Drey Pov
Aku mengijinkan Ashley pergi bersama Geigi adalah wujud rasa terima kasihku saat Ashley memelukku terlebih dahulu, tentu saja aku sangat senang. Tapi aku tidak bisa ikut karena ada urusan dengan Keluarga dari Alpha Shawn.
Tidak lupa juga saat Mateku ingin pergi, sebuah ide tiba-tiba muncul dikepalaku. Ya mengecup singkat bibirnya dengan tiba-tiba dan melihat wajah terkejut sekaligus blushing dipipinya. Bukankah itu sangat menggemaskan?
Mobil yang aku tumpangi bersama Beta Alrick melaju menuju ke Silver Moon Pack. Hanya butuh waktu 1 jam untuk kesana, akhirnya sampai dipack yang aku tuju. Aku langsung turun dari mobil saat Beta Alrick membukakan pintu untukku.
Tentu saja Alpha Shawn dan Luna Emily langsung menyambutku disana, karena aku sudah membuat janji dengannya.
"Selamat datang di Silver Moon Pack Alpha Drey, Beta Alrick." Sambut Alpha Shawn kepadaku dan juga Beta Alrick. Aku membalasnya dengan jabatan tangan dan Beta Alrick membungkukkan sedikit tubuhnya.
Sedangkan Mate dari Shawn hanya tersenyum tipis kearahku. Aku pun membalasnya dengan melakukan hal yang sama. "Silahkan masuk, Alpha Drey." Ucap Luna Emily setelahnya.
Aku mengangguk singkat berjalan mengikuti Shawn dan Matenya. Begitupun dengan Beta Alrick dibelakangku.
"Maaf dari orangtuaku untukmu Alpha Drey, karena mereka tidak bisa bertemu denganmu. Tapi aku sudah tau apa yang telah terjadi kepada Silver Moon Pack." Ujar Alpha Shawn setelah kita sampai diruang tamu.
"Tidak masalah." Jawabku seadanya.
"Baiklah akan aku jelaskan dengan singkatnya. 14 tahun yang lalu pack ini diserang secara mendadak oleh kawanan Rogue diperbatasan sungai emerland. Tapi para Rogue tidak akan menyerang kedalam pack jika tidak ada suruhan dari Werewolf lainnya," sejenak Alpha Shawn menarik nafasnya lalu melanjutkan kembali.
"Dan Ayahku mengetahui hal itu dari orangtua Ashley. Ya orang itu adalah musuh dari Ayahku, tapi aku tidak terlalu ingat nama Werewolf tersebut. Tapi yang kita yakini dia masih hidup sampai sekarang karena saat para Rogue yang dia suruh telah bergugur semua, lantas dia menyelamatkan diri dan kabur entah kemana. Tapi Alpha Drey, Ayahku bilang Alpha Sean tahu masalah ini." Lanjutnya.
Aku menyimak penjelasan dia secara fokus. Saat diakhir kalimatnya aku menaikkan sebelah alis kananku. "Ayahku tahu soal ini?" Tanyaku.
"Tentu saja, bukankah dulu Pack ini dan Pack mu selalu bekerja sama? Itu artinya ada kemungkinan Ayahmu juga mengetahui hal ini." Katanya lagi sambil menyeruput segelas teh.
"Jika tentang Ibu dari Ashley. Apakah benar jika dia berasal dari Moon Stone Pack?" Tanyaku dikabuti rasa penasaran.
"Ya, itu benar. Ayah Ashley Beta dari Ayahku. Namun karena anaknya adalah perempuan, jadi kita tidak bisa meneruskan jabatan untuk diserahkan kepada Ashley. Tapi sebagai ucapan terimakasih karena kedua orangtua Ashley telah berkorban nyawa untuk pack ini. Orangtuaku merawatnya seperti anak sendiri." Ujarnya panjang.
"Alpha Drey, maaf jika saya mengikut campur masalah ini. Tapi yang saya tahu Werewolf tersebut masih memiliki dendam terhadap Luna Ashley karena orangtuanya berhasil menggagalkan misinya." Sahut Beta dari Alph Shawn yaitu Reyhan.
"Sialan! Mengapa dia memiliki dendam kepada Mateku. Jika aku mengetahui namanya, tidak akan aku biarkan dia masih bernafas didunia ini." Ucapku penuh dengan emosi.
"Kau tidak usah bertindak gegabah dulu. Kita harus mencari tahu siapa dia dan jangan biarkan Ashley dalam bahaya." Ujar Alpha Shawn menangkanku.
Aku meliriknya. "Aku harus pulang. Langit sudah mulai gelap, terimakasih Alpha Shawn atas informasinya. Sampaikan salamku kepada Orangtuamu, mari Luna Emily." Pamitku kepada mereka.
