Drey Pov
Kembali bekerja. Hal yang sempat aku tolak saat Beta Reyhan mengatakan ada rapat penting dari perusahaan luar negeri, tentu saja aku menolaknya karena aku ingin selalu berdua dengan Mateku.
Namun, Mateku yaitu Ashley berhasil membujukku untuk mengikuti rapat besar tersebut. Ya aku mengalah dan pergi bersama Beta Reyhan, meninggalkan Ashley sendiri didalam kamarku.
Disepanjang rapat diadakan. Aku seperti fokus dan tidak fokus saat Mr. Daniels membicarakan kerja sama dengan perusahaan M.A milik keluargaku yang berada di Sydney.
"Bagaimana?" Sahut Mr. Daniels kepadaku.
"Baiklah, Asistenku akan mengurus itu semua." Ujarku sambil berdiri, diikuti dengan mereka yang berada diruangan rapat.
"Terimakasih atas persetujuan kerjasama kita, Mr. Drey." Kata Mr. Daniels menjabat tanganku yang aku balas dengan senyum tipis juga.
Mereka keluar. Sedangkan aku masih duduk dikursi tersebut, Beta Reyhan kembali lagi setelah mengantar kepergian Mr. Daniels dan rekannya.
"Bagaimana? Apakah Shawn sudah memberikan data tentang Mateku?" Tanyaku langsung kepada Beta Reyhan.
"Alpha Shawn sudah mengirimkan berkas untukmu, Alpha." Jawab Beta Reyhan sambil menyerahkan berkas berbalut amplop cokelat.
Aku segera membuka dan membaca riwayat hidup Mateku. Mataku dengan teliti membaca semua tentang Ashley yang sudah diberikan oleh Shawn.
"Orang tua Luna Ashley bernama Ananta Gerald dan istrinya bernama Liena Evelyn. Mereka berdua sudah meninggal setelah terjadinya perang antar rogue yang menyerang Silver Moon Pack sekitar 14 tahun yang lalu saat Luna Ashley masih berumur 7 tahun." Terang Beta Reyhan menjelaskan sembari aku melihat ada nama kedua orangtua Ashley.
"Rogue? Bagaimana bisa?" Tanyaku. Astaga aku saja tidak ingat jika pack itu pernah diserang oleh kawanan Rogue.
"Alpha Keenan memiliki musuh yang mengajak para Rogue untuk bekerja sama menghancurkan pack itu. Penyerangan dilakukan malam hari saat semuanya tengah lengah dan beristirahat.
Yang menyadari saat itu adalah ayah dari Ashley dan serangan sengit pun terjadi begitu saja. Banyak dari pack Alpha Keenan yang gugur termasuk kedua orangtua Luna Ashley. Untung saja Luna Ashley langsung diselamatkan oleh Luna Anastasia dan menyembunyikannya bersama Werewolf yang lainnya diruang bawah tanah." Jelasnya panjang. Aku menganggukkan kepala mengerti.
"Mateku yang malang." Ujarku pelan.
"Tapi sekarang dia akan merasakan bahagia bersamaku." Ucap tiba-tiba Greyson melalui Mindlink.
"Ralat, Mate kita Wolf sialan!" Jawabku kesal. Tak ada jawaban lagi dari Greyson.
"Kita pulang sekarang." Ucapku sambil berdiri. Beta Reyhan mengangguk dan mengikutiku dari belakang.
Didalam mobil aku kembali memikirkan siapa yang mengajak para Rogue menghabisi Silver Moon Pack dan mereggut kedua orangtua Mateku. "aku harus bertanya soal ini kepada Alpha Keenan nanti." Ucapku dalam hati.
"Baby, I'm cooming for you!!"
Mobil pun berhenti sampai diMoon Stone Pack. Aku langsung keluar dari dalam mobil, berkas tentang Ashley aku kasihkan kepada Beta Reyhan yang mengikutiku dari belakang.
Aku langsung memasuki kamarku. Nihil, tidak ada Ashley disini. Lalu dimana? Aku terus mencarinya sampai satu tempat yang jarang aku kunjungi menjadi pilihan terakhir.
Dan benar saja, aku melihat Ashley bersama.... Sial!! Apa-apaan Mateku tertawa bersama Gamma Louis ditaman bunga! Aku menggeram marah begitupun dengan Greyson didalam sana. Tak ingin menghabiskan banyak waktu, aku langsung menghampiri mereka.
"Sedang apa kalian disini?" Tanyaku kepada mereka. Saat mendengar suaraku, mereka berdua menoleh bersama dengan raut wajah yang sama-sama tegang.
"Drey...." Ucap Ashley pelan yang masih bisa aku dengar dengan jelas.
"Alpha Drey." Ujar Gamma Louis membungkukkan sedikit tubuhnya kepadaku. Kemarahanku terus berlanjut.
