Sejak acara makan malam itu hancur, Siti selalu berusaha menghindar dari Josephine. Dengan alasan tidak mau kalau orang tua Josephine mengetahui keduanya, takut jika malah tambah tidak suka terhadap nya. Namun Josephine adalah Josephine, ia tidak bisa menyanggupi permintaan Siti.
Josephine akan melakukan segala cara, untuk ia bisa bertemu dengan Siti. Seperti sekarang ini, Josephine menyamar menjadi seorang OB yang mengantarkan cofee untuk Siti. Ia bahkan rela membujuk laki-laki itu, untuk meminjamkan baju nya. Bukan karna laki-laki pelit atau semacam nya, namun ia sangat mengenali siapa itu dan apa jabatan yang di emban nya. Namun dengan segala cara, akhirnya Josephine berhasil.
" Silahkan bu di minum," Josephine berhasil menggantikan pakaian nya, begitu juga dengan menyerupai suara OB.
" Terimakasih Agus..." Ucap Siti tanpa mengalihkan pandangan nya dari komputer.
Justru hal ini mengundang kekesalan bagi Josephine.
" Babe!" Sebab sudah tidak tahan lagi, akhirnya Josephine memanggil Siti dengan embel-embel yang ia gunakan. Tak lupa dengan wajah nya yang cemberut.
Begitu juga dengan Siti, ia sangat terkejut mendengar suara yang sangat familiar di telinga nya.
" Josephine. Kamu kok bisa di sini? Baju kamu?" Siti sampai ternganga melihat pacar nya.
" I really Miss you, kamu tak mau bertemu dengan ku. Mungkin dengan cara ini aku bisa melihat mu," ucap Josephine dengan jujur.
Siti sampai tak bisa berkata-kata lagi, ia merasa tidak tega melihat pacar nya hingga melakukan hal rendah seperti ini untuk bisa berjumpa dengan nya.
" I'm sory sayang," jawab Siti dengan nada terharu.
*
Josephine dan Siti, kini sudah berada di dalam mobil sedan milik Josephine. Dengan mudah nya Josephine mengizinkan Siti pulang lebih dulu, sebab ia memiliki akses besar di perusahaan itu.
" Babe. Ada yang mau ku sampai kan," kini ucapan Josephine sudah mulai serius, setelah keduanya sudah sedari tadi membuka topik yang lucu.
" Ya. Katakan," ucap Siti.
" Bukan karna aku jahat atau semacam nya, aku sangat menyayangimu mu. Aku tak sanggup jauh dari mu, bagaimana kalau kita melakukan ****** supaya mamah dan papah menerima pernikahan ini." Josephine melontarkan kata-kata, yang tentunya sudah ia pikir kan akhir-akhir ini.
Setelah mendengar itu, Siti hanya terdiam ia tidak bisa menjawab.
" Kenapa diam babe? Jangan berpikir kalau aku jahat atau semacam nya. Aku hanya tak ingin jauh dari mu babe," lagi-lagi Josephine meyakinkan kekasih nya.
" Apa kamu sudah yakin dengan cara itu aku bisa di terima? Aku belum yakin sayang, aku takut jika kau hanya ingin mengambil kenikmatan saja," Siti melontarkan ketakutan nya.
" No babe. Percaya pada ku," ucap Josephine lagi.
Dengan segala pertimbangan, akhirnya Siti mengiyakan solusi itu. Begitu juga dengan diri nya, sangat menyayangi Josephine yang selalu meratukan dan menghargainya.
*
" Maaf kan aku. percaya lah pada ku, aku akan melakukan nya dengan cara halus." Ucap Josephine dengan nada lembut.
Josephine menyatukan bibir nya, dan bibir Siti. Sesuai dengan diskusi singkat tadi, akhirnya mereka akan melakukan hal itu di sebuah hotel bintang *****
Ciuman itu semakin dalam, awal nya Siti malu-malu menerima itu. Namun lama kelamaan ia sudah mulai mengikuti irama ciuman itu, tak lupa juga dengan tangan Josephine yang tak di biarkan menganggur.
Tangan kanan nya sudah mulai meremas kedua gunung kembar milik Siti, tangan kiri nya menekan tengkuk Siti untuk memperdalam ciu man itu.
Karena sudah kehabisan pasokan oksigen, Siti memukul-mukul dada Josephine. Ia pun mengerti, lalu melepas pautan itu.
Memberi jeda sejenak, kini Josephine meminta izin untuk melepas semua pa kaian milik Siti. Dengan sekali anggukan, Josephine merasa senang sebab ia juga sudah mulai terang sang. Si Otong yang berada di atas, sudah meronta-ronta.