Aku melangkah keluar dari pack tersebut menuju mobilku yang sudah siap. "Beta Alrick, kau harus mencari tahu siapa dia dan serahkan informasi itu kepadaku jika sudah selesai." Ucapku sambil berjalan.
"Baik Alpha Drey." Jawab Beta Alrick.
Mobil melaju pesat meninggalkan Silver Moon Pack, menembus rimbunnya hutan yang sudah mulai gelap.
Kembalinya di Moon Stone Pack. Aku turun dengan wajah begitu penuh amarah sekaligus lelah. Semua yang melihatku langsung tertunduk saat aku berjalan masuk kedalam rumah Pack. Aku menemukan Geigi dan kedua orangtuaku tengah bersantai diruang keluarga.
"Kau sudah pulang, nak?" Ujar Ibuku saat aku menaiki anak tangga. Aku hanya menanggapinya dengan anggukan, lalu kembali berjalan
"Mom, apakah kau lihat wajah kak Drey? Tidak beda jauh dari hantu. Menyeramkan!" Ucap Giegi meledekku yang masih bisa aku dengar dengan jelas namun aku mengabaikannya.
"Adik tidak tahu diri mengatakan kakaknya sendiri sebagai hantu." kesalku dalam hati.
Aku membuka pintu kamar dengan sedikit kasar. Saat masuk, aku tidak melihat keberadaan Ashley. Dimana dia? Bukankah Giegi sudah ada dirumah?
"Ashley!!" Ucapku meneriaki namanya.
"Ashley, kau dimana!!" Panggilku lagi menaikkan satu oktaf suara.
Aku duduk diatas kasur mengusap wajahku kasar. Mengapa aku sangat kesal hari ini? Ashley tiba-tiba keluar dari *Walk in close*t dengan rambut basahnya.
Aku melirik kearahnya dan menyuruhnya untuk mendekatiku. Dia menurut dan untungnya tidak keras kepala. Aku langsung menarik pinggangnya dan menyembunyikan wajahku diperut ratanya.
"Kau kenapa?" Tanyanya sambil mengelus pelan rambutku. Aku menyukainya! Perlahan rasa amarahku meredah dan lelahku hilang begitu saja.
"Geli!!" Pekik dia saat aku mengeluskan wajahku diperutnya.
"Don't leave me." Ucapku pelan.
"Kau selalu berkata seperti itu Drey, aku masih disini dan tidak meninggalkanmu." Ucap Ashley lembut.
Aku mendongakkan kepalaku dan menatapnya yang masih memainkan rambutku. "Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu." Ujarku.
"Apa?"
Baiklah ini saatnya. "Apakah kau tahu siapa nama Werewolf yang sudah membuat orangtuamu meninggal? Saat penyerangan diSilver Moon Pack 14 tahun yang lalu?" Tanyaku. Seketika wajah Ashley berubah menjadi sendu, apa aku salah?
"Aku tidak tahu namanya. Tapi aku ingat wajahnya, saat umurku baru 7 tahun wajah dia sangat menyeramkan karena bercak sarah diwajahnya. Dan itu.... Dan itu darah dari Ibuku yang dia habisi didepan mataku sendiri." Ucapnya dengan isakan yang tidak bisa dia bendung. Sialan, aku membuatnya menangis karena mengingat masa lalu itu.
Dan apa kata dia? Membunuh Ibunya didepan mata Mateku, tidak tahu diri sudah membuat trauma Ashley!! Aku pasti akan mencari dimanapun kau berada ****. Aku berjanji untuk Ashley.
Aku akan membunuhnya juga tepat didepan Ashley atau Ashley sendiri yang akan membalaskan dendamnya.
"Maafkan aku Sweetheart sudah membuatku mengingat kembali kejadian yang membuatmu trauma. Tapi aku berjanji akan mencari si **** itu." Kataku sambil menenangkan Ashley yang sudah agak tenang.
"Kau tidak mandi? Sebentar lagi makan malam." Katanya sambil menghapus sisa air mata.
"Aku ingin dimandikan olehmu." Godaku yang langsung mendapatkan pukulan dipundak.
"Kau ini! Sudah mandi sana." Katanya kesal namun tak urung wajahnya memerah.
Aku bangkit berdiri mengelus pipi kanannya dan mengecup singkat bibirnya. Lalu dengan santai berjalan ke Walk in closet meninggalkan Ashley yang aku yakini wajahnya tengah memerah. Tak urung membuatku tertawa.
°•°•°•°°•°•°•°•°•°•°•°
***To be continue......
Hi gimana part ini? Rencananya aku mau up 3 kali cuma gak tau deh hehehe. Semoga suka, jangan lupa Like dan comment buat DreyShey🤓
See you next part🌻***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Triiyyaazz Ajuach
penasaran dgn werewolf pembunuh itu
2020-04-24
0