13

Makan malam tadi mungkin sangat tegang bagi Ashley atau juga Drey? Entahlah. Namun Geigi yang mengamati sedari tadi gerak gerik mereka yang berada disampingnya pun mengangkat bicara setelah keluar dari ruang makan dan sekarang berada didepan rumah bangku taman.

"Kau ada masalah dengan kakakku?" Tany Geigi sambil menatap manik mata Ashley.

Ashley yang ditanya seperti itu merasa bingung harus menjawab apa. "Ti..tidak, kita baik-baik saja." Jawabnya kemudian memaksakan senyuman tipis tercetak dibibirnya.

Geigi yang menatap dengan jeli wajah dan mata Ashley mencari kebenaran didalam sana. "Apa kau yakin? Ucapanmu membuatku ragu Kak Ashley." Kata Geigi menekan kata terakhirnya.

"Mengapa aku harus berbohong kepadamu? Aku tidak ada masalah apapun dengan Drey." Ujar Ashley dengan nada meyakinkan.

"Apa aku salah menduganya? Sewaktu kalian tidak berbicara sepatah katapun atau sekedar melempar tatapan satu sama lain? Aku pikir kalian tengah ada masalah." Ucap Geigi panjang lebar sambil menghela nafasnya lega karena dugaan dia salah.

"Itu hanya perasaanmu saja, bukan kah sewaktu kita makan tidak boleh banyak bicara? Siapa tau tiba-tiba tersedak dan akan meninggal. Kan tidak lucu Seorang Alpha Werewolf meninggal karena tersedak saat makan malam." Kata Ashley mencairkan suasana.

"Hahaha kau benar sekali. Aku juga baru tau kau pandai membuat lelucon." Tawa Geigi lepas memecah keheningan malam yang sudah sepi.

"Ini sudah malam, sebaiknya kau kembali ke kamar. Siapa tau kakakku membutuhkan perhatian darimu." Ujar Geigi dengan nada menjahili Ashley.

"Kau ini. Masih kecil tidak boleh berpikir seperti itu!" Ucap Ashley.

"Kau mengataiku kecil? Oh astaga, umur kita saja hanya terpaut 3 tahun. Itu artinya aku sudah dewasa." Protes Geigi tidak terima.

"Baiklah, baiklah. Terserah katamu. Kau duluan saja masuk, bukan kah nanti besok kau ada kelas pagi?"

"Ya benar. Oke aku kembali ke kamarku dulu, selamat malam Shey, bye!" Pamit Geigi beranjak pergi dan masuk kedalam rumah.

Sendiri. Saat ini Ashley sendiri setelah Geigi pergi, angin malam menerpa wajah dan menerbangkan helaian tipis rambut hitam Ashley. Matanya terpejam menikmati hembusan angin malam yang menenangkan dan berusaha menghilangkan pikiran yang telah Drey perbuat dengannya.

"Huft..." Hela nafas Ashley bosan. Tiba-tiba suara dari belakang tubuhnya mengagetkan Ashley yang tengah melamun menatap kearah bulan yang berbentuk sabit.

"Sedang apa kau disini malam-malam, sendiri lagi." Tanya seorang lelaki dengan suara dalam dan bercampur dingin.

Dalam hitungan detik pun Ashley mengetahui pemilik suara ini. Ya, siapa lagi jika bukan Drey. Makhluk yang tengah dihindarinya karena kejadian 1 jam yang lalu.

Ashley tidak bergeming ditempat. Drey kesal karena Matenya mengabaikan keberadaannya. Lalu dia pun duduk disamping Ashley dikursi panjang yang Ashley duduki.

"Mengapa kau tidak menjawab pertanyaanku?" Tanyanya lagi.

"Ah maaf, aku hanya sedang menikmati angin malam." Jawab Ashley gugup.

"Nanti kau masuk angin jika terkena angin malam disini. Ayo masuk, lagian ini sudah waktunya tidur." Kata Drey sambil menggenggam tangan Ashley.

"Kau duluan saja, aku akan menyusul nanti." Tolak Ashley halus.

"Kau ini kenapa? Apa masalah tadi membuatmu tidak nyaman? Oh maafkan aku Sweetheart." Ucap Drey sambil memeluk tubuh Ashley dari samping. Sedangkan Ashley tidak meresponnya sama sekali.

"Sudahlah, lupakan saja. Apa aku boleh meminta sesuatu padamu?" Tanya Ashley dengan hati-hati.

"Tentu saja katakan apa yang kamu inginkan, aku akan mengabulkannya. Hitung-hitung sebagai ucapan permintaan maaf." Kata Drey semangat.

"Malam ini aku tidur bersama Geigi, ya?" Tanyanya dengan pelan dan sangat hati-hati sambil menatap wajah kearah Drey yang sudah berubah menjadi wajah dingin.

"Tidak!" Jawabnya cepat dan tegas.

"Tapi kau bilang tadi akan mengabulkannya sebagai ucapan perminta maaf-an untuk kejadian tadi..." ucapnya lirih diakhir kalimat.

