Author pov
Makan malam tengah berlangsung dengan tenang. Saat Drey sudah selesai membersihkan diri, mereka langusung turun kebawah untuk makan malam.
"Aku ingin bertanya kepadamu, Dad." Ujar Drey saat makan malam sudah selesai.
"Tanyakan saja." Jawabnya sambil membersihkan sisa makanan dibibir Alpha Sean dengan tissue oleh Luna Qiandra.
Saat ingin kembali berbicara, tiba-tiba Greyson Memindlink nya.
"Kau tidak boleh bertanya jika Ashley berada dihadapanmu. Aku takut akan menjadi beban pikiran lagi olehnya." Kata Greyson memberi saran kepada Drey. Yang Drey angguki setuju usulan dari Wolfnya.
Dia melirik kearah Ashley yang juga sudah selesai memakan. Lalu kearah Ayahnya lagi. "Kita bicarakan diruang kerjaku saja." Ucapnya sambil bangkit dari kursi.
"Baiklah."
"Ashley. Kau disini dulu, aku akan kembali jika urusan dengan Daddy selesai." Ujar Drey yang dianggukan saja oleh Ashley.
Mereka berdua masuk kedalam raung kerja dan duduk disofa yang sudah ditersedia.
"Ada apa, nak?" Tanya Alpha Sean kepada anak lelakinya tersebut yang sudah menggantikan posisinya sebagai Alpha.
"Apakah Daddy mengetahui kejadian 14 tahun yang terjadi di Silver Moon Pack?" Ucap Drey tanpa basa-basi.
"Sudah kuduga jika kau ingin membahas soal ini. Ya, 14 tahun yang lalu Silver Moon Pack diserang oleh kawanan Rogue yang dipimpin oleh salah satu Werewolf." Ujar Alpha Sean.
"Siapa namanya?" Tanya Drey dengan nada menggebu-gebu.
"Traffic Epilious, dia memiliki dendam dengan Alpha Keenan karena telah menghancurkan pack dan para rakyatnya meninggal. Begitupun dengan Dad, dia memiliki dendam karena Mommy-mu memilih Daddy sebagai Mate yang sesungguhnya. Bukan paksaan seperti Traffic." Ucap panjang Alpha Sean mengingat semua memorinya.
"Traffic Epilious? Kau akan merasakan apa yang Mateku rasakan dulu!!" Geram Drey tanpa sadar.
"Kau harus tenang Nak, itu tidak mudah mencari keberadaan Traffic. Karena dia memiliki ilmu Black Witch keturunan dari Ibunya!" Kata Alpha Sean.
Drey terkejut. "Sihir Black Witch? Lalu mengapa dia bisa kalah dalam perang itu jika Traffic memiliki sihir hitam?" Tanya Drey kepada Ayahnya.
Alpha Sean hanya tersenyum lalu berujar. "Kau akan mengetahuinya, Drey."
Drey bingung apa yang dimaksudkan oleh Ayahnya. Apakah itu artinya dia harus mencari tahu sendiri? Tentu saja, Drey sanggup jika itu menyangkut tentang kehidupan Mate nya.
"Terimakasih, Dad. Setelah ini aku akan mencari tahu dengan Beta Alrick dan Gamma Louis. Ah ya aku lupa, bagaimana dengan teman Daddy yang berasal dari White Witch?" Tanya Drey.
"Sudah Daddy hubungi. Dan mungkin saja besok dia akan kemarin, tenang saja Nak. Rupanya anak lelaki Daddy sudah tidak sabar untuk menjadikan Ashley sebagai Luna dipack ini." Kata Alpha Sean terkekeh geli.
Drey berdecak kesal namun tak urung dengan senyuman tercetak dibibirnya. "Ayo kita kembali keruang tamu." Ujar Drey. Alpha Sean menangguk lalu melangkah bersama menuju ruang tamu dimana ketiga wanita sedang berkumpul disana.
Disisi lain, Ashley, Geigi dan Luna Qiandra tengah berbincang membicarakan Mate dari Geigi.
"Jadi bagaimana? Kau sudah menemukan Matemu?" Tanya Ashley sambil menahan senyumnya.
"Tidak. Tapi akan aku pastikan jika Mateku nanti tidak se-menjengkelkan kak Drey!" Jawabnya dengan raut wajah penuh keyakinan. Sontak tak lepas membuat Ashley dan Luna Qiandra tertawa melihat raut wajahnya.
"Kalian tertawa saat kami tidak ada." Sahut Alpha Sean saat memasuki ruang tamu. Ketiga permempuan itu serempak melirik kearah sumber suara.
"Lelaki tidak boleh tau, Dad! Ini rahasia antara perempuan." Jawab Geigi sambil terkekeh geli, yang dianggukkan setuju oleh Ashley dan Luna Qiandra.
"Kau sama sekali tidak seru!" Kata Alpha Sean sambil mengelus puncak rambut anaknya lalu duduk disebalah Luna Qiandra. Sedangkan Drey duduk disamping Ashley.