"Aku bertanya mengapa kalian berdua berada disini?" Kataku dengan tegas. Sedangkan Greyson dengan tenaganya ingin mengganti Shift denganku, namun masih bisa aku tahan.
"Nona Ashley ingin melihat Pack ini Alpha Drey. Luna bilang merasa kesepian jadi aku mengajaknya kesini. Maafkan atas kelancanganku." Jelas Gamma Louis sambil menundukan kepalanya.
Aku tidak merespon atau sekedar menjawab. Aku langsung menarik tubuh Ashley dan memeluk punggungnya dengan erat. Aku merindukannya.
"Kau pergi dari sini, Gamma Louis." Ujarku dengan suara dalam atau suara Greyson tepatnya. Gamma Louis langsung mengangguk dan pergi dari hadapan kita, diikuti Beta Reyhan disampingnya.
"Kau tidak boleh seperti itu Drey. Dia sudah membuat rasa bosanku hilang, lagian aku yang mengajaknya untuk berkeliling dipack ini, aku sangat bosan karena Geigi belum juga kembali." Oceh Ashley panjang.
"Apapun alasanmu, aku tidak ingin mendengarkannya. Kau hanya boleh pergi bersamaku." Ujarku sambil memeluknya dengan sangat erat karena gemas.
"Kau ini kenapa, aku tidak bisa bernafas!!" Teriak Ashley sambil memukul kecil dada bidangku.
"Ah maafkan aku, Baby. Ini semua salah Wolfku Grey." Ucapku menyesal sambil melepaskan pelukan dan mencium pipi sebelah kananya sebagai pertanda minta maaf.
"Kau mengkambing hitamkan namaku, Drey." Gerutu kesal Greyson didalam sana. Aku hanya terkekeh seolah tak menanggapinya, tentu saja membuatnya semakin marah, biarkan saja.
Mungkin karena ciuman dipipinya tiba-tiba dariku. Mukanya langsung terkejut membuat wajahnya sangat menggemaskan, astaga aku tidak tahan ingin mencium bibir yang menggodaku sejak pertama bertemu.
Aku tertawa kecil lalu menggendongnya ala Bridal Style, membuat dia memekik terkejut. Hari ini sepertinya aku kebanyakan mengejutkannya.
"Drey turunkan aku!!"
"Tidak Shey. Ini adalah hukuman untukmu karena sudah membuatku cemburu." Kataku sambil membawanya menuju kamarku. Disepanjang perjalanan yang kita lewati, semua menundukkan sedikit badannya dan sepertinya terkekeh melihat tingkah kami. Biarkan saja.
Aku melirik kearah Mateku yang bersembunyi didada bidang dan wajahnya ditutupi jas yang ku kenakan. Tapi masih bisa aku melihat dengn jelas jika wajahnya memerah menahan malu.
"Kau tidak usah malu seperti itu, Sweetheat." Ucapku sesampainya didalam kamar. Aku menururkannya dikasur king size milikku.
"Aku sangat membencimu, Drey!!" Geramnya kesal.
"Tentu saja Sweethear, aku juga sangat mencintaimu." Balasku sambil mengedipkan sebelah mataku. Membuat Ashley bergidik ngeri melihatnya. Hahaha bukankah itu sangat menggemaskan? Rasanya kali ini berbeda, biasanya saat pulang dari kantor aku langsung tertidur karena lelah. Namun semenjak ada dia rasa lelahku hilang begitu saja.
"Dasar aneh, mengapa moon goddess mempertemukanku dengan Mate sepertimu." Ucapnya sambil melipatkan kedua tangannya didepan dada.
"Haruskah kau menolak takdir sayang? Kau menolak aura tampan Matemu ini." Ujarku penuh percaya diri. Entah mengapa akhir-akhir ini membuatnya kesal adalah hobby baruku.
"Terserah padamu, aku sangat lelah berkeliling dipack sebesar ini." Katanya sambil membaringkan tubuh mungilnya dikasur.
"Kau tidur saja. Saat jam makan malam aku akan membangunkanmu." Ucapku. Ashley hanya berdehem sebagai jawaban.
Aku masuk kedalam Walk in closet untuk membersihkan badanku dan mengganti baju dengan baju santai. Lalu ikut berbaring disamping Ashley yang sudah tertidur lelap. Mataku ikut terkantuk dan memeluk tubuh Ashley dari belakang. Perlahan akupun menyusul kealam mimpinya.
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
***To be continue.......
Terimakasih yang masih setia ikutin alur cerita DreyShey😍 Jangan lupa kasih Like dan komennya untuk author.
See you next part🌻***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Rhenii RA
Bisa gak sih jangan diulang2 setiap pov antara tokohnya?
2022-08-03
0
🐣JiminJia🐣
kapan Ashley mau di jadiin milikmu seutuhnya Drey,,,,, aihh uda tidur satu kamar tapi di cium pipinya masi malu² kocheng,,, hhhh
2020-10-06
1
Triiyyaazz Ajuach
drey jdi bucin
2020-04-24
3