Drey mengangkat wajah Ashley yang tertunduk untuk menatap kearahnya. "Aku akan mengabulkannya apapun itu asalkan kau tidak tidur dengan Geigi." Katanya selembut mungkin memendam amarahnya.

"Aku...."

"Menurutlah padaku kali ini saja." Ucapnya lagi sambil menyembunyikan wajahnya diceruk leher Ashley dan menghirup aroma rambut wangi Shampoo Strawberry.

Ashley hanya bergumam pelan dan memutar bola matanya saat Drey sudah seperti ini. Mengapa dia suka sekali manja kepadanya?

"Baiklah, angkat kepalamu kau tidak akan bisa bernafas disitu." Kata Ashley memperingati.

Drey mengangkat kepalanya dan menatap Ashley sendu. "Kau tarik lagi ucapanmu dan tidur bersamaku sampai kapan pun. Kau harus berjanji padaku mulai detik ini." Ucap Drey.

"Terserah padamu Alpha Drey. Aku ingin masuk ke kamar." Ujar Ashley lalu berdiri dari tempat duduk.

Saat ingin melangkah pergi, Drey menahan tangan Ashley dan berkata. "Kau belum berjanji padaku!"

"IYA AKU BERJANJI PADAMU!!" Teriak geram Ashley kearah Drey lalu berjalan cepat meninggalkan Drey sendirian ditempat itu.

"Seenaknya saja dia mengaturku, mentang-mentang seorang Alpha. Apa saja keinginannya harus dituruti." Gerutu Ashley disepanjang jalan menuju kamar Drey.

Disisi lain, Drey yang masih berada disitu tersenyum puas sekaligus terkekeh geli. "Kau sangat menggemaskan, Mate." Ujar pelan Drey lalu melangkah menyusul Ashley yang sudah menghilang dihadapannya.

Ashley yang baru saja keluar dari Walk in closet menatap garang kearah Drey yang sudah berada diatas kasur bersandar diatas kepala ranjang.

Dia berjalan kearah meja rias untuk mengambil kunciran rambutnya dan menguncirnya buntut kuda. Ashley berjalan kearah kasur tanpa melihat kearah Drey yang sedari matanya menatap setiap gerak-gerik Ashley.

"Kau mengacuhkan ku, Seewtheart." Sahut Drey dengan wajah yang dibuat terluka.

Ashley tidak menanggapi hal itu, dia membaringkan tubuhnya dikasur dan membelakangi Drey. Selimutnya dia tarik sampai atas tubuh.

Drey berdecak kesal frustasi. Ada apa dengan Ashley? Mengapa dia menghindarinya? Pikiran itu terus saja berputar dipikiran Drey.

"Aku terluka, Ashley." Ujar Drey sambil mendekat kearah Ashley dan mendekap tubuhnya.

"Lepaskan pelukanmu Drey, aku ingin tidur." Ucap Ashley.

"Tidak!! Kau tau? Aku merasa sakit diacuhkanmu." Ucapnya sendu sambil memeluk erat tubuh Ashley dari samping.

"Hmm."

Frustasi! Itu yang Drey rasakan sekarang. Tangannya langsung membalikkan tubuh Ashley yang sekarang berganti posisi lurus, sedetik kemudian Drey memeluknya membuat Ashley memekik keras. Untung saja kamar Drey dindingnya kedap suara.

"Drey!! Lepaskan aku!!" Pekik Ashley.

"Tidak, kau sudah membuatku emosi Shey! Inilah hukuman untukmu. Jangan bergerak biarkan seperti ini, jika kau ingin tidur, tidurlah!" Katanya dengan tegas dan suara tajam.

"Aku tidak bisa bernafas jika tubuh besarmu ada diatas tubuhku." Ucap Ashley meronta.

"Kau bodoh, turunlah dari atas tubuh Mate kita." Sahut Greyson melalui Mindlink.

"Baiklah," ujar Drey sambil mengangkat tubuhnya lalu berbaring disamping Ashley. Sedetik kemudian Ashley menghela nafas lega.

Namun, tak butuh wakti lama Drey menarik tubuh Ashley diatas tubuhnya dan mendekapnya erat. Tangannya memeluk pinggany Ashley, dan kakinya mengunci tubuh Ashley. Semacam guling kesayangannya.

"Kita tidur seperti ini. Jangan banyak bicara! Diam dan tidurlah, jika kau meronta sekali lagi Sweetheart. Malam ini juga aku akan mengklaim mu sebagai milikku!" Ucap Drey penuh ancaman membuat nyali Ashley menciut.

 

°•°•°•°•°•°°•°•°•°•°•°

 

***To be continue.....

Maaf baru up hehehe kehilangan ide soalnya :v Semoga suka sama part ini. Jangan lupa kasih Like dan komen buat DreyShey nya🤓

See you next part🌻***

Terpopuler

Comments

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

waduh ganas bener drey

2020-04-24

1

Nie Rinie Lho

Nie Rinie Lho

semangattrt

2020-04-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!