cucuran air mata. Segera ia pergi meninggalkan tempat itu.

" Lihat. Dia tidak memiliki norma kesopanan," ucap Diana kepada Josephine, sementara Jesrel Danuarta hanya diam saja.

" Mah." Ucap Josephine dengan nada kecewa, ia kembali meninggalkan tempat itu dan berlari menyusul Siti.

Josephine berlari mencari keberadaan Siti, ternyata Siti duduk di bangku taman yang ada di depan restauran VVIP itu.

" Babe, sory." Ucap Josephine yang mendatangi Siti.

Siti tak menjawab, ia hanya sesenggukan merasa hati nya sangat sakit ketika seseorang menyinggung tentang orang tua nya.

" I know, aku tidak memiliki orang tua tapi jangan seenak nya orang berburuk sangka kepada Meraka. Aku tidak terima, jika memang Meraka tidak merestui mereka bisa ngomong dengan baik. Jangan membawa-bawa orang tua ku, aku tahu mereka sudah tidak ada tapi aku sayang mereka!" Tiba-tiba ucapan itu keluar dari mulut Siti, dengan air mata yang bercucuran.

" I know babe, maafin mamah ku ya. Aku tau kau sakit hati," hanya kata maaf yang dapat Josephine berikan, lalu ia mengecup kening kekasih nya.

" Aku mau pulang, kau pergi lah temui mereka. Ucapkan kata maaf ku, aku tidak sopan menggebrak meja. Sampaikan maaf ku kepada meraka," ucap Siti yang masih menyadari kesalahan nya.

Hati Josephine mencelos mendengar ucapan Siti, sempat-sempatnya ia menyampaikan kata maaf. Di kala omongan orang tua nya lah yang lebih menyakitkan kan.

" Aku akan mengantar ku babe," putus Josephine.

Josephine hanya bisa menganggukkan kepalanya, menolak pun tidak ada gunanya karna Josephine tidak suka akan hal itu.

*

Setibanya di kontrakan, Siti langsung menyuruh Josephine menyusul orang tuanya. Dengan alasan ingin sendiri, sehingga Josephine dapat menyanggupi itu.

Sepeninggalan Josephine, Siti menangis sejadi-jadinya. Di tengah ia merasa rindu dengan kedua orang tua nya, namun ada orang yang mengatai nya sehingga ia menjadi bisa semarah itu. Hingga tak di sadari Siti terlelap dalam tangis nya.

*

Pagi sudah tiba, Siti terbangun dari tidur nya dengan penampilan yang acak-acakan. Di mana ia masih menggunakan dress nya, dan polesan make up yang sudah belepotan sebab air mata nya. Dengan cepat ia membersihkan tubuh nya, dan ingin berangkat bekerja dengan mata yang bengkak, akibat menangis semalaman.

Siti bekerja di perusahaan PT SAELAS GROUP, di tempatkan di bagian devisi keuangan. Ia tak ingin bekerja di perusahaan Josephine, sebab tidak mau jika orang tua nya mengetahui dan berakhir tidak suka. Sudah lama Siti mengetahui, kalau orang tua Josephine tidak menyukai Siti.

...****************...

Halo guyss, jangan lupa jempolnya ya. maaf kalau banyak typo, aku butuh dukungan kalian semua, aku hanya penulis yang menuangkan haluan ku. Bagi yang suka mari lanjutkan keseruan ceritanya, bagi yang tidak suka tidak apa-apa boleh di skip. Timaaciiiiii❤️

Terpopuler

Comments

Daulat Pasaribu

Daulat Pasaribu

hadir thor

2024-08-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!