"Sudah jam 9 malam, sebaiknya kita tidur. Ayo Shey kita ke kamar." Ucap Drey sambil menarik tangan Ashley untuk bangkit dari tempat duduk.
"Tapi obrolan kita belum selesai!" Protes Luna Qiandra kepada anak lelakinya.
"Ini sudah malam Mom, sebaiknya kalian melanjutkannya nanti saja." Ucap Drey setenang mungkin, sambil menarik tangan Ashley dari sana. Luna Qiandra hanya memberenggut kesal kepada anaknya.
"Kau tidak boleh macam-macam dengan kak Ashley!! Ingat dia belum sepenuhnya milikmu!!" Kata Giegi berteriak membuat kedua orangtuanya menutup telinga dengan gerakan refleks.
"Kau banyak bicara, Dik!!" Ujar tajam Drey diatas tangga menuju kamarnya yang dibalas Geigi dengan mengangkat kedua bahunya acuh.
Sesampainya masuk kedalam kamar Drey. Genggaman tangan Drey dilepas oleh Ashley, dengan langkah gontai Ashley menuju kearah kasur tanpa membersihkan wajah dan giginya.
"Kau tidak menyikat gigimu dulu, Sweetheart?" Tanya Drey.
"Aku sangat lelah seharian berkeliling Mall, Drey. Aku mengantuk." Jawab Ashley sambil membanting tubuhnya sendiri dikasur empuk milik Drey.
"Nanti gigimu akan rusak." Kata Drey lagi. Namun tidak ada jawaban dari Ashley. Drey menghela nafasnya, berjalan kearah Ashley yang berbaring lalu mengangkat tubuhnya ala Bridal stayle.
Ashley terkejut saat tiba-tiba tubuhnya terangkat. "Kyaaa!! Drey turunkan aku!!" Pekiknya.
"Kau harus menggosok gigi dan mencuci mukamu, Shey!" Katanya sambil membawa kedalam Walk in closet.
"Aku bisa jalan sendiri, turunkan aku." Ucap Ashley.
"Tidak tidak!! Biarkan aku yang melakukannya!" Drey menaruh tubuh Ashley diatas Closet yang tertutup. "Tunjukkan gigimu." Kata Drey sambil sibuk menaruh pasta gigi disikat gigi milik Ashley.
Ashley hanya menurut saja karena efek dari kantuknya yang sudah tidak tahan. Drey menyikatnya dengan sangat pelan dan konsisten. Setelahnya dia memberikan segelas air untuk kumur-kumur membersihkan busa.
"Angkat wajahmu Ashley! Aku tidak bisa membersihkannya dengan benar." Ujar Drey sambil mengangkat dagu Ashley.
Dia kembali membersihkan wajah Ashley. Selesai sampai disitu dia pun sama membersihkan muka dan giginya.
"Anak yang baik. Sekarang sudah selesai, berikan hadiah untukku karena sudah membantumu." Ucap Drey lalu mengecup bibir Ashley begitu lama. Sedikit melumat dan langsung melepaskan.
"Drey!! Kenapa kau sangat membuatku terkejut akhir-akhir ini dengan mencium bibirku dengan tiba-tiba!" Protes Ashley melototkan matanya yang sedari tadi mengantuk.
"Wow lihatlah Sweetheart! Setelah aku menciummu. Matamu kembali segar!! Mengapa tidak sedari tadi aku memikirkan rencana itu?" Kata Drey sambil terkekeh geli dan mengecup gemas pipi Ashley yang masih terlihat kurus.
Ashley tidak menanggapi hal itu. "Oh ayolah aku mencintamu, akanku gendong lagi kembali ke kasur." Ujar Drey saat Ashley tidak menanggapi nya.
"Aku berjalan sendiri saja." Kata Ashley ketus.
"Terserah, aku juga tidak ada niatan untuk menggendong tubuhmu yang kurus itu." Ucap Drey berusaha menyembunyikan semburan tawa yang tertahan.
"Drey...?" Kata Ashley.
Drey menengok saat namanya dipanggil. "Ya Sweetheart." Sahutnya.
"Kau tahu? AKU SANGAT MEMBENCIMU MELEBIHI APAPUN!!" Ucapnya marah dan menghentakan kakinya keluar dari Walk in closet.
Drey tertawa puas saat melihat Mate nya kesal karenanya. Entah mengapa ini menjadi hobby barunya, yaitu membuat Ashley kesal dan juga mencium tiba-tiba bibir Ashley yang katanya semanis ice cream vanilla.
°•°•°•°•°•°•°°•°•°°•°•°•°
***To be continue....
Jangan lupa Like&comment buat DreyShey🤓
See you next part🌻***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Triiyyaazz Ajuach
hadeeehhh hobi baru yg aneh
2020-04-24
1
Linda Dwi Novita
mantap banget
2020-03-26
1
Sastro
saya suka saya suka😁
2020-03-07
1