Seketika, Josephine ternganga melihat keindahan tu buh Siti. Sementara Siti merasa malu di perhatikan seperti itu, juga merasa agak janggal sebab belum pernah tu buh nya di perhatikan oleh laki-laki seperti itu.
" Tidak usah malu Babe," kekeh Josephine yang melihat perubahan wajah Siti.
" Maluuu..." rengek Siti.
Kini Josephine sudah mulai men jilati sekujur tu buh Siti, mulai dari bibir, hingga ke jenjang leher, gunung kembar nya, begitu juga dengan area sensitif nya. Bahkan ia tak merasa jijik sedikit pun, untuk menjelajah di hutan belantara itu menggunakan lidah nya.
Siti sudah mengeluarkan orgasmenya, sewaktu Josephine menjilati area sensitif nya. Siti tak bisa menahan de sahan nya, hingga ia memicu birahi yang sangat meningkat bagi Josephine. Hingga ia tak tahan lagi, memasukkan si Otong.
" Enak?" Josephine menggoda Siti.
Sementara si empunya tak menjawab, ia sudah tersipu malu mendengar pertanyaan itu.
" Boleh kan aku mulai babe?" Tanya Josephine memastikan.
Lagi-lagi Siti hanya mengangguk kepalanya, tanpa mengeluarkan suaranya.
" Nanti akan sedikit sakit, bertahan lah."
Siti merasa nyaman dengan cara main Josephine yang lembut, tak ingin Siti merasa kesakitan ataupun semacamnya. Rasa kenikmatan lah yang Josephine berikan.
Kini Josephine membuka pakaian nya, keduanya sudah sama-sama te lanjang bulat. Josephine menuntun tangan Siti membelai si Otong, namun dengan cepat Siti menarik tangan nya. Entah perasaan apa yang ia dapat, setelah menyentuh barang perjaka itu. Seketika Josephine tertawa geli, melihat tingkah Siti.
Di rasa sudah cukup dengan pemanasan, Josephine mulai menuntun si Otong ke lubang surgawi milik Siti. Di dorong nya dengan pelan-pelan.
" Sakit.." Rintih Siti ketika ada sesuatu yang ingin menembus milik nya, juga air mata yang sudah bercucuran.
" Tahan sayang," ucap Josephine, sembari membelai pipi Siti.
Srekkk.
Seperti ada yang terbelah, akhirnya si Otong sudah masuk dengan sempurna. Josephine memberi jeda sebentar, supaya Siti sedikit lega.
" Sudah bisa mulai sayang?" tanya Josephine memastikan.
Siti hanya mengangguk, juga air mata yang sudah berkurang sedikit.
Setelah mendapat persetujuan, akhirnya Josephine mulai menggerakkan punggung nya secara berulang. Rintihan demi rintihan, kini berubah menjadi desa han. Tanda Siti sudah mulai menikmati permainan itu, begitu juga dengan Josephine yang sudah mulai bersemangat. Ketika mendengar desa han yang memicu birahi nya.
Josephine lah yang menuntun, akhirnya keduanya sudah orgasme. Josephine melepas tautan itu, lalu mencium bi bir milik Siti tanda mengakhiri. Josephine menubruk kan badan nya di atas ranjang, lalu kedua nya tidur dengan nyenyak.
*
Beberapa jam sudah berlalu, Siti terbangun dan menyadari ia dan Josephine kini berte lanjang. Dengan cepat ia bangun, dan ingin membersihkan dirinya.
" Auwww..." Rintih Siti, ketika merasakan di area sensitif nya seperti di sayat.
Josephine terbangun mendengar itu.
" Why babe?" tanya Josephine dengan muka bantal nya.
" Sakit," adu Siti dengan polos, sembari menutupi tubuh nya dengan selimut.
" Mari ku gendong,"
Tanpa meminta persetujuan, Josephine langsung mengangkat Siti. Niat hati ingin mandi bersama, namun Siti menolak.
Akhirnya kedua nya sudah pulang ke rumah masing-masing, dengan Josephine mengantarkan Siti terlebih dahulu. Baru ia akan kembali ke rumah nya.
...****************...
Halo guyss, jangan lupa jempolnya ya. maaf kalau banyak typo, aku butuh dukungan kalian semua, aku hanya penulis yang menuangkan haluan ku. Bagi yang suka mari lanjutkan keseruan ceritanya, bagi yang tidak suka tidak apa-apa boleh di skip. Timaaciiiiii❤️
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Daulat Pasaribu
kasihan Ama siti
2024-08-12
0
Pannes Marbun
semangat truss ayy,
💐💗
2024-06-27
1